Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERBANDINGAN ANALISIS FINANSIAL USAHATANI HORTIKULTURA MENGGUNAKAN PUPUK BIOCOCOTIN DAN PUPUK KANDANG PADA LAHAN PASIR DI PROVINSI BENGKULU Ridha Rizki Novanda; Anandyawati Anandyawati; Merlian Zikri; Eko Sumartono
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 15 No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.601 KB) | DOI: 10.20956/jsep.v15i2.6390

Abstract

ABSTRACT Biococotin is a fertilizer made from human feces and dried cocopit. The use of dried human feces and cocopit can be carried out on sandy land. This is because human feces are one of the feces that have good soil nutrient ability. Can be used as fertilizer on sandy land. Good plant nutrition will correlate with crop yields and farmer's income. Biococotin with manure has been used by farmers. Research carried out on sand farm farmers in Bengkulu Province discussed Lempuing Village, Bengkulu. The study was conducted for one month, June-July 2018. The process of collecting data was obtained from experimental results and interviews. Financial amount of funds needed to build and then carry out business activities. The results obtained from the costs incurred by biococtin are greater than those with manure. The entire competition meets eligibility, but nothing is feasible. This is due to high operational costs. The biggest outpouring of costs is the purchase of dry cocopit. This is because there is no dry cocopit in Bengkulu. The purchase of cocopit is carried out beyond the Bengkulu area at high prices.Keywords:  Biococotin, Finansial; Bengkulu. ABSTRAK Biococotin salah satu pupuk yang terbuat dari tinja manusia dan cocopit kering. Pemanfaatan tinja manusia kering dan cocopit dapat dilakukan di lahan berpasir. Hal ini dikarenakan tinja manusia merupakan salah satu kotoran yang memiliki kemampuan nutrisi tanah yang baik. Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk pada lahan berpasir. Nutrisi tanaman yang baik akan berkorelasi dengan hasil tanaman dan pendapatan petani. Sehingga perlu dianalisis bagaimana perbandingan pendapatan pupuk biococotin dengan pupuk kandang yang selama ini digunakan oleh petani. Penelitian dilakukan pada petani lahan pasir di Provisi Bengkulu tepatnya Desa Lempuing, Bengkulu. Penelitian dilakukan selama satu bulan yaitu bulan juni-juli 2018. Proses pengumpulan data di dapatkan dari hasil eksperimaental dan wawancara. analisiss data aspek finansial (keuangan), jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun dan kemudian mengoperasikan kegiatan bisnis. Hasil yang di dapatkan yaitu biaya yang dikeluarkan biococtin lebih besar dibanding dengan pupuk kandang. Keseluruhan komoditas memenuhi kelayakan, akan tetapi komoditas kangkung perlakuan biococotin tidak layak. Hal ini disebabkan karna biaya operasional yang tingi.  Curahan biaya paling besar yaitu dalam pembelian cocopit kering. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya cocopit kering didaerah Bengkulu. Sehingga pembelian cocopit dilakukan diluar daerah Bengkulu dengan harga mahal.Kata kunci:  Biococotin, Finansial, Bengkulu.
PENGARUH APLIKASI BIOCOCOTIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PADA TANAH PASIR PESISIR PANTAI Anandyawati Anandyawati; Merlian Zikri; Eko Sumartono; Ridha Rizki Novanda; Amir Husaini Karim Amrullah; Ari Anggoro
Jurnal Solum Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.792 KB) | DOI: 10.25077/jsolum.17.1.12-20.2020

Abstract

The great potential in coastal sandy lands is followed by various problems and limiting factors that cause the acceleration of land use for agricultural purpose run very slowly. To overcome these limiting factors, appropriate modification and implementation of innovation is needed, namely the providing of soil conditioning materials, such as organic matter. One source of organic material that is still very rarely used, affordable, easy and cheap and simple in its application is the waste of coconut powder and human waste which we call biococotin. Providing of biococotin in coastal sandy lands decreases basic pH near neutral, increasing levels of N, P, K, C-Organic and cation exchange capacity has decreased from 7.20 to 6.40%. N levels increased from 0.021% to 0.17%, P-available increased from 2.52 ppm to 20.13 ppm, K levels increased from 2.52 cmol (+) to 9.35 cmol (+) and CEC increased from 4, 04 cmol (+) / kg becomes 7.07 cmol (+) / kg. The best growth parameters (plant height, number of leaves, longest leaf length and longest leaf width) are shown by treatment 2 which is half the dose of NPK and biococotin. The best average planting weight and yield per ha is shown by treatment 2, which is half the dose of NPK and biococotin, which is 44.03 grams / plant and 26.41 tons / ha bicocotin. Keywords : Biococotin, Coastal area, Cocopeat
Respon pertumbuhan tiga jenis sulur cabe jawa dengan pemberian berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh Wuri Prameswari; Anandyawati Anandywati; Agustian Efendi; Hermansyah Hermansyah
Agrovigor Vol 14, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabe jawa merupakan tanaman obat dan rempah yang penting dalam industri obat di Indonesia. Cabe jawa diperbanyak dengan cara stek sulur, namun kendala yang dihadapi dalam penanaman adalah mudah layu dan lambat pertumbuhannya. Penggunaan jenis sulur dan konsentrasi zat pengatur tumbuh (Rootone F) merupakan salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan stek tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tiga jenis sulur cabe jawa terhadap pemberian berbagai konsentrasi Rootone F. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi Rootone F yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 mg/liter, 100 mg/liter, 200 mg/liter, 300 mg/liter, dan faktor kedua adalah jenis sulur yang terdiri dari 3 taraf yaitu sulur tanah, sulur panjat, dan sulur produktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara jenis sulur dan konsentrasi Rootone F pada variabel jumlah tunas. Konsentrasi Rootone F tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan. Sulur tanah merupakan jenis sulur terbaik dalam pertumbuhan stek cabe jawa.
OPTIMALISASI USAHA PETANI KOPI RAKYAT ETHNIS SELUPU REJANG DIDESA RINDUHATI Eko Sumartono; Ridha Rizki Novanda; Anandyawati Anandyawati; Merlian Zikri; Amir Husaini; Ari Anngoro
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2019): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v4i1.1068

Abstract

Abstrak. Program kemajuan IPTEKS ditujukan untuk menjaring kebutuhan pengembangan usaha (need  ssessment) dengan mereka, belum optimalnya kegiatan atau upaya yang sengaja diarahkan pada peningkatan peranan dan usaha. Implementasi pengabdian IPTEKS diharapkan akan meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Rindu Hati dalam proses pengelolaan kopi. Tujuan yang akan di capai dalam pengabdian ini meliputi Masyarakat Desa Rindu Hati mampu meningkatkan kapasitas manajemen usaha kopi, Masyarakat Desa Rindu Hati mampu meningkatkan kapasitas produksi usaha kopi, dan mampu meningkatkan segmentasi penjualan usaha kopi. Jika dilihat dari permasalahan yang diungkap dalam analisa situasi dan permasalahan, pengrajin atau produsen kopi di Desa menghadapi permasalahan yang tidak ringan dan cukup kompleks untuk dapat tumbuh dan berkembang. Secara umum, permasalahan yang dihadapi oleh produsen kopi dapat dikategorikan dalam 3 (tiga) aspek, yaitu aspek manajemen usaha, produksi, dan pasar. Pelatihan diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu pelatihan perencanaan usaha, pelatihan manajemen risiko, pelatihan penentuan harga dan persediaan, serta pengadaan rumah pegering kopi petik merah utuk memperbaiki pasca panen kopi. Hasil yang telah dicapai yaitu : pemahaman mengenai perencanaan usaha dimulai dari Proses pemilihan bahan baku kopi, Produksi, Perencanaan Kemasan, Perencanaan Pemasaran, Perencanaan Keuangan; Pemahaman mengenai risiko produksi kopi baik risiko murni dan risiko spekulasi, Risiko strategi, serta Risiko Operasional; pemahaman mengenai Penentuan harga pokok kopi yang dihasilkan berdasarkan metode penentuan harga pokok berdasarkan full cost, dan penentuan harga pokok berdasarkan competitor; pemahaman mengenai mengenai manajemen persediaan memilki materi mengenai bagaimana mengatur perssediaan kopi yang musiman dengan kondisi produksi kopi olahan; Pengadaan rumah pengeringan kopi merupakan program utama untuk menyelamatkan kopi petik merah di Desa Rindu Hati. Rumah pengering yang telah dibangun di Desa tersebut haruslah dapat digunakan dengan baik untuk menyimpan maupun mengeringkan kopi petik merah; Penggunaan rumah pengeringan kopi dan praktek secara langsung Kepada masyarakat desa rindu hati.Kata kunci : IPTEKS: Kopi: Rumah Pengeringan; Petik Merah
SOSIALISASI DAN PRAKTEK PEMBUATAN VERMIKOMPOS MENGGUNAKAN CACING LUMBRICUS RUBELUS PADA KARANG TARUNA DESA SRIKUNCORO, BENGKULU TENGAH Hasanudin Hasanudin; Riwandi Riwandi; Anandyawati Anandyawati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.870-875

Abstract

Karang Taruna adalah lembaga sosial kemasyarakatan yang diatur dalam UU No. 11 Thun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Anggota Karang Taruna merupakan pemuda-pemudi kader desa yang berpotensi besar untuk dibina dan didukung dalam pengembangan budidaya cacing dan pembuatan vermikompos di Desa Srikuncoro. Melalui program Pengabdian pada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdi dari Universitas Bengkulu pada bulan September hingga November tahun 2021 diperkenalkan kegiatan pembuatan vermikompos melalui sosailisasi dan praktek secara langsung. Vermikompos ini dibuat dengan bantuan cacing Lumbricus rubellus. Capaian kegiatan ini antara lain adalah : 1) Meningkatnya pengetahuan dan minat anggota Karang Taruna Desa Srikuncoro mengenai vermikompos, 2) Transfer Ilmu Pengetahuan dari hasil-hasil penelitian di Universitas Bengkulu dan 3) Menjadi perintis salahsatu model bisnis yang dapat dikembangkan oleh Karang Taruna Desa Srikuncoro.
EDUKASI GERSIK PADA PEDAGANG PASAR TRADISIONAL PEMATANG GUBERNUR, KOTA BENGKULU DALAM MENGHADAPI PANDEMI CODID-19 Anandyawati Anandyawati; Esti Pasaribu; Panut Setiono; Rahmi Yuristia
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i2.531-537

Abstract

Gersik Education is an activity to socialize the movement to clean yourself and the surrounding environment to prevent the spread of the Covid-19 virus. This service activity was carried out at the Traditional Afternoon Market, Pematang Governor Village, Bengkulu City. The activity was carried out from May to August 2020. This activity involved 149 traders. This service activity consists of three main activities, namely: first, socialization about GERSIK (the movement to clean oneself and the environment) through speeches and using posters, second, the distribution of masks and hand sanitizers and the third to build public facilities in the form of hand washing stations. Based on the results of the implementation, periodic monitoring and evaluation of community service activities, it can be concluded that the community service activities specifically Covid-19 at the Governor's Evening Market, Bengkulu City are running effectively. This can be seen from the high enthusiasm of the community in participating in outreach activities carried out by the service team and the increasing level of awareness of traders to use masks and wash their hands.
INTRODUKSI TEKNOLOGI VERMIKOMPOSTING DALAM UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN DI DESA SRIKUNCORO, BENGKULU TENGAH Anandyawati Anandyawati; Mohammad Nur Dita Nugroho; Zainal Muktamar
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i2.708-716

Abstract

The great potential of Srikuncoro Village is from the agricultural and livestock sectors. The livestock sector, in addition to producing main products such as eggs, meat and milk, also produces by-products that have not been utilized properly. The product is livestock manure which if not managed properly will become livestock waste. One of the simple, easy, inexpensive and adaptive technologies is waste management through vermicomposting technology, which is a composting process carried out with the help of worms. The implementation of community service activities in Srikuncoro village is carried out through socialization and the practice of vermicomposting technology using Lumbricus rubellus worms. The activity was carried out from July to November 2021 and was attended by 20 members of the Lotus Farmer Group Association, Srikuncoro Village. This service activity resulted in several achievements, including: 1. Increased knowledge of the Srikuncoro village community (represented by members of the farmer group association) in livestock waste management through vermicomposting technology; 2. Increased knowledge about the cultivation of Lumbricus rubellus worms; 3. The emergence of public interest in making vermicomposting a side job (besides raising livestock) by building vermicomposting with the direction and guidance of a service team; and 4. The successful transfer of knowledge on vermicomposting technology from the service team to the community.
Increasing the Softskill of Youth Dropout School in the Coastal Ecotourism Tapak Paderi City of Bengkulu through Education on Turtle Conservation and Making Marine Reading Houses (RUBAH) Eko Sumartono; Merlian Zikri; Ari Anggoro; Ridha Rizki Novanda; Anandyawati Anandyawati; Amir Husaini K. Amrullah
Comment: an International Journal of Community Development Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Perkumpulan Peneliti Ilmu Lingkungan - Green Visioneers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.2 KB)

Abstract

The development of preservation of the turtle ecotourism area at Tapak Paderi Beach by increasing the skill and innovative soft skills for out-of-school youth is the goal achieved in this community service. Through the Appreciative inquiry methods approach with the stages of team coordination, turtle counseling socialization and education, the introduction of basic welding techniques, making RUBAH and turtle aquascape. Overall results achieved are the implementation of socialization activities, training and guidance for school dropouts besides being realized in the implementation of basic techniques of small library welding (RUBAH), turtle aquascape making and broken youths to become tourist education guides for domestic and foreign tourists.
PENERAPAN METODE SELIDIK CEPAT KUALITAS KESUBURAN TANAH DI DESA SUMBER BENING, REJANG LEBONG Riwandi Riwandi; Hasanudin Hasanudin; Anandyawati Anandyawati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 7 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i7.2398-2402

Abstract

Pengetahuan dan informasi petani mengenai kondisi kesuburan tanah lahan yang dibudidayakan sangat terbatas. Hal ini dikarenakan belum berkembangnya metode analisis tanah yang sederhana, murah, mudah, akurat dan efektif untuk dikembangkan. Melalui pogram kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Mandiri tahun 2022, akan dikenalkan kepada masyarakat mengenai metode kualitatif selidik cepat kesuburan tanah kepada kelompok tani Desa Sumber Bening. Kegiatan pengabdian akan dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu : 1)Pelatihan dan praktek metode kualitatif selidik cepat kesuburan tanah dan 2) Pelatihan dan praktek pemupukan berimbang. Tingkat keberhasilan kegiatan diperkirakan sekitar 80% melalui evaluasi kegiatan yang dilakukan dengan membandingkan beberapa parameter saat sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan untuk pengetahuan masyarakat tentang metode selidik cepat kesuburan tanah terjadi peningkatan antara sebelum dan sesudah kegiatan PPM terjadi peningkatan sebanyak 80%. Untuk kemudahan praktek selidik cepat kesuburan tanah untuk diaplikasikan terjadi peningkatan sebanyak 65% antara sebelum dan sesudah kegiatan PPM. Peningkatan  juga terjadi untuk minat petani dalam mencoba selidik cepat kesuburan tanah dan kepentingan pemupukan berimbang masing-masing sebesar 55% dan 25%.
PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH SKALA RUMAH TANGGA DI DESA SRIKUNCORO Anandyawati Anandyawati; Zainal Muktamar; Agung Tri Susilo; Kartika Utami
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i3.930-940

Abstract

Kelangkaan pupuk dikalangan petani menjadi persoalan serius yang harus diselesaikan untuk menunjang keberhasilan usaha budidaya. Petani secara mandiri harus mampu menyediakan pupuk organik untuk mensubstitusi kebutuhan pupuk anorganik yang terbatas. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk mensosialisasikan dan mempraktekkan proses pembuatan POC limbah rumah tangga, memanfaatkan POC tersebut sebagai pupuk pengganti dan bahan pembenah tanah. Pengabdian ini dilakukan melalui kegiatan penyuluhan dan praktek pembuatan POC secara langsung kepada 25 orang anggota gabungan kelompok tani Teratai Desa Srikuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah, dimulai pada bulan Juli hingga September 2022. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 90% peserta menyatakan mampu dan akan menerapkan teknologi ini secara mandiri di kemudian hari. Tingkat persepsi peserta tergolong dalam kategori tinggi, yakni sebesar 4.20. Namun terjadi pergeseran nilai dan partisipasi peserta dalam setiap kelompok kategori. Begitu juga dengan penilaian terhadap harapan mereka, yakni sebesar 4.34.