Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PKM PEMANFAATAN BRIKET TEMPURUNG KELAPA PADA UMKM DAGANG SATE AYAM DI KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN Hadi Santoso; Sudirman Sudirman; Nurlela Nurlela
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v3i2.1097

Abstract

PKM yang telah kami lakukan terkait pemanfaatan hasil penelitian briket dari tempurung kelapa terhadap mitra UMKM dagang sate ayam Pak Parto di Jl. Diponegoro, Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan. Dalam proses berdagang Pak Parto menggunakan proses pemanggangan sate menggunakan arang yang salah satu kelemahannya adalah cenderung cepat habis dan menghasilkan abu yang menggangu proses memasak daging pada sate. Tahun 2018 kami telah berhasil mengolah salah satu sumber alam di Kota Tarakan, yakni membuat briket berbahan dasar tempurung kelapa. Melalui penelitian tersebut kami berhasil membuat briket tempurung kelapa yang bekerja secara efektif melalui ujicoba skala laboratorium. Pengaplikasikan briket untuk pemanggangan sate dilakukan sembari melakukan perbandingan dengan pemanggangan sate menggunakan arang kayu yang dilakukan secara terpisah diwaktu yang bersamaan, yakni dari pukul 18.00 hingga 22.00. Hasilnya Pak Parto mendapatkan bahwa briket jauh lebih efektif digunakan dalam proses pemanggangan sate dibandingkan arang kayu. Hal dikarenakan briket masih tersisa dan bisa digunakan untuk esok harinya, serta abu hasil bakaran yang sangat minim serta rasa yang lebih enak dan khas. Hasil ini membuat Pak Parto puas dan siap menggunakan briket tempurung kelapa untuk proses pemanggangan sate secara berkelanjutan.
Pengaruh pengarah angin dan kecepatan angin pada turbin savonius tiga sudu terhadap energi listrik yang dihasilkan Sudirman Sudirman; Hadi Santoso
Jurnal Teknika Vol 16, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i2.9073

Abstract

Turbin savonius adalah diantara jenis turbin yang dapat digunakan pada kecepatan angin rendah. Variasi jumlah sudu turbin savonius yaitu dua sudu, tiga sudu, dan empat sudu. Turbin savonius dengan tiga sudu memiliki performa yang lebih baik dalam menghasilkan kecepatan rotasi daripada dua dan empat sudu. Dimensi dan konstruksi yang sederhana dan murah serta perawatan yang mudah dapat dikembangkan dan digunakan oleh masyarakat. Pada penelitian ini penambahan pengarah angin dan kecepatan angin pada turbin savonius tiga sudu diamati untuk mengetahui pengaruhnya terhadap energi listrik yang dihasilkan. Pengamatan pada penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Pada kecepatan angin 5 m/s, prototipe turbin angin savonius tiga sudu menghasilkan tegangan listrik 2 Volt. Sedangkan saat menggunakan pengarah angin, tegangan listrik 2 Volt didapatkan pada kecepatan angin 4,5 m/s, sehingga penambahan pengarah angin pada prototipe turbin angin savonius tiga sudu dapat meningkatkan energi listrik yang dihasilkan. Selain itu variasi sudut pengarah angin terhadap arah datang angin juga mempengaruhi tegangan listrik yang dihasilkan. Pada variasi sudut 15, 20, 25, 30 derajat didapatkan sudut 20 derajat menghasilkan tegangan listrik maksimum untuk masing-masing kecepatan udara 1,8 m/s sampai dengan 4 m/s. Savonius turbines are among the types of turbines that can be used at low wind speeds. The variations in the number of savonius turbine blades are two blades, three blades, and four blades. The three-blade savonius turbine performs better at producing rotational speed than the two and four blades. The dimensions and construction are simple and cheap and easy maintenance of this turbine can be developed and used by the community. In this study, the addition of wind directors and wind speed on the three-blade savonius turbine were observed to determine their effect on the electrical energy produced. Observations in this study were carried out by using the experimental method. At a wind speed of 5 m/s, the prototype three-blade savonius wind turbine produces a 2 Volt electric voltage. Meanwhile, when using a wind direction, a 2 Volt electric voltage is obtained at a wind speed of 4.5 m/s, so that the addition of a wind direction to the three-blade savonius wind turbine prototype can increase the electrical energy produced. In addition, variations in the wind direction angle to the direction of the wind also affect the resulting electrical voltage. In the variation of angles of 15, 20, 25, 30 degrees, the angle of 20 degrees is obtained which produces the maximum electric voltage for each air velocity of 1.8 m/s to 4 m/s.
Studi Analisa Potensi Sumber Air sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Karungan Kelurahan Mamburungan Timur Kota Tarakan Hadi Santoso; Eris Santoso; Ruslim Ruslim
Jurnal Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) Vol. 4 No. 2 (2021): Edisi Agustus Tahun 2021 Jurnal Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK)
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51454/instek.v4i2.129

Abstract

The supply of electrical energy in Tarakan City, North Kalimantan, still relies on diesel power which uses a limited number of petroleum energy sources. There is a need for research related to renewable energy sources that have the potential to become alternative energy for the people of Tarakan City. Water is an energy source that has great potential to generate electricity. The energy source that should be taken into account is micro-hydro which can be used as a Micro-hydro Power Plant (PLTMH). A survey of micro-hydro sources in Tarakan City, precisely in the Karungan area, East Mamburungan Village, has been carried out with the direct measurement method of water discharge and the relationship with the power generated. The result shows the water source has a discharge 0.00034 m3/ s, the water velocity of 0.035 m/s and generates power only up to 1.1 watts. Based on the power obtained, the water source in this place cannot be used as a source of micro-hydro energy, but has the potential as a source of pico-hydro energy.
FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) BERBAHAN DASAR EKSTRAK DAUN KARAMUNTING Hadi Santoso; Nurrisma Puspitasari
Jurnal Borneo Saintek Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v1i3.936

Abstract

Telah dibuat Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) yang mampu mengkonversi cahaya menjadi energi listrik dengan memanfaatkan ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum Linn.) sebagai dye sensitizer dan bahan semikonduktor TiO2 sebagai penyusun elektroda kerja. Ekstrak daun karamunting mampu mengabsorpsi cahaya matahari pada panjang gelombang 490 nm hingga mencapai 3%. Elektroda kerja dibuat dari lapisan TiO2 terdeposisi pada kaca ITO dengan metode doctor blade yang kemudian dilakukan proses perendaman dalam larutan dye ekstrak Daun Karamunting selama 24 jam. Sementara itu disiapkan elektroda pembanding yakni kaca ITO yang dilapiskan dengan black carbon. Antara elektroda kerja dengan elektroda pembanding diberikan elektrolit iodine (I-) dan triiodide (I3-) sebagai pasangan redoks yang menunjang siklus transfer elektron untuk terus berlanjut. Hasilnya menyatakan bahwa DSSC menghasilkan efesiensi sebesar 0,163%.
Potensi Limbah Kulit Singkong sebagai Alternatif Material Akustik Ramah Lingkungan Firda Yunita Kartikasari; Muhammad Fikri Erlangga; Nika Eva Widiyanti; Atin Nuryadin; Lambang Subagiyo; Hadi Santoso
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 3 No 2 (2022): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jlpf.v3i2.1125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah kulit singkong sebagai alternatif material akustik ramah lingkungan. Material akustik dibuat dengan cara mencampur serbuk kulit singkong dengan lem fox, kemudian dicetak, dan dikeringkan. Material akustik dibuat menjadi empat sampel dengan rasio komposisi lem fox dan kulit singkong yang berbeda-beda, yaitu 1:3, 1:4, 1:5, dan 1:6. Ukuran cetakan material akustik adalah sebesar 15×10 cm. Nilai efektivitas reduksi kebisingan dan koefisien serap bunyi paling optimum diperoleh pada material akustik dengan rasio lem fox dan kulit singkong sebesar 1:6. Nilai efektivitas penyerapan material akustik terhadap sumber bunyi dengan frekuensi 450 Hz yang berjarak 20 cm adalah sebesar 13,44%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai efektivitas penyerapan oleh material akustik dari kulit singkong bergantung pada komposisi kulit singkong pada material akustik dan jarak sumber bunyi terhadap material akustik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit singkong berpotensi untuk dijadikan bahan peredam suara ramah lingkungan.
Studi Pembuatan Briket Biomassa Berbahan Dasar Tempurung Kelapa dan Perekat Tapioka Hadi Santoso
BEST Vol 4 No 2 (2022): BEST
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/best.vol4.no2.5797

Abstract

One of the natural resources in Indonesia, especially Tarakan City, is the coconut plant. Coconut shells in Tarakan City are usually used for charcoal to be burned directly as an alternative fuel. This study aims to process charcoal from coconut shells into a more efficient fuel, that’s is biomass briquettes. Biomass briquettes from coconut shells are processed from charcoal making, milling, dough making, molding and drying. Coconut shell charcoal is mashed manually and combined with adhesive from tapioca flour with a ratio of coconut shell charcoal powder to tapioca flour powder is 5:1. Briquettes are printed in the form of tubes with a diameter of 4 cm and a length of 3 cm. The briquettes that have been molded are then dried in an oven at 110oC for 24 hours to remove the moisture content in the briquettes. In the study of application, it takes 10 minutes to cook 2 liters of water to a boil, which is equivalent to using a PGN gas stove with a medium flame setting, and in the process of cooking 2 liters of water it uses 602.8 grams of fuel with 390.2 grams of remaining fuel, and the efficiency is 37.14 %
Analisis Efisiensi Termal Pada Kompor Biomassa Dengan Menggunakan Metode Water Boiling Test (WBT) Muhammad Fajar Aryansyah; Hadi Santoso; Muh. Firdan Nurdin
Journal BEARINGS: Borneo Mechanical Engineering and Science Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Journal BEARINGS: Borneo Mechanical Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.026 KB)

Abstract

Kompor biomassa adalah salah satu teknologi pemanfaatan biomassa untuk keperluan memasak pada sektor rumah tangga. Biomassa dapat berasal dari hasil alam, contohnya kayu meranti yang digunakan sebagai bahan bakar pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembakaran yang terjadi pada kompor biomassa dan mengetahui efisiensi termal pada kompor. Proses pengukuran serta pengambilan data pada kompor biomassa, akan dilakukan dengan menggunakan metode Water Boiling Test (WBT). Metode ini dilakukan untuk menghitung efisiensi termal pada kompor biomassa dan akan dilakukan pengukuran kalor pada dinding kompor. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan 3 variasi volume air yaitu, 1 liter, 1,5 liter, dan 2 liter. Nilai efisiensi yang terdapat pada massa 1 liter air sekitar 26,6%, untuk massa 1,5 liter air sekitar 33,6% dan pada massa 2 liter air sekitar 41,8%. Jumlah bahan bakar biomassa yang digunakan sebesar 2,5 kg. Dari hasil pembakaran terdapat sisa bahan bakar yang berbeda massanya. Hasil dari percobaan 1 liter menyisakan lebih banyak bahan bakar sebesar 1,5 kg dan membakar biomassa sebesar 1 kg. Lalu pada percobaan 1,5 liter menyisakan bahan bakar sekitar 1,1 kg dan membakar biomassa sebanyak 1,4 kg. Pada percobaan 2 liter air menyisakan bahan bakar sebesar 0,9 kg dan membakar biomassa sebanyak 1,6 kg.
Rancang Bangun Kompor Biomassa Menggunakan Bahan Dasar Plat Galvanis Dilengkapi Dengan Teknologi Blower Henoch Cho Fui Ming; Hadi Santoso; Muh. Firdan Nurdin
Journal BEARINGS: Borneo Mechanical Engineering and Science Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Journal BEARINGS: Borneo Mechanical Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.934 KB)

Abstract

Kompor biomassa merupakan sebuah kompor yang sistem pembakarannya menggunakan bahan bakar biomassa untuk memproduksi kalor melalui pembakaran untuk penggunaan proses memasak domestik. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun dan menguji performansi dari kompor biomassa menggunakan bahan dasar plat galvanis dilengkapi dengan teknologi blower melalui metode pengujian Water Boiling Test (WBT). Hasil penelitian ini, kompor yang telah dibangun menggunakan bahan dasar plat galvanis dengan diameter 380 mm dan tinggi 500 mm pada badan kompor dan tungku kompor yang berdiameter 280 mm dan 450 mm yang terdapat lubang-lubang (anulus) pada dinding untuk aliran udara yang bersumber dari blower DC berkapasitas 12 volt. Daya output untuk persentase berat bahan bakar 80% (5 liter air) sebesar 82 kW dengan laju konsumsi bahan bakar sebesar 0.095 kg/s, sedangkan untuk persentase berat bahan 20% (2 liter air) sebesar 41 kW dengan laju konsumsi bahan bakar 0.035 kg/s. Efisiensi termal dari kompor biomassa berkisar 6% - 10%.
Analisis Nilai Kalor Pada Empat Sisi Dinding Kompor Biomassa Muh Firdan Nurdin; Hadi Santoso; Masbin Dahlan
Journal of Energy, Materials, & Manufacturing Technology Vol 2 No 01 (2023): Journal of Energy, Materials, & Manufacturing Technology
Publisher : Unit Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61844/jemmtec.v2i01.345

Abstract

Biomass stove is one of the technologies for utilizing biomass for cooking purposes in the household sector. The commonly used biomass in biomass stoves is meranti wood which is used as fuel in this study. This study aims to analyze the heatloss on the sides of the biomass stove (left, right, front and rear). Tests were carried out using three water volume variations about 1 liter, 1.5 liter and 2 liter. The results of this study indicate that the maximum heat is 16.2 kCal on the front side of the stove for a 2 liter water volume, while the minimum heat is 5.8 kCal on the back side of the stove for 1 liter water volume.