Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Prevalensi dan Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Beban Gizi Ganda pada Keluarga di Indonesia Nur Fitri Widya Astuti; Emy Huriyati; Susetyowati Susetyowati
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 16 No. 1: MARET 2020
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.518 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v16i1.9064

Abstract

Urbanization and economic rapid developments in the developing countries cause a nutrition transition. They affect the household dual burden of malnutrition in which there is overnutrition and undernutrition occuring at the same time in a household. This study proposed to calculate the prevalence of household dual burden malnutrition and find its determinants. This cross-sectional study use the Indonesian Family Life Survey (IFLS) 2014 data with total of 6468 families were enrolled as the sample of the study. The household dual burden malnutrition indicator is represented by mother and children’s nutritional status. Descriptive analysis and chi-square test were used in this study. The study found that the prevalence of household dual burden malnutrition in Indonesia is 8.27% in which the Borneo and Eastern Indoesia region has the higest prevalence. Maternal age (p = 0.001), maternal education (p = 0.022), number of children (p = 0.001), and number of household members (p = 0.001) were having significant correlation (p<0.05) with the household dual burden malnutrition in Indonesia. Further study by using longitudinal design is needed to find the predictors of it so the government can formulate an effective and efficient intervenion to prevent adverse effects of household dual burden malnutrition to the community.
Emotional Demonstration (Emo-Demo) Katakan Tidak pada Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dini Eryka Maryta Videricka; Farida Wahyu Ningtyias; Nur Fitri Widya Astuti; Dhuha Itsnanisa Adi
Al-Khidmah Vol 3, No 1 (2020): AL-KHIDMAH (Agustus)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/al-khidmah.v3i1.2401

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia saat ini. Stunting terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah pemberian MP-ASI dini sebelum anak berusia enam bulan. Edukasi gizi dengan metode Emotional Demonstration (Emo-Demo) bertema “Say No to Early Weaning Food” merupakan salah satu strategi edukasi gizi melalui pemberdayaan di Pusat Kesehatan Ibu & Anak. Tujuan dari Emo-Demo adalah untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang tidak memberikan MP-ASI pada bayi di bawah usia enam bulan yang dapat mengganggu sistem pencernaan bayi dan berdampak pada tumbuh kembang. Metode Emo-Demo menyampaikan pengetahuan gizi dengan menyentuh emosi masyarakat sehingga memudahkan masyarakat untuk mengubah sikap terhadap kesehatan. Pelatihan Emo-Demo dilaksanakan di Posyandu Arjasa Kabupaten Jember yang diikuti oleh kader Puskesmas Ibu dan Anak.
Pelatihan Edukasi Pemberian Kolostrum dengan Metode Emotional Demonstration (Emo-Demo) pada Kader Posyandu Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Mutiara Catra Wulansari; Fatin Setia Anindita; Farida Wahyu Ningtyias; Dhuha Itsnanisa Adi; Nur Fitri Widya Astuti
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 17, No 1 (2020): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.813 KB) | DOI: 10.29406/br.v17i1.1859

Abstract

Stunting (kerdil) menjadipermasalahan giziyang sedang dihadapi KabupatenJember.KabupatenJembertermasuksatudari11Kabupaten prioritaspenangananstuntingdiJawaTimur.DesaArjasamerupakansalah satuDesadiKabupatenJemberdenganprevalensistuntingsebesar24,56% padatahun2018 berdasarkandatadariDinasKesehatanKabupaten Jember.Salah satu faktorrisiko terjadinya stunting yaitu bayitidak mendapatkanASIekslusif.PemberianASIekslusifmemilikiketerkaitan denganpemberiankolostrum padabayi.Upayapreventifmelaluiedukasi yangdapatmenyentuhaspekemosionalmerupakansalahsatulangkah yangdapatdilakukanuntukmenurunkanprevalensistunting.Emo-Demo merupakansalahsatumetodeedukasiinteraktifdenganmemanfaatkan doronganemosiuntukmenyampaikaninformasikesehatankepadasasaran. PelatihanedukasipadakaderPosyandudiDesaArjasainimenggunakan modulEmo-Demo“Kolostrum ituPenting”.Hasilpelatihanmenunjukkan bahwa terdapatpeningkatan pengetahuan untuk mencegah stunting sebesar8%.HalinimenunjukkanbahwametodeEmo-Demomerupakan salahsatualternatifedukasikesehatanyangdapatdikembangkandan digunakanuntukmenurunkanprevalensistunting.
Peningkatan Kesadaran Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Sebagai Tindakan Pencegahan Stunting Melalui Modul Emotional-Demonstration (Emo-Demo) Muchammad Fajeril Falaach; Farida Wahyu Ningtyas; Nur Fitri Widya Astuti; Dhuha Itsnanisa Adi
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 17, No 2 (2020): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v17i2.1860

Abstract

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam sepuluh kabupaten prioritas dalam program pencegahan stunting di Jawa Timur dengan prevalensi stunting sebesar 11%. Salah satu penyebab terjadinya stunting di Jember adalah kurangnya kecukupan zink pada ibu hamil. Pada Kecamatan Arjasa memiliki  memiliki prevalensi stunting cukup tinggi sebesar 26,03%. Salah satu cara untuk mencegah semakin tingginya angka stunting, maka diperlukan adanya peningkatan kesadaran ibu hamil terhadap kebutuhan gizinya melalui pemberdayaan kader posyandu. Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang partisipatif sehingga kader dapat menyampaikan ilmu tersebut ke masyarakat dengan mudah. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah metode Emotioneal-Demontration (Emo-Demo) yang berjudul “Makanan untuk Bayiku” untuk memberikan pengetahuan kebutuhan gizi pada ibu hamil. Berdasarkan pemantuan yang dilakukan, hasil pelatihan Emo-Demo belum dapat menunjukkan adanya peningkatan kesadaran para peserta akan pentingnya kebutuhan gizi ibu hamil karena keterbatasan waktu pengerjaan dan perubahan perilaku seseorang tidak dapat berubah secara cepat. Akan tetapi, apabila perilaku tersebut dapat diterapkan ibu saat hamil, maka besar kemungkinan dapat menurunkan prevalensi stunting. Kesadaran tersebut dapat berjalan dengan terus menerus apabila suami ataupun mertua ikut mendukung terjadinya perilaku tersebut.
HOPES: Holistic Premarital Class bagi Remaja Santri Putri Dalam Perencanaan Ke-hidupan Berkeluarga Erwin Nur Rif’ah; Nur Fitri Widya Astuti; Elok Permatasari
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 1 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i1.3653

Abstract

Tercatat hingga 25 November 2020 terdapat 1.332 permohonan dispensasi nikah yang diajukan ke Pengadilan Agama (PA) Jember. Hal ini menunjukkan bahwa angka pernikahan anak pada usia remaja di Kabupaten Jember cukup tinggi. Sebagian besar perkawinan anak pada usia remaja dilakukan tanpa kesiapan fisik, mental, social dan spiritual. Holistic Premarital Class (HOPES) merupakan kegiatan inovatif dan edukatif dalam upaya peningkatan pemahaman dan perencanaan remaja putri tentang fungsi reproduktif perempuan di masa depan dalam pernikahan. Kegiatan ini dilakukan secara blended learning, yang terdiri dari : 1) Kelas Remaja Berencana berisi edukasi family life planning dan kesehatan reproduksi; 2) Kelas Remaja Bahagia berisi edukasi sadar gizi remaja dan 3) Kelas Remaja Sehat yang berisi skrining kesehatan remaja dan intepretasi status kesehatan remaja. Pembentukan Kader Santri Berencana (KARINA) sebagai peer educator dan peer counselor sehingga terbentuk “Remaja Hebat, Remaja Berencana” 
Usia ibu dan jumlah anak berhubungan dengan kejadian beban gizi ganda pada tingkat rumah tangga di desa dan kota di Indonesia Nur Fitri Widya Astuti; Emy Huriyati; Susetyowati Susetyowati
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 18, No 3 (2022): Januari
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijcn.69959

Abstract

Maternal age and number of children are associated with the incidence of a double burden of malnutrition at the household level in rural and urban areas in IndonesiaBackground:  Double burden of malnutrition is a nutritional problem where two nutritional problems occur at the same time and this can happen at the household level. The diversity of community characteristics causes differences in the incidence of the double burden of malnutrition at the household level in people living in rural and urban areas in Indonesia.Objective: To determine the associated factors with the incidence of double burden malnutrition at the household level in rural and urban areas in Indonesia.Methods: This study with a cross-sectional design used secondary data from the fifth wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS). The sample in this study was 6,468 households. The double burden of malnutrition at the household level is defined as a household in which there is at least one pair of mother and child aged 2-18 years that has underweight and or overweight/obese. Maternal factors, household economic status, number of children, and regional area are independent variables in this study. A logistic regression test was used to perform statistical analysis.Results: The prevalence of double burden malnutrition at the household level in urban areas was higher than in rural areas (8.70%) and 7.77%). Factors that were significantly (p<0.05) associated with the incidence of double burden malnutrition at the household level in rural areas were maternal age, mother's education, economic level, number of children, and regional living of the household, while in urban areas were maternal age and number of children.Conclusions: Maternal age and the number of children are two significant factors associated with the incidence of double burden malnutrition at the household level in rural and urban areas in Indonesia.
Peningkatan literasi vaksinasi sebagai solusi pencegahan covid-19 Fadli Thoriq Alfaris; Eka Lutfiatul Hasanah; Leily Dita Sari; Aulia Windi Shaharany; Irsya Gresyana Fitria; Farida Wahyu Ningtyias; Nur Fitri Widya Astuti; Christyana Sandra
PROMOTIF: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): PROMOTIF: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um075v1i22021p178-188

Abstract

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia dalam satu tahun terakhir. Beberapa kebijakan telah dilaksanakan oleh pemerintah guna mengurangi kasus kejadian COVID-19 salah satunya pengadaan vaksinasi untuk seluruh masyarakat Indonesia. Namun masih banyak masyarakat yang enggan melaksanakan vaksinasi seperti pada masyarakat RT 09 RW 03 Desa Tegalrejo Kecamatan Tempusari Kabupaten Lumajang. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini guna memberikan edukasi dan mematahkan perspektif negatif masyarakat di RT 09 RW 03 Desa Tegalrejo Kecamatan Tempusari Kabupaten Lumajang yang diikuti sebanyak 20 orang terkait kasus yang sudah ada setelah pelaksanaan vaksinasi. Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah melalui video call whatsapp pada hari Kamis, 12 Agustus 2021 dengan dibagi menjadi (3 ronde) yakni pada pukul (13.00 -13.45 WIB, 16.30-17.15 WIB, 18.00-18.45). Kegiatan dilanjutkan pada tanggal 15 Agustus 2021 dengan melakukan pemasangan poster dan banner. Untuk mengukur pengetahuan masyarakat telebih dahulu dilaksanakan pre test menggunakan google form dan diakhiri dengan post test. Berdasarkan hasil evaluasi program terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat terkait vaksinasi COVID-19 dengan presentase 93,5% dari yang sebelumnya tingkat pengetahuan masyarakat hanya sebesar 74%. Saran yang dapat diberikan dari penulis setelah mendapatkan edukasi maka sebaiknya melaksanakan vaksinasi sesuai dengan kebijakan yang ada guna membantu untuk mengurangi rantai penularan COVID-19.
Evaluasi efektifitas edukasi anemia pada remaja putri melalui permainan flashcard: Studi di SMPN 2 Jabon Kabupaten Sidoarjo Tri Valda Gilby Renata; Sulistiyani Sulistiyani; Nur Fitri Widya Astuti
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 5, No 3B (2024): Nopember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v5i3B.1805

Abstract

Background: Anemia is a serious global public health problem, especially in adolescents. The incidence of anemia in Sidoarjo Regency is 32.9% and there are 2271 students who are at risk of anemia. Good knowledge of adolescents about anemia, especially nutritional intake, can have an influence on the incidence of anemia and adolecents attitudes about anemia. Researchers designed an interesting and not yet widely used flashcard games.Objectives: The research aims to analyze the differences in knowledge and attitudes of young women before and after providing education about anemia using flashcard games.Method: The method used was a quasy experiment nonequivalent control group design, which was carried out at SMPN 2 Jabon. The sampling technique used stratified random sampling, targeting 84 junior high school students. Data was collected using a questionnaire sheet then processed and analyzed using SPSS (Mann Whitney test).Results: The mean difference in knowledge scores was 42.15 ± 9.764 (control group), 42.85 ± 9,764 (experimental group) and in attitude scores 46.25 ± 5.209 (control group) and 38.75 ± 5.209 (experimental group). The results of the Mann Whitney test are the sig value 0.895 (knowledge) and 0.158 (attitude), so it can be interpreted that there is no difference in the knowledge and attitudes of young women before and after being given anemia education with flashcard games (sig > 0.05).Conclusion: There is no difference in knowledge about anemia and there is no difference in respondents' attitudes regarding anemia.