Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Analit: Analytical and Environmental Chemistry

PENGARUH KONSENTRASI KITOSAN TERHADAP STABILITAS WARNA BIJI KESUMBA PADA KAIN KATUN Nurul Annisa Fitri; Hasri Hasri; Sudding Sudding
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 7, No 1 (2022): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.307 KB) | DOI: 10.23960/aec.v7i1.2022.p80-89

Abstract

Kain katun merupakan jenis kain yang terbuat dari serat kapas dengan sifat yang mudah menyerap bahan alami maupun kimia seperti pewarna. Pengembangan warna sangatlah menarik di industri tekstil, karena warna merupakan salah satu faktor yang menarik perhatian konsumen. Zat pewarna dibedakan menjadi 2, yaitu pewarna alami dan pewarna sintesis. Pewarna sintesis mudah diperoleh dan praktis penggunaannya akan tetapi dapat mencemari lingkungan. Pewarna alami aman dan ramah lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian pengaruh variasi konsentrasi kitosan terhadap stabilitas warna kain katun dengan metode gelasi ionik melalui tahapan ekstraksi pewarna, sintesis kitosan, perendaman dan pewarnaan pada kain katun. Karakterisasi kitosan meliputi analisis gugus fungsi menggunakan FTIR dan analisis kekuatan warna menggunakan UV-DRS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji kekuatan warna kain yang dilapisi kitosan 0,2%; 1,5% dan 2,0% adalah 0,65 eV; 0,77 eV dan 0,79 eV, kain tanpa kitosan adalah 0,63 eV. Penambahan variasi konsentrasi kitosan mampu memberikan kekuatan warna yang lebih baik dibandingkan dengan kain katun tanpa pelapisan kitosan. Semakin banyak penambahan kitosan maka akan semakin meningkatkan kestabilan warna.
THE ANALYSIS TOTAL PHENOLIC EXTRACT NONI FRUIT (Morinda citrifolia L.) AS INHIBITING ACTIVITY OF BACTERIA Hasri Hasri; Maryono maryono; Trianita Sari
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 3, No 1 (2018): Analit: Analytical and Environmental Chemistry
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.667 KB) | DOI: 10.23960/aec.v3i1.2018.p

Abstract

Buah mengkudu (Morinda citrifolia, L.) telah digunakan sebagai obat herbal yang berfungsi sebagai analgesik, anti rdang dan antibakteri. Hal ini menunjukkan bahwa buah mengkudu mengandung senyawa aktif flavonoid, fenolik dan terpenoid  Penelitian ini bertujuan  menganalisis fenolik total buah mengkudu (Morinda Citrifolia, L) menggunakan  pengekstrak etanol dan etil asetat serta uji hambat  aktivitas  terhadap bakteri Escherichia coli. Hasil analisis diperoleh fenolik total ekstrak etanol sebesar 171,91 mg/L dan ekstrak etil asetat 23,27 mg/L. Ekstrak etanol dan etil asetat dapat menghambat aktivitas bakteri Escherichia coli. Ekstrak etanol memiliki konsentrasi hambat minimum (KHM) sebesar 6,5% namun tidak demikian dengan ekstrak etil asetat, sehingga disimpulkan bahwa ekstrak etanol berpotensi menghambat aktivitas bakteri Escherichia coli lebih baik dibanding ekstrak etil asetat. Doi: http://dx.doi.org/10.23960/aec.v3.i1.2018.p22-29
PENGARUH KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN WAKTU DEMINERALIASI PADA PEROLEHAN GELATIN DARI TULANG IKAN KAKAP MERAH (LUTJANUS SP.) Syahraeni Syahraeni; Muhammad Anwar; Hasri Hasri
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 2, No 1 (2017): Analit: Analytical and Environmental Chemistry
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.688 KB) | DOI: 10.23960/aec.v2i1.2017.p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam sitrat dan waktu demineralisasi terhadap rendemen dan mutu gelatin yang dihasilkan. Konsentrasi asam sitrat  yang digunakan  adalah 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% dan waktu demineralisasi yang digunakan adalah 12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, 60 jam dan 72 jam. Karakterisasi gelatin tulang ikan kakap merah dan disesuaikan dengan mutu gelatin Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi asam sitrat, rendemen gelatin yang diperoleh semakin meningkat, demikian pula dengan waktu demineralisasi. Untuk konsentrasi asam sitrat 1%, 2%, dan 3% memiliki kualitas sesuai gelatin SNI sampai waktu demineralisasi 72 jam. Untuk konsentrasi asam sitrat 4% memiliki kualitas sesuai gelatin SNI sampai waktu demineralisasi 36 jam, sedangkan untuk konsentrasi asam sitrat 5% hanya sampai 24 jam.