Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

A Synthesis Nanosilica of Bamboo’s Leaf (Bambusa Sp.) by Using Hydrothermal Method Hasri Hasri; Muharram Muharram; Fauziah Nadwo
Jurnal Kartika Kimia Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, Jenderal Achmad Yani University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v3i2.56

Abstract

Keberadaan tanaman bambu sangat banyak di Indonesia. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah bagian batangnya sedangkan daunnya dibiarkan menjadi limbah. Padahal kandungan silika pada daun bambu cukup tinggi. Telah dilakukan penelitian sintesis nanosilika dari daun bambu dengan menggunakan metode hidrotermal dengan variasi suhu dan waktu. Ada beberapa metode sintesis nanosilika, di antaranya sol-gel, kopresipitasi, polymeric gel dan hidrotermal. Metode hidrotermal adalah metode yang paling mudah dalam eksekusinya karena tidak membutuhkan biaya besar namun menghasilkan nanosilika dengan tingkat kemurnian yang cukup tinggi. Hasil menunjukkan nanosilika yang dihasilkan bersifat multifase, yaitu fase cristobalite yang ditandai dengan munculnya peak pada sudut 2θ 23o, 32o, 44o, dan 49o; fase quartz yang ditandai dengan munculnya peak pada sudut 2θ 28o dan 38o; fase coesite yang ditandai dengan munculnya peak pada sudut 2θ 29o dan 33o. Disimpulkan bahwa, suhu dan waktu hidrotermal berpengaruh pada karakteristik nanosilika yang dihasilkan. Ukuran nanosilika terkecil yaitu 15,40 nm terbentuk pada suhu 120oC waktu 6 jam sedangkan ukuran nanosilika terbesar yaitu 27,44 nm terbentuk pada suhu 180oC waktu 6 jam. Kata kunci: daun bambu, hidrotermal, nanosilika
Aplikasi Asap Cair Tempurung Kelapa sebagai Pengawet Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Hasri Hasri; Sudding Sudding; Ahmad Fudail
Seminar Nasional LP2M UNM 2017
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.528 KB)

Abstract

Pengolahan ikan berprotein tinggi sebaiknya dilakukan dengan cara tepat. Diketahui bahwa protein dan air yang cukup tinggi menyebabkan ikan mudah membusuk. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menghambat proses pembusukan dengan cara pengawetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asap cair tempurung kelapa terhadap daya tahan dan perubahan protein ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Sampel ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) diperoleh dari pelelangan ikan di Kota Makassar. Proses pengawetan berlangsung beberapa tahap yaitu preparasi, perendaman selama 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit dan analisis mutu ikan seperti kadar air, kadar protein dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman selama 30 menit, kadar air sebesar 60%, kadar protein sebesar 21 %, uji organoleptik (warna, aroma, tekstur dan rasa) yang memenuhi SNI, 2009.
Analisis dan karakteristik hidrokarbon normal alkana pada sedimen pantai Makassar Muhammad Syahrir; Hasri Hasri; Pince Salempa
Seminar Nasional LP2M UNM Prosiding Edisi 2
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.388 KB)

Abstract

Based on salinity and water temperature quality standards at number of station locations are still within the specified quality standard range, except at station 7 (TL3) Tello River Estuary, with a very high level of supply of contaminants from organic waste, because it is a watershed from TPAS Antang, waste from PLTU activies and heavy motorized vehicle traffic lanes and the existence of Makassar Industrial Zone (KIMA). The highest turbidity at station 8 (TL2) located in the vicinity of the Tello River Upper based on quality standards has shown a high level of pollution because it is close to the PLTU and motorized vehicle traffic lanes, while the lowest turbidity content at station 3 (AK1) is located around recreation areas / Akkarena Beach) still meets the conditions set. The results of hydrocarbon fractionation by column chromatography using silica gel: alumina (1:1) and each sediment station showed varying levels of aliphatic fractions containing various hydrocarbons. The THK/EBO values vary where the lowest station 6 (TR2) is located near the Makassar Transtudio Mall and the highest station 5 (TR1) which is also located near Makassar Transtudio Mall. This means that microorganism activity high enough to degrade hydrocarbons in the station area. The F1/F2 ratio results also show varying values at each sediment are highest, which indicates that station 1 (JB4) sediment and station 4 (AK2) sediment are the highest, which indicates that station 1 (JB4) sediments are sourced from anthropogenic processes while station 4 (AK2) sediments sourced from not anthropogenic, which occurs through natural processes.
PENGARUH KONSENTRASI KITOSAN TERHADAP STABILITAS WARNA BIJI KESUMBA PADA KAIN KATUN Nurul Annisa Fitri; Hasri Hasri; Sudding Sudding
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 7, No 1 (2022): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.307 KB) | DOI: 10.23960/aec.v7i1.2022.p80-89

Abstract

Kain katun merupakan jenis kain yang terbuat dari serat kapas dengan sifat yang mudah menyerap bahan alami maupun kimia seperti pewarna. Pengembangan warna sangatlah menarik di industri tekstil, karena warna merupakan salah satu faktor yang menarik perhatian konsumen. Zat pewarna dibedakan menjadi 2, yaitu pewarna alami dan pewarna sintesis. Pewarna sintesis mudah diperoleh dan praktis penggunaannya akan tetapi dapat mencemari lingkungan. Pewarna alami aman dan ramah lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian pengaruh variasi konsentrasi kitosan terhadap stabilitas warna kain katun dengan metode gelasi ionik melalui tahapan ekstraksi pewarna, sintesis kitosan, perendaman dan pewarnaan pada kain katun. Karakterisasi kitosan meliputi analisis gugus fungsi menggunakan FTIR dan analisis kekuatan warna menggunakan UV-DRS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji kekuatan warna kain yang dilapisi kitosan 0,2%; 1,5% dan 2,0% adalah 0,65 eV; 0,77 eV dan 0,79 eV, kain tanpa kitosan adalah 0,63 eV. Penambahan variasi konsentrasi kitosan mampu memberikan kekuatan warna yang lebih baik dibandingkan dengan kain katun tanpa pelapisan kitosan. Semakin banyak penambahan kitosan maka akan semakin meningkatkan kestabilan warna.
THE ANALYSIS TOTAL PHENOLIC EXTRACT NONI FRUIT (Morinda citrifolia L.) AS INHIBITING ACTIVITY OF BACTERIA Hasri Hasri; Maryono maryono; Trianita Sari
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 3, No 1 (2018): Analit: Analytical and Environmental Chemistry
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.667 KB) | DOI: 10.23960/aec.v3i1.2018.p

Abstract

Buah mengkudu (Morinda citrifolia, L.) telah digunakan sebagai obat herbal yang berfungsi sebagai analgesik, anti rdang dan antibakteri. Hal ini menunjukkan bahwa buah mengkudu mengandung senyawa aktif flavonoid, fenolik dan terpenoid  Penelitian ini bertujuan  menganalisis fenolik total buah mengkudu (Morinda Citrifolia, L) menggunakan  pengekstrak etanol dan etil asetat serta uji hambat  aktivitas  terhadap bakteri Escherichia coli. Hasil analisis diperoleh fenolik total ekstrak etanol sebesar 171,91 mg/L dan ekstrak etil asetat 23,27 mg/L. Ekstrak etanol dan etil asetat dapat menghambat aktivitas bakteri Escherichia coli. Ekstrak etanol memiliki konsentrasi hambat minimum (KHM) sebesar 6,5% namun tidak demikian dengan ekstrak etil asetat, sehingga disimpulkan bahwa ekstrak etanol berpotensi menghambat aktivitas bakteri Escherichia coli lebih baik dibanding ekstrak etil asetat. Doi: http://dx.doi.org/10.23960/aec.v3.i1.2018.p22-29
PENGARUH KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN WAKTU DEMINERALIASI PADA PEROLEHAN GELATIN DARI TULANG IKAN KAKAP MERAH (LUTJANUS SP.) Syahraeni Syahraeni; Muhammad Anwar; Hasri Hasri
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 2, No 1 (2017): Analit: Analytical and Environmental Chemistry
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.688 KB) | DOI: 10.23960/aec.v2i1.2017.p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam sitrat dan waktu demineralisasi terhadap rendemen dan mutu gelatin yang dihasilkan. Konsentrasi asam sitrat  yang digunakan  adalah 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% dan waktu demineralisasi yang digunakan adalah 12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, 60 jam dan 72 jam. Karakterisasi gelatin tulang ikan kakap merah dan disesuaikan dengan mutu gelatin Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi asam sitrat, rendemen gelatin yang diperoleh semakin meningkat, demikian pula dengan waktu demineralisasi. Untuk konsentrasi asam sitrat 1%, 2%, dan 3% memiliki kualitas sesuai gelatin SNI sampai waktu demineralisasi 72 jam. Untuk konsentrasi asam sitrat 4% memiliki kualitas sesuai gelatin SNI sampai waktu demineralisasi 36 jam, sedangkan untuk konsentrasi asam sitrat 5% hanya sampai 24 jam.
Keefektifan Model Discovery Learning Secara Daring Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik kelas XI Mia SMA Negeri 21 Bone (Study pada Materi pokok Laju Reaksi) Sidar Sidar; Hasri Hasri; Army Auliah
ChemEdu Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v3i1.27879

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi keefektifan Model Discovery Learning secara daring terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 21 Bone pada materi pokok Laju Reaksi. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. Subjek penelitian ini adalah kelas XI MIA 1 yang berjumlah 27 peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan selama lima kali pertemuan, yang terdiri dari satu kali pelaksanaan pretest, tiga kali proses pembelajaran dan satu kali pelaksanaan posttest. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen hasil belajar peserta didik. Hasil analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata sebelum perlakuan yaitu 31,40 dan setelah perlakuan 81,20. Nilai rata-rata N-Gain 0,703 dengan kategori tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa, keefektifan Model Discovery Learning secara daring berada pada kategori tinggi terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 21 Bone materi pokok laju reaksi.
Efektivitas Program Mandiri Benih Padi di Kecamatan Ponrang Selatan Hasri Hasri; Taruna S Arzam; Yumna Yumna
Flora : Jurnal Kajian Ilmu Pertanian dan Perkebunan Vol. 1 No. 3 (2024): Oktober : Flora : Journal of Agricultural and Plantation Studies
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/flora.v1i3.131

Abstract

This research was conducted in Ponrang Selatan District, Luwu Regency, South Sulawesi from March to September 2024. The population in this study were farmers who received benefits from the Mandiri Benih Activity. The sample in this study was 234 samples. The results of the study showed that the Mandiri Benih Padi program in Ponrang Selatan District began in 2022 and was expanded in 2023 by involving 42 farmer groups in various villages. Although this program has been running and received a positive response from farmers, there are still several aspects that are not optimal, especially in terms of certification of harvest results as seeds. The effectiveness value of 54.96 places the program in the "Quite Effective" category, indicating that this program has provided significant results but has not reached its full potential. Respondents' perceptions of the program before implementation showed quite adequate results, but after the program was implemented, there was an increase in more positive perceptions regarding seed quality, productivity, and the overall agricultural process. This indicates that the Mandiri Benih Padi Activity has had a good impact on farmers, although there is still room for increased effectiveness.