Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS PENCEMARAN UDARA DENGAN BOX MODEL (DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR UDARA) STUDI KASUS DI KOTA TANGERANG Widi Astuti; Yustika Kusumawardani
Neo Teknika Vol 3, No 1 (2017): Jurnal NeoTeknika Vol 3, No 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.57 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v3i1.1048

Abstract

Transportasi merupakan sektor yang paling berkontribusi dalam meningkatkan pencemaran udara di Kota Tangerang. Berdasarkan status lingkungan hidup Kota Tangerang Tahun 2015, terdapat 40.718 masyarakat menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Mengingat dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara berpengaruh terhadap kualitas kesehatan masyarakat maupun lingkungan maka diperlukan upaya pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara Kota Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara berdasarkan analisis daya tampung beban pencemar udara di Kota Tangerang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi atas pencemaran udara yang terjadi di Kota Tangerang. Analisis data dilakukan dengan cara membuat proyeksi beban pencemar untuk memperkirakan beban pencemar yang masuk ke udara pada 10 tahun mendatang, kemudian data tersebut dimasukan sebagai data pemodelan dengan Box Model. Hasil proyeksi dari analisis daya tampung pencemaran udara di Kota Tangerang menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan jumlah emisi pencemar udara dari aktivitas-aktivitas tersebut. Pemantauan kualitas udara di Kota Tangerang memperliharkan bahwa kondisi kualitas udara ambien masih memenuhi baku mutu. Dari hasil analisis inventarisasi pencemar udara dan GRK, sumber pencemar yang paling berpengaruh terhadap kondisi kualitas udara di Kota Tangerang adalah dari sumber pencemar bergerak (transportasi), dan dari sumber titik. Sektor yang paling berpengaruh dari sumber titik adalah sektor industri. Sebesar 90% lebih pencemar dihasilkan oleh sektor industri untuk seluruh parameter yang dianalisis.Kata kunci : pencemaran udara, box model, daya tampung beban pencemar, Kota Tangerang
IDENTIFIKASI PENERAPAN HIEGIENE SANITASI LINGKUNGAN KERJA PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG Yustika Kusumawardani; Donni Pudiarto
Neo Teknika Vol 6, No 2 (2020): VOL 6, NO 2 (2020) : JURNAL NEO TEKNIKA VOL 6 NO 2 DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v6i2.1628

Abstract

Kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Salah satu penyedia tenaga listrik di Indonesia yaitu PT Indonesia Power dimana dengan daya listrik yang dihasilkan berbeda-beda setiap perusahaan pembangkitnya. Unit Pembangkitan Semarang sendiri memiliki daya sebesar 1313,3 MW dan mengoperasikan 4 pembangkit listrik yaitu PLTU, PLTGU, PLTG, dan PLTD. Permasalahan kesehatan di tempat kerja berdampak pada pekerja yang disebabkan adanya ketidak-adequatnya pengendalian faktor risiko lingkungan kerja. Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 5 Tahun 2018 penerapan hiegien sanitasi lingkungan kerja meliputi beberapa aspek yaitu : Bangunan tempat kerja, fasilitas kebersihan, kebutuhan udara, dan tata laksana kerumahtanggaan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menganalisis kesesuaian penerapan hiegiene sanitasi lingkungan kerja di PT Indonesia Power UP Semarang dengan peraturan yang berlaku. Metode yang digunakan melalui observasi lapangan, wawancara dan studi literatur. Hasil analisis studi menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan hiegiene sanitasi lingkungan kerja di PT Indonesia Power UP Semarang berada di bawah fungsi bagian K3L (Keselamtan Kerja dan Lingkungan) dan bagian umum. Bagian K3L bertanggung jawab sebagai pengawas mutu sedangkan bagian umum bertanggung jawab terhadap petugas kebersihan yang bekerja di area PT Indonesia Power UP Semarang. Penerapan hiegiene sanitasi lingkungan kerja di PT Indonesia Power UP Semarang sudah cukup baik. Namun pada beberapa aspek masih belum memenuhi persyaratan dari peraturan yang berlaku, diantaranya pada aspek sanitasi bangunan, kelengkapan dan kebersihan toilet, serta penyediaan tempat sampahKata kunci : Sanitasi, Lingkungan Kerja, PT Indonesia Power UP Semarang
PENGELOLAAN PRODUKSI AIR BERSIH PDAB TIRTA UTAMA UNIT BREGAS (BREBES, TEGAL, SLAWI) Yustika Kusumawardani
Neo Teknika Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Neo Teknika Vol 1 No.2 Juni 2016
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.119 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v2i1.887

Abstract

Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebabkan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. PDAB Tirta Utama bertanggung jawab mendistribusikan air bersih ke masing PDAM yang telah melakukan kerjasama. Untuk menjaga ketersediaan pasokan air tersebut maka PDAB Tirta Utama Jateng selalu menjaga kualitas air besih, kebutuhan air, serta perawatan terhadap jaringan distribusi mulai dari sumber mata air sampai ke batas wilayah pendistribusian yang telah ditentukan. Dari hasil kajian yang telah dilakukan pengelolaan produksi air bersih di PDAB Tirta Utama Unit BREGAS meliputi tiga tahap yakni: Penangkapan dari mata air, Pengolahan air dan Pendistribusian air. Penyaluran air dibagi menjadi dua yaitu Jaringan Eksisting menuju reservoir Lebaksiu dengan daya tampung air 1500 m3 dan Jaringan Bregas II yang dialirkan ke reservoir Yamansari dengan daya tampung air 2500 m3. Pengolahan air dilakukan di reservoir dengan pembubukan kaporit kadar 90 % menggunakan sistem injeksi klorinasi. Pengujian kualitas air hasil pemeriksaan total koloni dan total coliform di beberapa daerah lokasi sampel didapatkan memenuhi standart kesehatan. Pengelolaan produksi air sudah dilakukan dengan baik dan telah dilakukan upaya preventif maupun rehabilitasi dalam menanggulangi kerusakan jaringan pipa.Kata kunci : pengelolaan produksi air bersih, PDAB Tirta Utama Bergas
PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK SKALA KAWASAN DENGAN SISTEM ANAROBIC BAFFLED REACTOR (ABR) DAN STRATEGI PENGEMBANGNANNYA DI PIDIE JAYA Widi Astuti; Yustika Kusumawardani; Agustien Zulaidah
Neo Teknika Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Neo Teknika Vol 6 No.1 Juni 2020
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v6i1.1583

Abstract

Kabupaten Pidie Jaya yang berada pada belahan utara Bukit Barisan dan berbatasan dengan Selat Malaka mempuyai permasalahan sanitasi dimana 54% masyarakatnya belum memilikiakses layak terhadap jamban. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungandan kesehatan masyarakat. Wilayah studi akan dilakukan analisa adalah di Kabupaten PidieJaya. Metode penelitian dengan penentuan lokasi yang akan dibangun IPAL menggunakanzonasi, skoring dan pemetaan (overlay) berdasarkan kriteria yang sudah ditetap dalam PermenPUPR Nomor 4 Tahun 2017. Selain itu lokasi IPAL ditetapkan berdasarkan elevasi lahanterendah dan ketersediaan lahan kosong. Kabupaten Pidie Jaya berdasarkan hasil studi diperolehklasifikasi zona perencanaan prioritas mendesak yaitu Desa Meunasah Balek, KecamatanMeureudu. Pengolahan air limbah yang direncanakan adalah skala kawasan dengan model AnAerobic Baffled Reactor (ABR). Model pengolahan ini dapat mengolah air limbah domestikyang dapat menurunkan BOD, COD dan TSS sesuai dengan Baku Mutu Permen LHK No 68Tahun 2014. Kata kunci : jamban, air limbah domestic, An Aerobic Baffled Reactor
PENENTUAN ZONA PRIORITAS PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN METODE SKORING PEMBOBOTAN DI KECAMATAN MAMASA Widi Astuti; Yustika Kusumawardani
Neo Teknika Vol 3, No 1 (2017): Jurnal NeoTeknika Vol 3, No 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.817 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v3i1.1051

Abstract

Pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Mamasa saat ini belum menjadi perhatian masyarakat maupun pemerintah. Akibat dari belum adanya sistem IPAL maupun SPAL menyebabkan masyarakat membuang limbah masih tergabung dengan drainase dan sungai. Sistem sanitasi komunal menjadi salah satu alternatif pada lokasi-lokasi yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi atau pada kawasan kumuh. Penelitian ini memberikan gambaran tentangcara menentukan wilayah prioritas pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik di Kecamatan Mamasa. Penelitian ini dianalisis melalui Penentuan Zona Perencanaan dan Zona Prioritas melalui metode scoring atau pembobotan berdasarkan kriteria tertentu. Hasil analisis penilaian rata-rata skor penentuan zona perencanaan, Desa/Kelurahan Mamasa dan Osango memerlukan SPAL terpusat skala kawasan. Hasil perhitungan skoring Penentuan Wilayah Prioritas Kelurahan Mamasa masuk dalam zona B skor 270, dengan skor tertinggi sehingga menjadi usulan prioritas lokasi pembangunan SPAL skala kawasan.Kata kunci : Pengelolaan Air Limbah, Metode Skoring, Kecamatan Mamasa
IDENTIFIKASI PENERAPAN HIEGIENE SANITASI LINGKUNGAN KERJA PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG Yustika Kusumawardani; Donni Pudiarto; Niyar Candra Agustin
Neo Teknika Vol 6, No 2 (2020): VOL 6, NO 2 (2020) : JURNAL NEO TEKNIKA VOL 6 NO 2 DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v6i2.1891

Abstract

Kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Salah satu penyedia tenaga listrik di Indonesia yaitu PT Indonesia Power dimana dengan daya listrik yang dihasilkan berbeda-beda setiap perusahaan pembangkitnya. Unit Pembangkitan Semarang sendiri memiliki daya sebesar 1313,3 MW dan mengoperasikan 4 pembangkit listrik yaitu PLTU, PLTGU, PLTG, dan PLTD. Permasalahan kesehatan di tempat kerja berdampak pada pekerja yang disebabkan adanya ketidak-adequatnya pengendalian faktor risiko lingkungan kerja. Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 5 Tahun 2018 penerapan hiegien sanitasi lingkungan kerja meliputi beberapa aspek yaitu : Bangunan tempat kerja, fasilitas kebersihan, kebutuhan udara, dan tata laksana kerumahtanggaan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menganalisis kesesuaian penerapan hiegiene sanitasi lingkungan kerja di PT Indonesia Power UP Semarang dengan peraturan yang berlaku. Metode yang digunakan melalui observasi lapangan, wawancara dan studi literatur. Hasil analisis studi menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan hiegiene sanitasi lingkungan kerja di PT Indonesia Power UP Semarang berada di bawah fungsi bagian K3L (Keselamtan Kerja dan Lingkungan) dan bagian umum. Bagian K3L  bertanggung jawab sebagai pengawas mutu sedangkan bagian umum bertanggung jawab terhadap petugas kebersihan yang bekerja di area PT Indonesia Power UP Semarang. Penerapan hiegiene sanitasi lingkungan kerja di PT Indonesia Power UP Semarang sudah cukup baik. Namun pada beberapa aspek masih belum memenuhi persyaratan dari peraturan yang berlaku, diantaranya pada aspek sanitasi bangunan, kelengkapan dan kebersihan toilet, serta penyediaan tempat sampah Kata kunci : Sanitasi, Lingkungan Kerja, PT Indonesia Power UP Semarang
SOSIALISASI PEMBUATAN HANDS SANITIZER (HS) DAN PENDISTRIBUSIAN DI MASYARAKAT SEKITAR UNIVERSITAS PANDANARAN Rekno Sulandjari; Yustika Kusumawardani; Dewi Fatmasari
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 6, No 12 (2021): Majalah Inspiratif Vol.6 No.12 Januari 2021
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.727 KB)

Abstract

Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus.Infeksi dari penyakit ini akan menyebar dari satu orang ke orang lain melaluipercikan (droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk ataubersin. Droplet bisa menempel di benda, namun tidak akan bertahan lama diudara. Universitas Pandanaran Semarang yang terletak di jalan Banjarsari BaratNo.1 Tembalang, Semarang, merupakan salah satu universitas swasta yang ada di Kota Semarang yang juga sangat memperhatikan protokol kesehatansehingga perhatiannya pada sivitas akademika cukup besar. Universitas Pandanaran memiliki sejumlah mahasiswa, pegawai dandosen yang melakukan aktifitas rutinnya di wilayah kampus UniversitasPandanaran. Kebersihan diklaim sebagai salah satu kunci mencegah penularanvirus corona.Upaya jangka panjang selain melakukan penyemprotan disinfektanadalah dengan membuat lingkungan sekitar memiliki pemahaman yang baikuntuk memproduksi baik disinfektan itu sendiri maupun Hand Sanitizer (HS).Sosialisasi pembuatan HS di lingkungan Universitas sangat diperlukan gunapencegahan terdampak Covid-19, dengan memaksimalkan peran serta stafpengajar khususnya Program Studi Teknik Kimia. Juga dengan memaksimalkanpara dosen yang sudah biasa memproduksi sendiri HS untuk keperluan pribadidan lingkungan tempat dimana tinggal. Sosialisasi dimaksimalkan di lingkungan kampus dan komunitas di sekitaskampus berada. Setelah dibuat dan dikemas, HS didistribusikan pada masyarakatdi sekitar kampus. Baik masyarakat yang tinggal di rumah sekitar kampus,maupun para ojol dan para penjual dagangan sayur, makanan, pulsa serta petugasfoto copy di sekitar kampus. Sehingga sivitas akademika terminimalisir tertularvirus yang sangat membahayakan bagi kesehatan tersebut. Kata Kunci : pembuatan HS, Sosialisasi, Covid-19, masyarakat, kampus Unpand