Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PERTANGGUNGJAWABAN INDUSTRI MEDIA DALAM MASYARAKAT TONTONAN Rekno Sulandjari
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 2, No 1 (2011): Jurnal Ilmiah Komunikasi MAKNA Vol. 2 no. 1, Pebruari 2011
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.2.1.21-26

Abstract

Today’s free market of industry mass media isn’t quite the same as the laissez-faire approach of the robber barons of the nineteenth century because it now often is noteworthy for effi cient use of the government’s powers to support the strategies and profi ts media business. Even if public resources – such as the national forests – are thereby harmed. Given both the need for equity of access and the lack of acceptable spectacles alternatives, there seems to be no viable alternative to the mass media taking on this responsibility as fully as is necessary. Such an ethical obligation clearly stems from both the utilitarian concern for providing the greatest benefi t for the greatest number of people and emphasis on protecting the most vulnerable members of the community. It can also be argue cogently that if social responsibility means anything at all, it means fi nding a way to avoid creating a clearly defi ned group of second-class citizen in an information industry media.
PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MANAJEMEN KINERJA BARU PADA PERUBAHAN ORGANISASI DI CV. CANDI KARYA Heru Sri Wulan; Rekno Sulandjari
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 6, No 2 (2022): EDUNOMIKA : Vol. 06, No. 02, 2022
Publisher : ITB AAS INDONESIA Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v6i2.4706

Abstract

Dewasa ini di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai banyak sekali para pelaku usaha tumbang karena kondisi perekonomian yang tak menentu. Utamanya para pelaku usaha berkategori mikro kecil. Namun dengan adanya mengubah mindset tantangan diubah menjadi sebuah kesempatan emas, banyak pelaku usaha yang mampu bertahan dengan melakukan beberapa kiat demi perubahan organisasi salah satunya CV. Candi Karya. Dengam mengkonstruksi komunikasi organisasi dan menejemen kinerja yang ada dalam organisasinya, mampu terbentuk perubahan organisasi yang bisa melayani konsumennya meski di tengah pandemi. Komunikasi organisasi merupakan salah satu strategi yang bisa dikembangkan oleh para pelaku usaha di tengah pandemi seperti saat ini untuk bisa terjadi perubahan organisasi sehingga operasional perusahaan mampu bertahan. Kategori keefektifan komunikasi organisasi yang dimaksud adalah bukan yang kaku melainkan yang fleksibel diimplementasikan semua organism yang terlibat dalam sebuah organisasi, baik pimpinan, karyawan dan lintas saluran. Sehingga simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang cukup yaitu sebesar 0.475 antara komunikasi organisasi (variable X1) dan manajemen kinerja baru (variable X2) secara bersama-sama pada kegiatan perubahan organisasi (variable Y). Berdasarkan penelitian di atas juga didapatkan hasil bahwa jika variabel X1, X2 meningkat, maka variabel Y juga ikut meningkat (korelasi positif). Besarnya tingkat efektivitas komunikasi organisasi dan manajemen kinerja baru dalam penelitian ini adalah 42,1%, sedangkan sisanya 57,9% disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini.
KORELASI KOMUNIKASI INTERPERSONA DALAM SOSIALISASI KONSUMSI JAMU SIAP SEDUH PADA EFEKTIVITAS PENANGANAN COVID-19 MASYARAKAT TLOGOSARI WETAN KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG Rekno Sulandjari
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 5, No 02 (2021): EDUNOMIKA : Vol. 5, No. 2, 2021
Publisher : ITB AAS INDONESIA Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v5i2.3549

Abstract

Public health is a very important factor and will determine the success of the local government in this case the Tlogosari Wetan village, because the community is the consumer of the service products produced. The measure of the success of service providers as needed and expected in this case is knowledge about Covid-19 and how to prevent and produce products that are expected to anticipate the widespread virus. The restoration of public health in Tlogosari Wetan Village was allegedly due to the use of ready-to-brewed herbs by opinion leaders in the village concerned. Thus, the role of opinion leaders in Tlogosari Wetan Village as a communication bridge is very necessary because the good services achieved will also have an impact on social scientific activities that can be carried out effectively with optimal positive impacts. Based on the results of research on the Correlation of Interpersonal Communication in Socializing the Consumption of ready-to-drink herbs carried out on the Effectiveness of Handling Covid-19, there are several conclusions, namely the results of the study indicate that Communication between Persons in Socializing the Consumption of Ready Seduh Jamu is in the high category. This is evidenced by the categorization of the research results by 62%. Meanwhile, the effectiveness of preventing and handling COVID-19 in the community in the Tlogosari Wetan sub-district also tends to be high, at 65%. This mostly begins with public anxiety about the number of victims due to Covid, so they have great respect for the socialization activities for consuming ready-to-drink herbs carried out by local opinion leaders. The final result of the cross tabulation is that there is a positive relationship between Interpersonal Communication in Socializing the Consumption of ready-to-drink herbs carried out on the Effectiveness of Handling Covid-19 in the community of Tlogosari Wetan Village. This is evidenced from the cross tabulation table which states that the categorization of the X variable is high, the Y variable is also high at 68%.
fektivitas Peran Public Relations Petugas Pelayanan Pada Kepuasan Masyarakat Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Santi Febrianti; Rekno Sulandjari
Jurnal Egaliter Vol 3, No 5 (2019): Jurnal Egaliter Vol.3 No.5 Januari 2019
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Public Relations merupakan suatu usaha yang direncanakan dengan secara terus-menerus yang dengan sengaja, dengan berguna untuk membangun serta jugamemepertahankan pengertian timbal balik antara organisasi serta jugamasyarakatnya. Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan pendudukuntuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publikyang merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945, membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yangdilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harusdilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara danpenduduk tentang peningkatan pelayanan publik. Ukuran keberhasilan pelayananditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan pelayanandicapai apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yangdibutuhkan dan diharapkan” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Peran PublicRelations Petugas Pelayanan di Kantor Desa Leyangan dengan KepuasanMasyarakat Desa Leyangan. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitiandeskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah pelayanan di Kantor Desa 3bulan sebelum dilakukan penelitian yaitu 157 dan disesuaikan menjadi 61responden. Dari tabel Tabulasi Silang dapat disimpulkan bahwa jika Peran PublicRelations Petugas Pelayanan dilaksanakan secara baik dan maksimal (tinggi)maka tingkat kepuasan masyarakat Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timurmemiliki kategori tinggi, sejumlah 95% dari keseluruhan responden. Sehinggadapat disimpulkan jika terdapat hubungan positif antara Peran Public Relationspada para petugas Pelayanan Kantor Desa Leyangan pada tingkat kepuasanmasyarakat Desa Leyangan dalam menerima pelayanan.Kata Kunci: Public Relations, Pelayanan Publik, Kepuasan Pelayanan
Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Facebook Pada Keharmonisan Rumah Tangga Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Minudin Is Gama; Rekno Sulandjari
Jurnal Egaliter Vol 3, No 4 (2019): Jurnal Egaliter Vol.3 No.4 Oktober 2019
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Bambang Cahyono (2009:15), facebook adalah website yangbertemakan Social Networking (Pencari teman di dunia maya) yang merupakanajang pergaulan yang populer di seluruh dunia termasuk di Indonesia . Facebooksebagai sarana komunikasi seperti juga handphone, e-mail, dan alat teknologiinformasi lain. Diantara manfaat facebook adalah sebagai pencari teman, saranadakwah, menyimpan file/tulisan dan lain-lain. Selain itu facebook jugamengandung bahaya. Dalam realitanya ada saja kasus pengguna facebook yangmenelantarkan aktivitas wajibnya karena lebih asyik bermain facebook sehinggahal ini menyebabkan kecanduan juga tidak jarang banyak yang lalai denganberkomentar asal, bahkan bercanda dengan vulgar dan tidak terkontrol. Setiapindividu memiliki motivasi dan tujuan dalam perilaku komunikasi mereka dalamhal ini adalah penggunaan media. Individu juga secara aktif memilih danmenggunakan media untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan mereka.Dilingkup keluarga sendiri penggunaan media sosial facebook selain sebagaipenunjang komunikasi, juga dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau pemuaskebutuhan. Namun di sisi lain ketika dalam suatu keluarga penggunaan mediasosial facebook terlalu berlebihan dampaknya adalah terhadap hubungan dalamkeluarga itu sendiri menjadi tidak baik karena lebih banyak waktu yangdiprioritaskan ke media sosial daripada dengan keluarga.Dari hasil penelitian ini dapat diketahui melalui analisa pada Tabel 3.4.1 yaitutidak ada hubungan secara signifikan antara intensitas penggunaan media sosialfacebook terhadap keharmonisan dalam rumah tangga di Desa Dadapayam. Dapatdiketahui bahwa hasil hubungan antara intensitas penggunaan media sosialfacebook terhadap keharmonisan dalam rumah tangga dari 45 responden sebanyak1 responden atau 2,2 % menyatakan bahwa ada hubungan dalam kategori tinggi,sebanyak 7 responden atau 15,6 % menyatakan ada hubungan dalam kategorisedang, sisanya sebanyak 1 responden atau 2,2% menyatakan ada hubungandalam kategori rendah. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa mayoritaspasangan keluarga di Desa Dadapayam dengan intensitas menggunakan facebookyang rendah sampai sedang, mimiliki tingkat keharmonisan rumah tangga yangbaik.Key Words : Facebook, Keluarga, Keharmonisan, Intensitas, Media Sosial
KORELASI MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI SD NEGERI KESE KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO SELAMA PANDEMI COVID-19 Rekno Sulandjari; Fitri Alfiah
Jurnal Egaliter Vol 5, No 9 (2021): Jurnal Egaliter Vol.5 No.9 Oktober 2021
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.877 KB)

Abstract

Dalam proses belajar-mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukuppenting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikandapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahanyang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuanmedia. Serta dalam suatu lembaga pendidikan harus mempunyai kualifikasi guruyang baik, agar tidak terjadinya kesenjangan di dalam proses belajar-mengajar.Dalam arti para calon pendidik harus mempunyai pengalaman dan pengetahuanyang tinggi dan proses berfikir yang kreatif dalam menyampaikan gagasan kepadapara siswa-siswanya. Selain tenaga pendidik yang berkualitas, saran dan prasaranasekolah haruslah memadai, dengan begitu para siswa dapat menggunakan danmemanfaatkan media pembelajaran sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar dari rumah. Seorang guru tentu saja harus dapat menerapkan media apa yang palingtepat dan sesuai untuk tujuan tertentu, penyampaian bahan tertentu, suatu kondisibelajar siswa, dan untuk penggunaan strategi atau metode yang memang telahterpilih. Penggunaan media pendidikan erat kaitannya dengan tahapan berpikirtersebut, sebab melalui media pendidikan hal-hal yang tidak jelas dapat dijelaskan,dan hal-hal yang sulit dapat disederhanakan. Menurut Bringgs media pembelajaranadalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajardimana media dapat dilihat, didengar dan dipraktekkan. Seiring denganperkembangan dan pertumbuhan penduduk maka semakin banyak pula kebutuhanakan pendidikan, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampumenghasilkan hasil yang berkualitas dan mampu berdaya saing dengan orang lain,hal tersebut tentu tidak terlepas dari sarana dan prasarana atau media pembelajaranyang mendukung serta kualitas tenaga pendidik yang relevan. Hal demikianmengakibatkan siswa termasuk guru harus wajib dapat memilih atau menggunakanmedia pendidikan dalam proses pembelajaran terutama dalam massa pandemi covid-19 tahun 2020. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa kategorisasi MediaPembelajaran E-Learning di SD Negeri Kese Kecamatan Grabag KabupatenPurworejo termasuk pada kategorisasi sedang sebesar 61%, sedangkan kategorisasiEfektivitas Pembelajaran di SD Negeri Kese Kecamatan Grabag KabupatenPurworejo mayoritas juga masuk katergori sedang yaitu sebesar 55%. Sedangkanhasil penelitian di atas disimpilkan bahwa terdapat adanya hubungan positifkategori sedang antara media pembelajran e-learning (x) dengan efektivitaspembelajaran e-learning dengan (y) sebanyak 99,64 % yang ditunjukkan padaTabel Tabulasi Silang.Kata Kunci : efektifitas, e-learning , media, pembelajaran
LITERASI PRESS RELEASE SEBAGAI MEDIA MENGENALKAN BISNIS BARU HOME INDUSTRY OLAHAN BONGGOL PISANG (BOGPIS) BERNILAI GIZI TINGGI DI KELURAHAN TLOGOSARI WETAN KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG Rekno Sulandjari; Sri Praptono; Leonardo Budi Hasiholan
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 8, No 15 (2022): Majalah Inspiratif Vol.8 No.15 Juli 2022
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.349 KB)

Abstract

Kelurahan Tlogosari Wetan merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Pedurungan Semarang masih banyak memiliki warga yang kreatifdalam pengolahan potensi lokal. Potensi yang diangkat warga adalah budidayaolahan bonggol pisang yang memiliki nilai gizi tinggi. bermanfaat bagikesehatan. Dimana bonggol pisang (bogpis) merupakan salah satu ikon yang adadi kelurahan Tlogosari Wetan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Tujuan utamayang ingin dicapai dalam pelaksanaan program pengabdian di KelurahanTlogosari Wetan adalah menjadikan bogpis (bonggol pisang) sebagai bahan bakuandalan untuk wirausaha sehingga bisa dimaksimalkan dalam produksikulinernya. Sehingga lebih lanjut mampu meningkatkan taraf hidup masyarakatTlogosari Wetan melalui usaha pembuatan berbagai makanan kudapan,meningkatkan jumlah produksi dan pemasarannya melalui media press release.Diharapkan dengan adanya sarana ini akan mampu menjadikan KelurahanTlogosari Wetan sebagai sentra penghasil makanan kudapan berbahan dasarbonggol pisang yang dikenal seantero provinsi Jawa Tengah khususnya danIndonesia pada umumnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalahmetode ceramah dan praktik. Pada kegiatan ini dilakukan pembinaan terhadapmitra melalui pendampingan dalam proses penyusunan sebuah berita sederhana,kemudian mengkonstruksinya menjadi tulisan press release. Kegiatanpengabdian untuk pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan release sekaligussebagai salah satu upaya dalam publikasi guna memasarkan produk kudapanberbahan dasar bogpis ini membawa dampak positif. Dampak positif darikegiatan ini adalah meningkatkan publikasi dan pemasaran dan pada akhirnyaberdampak pada peningkatan secara ekonomi bagi keluarga pemroduksi kudapanberbahan bogpis. Kata Kunci: Bonggol Pisang, Kudapan, Literasi Press Release
HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KONSUMERISME KARYAWAN ALFAMART KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG Rekno Sulandjari
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 1, No 01 (2016): Majalah Ilmiah Inspiratif
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.986 KB)

Abstract

Pasar ritel sangat dibutuhkan oleh keluarga di era yang sangat individualistk dewasa ini. Bisnis yang melayani kebutuhan sehari-hari semakin bertumbuh secara nasional tidak saja menguntungkan peritel besar atau produsen barang namun juga menguntungkan konsumennya yang mengetahui perkembangan harga yang ditawarkan. Bidang sosial budaya masyarakat turut menjadi faktor pertumbuhan pasar ritel. Masyarakat yang semakin aktif dalam kehidupan sosial akan meningkatkan aktivitas pengadaan barang dan jasa guna memfasilitasi kegiatan mereka. Demikian juga adanya kemajuan teknologi memberi kesempatan kepada produsen untuk menawarkan produk baru yang lebih memikat dengan cepat. Peritel mempunyai kesempatan menawarkan produk baru sehingga produk yang baru berusia/berumur 1 tahun atau 6 bulan setelah diluncurkan ke masyarakat menjadi kalah daya pikatnya sehingga harganya perlu diturunkan. Dan tidak semua konsumen mengetahui perubahan harga ini, sehingga sangat menguntungkan karyawan untuk memborongnya untuk memenuhi baik kebutuhan maupun keinginannya sekaligus sebagai pandangan bahwa hal itu akan menguntungkan organisasinya. Interaksi dengan pimpinan terkait dengan banyaknya keuntungan dan atau lakunya produk akan menambah kemudahan dalam meraih tujuan komunikasi organisasi. Komunikasi dalam organisasi juga dapat diartikan sebagai komunikasi suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989:214). Jika keinginan tak dipenuhi maka yang terasakan adalah kesakitan yang terbawa pada perasaan tersiksa, terampas, merana, menggigau hingga keinginan kematian. Namun ketika keinginannya tercukupi maka yang dirasakan adalah keterpesonaan, bergairah, berpijar dan bersemangat. Hasrat yang ada pada seseorang untuk memiliki barang tertentu di sini bersifat terbangun (karena melihat sesuatu yang menstimulinya), merebut,menggoda dan kekuatan yang merangsang yang teramat sangat yang dalam hal ini disebut sebagai istilah konsumerisme (Ratneshwar, 2005:97). Budaya konsumen dewasa ini dipandang sebagai kegiatan yang semakin meningkat dalam kehidupan sehari-hari sebagai khalayak sasaran produsen, sehingga memaksimalkan pengeluaran dalam kehidupan keluarga demi kebutuhan keseharian mereka (Roche, 2009: 49). Hal ini semakin memposisikan karyawan sebagai sosok yang diperhitungkan dalam pemasaran produk. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui lebih lanjut tentang hubungan peran komunikasi organisasi pada perilaku konsumerisme karyawan Alfamart. Luaran penelitian diharapkan bisa melahirkan formula karakter individu karyawan khususnya agar konsumerisme karyawan bisa ditekan sedemikian rupa atau diarahkan dalam bentuk kompensasi yang lainnya yang bersifat positif, dengan tujuan tak mempengaruhi kepribadian dan perkembangan moral yang negatif di masa mendatang. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dengan pendekatan penelitian survey kepada para karyawaan yang sudah bekerja di Alfamaret minimal 6 bulan di Tembalang Semarang. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah karyawan Alfamart Jl. Tirta Agung Raya, Jl. Elang Raya, Jl. Damar Raya, Jl.Fatmawati No.76, Jl. Ketileng Raya No. 42, Banjarsari No.57, Jl. Bukit Kencana Meteseh, Alfamart Jl. Mulawarman dan Alfamart Jl. Ngesrep Timur V/69 dengan mengambil masing-masing 3 responden sebagai populasi objek penelitiannya. Pada masing-masing tempat jumlah karyawan sebesar 7 sampai dengan 9 karyawan. Sehingga total karyawan yang menjadi sampel penelitian ini adalah 20 orang.Kata Kunci : Komunikasi, Organisasi, Ritel, Konsumerisme
SOSIALISASI PEMBUATAN HANDS SANITIZER (HS) DAN PENDISTRIBUSIAN DI MASYARAKAT SEKITAR UNIVERSITAS PANDANARAN Rekno Sulandjari; Yustika Kusumawardani; Dewi Fatmasari
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 6, No 12 (2021): Majalah Inspiratif Vol.6 No.12 Januari 2021
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.727 KB)

Abstract

Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus.Infeksi dari penyakit ini akan menyebar dari satu orang ke orang lain melaluipercikan (droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk ataubersin. Droplet bisa menempel di benda, namun tidak akan bertahan lama diudara. Universitas Pandanaran Semarang yang terletak di jalan Banjarsari BaratNo.1 Tembalang, Semarang, merupakan salah satu universitas swasta yang ada di Kota Semarang yang juga sangat memperhatikan protokol kesehatansehingga perhatiannya pada sivitas akademika cukup besar. Universitas Pandanaran memiliki sejumlah mahasiswa, pegawai dandosen yang melakukan aktifitas rutinnya di wilayah kampus UniversitasPandanaran. Kebersihan diklaim sebagai salah satu kunci mencegah penularanvirus corona.Upaya jangka panjang selain melakukan penyemprotan disinfektanadalah dengan membuat lingkungan sekitar memiliki pemahaman yang baikuntuk memproduksi baik disinfektan itu sendiri maupun Hand Sanitizer (HS).Sosialisasi pembuatan HS di lingkungan Universitas sangat diperlukan gunapencegahan terdampak Covid-19, dengan memaksimalkan peran serta stafpengajar khususnya Program Studi Teknik Kimia. Juga dengan memaksimalkanpara dosen yang sudah biasa memproduksi sendiri HS untuk keperluan pribadidan lingkungan tempat dimana tinggal. Sosialisasi dimaksimalkan di lingkungan kampus dan komunitas di sekitaskampus berada. Setelah dibuat dan dikemas, HS didistribusikan pada masyarakatdi sekitar kampus. Baik masyarakat yang tinggal di rumah sekitar kampus,maupun para ojol dan para penjual dagangan sayur, makanan, pulsa serta petugasfoto copy di sekitar kampus. Sehingga sivitas akademika terminimalisir tertularvirus yang sangat membahayakan bagi kesehatan tersebut. Kata Kunci : pembuatan HS, Sosialisasi, Covid-19, masyarakat, kampus Unpand
PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (ANTARA PIMPINAN DAN KARYAWAN) PADA MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. INTISEL PRODAKTIFAKOM Arief Sudamono; Rekno Sulandjari
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 3, No 6 (2018): Majalah Ilmiah Inspiratif Volume 3 No.6 Juli 2018
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.046 KB)

Abstract

Komunikasi sangat penting bagi karyawan karena dengan adanya komunikasi segala sesuatu masalah akan lebih mudah dipecahkan atau dicarikan solusi atau jalan keluar dari permasalahaan tersebut, dengan adanya komunikasi yang baik maka diharapkan karyawan dapat bekerja secara maksimal. Kinerja yang maksimal sama dengan peningkatan semangat kerja karyawan. Jika terjalin komunikasi yang baik antara atasan dan karyawan, semangat kerja karyawan pun akan mudah tercipta, sehingga akan sangat mudah pula bagi perusahaan untuk mencapai tujuan. Untuk menyampaikan informasi kepada bawahan dapat dilakukan dengan berbagai metode Arni (2007;114) mengatakan empat klasifikasi metode untuk itu yaitu : metode lisan, tulisan, gambar dan campuran dari lisan-tulisan dan gambar. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa komunikasi antarpersonal antara karyawan dengan atasan di lingkungan PT. Intisel Prodaktifakom dominan dalam kategori tinggi, dimana 60% dari 40 responden dapat melakukan komunikasi interpersonal secara efektif, sedangkan motivasi kerja dominan tinggi, dimana 72,5% dari 40 responden merasakan timbulnya motivasi kerja yang dimiliki karyawan. Berdasarkan analisa tabulasi silang diketahui, bahwa peran komunikasi antarpersonal yang tinggi terhadap motivasi kerja karyawan PT. Inisel Prodaktifakom yang juga tinggi sebesar 45% sedangkan peran komunikasi antarpersonal yang sedang terhadap motivasi kerja karyawan PT. Intisel Prodaktifakom yang juga tinggi sebesar 27,5%. Sehingga disimpulkan terdapat hubungan positif antara variabel X pada variable Y.Kata Kunci : Komunikasi, Antar Persona, Motivasi, Kerja