Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Perbandingan CART dan Random Forest untuk Deteksi Kanker berbasis Klasifikasi Data Microarray Riska Chairunisa; Adiwijaya; Widi Astuti
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 4 No 5 (2020): Oktober 2020
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.683 KB) | DOI: 10.29207/resti.v4i5.2083

Abstract

Cancer is one of the deadliest diseases in the world with a mortality rate of 57,3% in 2018 in Asia. Therefore, early diagnosis is needed to avoid an increase in mortality caused by cancer. As machine learning develops, cancer gene data can be processed using microarrays for early detection of cancer outbreaks. But the problem that microarray has is the number of attributes that are so numerous that it is necessary to do dimensional reduction. To overcome these problems, this study used dimensions reduction Discrete Wavelet Transform (DWT) with Classification and Regression Tree (CART) and Random Forest (RF) as classification method. The purpose of using these two classification methods is to find out which classification method produces the best performance when combined with the DWT dimension reduction. This research use five microarray data, namely Colon Tumors, Breast Cancer, Lung Cancer, Prostate Tumors and Ovarian Cancer from Kent-Ridge Biomedical Dataset. The best accuracy obtained in this study for breast cancer data were 76,92% with CART-DWT, Colon Tumors 90,1% with RF-DWT, lung cancer 100% with RF-DWT, prostate tumors 95,49% with RF-DWT, and ovarian cancer 100% with RF-DWT. From these results it can be concluded that RF-DWT is better than CART-DWT.
EVALUASI PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA MADIUN Yustika Kusumawardani Yustika Kusumawardani; Widi Astuti
Neo Teknika Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Neo Teknika Vol 4 No.1 Juni 2018
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.361 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v4i1.1061

Abstract

Kota Madiun merupakan daerah dengan laju pembangunan cukup pesat sehingga diperlukan pengelolaan air bersih yang optimal untuk memenuhi tingkat kebutuhan penduduknya. Kebutuhan air bersih Kota Madiun seluruhnya dipenuhi dengan sistem perpipaan. Keseluruhan sistem penyediaan air di Kota Madiun berasal dari sumur dalam. Tingkat pelayanan penduduk di PDAM Kota Madiun masih di bawah kriteria ideal. Pengelolaan sistem penyediaan air bersih yang kurang optimal, diduga akan mempengaruhi tingkat pelayanan air bersih Kota Madiun. Oleh karena itu diperlukan evaluasi pengelolaan sistem penyediaan air bersih agar dapat meningkatkan pelayanan air bersih di Kota Madiun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui tinjauan langsung, wawancara, dan studi literatur. Dari hasil evaluasi, pengelolaan sistem transmisi PDAM Kota Madiun masih kurang karena tidak terdapat jalur yang jelas dan pemeliharaannya tidak terawasi secara keseluruhan. Kapasitas reservoir sudah mencukupi kebutuhan cadangan air dan penyediaan air bersih. Sistem distribusi PDAM Kota Madiun belum dapat menerapkan sistem zoning karena beberapa sumur dalam langsung difungsikan sebagai pemasok air menuju daerah di sekitar lokasi sumur. Tekanan air juga kurang diperhatikan sehingga dibeberapa wilayah pelayanan tekanan air masih kurang.Kata Kunci: evaluasi sistem penyediaan air, sistem transmisi, reservoir, sistem distribusi, PDAM Kota Madiun
KAJIAN PERENCANAAN REHABILITASI MANGROVE DI KOTABARU Kasman Kasman; Widi Astuti
Neo Teknika Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Neo Teknika Vol 6 No.1 Juni 2020
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v6i1.1454

Abstract

Kawasan pesisir merupakan kawasan yang rentan terhadap kerusakan baik kerusakan ekosistem, maupun kerusakan fisik pantai. Kerusakan pesisir dapat diakibatkan oleh faktor alam seperti bencana dan gelombang besar,akan tetapi tekanan penduduk dan perekonomian memperparah kerusakan alami yang terjadi sehingga wilayah pesisir semakin terdegradasi. Selama ini kegiatan penanganan yang dilakukan masih belum optimal akibat masih rendahnya kesadaran stakeholder yang terkait dalam pelaksanaan maupun pemeliharaan.Salah satu permasalahan dalam pelaksanaan rehabilitasi adalah kurang tepatnya perencanaan seperti kurang tepatnya pemilihan lokasi, kesalahan pemilihan jenis bibit yang sesuai dengan kondisi substrat, metoda penanaman yang tidak atau kurang sesuai dan belum adanya kelompok masyarakat yang berkomitmen untuk tetap menjaga dan memelihara mangrove yang telah di rehabilitasi. Dalam kajian ini, lokasi rehabilitasi yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan terletak pada satu desa, yaitu Desa salino, Kecamatan Pulau Laut Tengah. Berdasarkan kondisi biogeofisik maka lokasi yang telah ditentukan sesuai untuk dilakukan penanaman mangrove dengan persayaratan tertentu dalam pemilihan jenis mangrove dan perlakuan persiapan terhadap lahan rehabilitasi. Teknik rehabilitasi yang dilakukan berdasarkan arah pembangunan, pola ruang, dan pemanfaatan wilayah (baik darat dan laut) di waktu yang akan datang dengan membuat blok-blok penanaman yang disesuaikan dengan kondisi substrat, kontur tanah, dan bentuk garis pantai. Penanaman menggunakan dua jenis mangrove yaitu Avicennia dan Rhizophora, dengan posisi terhadap laut, Avicennia terlebih dahulu kemudian Rhizophora. Jarak tanam untuk Avicennia 1,5 x 1,5 m2dan Rhizophora berjarak tanam 1x1 m2. Penanaman menggunakan sarana pendukung yaitu pagar pelindung, pagar pembatas, dan ajir.Kata kunci :  perencanaan rehabilitasi, teknik rehabilitasi, metode penanaman, jenis-jenis mangrove.
ANALISIS PENCEMARAN UDARA DENGAN BOX MODEL (DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR UDARA) STUDI KASUS DI KOTA TANGERANG Widi Astuti; Yustika Kusumawardani
Neo Teknika Vol 3, No 1 (2017): Jurnal NeoTeknika Vol 3, No 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.57 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v3i1.1048

Abstract

Transportasi merupakan sektor yang paling berkontribusi dalam meningkatkan pencemaran udara di Kota Tangerang. Berdasarkan status lingkungan hidup Kota Tangerang Tahun 2015, terdapat 40.718 masyarakat menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Mengingat dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara berpengaruh terhadap kualitas kesehatan masyarakat maupun lingkungan maka diperlukan upaya pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara Kota Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara berdasarkan analisis daya tampung beban pencemar udara di Kota Tangerang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi atas pencemaran udara yang terjadi di Kota Tangerang. Analisis data dilakukan dengan cara membuat proyeksi beban pencemar untuk memperkirakan beban pencemar yang masuk ke udara pada 10 tahun mendatang, kemudian data tersebut dimasukan sebagai data pemodelan dengan Box Model. Hasil proyeksi dari analisis daya tampung pencemaran udara di Kota Tangerang menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan jumlah emisi pencemar udara dari aktivitas-aktivitas tersebut. Pemantauan kualitas udara di Kota Tangerang memperliharkan bahwa kondisi kualitas udara ambien masih memenuhi baku mutu. Dari hasil analisis inventarisasi pencemar udara dan GRK, sumber pencemar yang paling berpengaruh terhadap kondisi kualitas udara di Kota Tangerang adalah dari sumber pencemar bergerak (transportasi), dan dari sumber titik. Sektor yang paling berpengaruh dari sumber titik adalah sektor industri. Sebesar 90% lebih pencemar dihasilkan oleh sektor industri untuk seluruh parameter yang dianalisis.Kata kunci : pencemaran udara, box model, daya tampung beban pencemar, Kota Tangerang
ANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM REGIONAL KOTA TARAKAN DAN KABUPATEN BULUNGAN Niyar Candra Agustin; Widi Astuti; Eny Apriyanti
Neo Teknika Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Neo Teknika Vol.3 No.2 Desember 2017
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v3i2.1419

Abstract

Pengembangan dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat akan meyebabkan kebutuhanakan air bersih meningkat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat, dimana debit sumber air yang mengalami penurunan tiap tahunnya maka PDAM Kota Tarakan perlumengkaji kembali kebutuhan air bersihnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis proyeksi untukkebutuhan air di Kota Tarakan dan kabupaten Bulungan. Proyeksi jumlah penduduk dianalisismenggunakan metode geometrik. Berdasarkan hasil analisis, proyeksi kebutuhan air rata-rata di KotaTarakan hingga tahun 2036 sebanyak 1282 liter/detik terdiri dari kebutuhan air domestik sebesar854,58 liter/detik, kebutuhan air non domestik sebesar 213,64 liter/detik, proyeksi kehilangan airsebesar 213,64 liter/detik. Kebutuhan air baku di Kota Tarakan hingga tahun 2036 sebanyak 899,69liter/detik. Sedangkan proyeksi kebutuhan air rata-rata di Kabupaten Bulungan hingga tahun 2036sebanyak 92, 74 liter/detik terdiri dari kebutuhan air domestik sebesar 63,96 liter/detik, kebutuhan airnon domestic sebesar15,99 liter/detik dan proyeksi kehilangan air sebesar 12,79 liter/detik..Kebutuhan air baku di Kabupaten Bulungan hingga tahun 2036 sebanyak 98,37 liter/detikKata kunci: proyeksi; kebutuhan air; pertambahan penduduk; Tarakan; Bulungan
IDENTIFIKASI BARANG ELEKTRONIK BEKAS DI KOTA SEMARANG Widi Astuti; Anief Rufiyanto
Neo Teknika Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Neo Teknika Vol.3 No.2 Desember 2017
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v3i2.1420

Abstract

su global saat ini, E-Waste merupakan masalah yang berpotensi timbul diberbagai belahan dunia, termasukdi negara berkembang. Daur ulang E Waste di Indonesia berlangsung secara unik, dimana fokus perhatianadalah terhadap komponen E Product yang sangat tinggi sehingga life time (masa pakai) komponennyabertambah lama atau end-of-life menjadi panjang. Hasil penelitian di Kota Semarang, 98,7% masyarakatnyamemperlakukan barang elektronik rusak dengan memperbaikinya di jasa servis. Studi ini bertujuanmengidentifikasi jasa servis di Kota Semarang dan perannya pada daur ulang limbah elektronik secarainformal. Pengamatan dilakukan dengan pengambilan sampel jasa servis berdasarkan karakteristik skalausaha, penyebaran wilayah, lama beroperasi, layanan yang diberikan, ada tidaknya sisa limbah yang terbuangdan pengetahuan tentang E Waste. Dari 50 sampel jasa servis yang ada di Kota Semarang, 86,45% merekaberskala usaha kecil sampai dengan menengah, yang tersebar di Semarang yang terletak di komplekpertokoan Simpang Lima, Pasar Johar, Citarum, kompleks pertokoan Mataram, kawasan Jalan Kokrosonodan kawasan Jalan Barito serta Tembalang. Rata-rata waktu beroperasi antara 2 – 4 tahun dan sebagian besar(78,8%) tidak ada limbah yang terbuang karena dapat dimanfaatkan kembali. Mayoritas responden jasa servis(80,2%) tidak mengetahui apa yang dilakukan dapat memperpanjang aliran limbah yang berbahaya dilingkungan.Kata kunci : identifikasi, E Waste, jasa servis, daur ulang
PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK SKALA KAWASAN DENGAN SISTEM ANAROBIC BAFFLED REACTOR (ABR) DAN STRATEGI PENGEMBANGNANNYA DI PIDIE JAYA Widi Astuti; Yustika Kusumawardani; Agustien Zulaidah
Neo Teknika Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Neo Teknika Vol 6 No.1 Juni 2020
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v6i1.1583

Abstract

Kabupaten Pidie Jaya yang berada pada belahan utara Bukit Barisan dan berbatasan dengan Selat Malaka mempuyai permasalahan sanitasi dimana 54% masyarakatnya belum memilikiakses layak terhadap jamban. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungandan kesehatan masyarakat. Wilayah studi akan dilakukan analisa adalah di Kabupaten PidieJaya. Metode penelitian dengan penentuan lokasi yang akan dibangun IPAL menggunakanzonasi, skoring dan pemetaan (overlay) berdasarkan kriteria yang sudah ditetap dalam PermenPUPR Nomor 4 Tahun 2017. Selain itu lokasi IPAL ditetapkan berdasarkan elevasi lahanterendah dan ketersediaan lahan kosong. Kabupaten Pidie Jaya berdasarkan hasil studi diperolehklasifikasi zona perencanaan prioritas mendesak yaitu Desa Meunasah Balek, KecamatanMeureudu. Pengolahan air limbah yang direncanakan adalah skala kawasan dengan model AnAerobic Baffled Reactor (ABR). Model pengolahan ini dapat mengolah air limbah domestikyang dapat menurunkan BOD, COD dan TSS sesuai dengan Baku Mutu Permen LHK No 68Tahun 2014. Kata kunci : jamban, air limbah domestic, An Aerobic Baffled Reactor
PENENTUAN ZONA PRIORITAS PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN METODE SKORING PEMBOBOTAN DI KECAMATAN MAMASA Widi Astuti; Yustika Kusumawardani
Neo Teknika Vol 3, No 1 (2017): Jurnal NeoTeknika Vol 3, No 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.817 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v3i1.1051

Abstract

Pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Mamasa saat ini belum menjadi perhatian masyarakat maupun pemerintah. Akibat dari belum adanya sistem IPAL maupun SPAL menyebabkan masyarakat membuang limbah masih tergabung dengan drainase dan sungai. Sistem sanitasi komunal menjadi salah satu alternatif pada lokasi-lokasi yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi atau pada kawasan kumuh. Penelitian ini memberikan gambaran tentangcara menentukan wilayah prioritas pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik di Kecamatan Mamasa. Penelitian ini dianalisis melalui Penentuan Zona Perencanaan dan Zona Prioritas melalui metode scoring atau pembobotan berdasarkan kriteria tertentu. Hasil analisis penilaian rata-rata skor penentuan zona perencanaan, Desa/Kelurahan Mamasa dan Osango memerlukan SPAL terpusat skala kawasan. Hasil perhitungan skoring Penentuan Wilayah Prioritas Kelurahan Mamasa masuk dalam zona B skor 270, dengan skor tertinggi sehingga menjadi usulan prioritas lokasi pembangunan SPAL skala kawasan.Kata kunci : Pengelolaan Air Limbah, Metode Skoring, Kecamatan Mamasa
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG BARANG ELEKTRONIK BEKAS (E WASTE) DI KOTA SEMARANG Anief Rufiyanto; Widi Astuti
Neo Teknika Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Neo Teknika Vol.3 No.2 Desember 2017
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v3i2.1421

Abstract

Indonesian is one of the largest consumers of home electronics in Asia. It is thereforeconceivable that in the next few years Indonesian will experience E-Waste booming. Thisdoes not include the amount of E-Waste entering Indonesian illegally from somedeveloped countries. From the results of a preliminary survey conducted by the BCRCSEA Jakarta in 2007, compared to other developing countries in Southeast Asia, peopleawareness towards the problems of E-Waste in Indonesian is relatively left behind. Thisstudy attempts to analyze public perceptions and behavior towards waste and the factorsthat influence waste management in Semarang. This study also tries to find out how muchthe public’s willingness to engage in recycling electronic waste. The findings showed thatpublic perception in Semarang toward E-Waste and its recycling considered low. Whilemost of respondents preferred to get service and reparation for their out of orderelectronics. Respondents argued that E-Waste recycling will merely benefit certainparties. It also due to respondents’ low knowledge on E-Waste and its recycling. Mostrespondents, however, stated that they were ready to participate in recycling E-Waste,with expenditure around Rp5,000,- up to Rp10,000,-. From the study results, demograficvariable influenced respondents’ perception and behavior, though it was insignificant.Whereas factors that shaped and influenced public’s willingness in Kota Semarang to beinvolved in E-Waste recycling was respondent’s assessment concerned to currentenvironmental condition, public perception and behavior toward E-Waste dan itsrecycling effort, the cost in carrying out E-Waste recycle process, and their knowledgeabout E-Waste and its recycle possibility.Key Word : E-Waste, recycle, perception and behavior, willingnes
Penggunaan Radiasi Gelombang Mikro dalam Sintesis Karbon Aktif dari Serbuk Kayu Randu dan Aplikasinya untuk Menjerap Methyl Violet Widi Astuti; Luluk Siti Zulaechah; Stefanus Lian Kristian; Dinda Tri Novira
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2017: PROSIDING SNTKK
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Randu based activated carbons were prepared using chemical activation by potassium hydroxide (KOH) and applied as a potential adsorbent for the adsorption of methyl violet dye in aqueous solution. The technique of heating during activation can affect the physical and chemical characteristics of activated carbon structure. Conventional and microwave heating techniques represent two different types of activation methods. In conventional heating, there is a thermal gradient from the hot surface of the adsorbent to its interior until steady state conditions are reached. To avoid the thermal gradient, the microwave heating technique was used. Scanning electron microscope (SEM), Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) and N2 adsorption-desorption isotherm were used to study the morphology of adsorbent surface, surface chemical property and specific surface area-pore size distribution, respectively. Batch experiments were carried out to investigate the effect of pH, contact time and methyl violet concentration on sorption efficiency. The result shows that effective pH for methyl violet removal was 9. A greater amount of dye was removed with an increase in the initial concentration of dye and quasi-equilibrium reached in 180 min. The adsorption capacity of methyl violet dye by randu based activated carbon was 531.16 mg g-1.