Erlyn Hapsari
Prodi DIII Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Melakukan Pijat Bayi Mandiri di Posyandu Singosari Banyuanyar Surakarta Pangesti, Christiani Bumi; Hapsari, Erlyn; Ekacahyaningtyas, Martina
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.981 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.978

Abstract

Babies aged 0-12 months require the best nutritional intake and stimulation for their growth and development. Parents present a significant role in providing good stimulants to enhance a maximum child's potential. One of the baby stimulants is touch tactics or baby massage. In its development, baby massage is generally associated with touch between parents and children. It creates a relationship of affection between parents and babies, reduces anxiety levels, improves physical abilities and self-confidence. Health education is necessary to improve knowledge so that knowledgeable people efficiently conduct the expected goals. Mothers were able to develop their knowledge and skills in practicing baby massage after acquiring knowledge. The method of implementation used lectures, demonstrations, practices, and discussions. The media utilized baby phantom and massage oil. The counseling was implemented from March-August 2020. Coaching and counseling during 2 stages of activities attended by 17 mothers with babies aged 0-12 months have received a good response. Mothers acknowledge more about independent baby massage. The evaluation results were identified by conducting interviews with Posyandu Singosari participants, which showed that around 80% of mothers recognized baby massage and could practice the baby massage independentlyAbstrakBayi membutuhkan asupan gizi dan stimulasi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangannya pada saat usia 0-12 bulan. Orang tua sangat berperan dalam memberikan stimulasi dan rangsangan yang baik untuk meningkatkan perkembangan potensi anak secara maksimal, salah satu bentuk stimulasi yang dapat diberikan kepada bayi berupa sentuhan taktik atau pijat bayi. Dalam perkembangannya, pijat bayi banyak dikaitkan dengan sentuhan antara orang tua dan anak, karena mampu menimbulkan jalinan kasih sayang antara orang tua dan bayi, mengurangi tingkat kecemasan, meningkatkan kemampuan fisik serta rasa percaya diri. Pendidikan kesehatan sangat penting untuk meningkatakan pengetahuan, sehingga ketika seseorang mempunyai pengetahuan akan lebih mudah untuk melakukan tujuan yang diharapkan. Setelah dilakukan upaya peningkatan pengetahuan diharapkan ibu bayi dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam melakukan pijat bayi. Metode pelaksanaan dengan ceramah, demonstrasi, praktik dan diskusi. Media yang digunakan yaitu phantom bayi dan minyak pijat. Pelaksanaan penyuluhan dilaksankan pada Bulan Maret 2020 sampai dengan Agustus 2020. Hasil pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan selama 2 tahap kegiatan yang diikuti oleh 17 ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan, telah mendapatkan respon yang baik. Ibu-ibu menjadi lebih mengetahui tentang pijat bayi secara mandiri. Hal ini dapat diketahui dari hasil evaluasi dengan melakukan wawancara kepada peserta di Posyandu Singosari menunjukkan hasil sekitar 80% ibu –ibu sudah mengetahui tentang pijat bayi dan dapat mempraktikkan pemijatan pada bayi secara mandiri.
SOSIALISASI SENAM HAMIL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DI KELAS IBU HAMIL POSYANDU KINASIH SURAKARTA Pratiwi, Ajeng Maharani; Hapsari, Erlyn; Noor, Frieda Ani; Prastyoningsih, Aris
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v6i2.16093

Abstract

Senam hamil merupakan suatu bentuk olah raga atau latihan yang terstruktur. Olah raga pada yang teratur akan memperlancar peredaran darah, menguatkan otot dan melenturkan persendian serta dapat mengurangi gangguan yang biasa terjadi saat hamil seperti pegal- pegal, sakit punggung, otot kaku, sembelit, serta mengurangi pembengkakan kaki. Melakukan senam hamil secara teratur dapat menurunkan nyeri punggung bawah, salah satunya dengan gerakan berlutut memutar tulang panggul, menekuk bokong, menekuk lutut, dada. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah setelah mendapatkan sosialisasi   senam hamil dengan menggunakan audio visual diharapkan ibu hamil dan Kader Kesehatan anggota Posyandu Balita Kinasih Kelurahan Banjarsari Surakarta dapat menerapkan dan bisa memberi edukasi pada ibu hamil untuk melaksankan senam hamil.Target kegiatan penyuluhan tentang senam hamil adalah semua Kader Kesehatan dan ibu hamil  di Kelurahan Banjarsari Surakarta. Hasil dari kegiatan penyuluhan senam hamil  pada kader dan ibu hamil di kelas ibu hamil Posyandu Kinasih Surakarta adalah peningkatan pengetahuan ibu kader dan ibu tentang pentingnya senam hamil untuk para ibu hamil
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Hiperemesis Gravidarum dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Rsal dr. Wahyu Slamet Fajrin, Shella Amalia Nur; Hapsari, Erlyn; Apriani, Arista
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.31547

Abstract

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah hebat lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat membahayakan janin dan kandungan. Menurut World Health Organization (WHO) melaporkan jumlah kejadian kehamilan dengan hyperemesis gravidarum diseluruh dunia mencapai 12,5 %. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di RSAL dr. Wahyu Slamet. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat inap di RSAL dr. Wahyu Slamet pada bulan Desember 2024 – Februari 2025 yang berjumlah 50 orang dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Instrument penelitian yaitu kuesioner. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum dengan kejadian hiperemesis gravidarum dengan p-value pengetahuan adalah 0,003 < 0,05 dengan nilai X2 yaitu 11,355 dan p-value sikap adalah 0,015 < 0,05 dengan nilai X2 yaitu 5,918. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum dengan kejadian hiperemesis gravidarum.
Upaya Peningkatan Ketrampilan Kader dalam Deteksi Dini kanker Payudara dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Posyandu Tanggul Asri RW 10 Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta Wulandari, Retno; Wijayanti, Wijayanti; Hapsari, Erlyn; Widyastutik, Desy; Putri H, Syafinatus
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.172 KB) | DOI: 10.22437/jssm.v3i2.18171

Abstract

Data from Riskesdas in 2013 and 2018 showed an increase in cancer prevalence in Indonesia from 1.4% to 1.49%. Screening is a government effort or a simple and easy test carried out on a healthy population with the aim of distinguishing people who are sick or at risk of contracting the disease among healthy people. One form of increasing public awareness about the symptoms and signs of cancer, one of which is the provision of public education about breast self-examination (BSE). Based on the results of interviews with cadres at Posyandu Tanggul Asri RW 10, Kadipiro Village, Banjarsari District, Surakarta, cadres have never received counseling about early detection of breast cancer with BSE. The purpose of this community service is that it is hoped that the skills of cadres in carrying out BSE will increase. The methods used in this community service activity are lectures, demonstrations, discussions / questions and answers. From the results of the implementation of coaching and counseling for 1 day which was attended by 12 cadres, it turned out that the activity received a good response by the cadres. Cadres become more aware of early detection of breast cancer and can demonstrate how to do BSE. The conclusion of this Community Service Activity is that Cadres understand early detection of breast cancer with BSE.