Syawaludin Alisyahbana Harahap
Universitas Padjadjaran

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Perikanan Kelautan

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pariwisata Selam di Perairan Batu Layar, Pangandaran Fadhilah Ramadhan Sudjud; Donny Juliandri Prihadi; Lintang Permata Sari Yuliadi; Syawaludin Alisyahbana Harahap
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.898 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Perairan Batu Layar, Pangandaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis kesesuaian lahan di kawasan ini. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif dimana data diambil dari studi pustaka dan pengambilan data secara langsung ke lapangan dan ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik maupun gambar. Data tersebut kemudian diolah dengan matriks kesesuaian wisata dan dijadikan peta dengan menggunakan software ArcGIS 10.2.2. Pengambilan data dilakukan di 7 stasiun di kawasan Perairan Batu Layar, Pangandaran. Hasil dari indeks kesesuaian wisata di perairan ini cukup beragam, dimana 2 stasiun mendapatkan hasil S2 atau Sesuai, 3 stasiun mendapatkan hasil S3 atau Sesuai Bersyarat dan 1 stasiun mendapatkan hasil TS atau Tidak Sesuai.  
Pergerakan Larva Karang (Planula) Acropora Di Kepulauan Seribu, Biawak, dan Karimunjawa Berdasarkan Kondisi Oseanografi Vega K. Nurulita; Noir Primadona Purba; Yeni - Mulyani; Syawaludin Alisyahbana Harahap
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.189 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pergerakan planula Acropora Kepulauan Seribu, Biawak, dan Karimunjawa berdasarkan kondisi oseanografi (arus, batimetri, dan pasang surut) Laut Jawa. Metode yang digunakan adalah simulasi hidrodinamika (HD) dan particle tracking (PT) yang dilakukan pada bulan Januari, April, Oktober, dan November 2016. Area penelitian meliputi 6 pulau di bagian timur Kepulauan Seribu; Pulau Biawak, Gosong, dan Candikian; dan 6 pulau di bagian barat Kepulauan Karimunjawa. Semua pulau mewakili zona inti, perlindungan, pemanfaatan, dan pemukiman. Data yang digunakan adalah data hidrodinamika yaitu angin, pasang surut, dan batimetri serta data partikel yaitu berat dan flux planula. Hasil simulasi model HD menunjukkan pergerakan arus di area model memiliki pengaruh yang kuat dari pasang surut dengan pola yang bolak-balik. Kecepatan arus berubah-ubah seiring kondisi air laut saat pasang dan surut. Hasil simulasi model PT menunjukkan pergerakan planula di Kepulauan Seribu memiliki pola bergerak ke utara dan selatan dengan pergerakan terjauh adalah 7,89 km; di Kepulauan Biawak polanya bergerak ke tenggara dan barat laut dengan pergerakan terjauh 5,93 km; di Kepulauan Karimunjawa polanya bergerak ke timur dan barat dengan pergerakan terjauh 9,32 km. Wilayah yang potensial untuk pertumbuhan planula adalah Pulau Tondan Barat, Tondan Timur, dan Menjangan Besar sehingga ketiga pulau yang termasuk zona pemanfaataan ini dapat dimanfaatkan untuk rehabilitasi atau direkomendasikan menjadi zona inti. Kepulauan Biawak yang merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) memiliki Pulau Biawak sebagai daerah potensial pertumbuhan karang dan dapat dijadikan wilayah rehabilitasi.
KEANEKARAGAMAN IKAN KARANG TARGET KAITANNYA DENGAN KEANEKARAGAMAN BENTUK PERTUMBUHAN KARANG PADA ZONA INTI DI TAMAN WISATA PERAIRAN KEPULAUAN ANAMBAS Issan Septia Ilyas; Sri Astuty; Syawaludin Alisyahbana Harahap
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.83 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Wisata Perairan (TWP) Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keterkaitan keanekaragaman ikan karang target dengan bentuk pertumbuhan karang pada Zona Inti di TWP Kepulauan Anambas. Penelitian ini menggunakan metode survei pada pengambilan data ikan dan karang, berupa metode visual sensus (UVS) dan metode UPT (Underwater Photo Transect). Hasil penelitian di Zona inti TWP Kepulauan Anambas, indeks keanekaragaman ikan karang target memiliki rata-rata sebesar 1,451 dengan kisaran 0,6 - 2,1 berarti keanekaragamannya rendah, tekanan lingkungan sangat kuat. Keanekaragaman bentuk pertumbuhan karang memiliki rata-rata indeks keanekaragaman sebesar 2,36 dengan kisaran 1,4 – 2,6, yang berarti keanekaragaman bentuk pertumbuhan karang dalam kategori sedang, tekanan lingkungan sedang. Keanekaragaman ikan karang target memiliki arah hubungan yang posit3if dengan keanekaragaman bentuk pertumbuhan karang. namun tingkat keeratan hubungan sangat rendah ditandai dengan nilai Pearson Correlation 0,140 dan besar koefisien determinasi adalah 0,1 %. Hubungan positif menunjukkan jika keanekaragaman bentuk pertumbuhan karang tinggi maka keanekaragaman ikan karang target akan tinggi, namun tidak signifikan dengan hasil yang di dapat pada saat penelitian.
STUDI KELAYAKAN ZONA INTI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN KECAMATAN SELAT NASIK, KABUPATEN BELITUNG Miftahudin .; Syawaludin Alisyahbana Harahap; Indah Riyantini; Donny Juliandri Prihadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan Unpad
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi ekosistem terumbu karang di Perairan Selat Nasik dan menganalisis kelayakan ekositem terumbu karang untuk dijadikan zona inti konservasi perairan laut di Kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung. Penelitian ini dilaksakan pada  bulan Agustus-September 2016  di Pulau Piling dan Pulau Kera Kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode pemetaan partisipatif masyarakat dalam penentuan lokasi penelitian serta metode observasi untuk menganalisis kondisi ekosistem terumbu karang. Penentuan kesesuaian wilayah menggunkan metode penilaian data dan informasi, kriteria pertimbangan dan penentuan delineasi serta pengaturan kawasan konservasi dalam RZWP3K KKP 2014. Parameter yang diamati meliputi data sosial, data biofisik serta pertimbangan ekonomi.  Data hasil survey kemudian akan diolah menggunkan   softwere Microsoft excel 2010  untuk mendapatkan data atribut yang kemudian diolah kembali dengan menggunkan  softwere ArcGis 10.1 untuk menganalisis dan mengolah serta memodelkan kesesuaian secara spasial. Berdasarkan data penelitian terdapat dua kriteria kesesuaian yakni kriteria sesuai dan sangat sesuai.Pulau piling memiliki  area yang berkategori sesuai dengan luasan 10,45 Ha serta berkategori sangat sesuai dengan luasan  8,126 Ha. Sementara itu hasil pengamatan di Pulau Kera memiliki tingkat kesesuaian lebih baik dengan luasan 19,927 Ha area yang berkategori sesuai serta  45.92 Ha sangat sesuai. Luasan area di dua pulau tersebut  tersebut direkomendasikan sebagai zona inti ekosistem terumbu karang dalam wilayah konservasi perairan dengan total luas area rekomendasi di Perairan laut Selat Nasik sebesar  84,83 Ha.
POLA ARUS DAN TRANSPOR SEDIMEN PADA KASUS PEMBENTUKAN TANAH TIMBUL PULAU PUTERI KABUPATEN KARAWANG Andi W. Dwinanto; Noir Primadona Purba; Syawaludin Alisyahbana Harahap; Mega Laksmini Syamsudin
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.946 KB)

Abstract

         Tanah timbul adalah salah satu fenomena yang diakibatkan oleh pengendapan sedimen. Keberadaan tanah timbul akan menyebabkan perubahan pola sirkulasi arus dimana akan menyebabkan perubahan kecepatan arus dan gelombang, sedimentasi maupun kedalaman. Perubahan sirkulasi arus menyebabkan efek yang berantai terhadap suatu ekosistem. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola pasang surut, karakteristik pola arus, dan transpor sedimen sebelum dan sesudah Pulau Puetri terbentuk. Hasil penelitian karakteristik pola arus perairan Pulau Puteri sebelum terbentuk saat surut terendah dengan kecepatan arus tertinggi berkisar antara 0,266 hingga 0,293 m/s dan pergerakan arus bergerak dari arah timur dan arah barat menuju utara pantai Cikiong. Pada saat pasang tertinggi, kecepatan arus tertinggi berkisar di antara 0,32 hingga 0,346 m/s dan pergerakan arus bergerak dari arah barat menuju timur pantai Cikiong. Karakteristik pola arus perairan Pulau Puteri setelah terbentuk saat surut terendah dengan kecepatan arus tertinggi berkisar di atas 0,373 m/s dan pergerakan arus bergerak dari arah selatan menuju utara Pulau Puteri. Pada saat pasang tertinggi, kecepatan arus tertinggi berkisar di antara 0,346 hingga 0,373 m/s dan pergerakan arus bergerak dari arah selatan dan barat bergerak menuju arah timur Pulau Puteri. Pengendapan sedimen tertinggi pada saat sebelum Pulau Puteri terbentuk berada di sekitar area muara sungai, sedangkan pengendapan sedimen tertinggi pada saat setelah Pulau Puteri terbentuk berada di sekitar selatan Pulau Puteri.
Peningkatan Produksi Ikan Mas (Cyprinus Carpio L) Menggunakan Sistem Budidaya Polikultur Bersama Ikan Nilem (Osteochilus Hasselti) Di Waduk Cirata, Jawa Barat Adinda Kurnia P; Zahidah Hasan; Syawaludin Alisyahbana Harahap
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Waduk Cirata, Jawa Barat yang dilaksanakan pada 7 Maret 2016 sampai 14 April 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi padat tebar polikultur ikan mas dan ikan nilem yang paling baik digunakan untuk meningkatkan produksi ikan mas dan juga memberikan keuntungan positif terhadap lingkungan. Benih ikan mas dan ikan nilem yang digunakan berukuran 6-15 gram yang dipelihara pada keramba jaring apung berukuran 1x1x1,2 m. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap lima perlakuan dan tigakali ulangan. Padat tebar yang digunakan adalah 80 ikan mas, 70 ikan mas : 10 ikan nilem, 60 ikan mas : 20 ikan nilem, 50 ikan mas 30 : ikan nilem serta 40 ikan mas : 40 ikan nilem. Parameter utama yang diamati yaitu bobot mutlak, kelimpahan perifiton dan EPP dan produktivitas budidaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan kombinasi padat penebaran 70 ikan mas: 10 ikan nilem merupakan kombinasi yang memberikan produksi yang paling tinggi dan ramah lingkungan.
Analisis Kerantanan Fisik Pantai Di Pesisir Garut Selatan Jawa Barat Octavian Suprapto; Syawaludin Alisyahbana Harahap; Titin Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan diempat kecamatan yaitu kecamatan mekarmukti, pakenjeng, cikelet dan pameungpeuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat dan zona kerentanan fisik pantai, serta mengetahui sejauh mana bahaya dan resiko dari pesisir Garut Selatan Jawa Barat. Metode yang dilakukan yaitu dengan metode observasi dan analisis, dalam metode ini terdapat 2 cara yang dilakukan yaitu pengumpulan data dan pengolahan data. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa dari empat kecamatan yang diteliti, kerentanan yang mendominasi yaitu kerentanan sedang dengan presentase 62,25 %, kategori rendah 28,42%, dan kategori tinggi 9,33%. kerentanan tinggi dari kecamatan yang diamati terdapat di kecamatan Pameungpeuk tepatnya di kawasan pariwisata pantai santolo Garut, yang dimana aktifitas manusia dikawasan tersebut sangat tinggi, bukan hanya karena aktifitas manusianya tapi juga karena perubahan alih fungsi lahan yang cukup tinggi. Selain adanya aktifitas manusia dikawasan kategori tinggi ini merupakan kawasan pariwisata yang sering dikunjungi parawisata, lingkungan yang tidak terjaga membuat kawasan ini semakin rawan.