Abdurrachman Baksir
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Struktur komunitas ekosistem mangrove di kawasan pesisir Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara Nebuchadnezzar Akbar; Abdurrachman Baksir; Irmalita Tahir
Depik Vol 4, No 3 (2015): DECEMBER 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.869 KB) | DOI: 10.13170/depik.4.3.3052

Abstract

Abstract. Mangroves is important ecosystem in coastal. However, multiple  destructive activities to cause reduced mangrove area. The information about area and criteria of mangrove in Sidangoli coastal area, had been doing, however information ecology mangrove unexplored. This information is required to plan better conservation strategy of mangrove. The study was conducted to infer the ecology of mangrove in the Sidangoli coastal of west halmahera regency, North Mollucas. A total of location diveded by four and perform in November 2014. Mangrove sampling, done by the "spot check". The results showed that mangrove of thickness ranging from 145-750 meters and founded 11 specieses from 5 families of mangroves. The ecology analysis showed that frequency and density of mangrove founded station three. Whereas persent cover contained station four and value sicnificant analysis in all station. The mangrove vegetation analysis contained the high frequency, density and value sicnificant is Rhizopora stylosa and high persent cover Sonneratia alba.the overall observation of mangrove explaided that mangrove ecosystem enter in low/damage criteria.Keywords:  Mangroves;  Rhizopora stylosa; spot check; Sonneratia alba Abstrak. Mangrove merupakan ekosistem penting di kawasan pesisir. Tetapi, berbagai macam aktivitas yang bersifat destruktif telah menurunkan luas penyebaran lahan mangrove. Informasi tentang luas dan kriteria mangrove di kawasan pesisir Sidangoli, Kabupaten Halmahera Barat telah dilakukan. Akan tetapi informasi tentang nilai ekologi mangrove belum dilaporkan, sehingga perlu adanya kajian tentang anailsis ekologi mangrove. Informasi nilai ekologi dapat dijadikan sebagai data untuk dijadikan sebagi acuan dalam merencanakan strategi konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekologi mangrove dikawasan pesisir Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Lokasi penelitian dibagi menjadi empat dan penelitian dilaksanakan pada November 2014. Pengambilan contoh mangrove, di lakukan dengan menggunakan metode “spot chek”. Hasil penelitian menunjukkan ketebalan mangrove berkisar 145-750 meter dan diperoleh sebanyak 11 jenis dari 5 famili mangrove. Analisis ekologi memperlihatkan bahwa nilai total kerapatan dan frekuensi tertinggi ditemukan pada stasiun  tiga. Sedangkan tutupan tertinggi pada stasiun empat serta nilai penting pada setiap stasiun adalah 300. Analisis vegetasi mangrove disetiap stasiun diperoleh kerapatan, frekuensi dan nilai penting jenis tertinggi adalah Rhizopora stylosa serta tutupan jenis tertinggi adalah Sonneratia alba. Total pangamatan jenis mangrove dan jumlah yang tersedia, menggambarkan kondisi ekosistem mangrove di pesisir Sidangoli masuk dalam kategori rendah/rusak.
Struktur komunitas dan pemetaan ekosistem mangrove di pesisir Pulau Maitara, Provinsi Maluku Utara, Indonesia Nebuchadnezzar Akbar; Nasir Haya; Abdurrachman Baksir; Zulhan A. Harahap; Irmalita Tahir; Yunita Ramili; Raismin Kotta
Depik Vol 6, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.017 KB) | DOI: 10.13170/depik.6.2.6402

Abstract

Mangrove is ecosystem important in coastal area. Human exploited make decrease habitat mangroves ecosystem. The highly activity in this area threaten quantity ecology ecosystem mangroves.The objective of the present study was to examine the ecological indices and mapping of mangrove in coastal region on Maitara Island, North Moluccas.Information about that most important for sustainable mangrove management. The results showed that mangroves composition found that 4 specieses belong to 3 families.total density of stations namely 215.78 tree/hectare, frequency 722.22 tree/hectare, percent cover 189.29% and significantion value 300 every stations. The density and frequency highest of species found Rhizopora apicullata, Avicennia alba, Sonneratia alba. The density and frequency lowest Sonneratia caseolaris. The percent cover highest types derived Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Avicennia alba and percent lowest is Sonneratia caseolaris. Overall the ecological index analysed diversity of mangroves found is minor. The characterize mangrove zonation that Rhizhopora Sp is aleadingconstituentof mangrove ecosystem from coast to land inthe Maitara Island. Extensivemangroveobtained fromfieldclassificationandmapping resultsof4.91hectares. Correctionfield data andpreviousliterature studiesindicatedthere have been adecline inmangroveareaat1.09during 3 years.The overall necessaryapproaches to conservationandsustainable managementofmangroveecosystem andconservation interestson the Maitara Island. Mangrove merupakan ekosistem penting di daerah pesisir.Meningkatnya exploitasi manusia menurunkan habitat ekosistem mangrove. Tingginya aktivitas mengancam kuantitas ekologi ekosistem mangrove.Tujuan penelitian ini untuk melihat struktur komunitas dan pemetaan ekosistem mangrove. Pengambilan data mangrove dilakukan pada tahun 2015. Hasil penelitian menemukan bahwa komposisi jenis mangrove yang ditemukan terdiri dari 3 family dengan 4 spesies. Total keseluruhan kerapatan stasiun yaitu 215.78 batang/hektar, frekuensi 722.22 batang/hektar, tutupan 189.29% dan nilai penting 300 tiap stasiun. Kerapatan dan frekuensi jenis tertinggi ditemukan Rhizopora apicullata, kemudian Avicennia alba, disusul Sonneratia alba dan terendah Sonneratia caseolaris. Tutupan jenis tertinggi diperoleh jenis Sonneratia alba, kemudian Sonneratia caseolaris, disusul  Avicennia alba dan terendah Rhizopora apicullata. Nilai penting tertinggi pada jenis Sonneratia alba, kemudian Rhizopora apicullata, setalah itu Avicennia alba dan terendah adalah jenis Sonneratia caseolaris. Secara umum keseluruhan indeks nilai keanekaragaman jenis mangrove di Pulau Maitara yang diperoleh rendah. Tipe zonasi yang ditemukan bahwa jenis Rhizhopora Sp merupakan penyusun terdepan  hutan  mangrove dari arah laut ke daratan di Pulau Maitara.Luas mangrove yang didapat dari klasifikasi lapangan dan hasil pemetaan sebesar  4.91 hektar. Koreksi data lapangan dan studi literature sebelumnya mengindikasikan telah terjadi penurunan luas mangrove sebesar 1.09 Ha dengan rentan 3 tahun. Sehingga diperlukan pendekatan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan untuk kepentingan pelestarian hutan mangrove di Pulau Maitara. 
Struktur komunitas ekosistem mangrove di kawasan pesisir Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara Nebuchadnezzar Akbar; Abdurrachman Baksir; Irmalita Tahir
Depik Vol 4, No 3 (2015): DECEMBER 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.4.3.3052

Abstract

Abstract. Mangroves is important ecosystem in coastal. However, multiple  destructive activities to cause reduced mangrove area. The information about area and criteria of mangrove in Sidangoli coastal area, had been doing, however information ecology mangrove unexplored. This information is required to plan better conservation strategy of mangrove. The study was conducted to infer the ecology of mangrove in the Sidangoli coastal of west halmahera regency, North Mollucas. A total of location diveded by four and perform in November 2014. Mangrove sampling, done by the "spot check". The results showed that mangrove of thickness ranging from 145-750 meters and founded 11 specieses from 5 families of mangroves. The ecology analysis showed that frequency and density of mangrove founded station three. Whereas persent cover contained station four and value sicnificant analysis in all station. The mangrove vegetation analysis contained the high frequency, density and value sicnificant is Rhizopora stylosa and high persent cover Sonneratia alba.the overall observation of mangrove explaided that mangrove ecosystem enter in low/damage criteria.Keywords:  Mangroves;  Rhizopora stylosa; spot check; Sonneratia alba Abstrak. Mangrove merupakan ekosistem penting di kawasan pesisir. Tetapi, berbagai macam aktivitas yang bersifat destruktif telah menurunkan luas penyebaran lahan mangrove. Informasi tentang luas dan kriteria mangrove di kawasan pesisir Sidangoli, Kabupaten Halmahera Barat telah dilakukan. Akan tetapi informasi tentang nilai ekologi mangrove belum dilaporkan, sehingga perlu adanya kajian tentang anailsis ekologi mangrove. Informasi nilai ekologi dapat dijadikan sebagai data untuk dijadikan sebagi acuan dalam merencanakan strategi konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekologi mangrove dikawasan pesisir Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Lokasi penelitian dibagi menjadi empat dan penelitian dilaksanakan pada November 2014. Pengambilan contoh mangrove, di lakukan dengan menggunakan metode “spot chek”. Hasil penelitian menunjukkan ketebalan mangrove berkisar 145-750 meter dan diperoleh sebanyak 11 jenis dari 5 famili mangrove. Analisis ekologi memperlihatkan bahwa nilai total kerapatan dan frekuensi tertinggi ditemukan pada stasiun  tiga. Sedangkan tutupan tertinggi pada stasiun empat serta nilai penting pada setiap stasiun adalah 300. Analisis vegetasi mangrove disetiap stasiun diperoleh kerapatan, frekuensi dan nilai penting jenis tertinggi adalah Rhizopora stylosa serta tutupan jenis tertinggi adalah Sonneratia alba. Total pangamatan jenis mangrove dan jumlah yang tersedia, menggambarkan kondisi ekosistem mangrove di pesisir Sidangoli masuk dalam kategori rendah/rusak.
Struktur komunitas dan pemetaan ekosistem mangrove di pesisir Pulau Maitara, Provinsi Maluku Utara, Indonesia Nebuchadnezzar Akbar; Nasir Haya; Abdurrachman Baksir; Zulhan A. Harahap; Irmalita Tahir; Yunita Ramili; Raismin Kotta
Depik Vol 6, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.6.2.6402

Abstract

Mangrove is ecosystem important in coastal area. Human exploited make decrease habitat mangroves ecosystem. The highly activity in this area threaten quantity ecology ecosystem mangroves.The objective of the present study was to examine the ecological indices and mapping of mangrove in coastal region on Maitara Island, North Moluccas.Information about that most important for sustainable mangrove management. The results showed that mangroves composition found that 4 specieses belong to 3 families.total density of stations namely 215.78 tree/hectare, frequency 722.22 tree/hectare, percent cover 189.29% and significantion value 300 every stations. The density and frequency highest of species found Rhizopora apicullata, Avicennia alba, Sonneratia alba. The density and frequency lowest Sonneratia caseolaris. The percent cover highest types derived Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Avicennia alba and percent lowest is Sonneratia caseolaris. Overall the ecological index analysed diversity of mangroves found is minor. The characterize mangrove zonation that Rhizhopora Sp is aleadingconstituentof mangrove ecosystem from coast to land inthe Maitara Island. Extensivemangroveobtained fromfieldclassificationandmapping resultsof4.91hectares. Correctionfield data andpreviousliterature studiesindicatedthere have been adecline inmangroveareaat1.09during 3 years.The overall necessaryapproaches to conservationandsustainable managementofmangroveecosystem andconservation interestson the Maitara Island. Mangrove merupakan ekosistem penting di daerah pesisir.Meningkatnya exploitasi manusia menurunkan habitat ekosistem mangrove. Tingginya aktivitas mengancam kuantitas ekologi ekosistem mangrove.Tujuan penelitian ini untuk melihat struktur komunitas dan pemetaan ekosistem mangrove. Pengambilan data mangrove dilakukan pada tahun 2015. Hasil penelitian menemukan bahwa komposisi jenis mangrove yang ditemukan terdiri dari 3 family dengan 4 spesies. Total keseluruhan kerapatan stasiun yaitu 215.78 batang/hektar, frekuensi 722.22 batang/hektar, tutupan 189.29% dan nilai penting 300 tiap stasiun. Kerapatan dan frekuensi jenis tertinggi ditemukan Rhizopora apicullata, kemudian Avicennia alba, disusul Sonneratia alba dan terendah Sonneratia caseolaris. Tutupan jenis tertinggi diperoleh jenis Sonneratia alba, kemudian Sonneratia caseolaris, disusul  Avicennia alba dan terendah Rhizopora apicullata. Nilai penting tertinggi pada jenis Sonneratia alba, kemudian Rhizopora apicullata, setalah itu Avicennia alba dan terendah adalah jenis Sonneratia caseolaris. Secara umum keseluruhan indeks nilai keanekaragaman jenis mangrove di Pulau Maitara yang diperoleh rendah. Tipe zonasi yang ditemukan bahwa jenis Rhizhopora Sp merupakan penyusun terdepan  hutan  mangrove dari arah laut ke daratan di Pulau Maitara.Luas mangrove yang didapat dari klasifikasi lapangan dan hasil pemetaan sebesar  4.91 hektar. Koreksi data lapangan dan studi literature sebelumnya mengindikasikan telah terjadi penurunan luas mangrove sebesar 1.09 Ha dengan rentan 3 tahun. Sehingga diperlukan pendekatan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan untuk kepentingan pelestarian hutan mangrove di Pulau Maitara. 
Struktur komunitas dan pemetaan ekosistem mangrove di pesisir Pulau Maitara, Provinsi Maluku Utara, Indonesia Nebuchadnezzar Akbar; Nasir Haya; Abdurrachman Baksir; Zulhan A. Harahap; Irmalita Tahir; Yunita Ramili; Raismin Kotta
Depik Vol 6, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.6.2.6402

Abstract

Mangrove is ecosystem important in coastal area. Human exploited make decrease habitat mangroves ecosystem. The highly activity in this area threaten quantity ecology ecosystem mangroves.The objective of the present study was to examine the ecological indices and mapping of mangrove in coastal region on Maitara Island, North Moluccas.Information about that most important for sustainable mangrove management. The results showed that mangroves composition found that 4 specieses belong to 3 families.total density of stations namely 215.78 tree/hectare, frequency 722.22 tree/hectare, percent cover 189.29% and significantion value 300 every stations. The density and frequency highest of species found Rhizopora apicullata, Avicennia alba, Sonneratia alba. The density and frequency lowest Sonneratia caseolaris. The percent cover highest types derived Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Avicennia alba and percent lowest is Sonneratia caseolaris. Overall the ecological index analysed diversity of mangroves found is minor. The characterize mangrove zonation that Rhizhopora Sp is aleadingconstituentof mangrove ecosystem from coast to land inthe Maitara Island. Extensivemangroveobtained fromfieldclassificationandmapping resultsof4.91hectares. Correctionfield data andpreviousliterature studiesindicatedthere have been adecline inmangroveareaat1.09during 3 years.The overall necessaryapproaches to conservationandsustainable managementofmangroveecosystem andconservation interestson the Maitara Island. Mangrove merupakan ekosistem penting di daerah pesisir.Meningkatnya exploitasi manusia menurunkan habitat ekosistem mangrove. Tingginya aktivitas mengancam kuantitas ekologi ekosistem mangrove.Tujuan penelitian ini untuk melihat struktur komunitas dan pemetaan ekosistem mangrove. Pengambilan data mangrove dilakukan pada tahun 2015. Hasil penelitian menemukan bahwa komposisi jenis mangrove yang ditemukan terdiri dari 3 family dengan 4 spesies. Total keseluruhan kerapatan stasiun yaitu 215.78 batang/hektar, frekuensi 722.22 batang/hektar, tutupan 189.29% dan nilai penting 300 tiap stasiun. Kerapatan dan frekuensi jenis tertinggi ditemukan Rhizopora apicullata, kemudian Avicennia alba, disusul Sonneratia alba dan terendah Sonneratia caseolaris. Tutupan jenis tertinggi diperoleh jenis Sonneratia alba, kemudian Sonneratia caseolaris, disusul  Avicennia alba dan terendah Rhizopora apicullata. Nilai penting tertinggi pada jenis Sonneratia alba, kemudian Rhizopora apicullata, setalah itu Avicennia alba dan terendah adalah jenis Sonneratia caseolaris. Secara umum keseluruhan indeks nilai keanekaragaman jenis mangrove di Pulau Maitara yang diperoleh rendah. Tipe zonasi yang ditemukan bahwa jenis Rhizhopora Sp merupakan penyusun terdepan  hutan  mangrove dari arah laut ke daratan di Pulau Maitara.Luas mangrove yang didapat dari klasifikasi lapangan dan hasil pemetaan sebesar  4.91 hektar. Koreksi data lapangan dan studi literature sebelumnya mengindikasikan telah terjadi penurunan luas mangrove sebesar 1.09 Ha dengan rentan 3 tahun. Sehingga diperlukan pendekatan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan untuk kepentingan pelestarian hutan mangrove di Pulau Maitara. 
Struktur komunitas ekosistem mangrove di kawasan pesisir Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara Nebuchadnezzar Akbar; Abdurrachman Baksir; Irmalita Tahir
Depik Vol 4, No 3 (2015): DECEMBER 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.4.3.3052

Abstract

Abstract. Mangroves is important ecosystem in coastal. However, multiple  destructive activities to cause reduced mangrove area. The information about area and criteria of mangrove in Sidangoli coastal area, had been doing, however information ecology mangrove unexplored. This information is required to plan better conservation strategy of mangrove. The study was conducted to infer the ecology of mangrove in the Sidangoli coastal of west halmahera regency, North Mollucas. A total of location diveded by four and perform in November 2014. Mangrove sampling, done by the "spot check". The results showed that mangrove of thickness ranging from 145-750 meters and founded 11 specieses from 5 families of mangroves. The ecology analysis showed that frequency and density of mangrove founded station three. Whereas persent cover contained station four and value sicnificant analysis in all station. The mangrove vegetation analysis contained the high frequency, density and value sicnificant is Rhizopora stylosa and high persent cover Sonneratia alba.the overall observation of mangrove explaided that mangrove ecosystem enter in low/damage criteria.Keywords:  Mangroves;  Rhizopora stylosa; spot check; Sonneratia alba Abstrak. Mangrove merupakan ekosistem penting di kawasan pesisir. Tetapi, berbagai macam aktivitas yang bersifat destruktif telah menurunkan luas penyebaran lahan mangrove. Informasi tentang luas dan kriteria mangrove di kawasan pesisir Sidangoli, Kabupaten Halmahera Barat telah dilakukan. Akan tetapi informasi tentang nilai ekologi mangrove belum dilaporkan, sehingga perlu adanya kajian tentang anailsis ekologi mangrove. Informasi nilai ekologi dapat dijadikan sebagai data untuk dijadikan sebagi acuan dalam merencanakan strategi konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekologi mangrove dikawasan pesisir Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Lokasi penelitian dibagi menjadi empat dan penelitian dilaksanakan pada November 2014. Pengambilan contoh mangrove, di lakukan dengan menggunakan metode “spot chek”. Hasil penelitian menunjukkan ketebalan mangrove berkisar 145-750 meter dan diperoleh sebanyak 11 jenis dari 5 famili mangrove. Analisis ekologi memperlihatkan bahwa nilai total kerapatan dan frekuensi tertinggi ditemukan pada stasiun  tiga. Sedangkan tutupan tertinggi pada stasiun empat serta nilai penting pada setiap stasiun adalah 300. Analisis vegetasi mangrove disetiap stasiun diperoleh kerapatan, frekuensi dan nilai penting jenis tertinggi adalah Rhizopora stylosa serta tutupan jenis tertinggi adalah Sonneratia alba. Total pangamatan jenis mangrove dan jumlah yang tersedia, menggambarkan kondisi ekosistem mangrove di pesisir Sidangoli masuk dalam kategori rendah/rusak.