Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Identifikasi Mangrove Di Kawasan Ekowisata Mangrove Gampong Baro, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya Faisal Syahputra; Rizki Ramazan; Suraiya Nazlia; Mukhlis Mukhlis; Agus Naufal
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i2.1926

Abstract

This research was conducted from December 2019 to March 2020, aimed atknow the ecological conditions, community structures and types of mangrove forest utilization in the mangrove ecotourism area of Gampong Baro, Setia Bakti District, Aceh Jaya Regency. Data collection was carried out through field surveys. This data analysis uses an important value index (IVI) which is a quantitative parameter that can reflect the role and structure of mangrove vegetation in a location. At the mangrove tree level, saplings and seedlings the Rhizophora apiculata had the highest value. Diversity index (H') is strongly influenced by individuals and the number of species. At the tree, sapling and seedlings level showed a moderate species diversity result. Dominance index (D) at the treel, tillers and seedling level can be categorized as moderate dominance and the environmental conditions are quite stable.
Resiko Produksi dan Pendapatan Usaha Menggunakan Koefisien Variansi Budidaya Udang Vaname (Litopanaeus vannamei) di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Khairul Mahfud; Suraiya Nazlia; Agus Naufal
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i2.2008

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui resiko produksi; untuk mengetahui analisis pendapatan usaha petambak budidaya udang Vaname, dan; untuk mengetahui resiko produksi dan pendapatan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babah Ie, Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. Teknik pengambilan data adalah teknik Non Random Sampling dengan pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling. Jumlah sampel penelitian 5 sampel petakan tambak dari keseluruhan 18 petakan tambak udang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan budidaya udang yang diperoleh rata-rata setiap siklus sebesar Rp. 122.392.609/ha, analisis resiko produksi menunjukkan bahwa koefisien variansi produksi sebesar 0,267 dengan batas bawah sebesar 4.527 kg. Sedangkan analisis resiko pendapatan menunjukkan koefisien variansi sebesar 0,387 dengan batas bawah sebesar 27.722.857/ha. Menunjukkan bahwa usaha tambak udang pada setiap periodenya akan terhindar dari kerugian atau resiko yang diderita akan kecil sekali
Pola Disriusi Dan Pemasaran Hasil Tangkap Di PPI Calang Kaupaten Aceh Jaya Muhammad Masrizal; Agus Naufal; Fauzi Syahputra
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i1.1469

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi hasil tangkap di PPI Calang serta dengan margin pemasarannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif terhadap kejadian-kejadian dilapangan dan juga ditampilkan dalam bentuk tabulasi data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling. Jenis data yang dikupulkan berupa data primer dan skunder. Hasil dari penelitian ini di PPI Calang memiliki dua pola distribusi. Pola 1 terdiri atas produsen, pengumpul, pengecer, dan konsumen. Sedangkan pola 2 terdiri atas produsen, pengumpul, dan konsumen. Daerah pendistribusi dan pemasaran hasil tangkap di PPI Calang keseluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya untuk di pasar lokal. Sedangkan untuk pendistribusian ikan keluar daerah umumnya dilakukan keseluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh seperti Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam hingga keluar provinsi seperti Medan, hal ini tergantung jumlah produksinya karena semakin besar jumlah produksi maka akan semakin luas daerah distribusi dan pemasarannya.
Kelayakan Usaha dan Produktivitas Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Tambak Intensif Farm Mahyuddin Desa Deah Raya Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh Hasri Alfizar; Agus Naufal; Ridwan Ridwan
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i2.1943

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha, tingkat produktivitas, pertumbuhan, Survival Rate dan Feed Convertion Ratio udang Vaname (Litopenaeus vannamei) tambak intensif Farm Mahyuddin Desa Deah Raya Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan menetapkan Farm Mahyuddin sebagai sampel dari populasi. Dari hasil penelitian menunjukan nilai R/C ratio sebesar 1.26, dengan demikian usaha layak untuk dijalankan. Hasil analisis pengukuran produktivitas didapati nilai 19.743 kg/ha dengan tingkat SR sebesar 85%, FCR 1.2, berat 27.0 g/ekor, laju pertumbuhan 0.28 g/hari dengan masa budidaya selama 120 hari pada siklus ke-4. Pada siklus ke-5, produktivitas sebesar 18.329 kg/ha, SR 74%, FCR 1.5, berat 26.8 g/ekor, laju pertumbuhan 0.28 g/hari dengan masa budidaya selama 120 hari. Produktivitas sebesar 17.982 kg/ha pada siklus ke-6, SR 80%, FCR 1.1, berat 22.3 g/ekor, laju pertumbuhan 0.28 g/hari dengan masa budidaya selama 105 hari. Hasil produksi rata-rata 8.034 kg, rata-rata penerimaan per-siklus yaitu sebesar Rp. 503.187.198 dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 103.514.019
Analisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh Elfa Yeni; Agus Naufal
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.413 KB) | DOI: 10.13170/depik.7.1.8838

Abstract

The objective of the study was to analyze the policy of increasing the effectiveness of providing PUMP funds to fishermen groups in Kota Banda Aceh. Mina Rural Business Development Program (PUMP) was one of the models developed by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries to overcome poverty for coastal communities. From the previous research data, it was known that PUMP funding is considered ineffective because there were still many people who did not benefit from this PUMP fund and the improper use of PUMP funds targeted by beneficiary communities. To improve the effectiveness of PUMP funding, it was necessary to do in the policy analysis on the effectiveness of this PUMP fund. Analysis Hierarchy process (AHP) was used to look at the policies to be used for the effectiveness of PUMP grants. The method of collecting data was the interview or deep interview with policymakers in DKP Aceh Province, with NGOs and academics in Banda Aceh. The Results of Analysis Hierarchy process shows the criteria that mainly influence the increasing effectiveness of PUMP funding assistance to the fishermen economy are human resources, followed by time and human resources. While the policy priority of increasing the effectiveness of PUMP funding to the fishermen economy is to increase the capacity of the fishermen's supervisor, followed by management financial training of fishermen and intensively monitoring post-aid activities.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh. Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) merupakan salah satu model yang dikembangkan oleh Dirjen Perikanan Kelautan (DKP) untuk menggulangi kemiskinan bagi masyarakat pesisir. Dari data penelitian sebelumnya, diketahui bahwa bantuan dana PUMP ini dinilai tdak efektif karena masih banyaknya masyarakat yang tidak memperoleh manfaat dari dana PUMP ini dan penggunaan dana PUMP yang tidak tepat sasaran oleh masyarakat penerima bantuan. Untuk meningkatkan efektivitas pemberian dana PUMP tersebut maka perlu dilakukan di analisa kebijakan tentang efektivitas pembarian dana PUMP ini. Analisis Hirarki Proses digunakan untuk melihat kebijakan yang akan digunakan untuk efektivitas pemberian dana PUMP. Metode pengambilan data adalah wawancara atau deep interview dengan pengambil kebijakan yang ada di DKP Provinsi Aceh, dengan LSM yang ada di banda Aceh serta dengan pihak akademisi yang ada di Banda Aceh. Hasil yang didapat adalah Hasil Analisis Hirarki Proses menunjukkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. Sedangkan prioritas kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah peningkatan kapasitas tenaga pembimbing diurutan pertama, diikuti pelatihan manajemen pengelolaan keuangan nelayan dan pemantauan secara intensif kegiatan pasca penyaluran bantuan. Sedangkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. 
Analisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh Elfa Yeni; Agus Naufal
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.1.8838

Abstract

The objective of the study was to analyze the policy of increasing the effectiveness of providing PUMP funds to fishermen groups in Kota Banda Aceh. Mina Rural Business Development Program (PUMP) was one of the models developed by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries to overcome poverty for coastal communities. From the previous research data, it was known that PUMP funding is considered ineffective because there were still many people who did not benefit from this PUMP fund and the improper use of PUMP funds targeted by beneficiary communities. To improve the effectiveness of PUMP funding, it was necessary to do in the policy analysis on the effectiveness of this PUMP fund. Analysis Hierarchy process (AHP) was used to look at the policies to be used for the effectiveness of PUMP grants. The method of collecting data was the interview or deep interview with policymakers in DKP Aceh Province, with NGOs and academics in Banda Aceh. The Results of Analysis Hierarchy process shows the criteria that mainly influence the increasing effectiveness of PUMP funding assistance to the fishermen economy are human resources, followed by time and human resources. While the policy priority of increasing the effectiveness of PUMP funding to the fishermen economy is to increase the capacity of the fishermen's supervisor, followed by management financial training of fishermen and intensively monitoring post-aid activities.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh. Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) merupakan salah satu model yang dikembangkan oleh Dirjen Perikanan Kelautan (DKP) untuk menggulangi kemiskinan bagi masyarakat pesisir. Dari data penelitian sebelumnya, diketahui bahwa bantuan dana PUMP ini dinilai tdak efektif karena masih banyaknya masyarakat yang tidak memperoleh manfaat dari dana PUMP ini dan penggunaan dana PUMP yang tidak tepat sasaran oleh masyarakat penerima bantuan. Untuk meningkatkan efektivitas pemberian dana PUMP tersebut maka perlu dilakukan di analisa kebijakan tentang efektivitas pembarian dana PUMP ini. Analisis Hirarki Proses digunakan untuk melihat kebijakan yang akan digunakan untuk efektivitas pemberian dana PUMP. Metode pengambilan data adalah wawancara atau deep interview dengan pengambil kebijakan yang ada di DKP Provinsi Aceh, dengan LSM yang ada di banda Aceh serta dengan pihak akademisi yang ada di Banda Aceh. Hasil yang didapat adalah Hasil Analisis Hirarki Proses menunjukkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. Sedangkan prioritas kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah peningkatan kapasitas tenaga pembimbing diurutan pertama, diikuti pelatihan manajemen pengelolaan keuangan nelayan dan pemantauan secara intensif kegiatan pasca penyaluran bantuan. Sedangkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. 
Analisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh Elfa Yeni; Agus Naufal
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.1.8838

Abstract

The objective of the study was to analyze the policy of increasing the effectiveness of providing PUMP funds to fishermen groups in Kota Banda Aceh. Mina Rural Business Development Program (PUMP) was one of the models developed by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries to overcome poverty for coastal communities. From the previous research data, it was known that PUMP funding is considered ineffective because there were still many people who did not benefit from this PUMP fund and the improper use of PUMP funds targeted by beneficiary communities. To improve the effectiveness of PUMP funding, it was necessary to do in the policy analysis on the effectiveness of this PUMP fund. Analysis Hierarchy process (AHP) was used to look at the policies to be used for the effectiveness of PUMP grants. The method of collecting data was the interview or deep interview with policymakers in DKP Aceh Province, with NGOs and academics in Banda Aceh. The Results of Analysis Hierarchy process shows the criteria that mainly influence the increasing effectiveness of PUMP funding assistance to the fishermen economy are human resources, followed by time and human resources. While the policy priority of increasing the effectiveness of PUMP funding to the fishermen economy is to increase the capacity of the fishermen's supervisor, followed by management financial training of fishermen and intensively monitoring post-aid activities.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh. Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) merupakan salah satu model yang dikembangkan oleh Dirjen Perikanan Kelautan (DKP) untuk menggulangi kemiskinan bagi masyarakat pesisir. Dari data penelitian sebelumnya, diketahui bahwa bantuan dana PUMP ini dinilai tdak efektif karena masih banyaknya masyarakat yang tidak memperoleh manfaat dari dana PUMP ini dan penggunaan dana PUMP yang tidak tepat sasaran oleh masyarakat penerima bantuan. Untuk meningkatkan efektivitas pemberian dana PUMP tersebut maka perlu dilakukan di analisa kebijakan tentang efektivitas pembarian dana PUMP ini. Analisis Hirarki Proses digunakan untuk melihat kebijakan yang akan digunakan untuk efektivitas pemberian dana PUMP. Metode pengambilan data adalah wawancara atau deep interview dengan pengambil kebijakan yang ada di DKP Provinsi Aceh, dengan LSM yang ada di banda Aceh serta dengan pihak akademisi yang ada di Banda Aceh. Hasil yang didapat adalah Hasil Analisis Hirarki Proses menunjukkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. Sedangkan prioritas kebijakan peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah peningkatan kapasitas tenaga pembimbing diurutan pertama, diikuti pelatihan manajemen pengelolaan keuangan nelayan dan pemantauan secara intensif kegiatan pasca penyaluran bantuan. Sedangkan kriteria yang paling mempengaruhi peningkatan efektivitas pemberian bantuan dana PUMP terhadap perekonomian nelayan adalah kriteria sumberdaya manusia, kriteria waktu dan kriteria SDM. 
DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN IKAN DI TPI PANTERAJA Nadilla; Agus Naufal; Faisal Syahputra
JURNAL KREASI RAKYAT Vol. 3 No. 2 (2025): May - July
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Kreyat Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64617/kreyat.v3i2.55-66

Abstract

The purpose of this research is to know Catch distribution pattern in TPI Panteraja and its marketing margin. This research method uses survey method in the field which is direct data collection to respondents. The technique of collecting resource persons uses survey and interview method with Snowball technique. Survey and interview using Snowball technique. The type of data collected is primary data. The result of this research in TPI Panteraja has two distribution patterns. Distribution pattern. Pattern 1 consists of fishermen, collecting traders, juragan, consumers. While Pattern 2 consists of fishermen, bench toke, Medan. And the highest marketing margin in pattern 1 at toke bench is found in anchovies with the highest marketing margin in pattern 2. The highest margin in pattern 1 at toke bench is found in anchovies with a margin value of 29.375 and the highest margin in pattern 1 at muge is found in anchovies. The highest margin in pattern 1 in muge is in the type of belaling fish with a margin value of 12,000. While the highest marketing margin in pattern 2 at the toke bench is in the anchovy type with a margin value of 55,000. anchovy with a margin value of 55,750, and the lowest in the type of anchovy with a margin value of 3,000. The highest marketing margin in pattern 2 on the toke bench is found in the type of fish petek fish with a margin value of 3,000.
ANALISIS DAERAH UTAMA HASIL TANGKAPAN GURITA DAN DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN GURITA DI KABUPATEN SIMEULUE Selya Fatimah; Agus Naufal; Faisal Syahputra
JURNAL KREASI RAKYAT Vol. 3 No. 2 (2025): May - July
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Kreyat Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64617/kreyat.v3i2.67-76

Abstract

Simeulue Regency, located in the Aceh Province hold significant potencial in octopus (Octopus Sp) fisheries. This study aims to identify the main octopus producing areas, analyze the factors affecting catch levels, and describe the distribution patterns of octopus landings in Simeulue. A quantitative method was applied through surveys, interviews, field observations, and statistical, data analysis. The results show that the highest production comes from three sub-districts. Teupah Selatan, Alafan and Teluk Dalam, contributing approximately 86% of the total catch. Seasonal patterns, marine conditions, and traditional fishing gear influence catch levels. The distribution involves several marketing challenges include limited transportation infrastructure and logistical accsess to external markets, which affect product quality and the price received by local fishers.
ANALISIS RANTAI PASOK GURITA (Octopus sp) PADA CV. OCTOPUS SHOP DI BANDA ACEH Della Kartika; Agus Naufal; Faisal Syahputra
JURNAL KREASI RAKYAT Vol. 3 No. 2 (2025): May - July
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Kreyat Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64617/kreyat.v3i2.77-86

Abstract

The city of Banda Aceh holds promising potential in the capture fisheries sector due to the abundance of marine resources and the high volume of fishery commodity exports, which contribute to regional income growth and attract investor interest. This study aims to analyze the octopus (Octopus sp) supply chain at CV. Octopus Shop in Banda Aceh, focusing on the supplying areas and the factors that influence production. The research employs a quantitative approach through observation, interviews, and documentation. The findings indicate that there are eight octopus-supplying areas, with Pulau Aceh being the largest supplier (7,629 kg or 31%) and Krueng Raya the smallest (889 kg or 4%). CV. Octopus Shop applies a supply chain system with one upstream channel and three downstream channels, namely fisher–supplier–collector/distributor (CV. Octopus Shop)–PT Toba Surimi Industries–local markets–restaurants. Variations in production among regions are influenced by factors such as seasons, environmental conditions, differences in fishing techniques and equipment, human activities such as overfishing, marine pollution, coastal development, and competition among fishers. This research contributes to the development of a more and sustaineble octopus supply chain strategy to enhance the economic value for fishers and business actors in Banda Aceh.