Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING DENGAN METODE MASTERY LEARNING (BELAJAR TUNTAS) SISWA KELAS XI MAN 3 BANDA ACEH Faisal Syahputra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika Vol 1, No 3 (2016): JULI 2016
Publisher : FKIP Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.097 KB)

Abstract

Hasil belajar sangat penting dalam dunia pendidikan karena merupakan indikator pencapaian target yang direncanakan. Berbicara mengenai hasil belajar, fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat dikatagorikan sebagai mata pelajaran yang memiliki hasil belajar relatif rendah hal tersebut dapat disebabkan kurang tepatnya metode belajar yang digunakan oleh guru terhadap suatu bahan ajar yang disampaikan kepada siswa. Metode Discovery Learning dan metode Mastery Learning  (belajar tuntas) dapat digunakan untuk membuat siswa menjadi aktif, dan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan juga dapat meningkatkan kerjasama siswa. Penulis memilih kedua metode pembelajaran ini karena berdasarkan hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa metode Discovery Learning dan metode Mastery Learning (belajar tuntas) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada materi impuls dan momentum dengan menggunakan metode Discovery Learning dengan metode Mastery Learning (belajar tuntas) pada siswa kelas XI MAN 3 Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN 3 Banda Aceh dengan jumlah sampel sebanyak dua kelas. Penentuan sampel dilakukan secara Proposive Sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantatif. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data Pretest  dan Posttest. Uji hipotesis menggunakan uji t dua pihak. Hasil analisis data menunjukan bahwa  yaitu -2,70 5,68 2,70. Ini berarti uji hipotesis Ho ditolak  dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar pada materi impuls dan momentumdengan menggunakan metode Discovery Learning dengan metode Mastery Learning (Belajar Tuntas) Siswa Kelas XI MAN 3 Banda Aceh. Berdasarkan hasil dan pembahasan disarankan kepada pihak lain untuk melakukan penelitian yang sama pada materi lain sebagai bahan perbandingan dengan hasil penelitian ini. Kata kunci : Hasil Belajar, Metode Discovery Learning, Metode Mastery Learning (Belajar Tuntas)
Histologi Insang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Dipelihara Pada Media Bersalinitas Dengan Penambahan Kalsium Cangkang Langkitang (Faunus ater) Tedi Kasvarin; Lia Handayani; Faisal Syahputra
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2601

Abstract

Osmoregulasi adalah proses pengaturan konsentrasi cairan dengan menyeimbangkan pemasukkan serta pengeluaran cairan tubuh. Ikan Nila bersifat hiperosmotik apabila proses osmoregulasi tidak berjalan dengan baik akan mengakibatkan lambatnya pertumbuhan hingga kamatian.Keberhasilan osmoregulasi ikan nila ditentukan oleh ketepatan pengaturan tekanan osmotik, selain melalui reasa salinitas, hal lain yang harus diperhatikan adalah keberadaan mineral kalsium pada media pemeliharaan agar air dan ion ion yang terkandung dalam lingkungan dan tubuh  ikan berada pada kondisi yang seimbang.Pada media bersalinitas. kalsium bermanfaat sebagai kofaktor berbagai jenis enzim serta berperan dalam meningkatkan aktivitas saraf. Insang berfungsi sebagai pengatur osmoregulasi sehingga perubahan – perubahan yang terjadi pada lingkungan akan secara langsung berdampak pada struktur histologi insang.Salah satu sumber kalisum yang dapat diberikan adalah CL.. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan kalsium CL kedalam lingkungan bersalinitas berpengaruh terhadap histologi insang ikan nila serta pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial, dilakukan di Laboratorium Perikanan Universitas Abulytama Aceh dan pengujian histologi insang dilakukan di Central Pet yang dimulai dari bulan Januari sampai Februari 2021. Parameter ujiadalah histologi insang, tingkat kelangsungan hidup ikan, pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kalsium CL berpengaruh terhadap kerusakan insang. Perlakuan terbaik dijumpai pada Ca20 (pemberian CL 20 ppm).
Identifikasi Bahan Material Pembuatan Rumpon Laut Dangkal Di Gampong Jawa Kota Banda Aceh Faisal Syahputra; Suci Aldayani; Mukhlis Mukhlis
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2611

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan material pembuatan dan konstruksi rumpon dangkal di Gampong Jawa Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, Metode pengambilan data berupa survei. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara (interview), dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa bahan material yang digunakan pada rumpon laut dangkal di Gampong Jawa seperti pelampung yang berbahan steroform, tali utama (PE), jaring merlin daun lontar (iboeh), tali pengikat kapal (PE), pemberat terbuat dari coran batu, ban bekas sebagai tempat di ikatnya tali pemberat. Kontruksi rumpon laut dangkal Gampong Jawa berbentuk empat persegi dengan ukuran relatif lebih kecil dibandingkan dengan rumpon pada laut lepas. Namun bentuk konstruksinya tidak jauh beda.
Perbandingan frekuensi molting Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) yang diberi pakan komersil dan nanokalsium yang berasal dari cangkang tiram (Crassostrea gigas) Lia Handayani; Faisal Syahputra
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.233 KB) | DOI: 10.13170/depik.7.1.8629

Abstract

Oyster shell can be used as alternative calcium source. Utilizing of oyster shell into nano calcium flour can be used to decrease solid waste. The usage of nano calcium flour in feed is important applied as calcium supplements with cherax quadricarinatus. The purpose of this research is to study the effect of nano calcium addition on feeds to increase moulting frequency, survival and growth rate of freshwater lobster. This research has been done during 60 days in fisheries Laboratory, Abulyatama University. Two percents nano calcium addition on feeds gives significant effect on growth rate and very significant effect to moulting frequency of freshwater lobster. Which has moulting frequency 2.71. Where the treatment was not added nano calcium has moulted frequency 1.29. But, nano calcium addition on foods did not affect survival rate.Cangkang tiram dapat digunakan sebagai alternatif sumber kalsium. Pemanfaatan cangkang tiram menjadi serbuk nanokalsium dapat mengurangi limbah padat. Penggunaan serbuk nanokalsium pada pakan penting dilakukan sebagai suplemen kalsium untuk lobster air tawar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan nanokalsium pada pakan terhadap pertumbuhan, frekuensi molting dan kelangsungan hidup Lobster Air Tawar (LAT). Penelitian ini dilakukan selama 60 hari di laboratorium perikanan, Universitas Abulyatama. Data dianalisa menggunakan uji T (perbandingan) antara lobster yang diberi pakan nanokalsium dan tanpa penambahan nanokalsium. Nanokalsium yang ditambahkan ke dalam pakan sebanyak 2% berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan lobster air tawar (thitung ttabel), dan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah molting dengan frekuensi molting 2,71 kali/ekor terhadap lobster yang diberi pakan nano CaO, sedangkan yang diberi pakan komersil hanya 1,29 kali/ekor. Namun, tidak berpengaruh terhadap tingkat kelangsungan hidup (thitung ttabel).
Perbandingan frekuensi molting Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) yang diberi pakan komersil dan nanokalsium yang berasal dari cangkang tiram (Crassostrea gigas) Lia Handayani; Faisal Syahputra
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.1.8629

Abstract

Oyster shell can be used as alternative calcium source. Utilizing of oyster shell into nano calcium flour can be used to decrease solid waste. The usage of nano calcium flour in feed is important applied as calcium supplements with cherax quadricarinatus. The purpose of this research is to study the effect of nano calcium addition on feeds to increase moulting frequency, survival and growth rate of freshwater lobster. This research has been done during 60 days in fisheries Laboratory, Abulyatama University. Two percents nano calcium addition on feeds gives significant effect on growth rate and very significant effect to moulting frequency of freshwater lobster. Which has moulting frequency 2.71. Where the treatment was not added nano calcium has moulted frequency 1.29. But, nano calcium addition on foods did not affect survival rate.Cangkang tiram dapat digunakan sebagai alternatif sumber kalsium. Pemanfaatan cangkang tiram menjadi serbuk nanokalsium dapat mengurangi limbah padat. Penggunaan serbuk nanokalsium pada pakan penting dilakukan sebagai suplemen kalsium untuk lobster air tawar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan nanokalsium pada pakan terhadap pertumbuhan, frekuensi molting dan kelangsungan hidup Lobster Air Tawar (LAT). Penelitian ini dilakukan selama 60 hari di laboratorium perikanan, Universitas Abulyatama. Data dianalisa menggunakan uji T (perbandingan) antara lobster yang diberi pakan nanokalsium dan tanpa penambahan nanokalsium. Nanokalsium yang ditambahkan ke dalam pakan sebanyak 2% berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan lobster air tawar (thitung ttabel), dan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah molting dengan frekuensi molting 2,71 kali/ekor terhadap lobster yang diberi pakan nano CaO, sedangkan yang diberi pakan komersil hanya 1,29 kali/ekor. Namun, tidak berpengaruh terhadap tingkat kelangsungan hidup (thitung ttabel).
Perbandingan frekuensi molting Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) yang diberi pakan komersil dan nanokalsium yang berasal dari cangkang tiram (Crassostrea gigas) Lia Handayani; Faisal Syahputra
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.1.8629

Abstract

Oyster shell can be used as alternative calcium source. Utilizing of oyster shell into nano calcium flour can be used to decrease solid waste. The usage of nano calcium flour in feed is important applied as calcium supplements with cherax quadricarinatus. The purpose of this research is to study the effect of nano calcium addition on feeds to increase moulting frequency, survival and growth rate of freshwater lobster. This research has been done during 60 days in fisheries Laboratory, Abulyatama University. Two percents nano calcium addition on feeds gives significant effect on growth rate and very significant effect to moulting frequency of freshwater lobster. Which has moulting frequency 2.71. Where the treatment was not added nano calcium has moulted frequency 1.29. But, nano calcium addition on foods did not affect survival rate.Cangkang tiram dapat digunakan sebagai alternatif sumber kalsium. Pemanfaatan cangkang tiram menjadi serbuk nanokalsium dapat mengurangi limbah padat. Penggunaan serbuk nanokalsium pada pakan penting dilakukan sebagai suplemen kalsium untuk lobster air tawar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan nanokalsium pada pakan terhadap pertumbuhan, frekuensi molting dan kelangsungan hidup Lobster Air Tawar (LAT). Penelitian ini dilakukan selama 60 hari di laboratorium perikanan, Universitas Abulyatama. Data dianalisa menggunakan uji T (perbandingan) antara lobster yang diberi pakan nanokalsium dan tanpa penambahan nanokalsium. Nanokalsium yang ditambahkan ke dalam pakan sebanyak 2% berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan lobster air tawar (thitung ttabel), dan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah molting dengan frekuensi molting 2,71 kali/ekor terhadap lobster yang diberi pakan nano CaO, sedangkan yang diberi pakan komersil hanya 1,29 kali/ekor. Namun, tidak berpengaruh terhadap tingkat kelangsungan hidup (thitung ttabel).
DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN IKAN DI TPI PANTERAJA Nadilla; Agus Naufal; Faisal Syahputra
JURNAL KREASI RAKYAT Vol. 3 No. 2 (2025): May - July
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Kreyat Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64617/kreyat.v3i2.55-66

Abstract

The purpose of this research is to know Catch distribution pattern in TPI Panteraja and its marketing margin. This research method uses survey method in the field which is direct data collection to respondents. The technique of collecting resource persons uses survey and interview method with Snowball technique. Survey and interview using Snowball technique. The type of data collected is primary data. The result of this research in TPI Panteraja has two distribution patterns. Distribution pattern. Pattern 1 consists of fishermen, collecting traders, juragan, consumers. While Pattern 2 consists of fishermen, bench toke, Medan. And the highest marketing margin in pattern 1 at toke bench is found in anchovies with the highest marketing margin in pattern 2. The highest margin in pattern 1 at toke bench is found in anchovies with a margin value of 29.375 and the highest margin in pattern 1 at muge is found in anchovies. The highest margin in pattern 1 in muge is in the type of belaling fish with a margin value of 12,000. While the highest marketing margin in pattern 2 at the toke bench is in the anchovy type with a margin value of 55,000. anchovy with a margin value of 55,750, and the lowest in the type of anchovy with a margin value of 3,000. The highest marketing margin in pattern 2 on the toke bench is found in the type of fish petek fish with a margin value of 3,000.
ANALISIS DAERAH UTAMA HASIL TANGKAPAN GURITA DAN DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN GURITA DI KABUPATEN SIMEULUE Selya Fatimah; Agus Naufal; Faisal Syahputra
JURNAL KREASI RAKYAT Vol. 3 No. 2 (2025): May - July
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Kreyat Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64617/kreyat.v3i2.67-76

Abstract

Simeulue Regency, located in the Aceh Province hold significant potencial in octopus (Octopus Sp) fisheries. This study aims to identify the main octopus producing areas, analyze the factors affecting catch levels, and describe the distribution patterns of octopus landings in Simeulue. A quantitative method was applied through surveys, interviews, field observations, and statistical, data analysis. The results show that the highest production comes from three sub-districts. Teupah Selatan, Alafan and Teluk Dalam, contributing approximately 86% of the total catch. Seasonal patterns, marine conditions, and traditional fishing gear influence catch levels. The distribution involves several marketing challenges include limited transportation infrastructure and logistical accsess to external markets, which affect product quality and the price received by local fishers.
ANALISIS RANTAI PASOK GURITA (Octopus sp) PADA CV. OCTOPUS SHOP DI BANDA ACEH Della Kartika; Agus Naufal; Faisal Syahputra
JURNAL KREASI RAKYAT Vol. 3 No. 2 (2025): May - July
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Kreyat Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64617/kreyat.v3i2.77-86

Abstract

The city of Banda Aceh holds promising potential in the capture fisheries sector due to the abundance of marine resources and the high volume of fishery commodity exports, which contribute to regional income growth and attract investor interest. This study aims to analyze the octopus (Octopus sp) supply chain at CV. Octopus Shop in Banda Aceh, focusing on the supplying areas and the factors that influence production. The research employs a quantitative approach through observation, interviews, and documentation. The findings indicate that there are eight octopus-supplying areas, with Pulau Aceh being the largest supplier (7,629 kg or 31%) and Krueng Raya the smallest (889 kg or 4%). CV. Octopus Shop applies a supply chain system with one upstream channel and three downstream channels, namely fisher–supplier–collector/distributor (CV. Octopus Shop)–PT Toba Surimi Industries–local markets–restaurants. Variations in production among regions are influenced by factors such as seasons, environmental conditions, differences in fishing techniques and equipment, human activities such as overfishing, marine pollution, coastal development, and competition among fishers. This research contributes to the development of a more and sustaineble octopus supply chain strategy to enhance the economic value for fishers and business actors in Banda Aceh.
OPERASI PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN KABUPATEN NIAS Polem, Muhammad Iqbal; Faisal Syahputra; Agus Naufal
JURNAL KREASI RAKYAT Vol. 3 No. 2 (2025): May - July
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Kreyat Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64617/kreyat.v3i2.87-98

Abstract

Nias Regency is one of the areas of North Sumatra Province located in the North Sumatra region and is located on an island called Nias Island. Nias Regency is located to the west of Sumatra Island and is surrounded by the Indian Ocean. This study aims to examine the composition of the catch and the challenges faced by fishermen based on the fishing operation area in the waters of Nias Regency. This study uses a descriptive quantitative research method. Data collection includes primary data and secondary data collected through observation, interviews and documentation. 294 people who were sampled in this study represented each sub-district based on the TPI. The results of the study showed that gray tuna was the main catch in fishing operations, with a total catch of (71%), large barracuda fish reached a total catch of (21%), while by-catch such as grouper, kurisi, and snapper amounted to (8%). The natural migration pattern that passes through Nias waters can cause the spread of this fish, especially in February and March. The main challenges or obstacles faced by fishermen in Nias Regency are generally every February-March season which has high rainfall, fluctuations in fish prices, and inadequate facilities. This makes it difficult for fishermen to carry out fishing activities.