Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH DUKUNGAN SUAMI DAN BOUNDING ATTACHMENT DENGAN KONDISI PSIKOLOGI IBU POSTPARTUM Lastri Mei Winarni
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa nifas atau postpartum merupakan masa yang penuh stres kedua dibandingkan masa kehamilan bagi seorang ibu. Secara psikologi ibu nifas sering mengalami emosi yang labil, sedih dan mudah tersinggung, hal ini merupakan dasar terjadinya kelainan psikologik selanjutnya. Prevalensi depresi postpartum di Indonesia belum dikemukakan secara nasional, tetapi prevalensi depresi postpartum di Denpasar sekitar 20,5% dan di Kabupaten Jember sebesar 25%. Bounding attachment merupakan gambaran ikatan antara ibu dan bayi. Ikatan tersebut dibangun melalui interaksi antara ibu dan bayi. Ikatan antara ibu dan bayi ini membantu pengeluaran hormon oksitosin pada ibu yang dapat merangsang hormon anti stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan suami dan bounding attachment dengan kondisi psikologi ibu postpartum di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2017. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan pada bulan Mei 2017 di RSUD Kabupaten Tangerang sejumlah 163 orang. Sampel yang diambil adalah sejumlah 116 ibu postpartum. Teknik pengambilan sampel menggunakan insidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dukungan suami dan bounding attachment, serta Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS). Analisis bivariat penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik. Analisis menggunakan Chi Square dengan software SPSS diketahui bahwa terdapat hubungan antara dukungan suami dengan kondisi psikologi ibu postpartum karena nilai p hasil uji < nilai p tabel (0,021<0,05) dan tidak terdapat hubungan antara perilaku bounding attachment dengan kondisi psikologi ibu postpartum karena nilai p hasil uji > nilai p tabel (0,372>0,05). Kekuatan hubungan berdasarkan analisis Regresi Logistik pada variabel dukungan suami adalah sebesar 0,305 (OR) dan bounding attachment 0,586 (OR). Berdasarkan hasil penelitian maka tenaga kesehatan dapat memberdayakan suami untuk memberikan dukungan kepada ibu postpartum untuk membantu mekanisme koping dalam mengatasi tingkat depresinya.
HUBUNGAN ANTARA SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN YANG MENGERJAKAN TUGAS AKHIR DI POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN Garry Vebrian; Devi Emiralda; Lastri Mei Winarni
Nusantara Hasana Journal Vol. 1 No. 4 (2021): Vol. 1 No. 4 (2021): Nusantara Hasana Journal, September 2021
Publisher : Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Indonesia who experienced depression or stress disorder in 2013 for those aged more than 15 years reached 14 million people or the equivalent of 6% of the population in Indonesia. At the Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Tangerang, there are 60% students who experience moderate stress category and 40% students who experience mild stress category. Research Objectives: To determine the relationship between spirituality and stress levels in students who do final projects at Banten Health Polytechnic. Methods: The sampling technique used in this study was incidental sampling with a total of 140 respondents. Results: The results of this study showed that 30 respondents (49.2%) had low spirituality with low stress levels, while respondents who had low spirituality with high stress levels 31 respondents (50.8%). Respondents who have high spirituality with low stress levels are 52 respondents (65.8%) while respondents who have high spirituality with high stress levels are 27 respondents (34.2%). The results of the chi-square test showed a relationship between spirituality and stress levels in students who did their final project (p-value = 0.044 <0.05). Conclusions and suggestions: Most respondents have characteristics of high spirituality with low stress levels.
Analysis Of The Need For Perinatal Health Services Lastri Mei Winarni; Koestika Safitri; Nuryanti Nuryanti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i2.5509

Abstract

Latar belakang : kesehatan mental perinatal ibu belum diskrining secara rutin, banyak ibu yang memiliki faktor resiko namun belum teridentifikasi bahwa mereka memiliki kesejahteraan menengah hingga yang buruk dari determinan kesehatan mental. Kesempatan untuk mendeteksi kecemasan, rasa takut, khawatir, stress sering terlewatkan oleh tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaanTujuan : menganalisis kebutuhan pelayanan kesehatan mental perinatal di Kota TangerangMetode : Desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan mixed method dengan jenis eksploratori sekuensial. Lokasi penelitian di lima Puskesmas di Kota Tangerang. Penelitian dilakukan antara Januari -September 2021. Melibatkan partisipan untuk wawancara mendalam sebanyak 8 orang dan responden untuk mengisi kuesioner sebanyak 102 ibu. Analisis data kualitatif menggunakan analisis tematik, sedangkan analisis univariat digunakan untuk data kuantitatif.Hasil : ditemukan lima tema yang berkaitan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan mental perinatal, yaitu (1) peningkatkan kesiapan sumber daya manusia, (2) tahapan pelayanan kesehatan mental perinatal, (3) dukungan sarana dan prasarana, (4) kebijakan dan peraturan kesehatan ibu, (5) kolaborasi interprofessional untuk pelayanan kesehatan mental. Dalam survei yang dilakukan 46,1% ibu membutuhkan pelayanan kesehatan mental perinatal; 77,5% ibu membutuhkan dukungan psikologis dari tenaga kesehatan; 32,4% ibu membutuhkan pelayanan konseling psikologis, dan 63,7% ibu memahami pentingnya Kesehatan psikologis selama hamil, bersalin dan nifas namun tidak mengetahui penangannya.Kesimpulan : Pelayanan kesehatan mental untuk ibu perlu dipertimbangkan dan diupayakan menjadi salah satu program pelayanan kesehatan ibu pada masa kehamilan, persalinan, maupun masa nifas. Upaya tersebut dapat berupa upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.Saran : Perlu integrasi pelayanan kesehatan mental dalam pelayanan kesehatan ibu saat ini. Dukungan dari pemangku kebijakan mengenai peraturan yang jelas, penyiapan sumber daya manusia, kelengkapan sarana dan prasarana serta alur rujukan yang tepat perlu dikembangkan untuk menangani ibu hamil, ibu bersalin maupun ibu nifas yang mengalami gangguan psikologis pada fase reproduksinya. Kata kunci : Ibu hamil, Ibu nifas, Kesehatan mental, Kesehatan mental perinatal, Kondisi psikologis ABSTRACT Background : Maternal perinatal mental health has not been screened routinely, many mothers have risk factors but have not identified that they have moderate to poor well-being as a determinant of mental health. The opportunity to detect anxiety, fear, worry, stress is often missed by health workers who carry out examinationsPurpose : analyzing the need for perinatal mental health services in TangerangMethods : The research design that will be used in this study is observational with a mixed method approach with a sequential exploratory type. The research location is in five Puskesmas in Tangerang City. The study was conducted between January -September 2021. It involved 8 participants for in-depth interviews and 102 respondents to fill out a questionnaire. Qualitative data analysis used thematic analysis, while univariate analysis was used for quantitative data.Result : found five themes related to the need for perinatal mental health services, namely (1) increasing the readiness of human resources, (2) stages of perinatal mental health services, (3) supporting facilities and infrastructure, (4) maternal health policies and regulations, (5 ) interprofessional collaboration for mental health services. In the survey, 46.1% of mothers needed perinatal mental health services; 77.5% of mothers need psychological support from health workers; 32.4% of mothers need psychological counseling services, and 63.7% of mothers understand the importance of psychological health during pregnancy, childbirth and postpartum but do not know how to handle itConclusion : Mental health services for mothers need to be considered and strived to be one of the maternal health service programs during pregnancy, childbirth, and the postpartum period. These efforts can be in the form of promotive, preventive, curative and rehabilitative effortsSuggestion : It is necessary to integrate mental health services into current maternal health services. Support from policy makers regarding clear regulations, preparation of human resources, completeness of facilities and infrastructure as well as appropriate referral lines need to be developed to deal with pregnant women, mothers in labor and postpartum women who experience psychological disorders in their reproductive phase Keywords : Mental health, Perinatal mental health, Postpartum mothers, Pregnant mothers, Psychological health  
DAMPAK LATIHAN YOGA TERHADAP KUALITAS HIDUP DAN PSIKOLOGI IBU NIFAS Lastri Mei Winarni; Marthia Ikhlasia; Rini Sartika
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 1 (2020): Volume 6,Nomor 1,Januari 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i1.2126

Abstract

ABSTRAK  Latar Belakang : Sebagian besar ibu pada masa nifas mengalami penurunan kondisi fisik, psikologi dan sosial selama menjalankan peran barunya sebagai ibu. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas hidup dan kondisi psikologisnya. Yoga menjadi salah satu alternatif terapi komplementer untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dan menstabilkan kondisi psikologis ibu.  Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak latihan yoga terhadap kualitas dan psikologis ibu nifas.  Metode : desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen, dengan jenis pre test and post test quasi experimental design. Subjek penelitian ini adalah seluruh ibu nifas satu sampai enam minggu pasca persalinan sejumlah 54 responden yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan masing-masing 27 responden. Kelompok perlakuan mendapatkan intervesi berupa latihan yoga selama empat sesi, masing-masing sesi 30 menit selama empat minggu masa nifas. Kedua kelompok akan diukur kualitas hidup menggunakan kuesioner WHOQBREF sebanyak dua kali dan diukur kondisi psikologisnya menggunakan EPDS sebanyak empat kali.  Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan meningkatnya kualitas hidup ibu nifas yang latihan yoga dengan nilai Z Score 4.329 dibandingkan ibu yang tidak melakukan yoga dengan nilai 1.727 dan menurunnya nilai skala depresi pada kondisi psikologis ibu yang melakukan yoga dengan nilai Z Score 4.311 dibandingkan ibu yang tidak melakukan yoga dengan nilai 0.687.  Dampak Latihan Yoga Terhadap Kualitas Hidup Dan Psikologi Ibu Nifas             9 Kesimpulan : yoga dapat menjadi alternatif asuhan kebidanan untuk ibu masa nifas.  Saran Bidan dapat mengajarkan yoga untuk melengkapi asuhan kebidanan pada ibu nifas untuk meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan nilai skala depresi pospartum pada kondisi psikologis ibu nifas.   Kata Kunci : Yoga, Kualitas Hidup, Kondisi Psikologi, Ibu Nifas
PEMBERIAN JUS DAUN PEPAYA BAGI IBU MENYUSUI YANG BEKERJA TERHADAP PENINGKATAN KADAR HORMON PROLAKTIN DAN BERAT BADAN BAYI DI TANGERANG Marthia Iik Ikhlasiah; Lastri Mei Winarni
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 1 (2020): Volume 6,Nomor 1,Januari 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i1.2127

Abstract

ABSTRAK  Latar belakang Berdasarkan studi pendahuluan diketahui 80% ibu bekerja tidak berhasil melakukan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, rata-rata bayi diberikan susu formula usia 2-4 bulan dan berhenti menyusui di usia bayi 6-18 bulan Daun pepaya merupakan salah satu galaktogogue yang mengandung quersetin yang dapat mengaktifkan hormon prolaktin dan membantu meningkatkan air susu ibu (ASI).   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus daun pepaya bagi ibu menyusui yang bekerja terhadap peningkatan kadar hormon prolaktin dan berat badan bayi di Tangerang.  Metode, desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan model one group pretestposttest design. Sampel yang diambil sebanyak 10 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang mengalami kesulitan dalam menyusui karena jumlah ASI sedikit. Penelitian dilakukan dibeberapa klinik di Tangerang. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian jus daun pepaya selama 7 hari berturut-turut.  Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut, 90% ibu berusia antara 20-35 tahun, 70% ibu memiliki riwayat persalinan spontan dan tidak mengalami komplikasi pada saat persalinan, 40% pendidikan ibu adalah sekolah menengah pertama (SMP), 70% ibu adalah primipara. Rata-rata kenaikan jumlah hormon prolaktin pasca intervensi adalah 19,59 ng/ml, sedangkan rata-rata penambahan berat badan bayi baru lahir setelah intervensi adalah 165 gram. Hasil uji Wilcoxon untuk peningkatan kadar hormon prolaktin p value sebesar 0.047< 0,05 dan untuk peningkatan berat badan bayi baru lahir p value sebesar 0,009 < 0,05.  Kesimpulan Ho ditolak, terdapat pengaruh pemberian jus daun pepaya bagi ibu menyusui yang bekerja terhadap peningkatan kadar hormon prolaktin dan berat badan bayi di Tangerang. Jus daun pepaya dapat menjadi galaktogogue bagi ibu yang mengalami masalah jumlah ASI yang sedikit. Saran Bidan dapat mengembangkan asuhan kebidanan pada ibu menyusui yang mengalami masalah berkurangnya produksi ASI dengan memberikan pengetahuan mengenai manfaat pemberian jus daun pepaya untuk menambah produksi ASI. Penelitian ini perlu dikembangkan kembali dari segi modifikasi rasa, kandungan, serta kemasan untuk memperbaiki produk jus daun pepaya.   Kata kunci : Jus daun pepaya, Ibu menyusui, Produksi ASI, Kadar hormon Prolaktin, dan Berat Badan Bayi  
HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN ORANG TUA DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS SEPATAN KABUPATEN TANGERANG Lastri Mei Winarni; Beti Prihandini; Febi Ratnasari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.3713

Abstract

Kejadian stunting merupakan permasalah pada gizi dan salah satunya dipengaruhi juga oleh faktor genetik (tinggi badan). Terjadi peningkatan kejadian stunting yang signifikan di Puskesmas Sepatan dimana tahun 2018 sebanyak 44 kasus dan tahun 2019 sebanyak 70 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan orang tua dan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting di Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang. Metode penelitian menggunakan case control design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita di Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang. Besaran sampel menggunakan rumus Yamane diperoleh sampel sebanyak 60 responden untuk masing-masing kasus dan kontrol dengan total sampel 120 responden. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan cara menelpon orang tua balita atau kader dan menanyakan sesuai dengan kuesioner. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian dari 120 orang tua pada balita, sebagian besar memiliki tinggi badan ayah dan ibu yang normal yaitu 93 responden (77,5%) dan 89 responden (74,2%). Balita sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebanyak 79 responden (65,8%). Terdapat hubungan antara tinggi badan ibu dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting dengan P value = 0,000 dan 0,007. Tidak terdapat hubungan tinggi badan ayah dengan kejadian stunting dengan P value = 0,190. Kesimpulan  ada hubungan antara tinggi badan ibu dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting di Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang. Disarankan perlunya edukasi secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pertumbuhan dan perkembangan balita sehingga mengetahui faktor yang mempengaruhi permasalahan pertumbuhan balita khususnya stunting sehingga mampu melakukan tindakan pencegahan kejadian stunting.
Depression status decreased Quality Of Life among postpartum mother Lastri Mei Winarni
International Journal of Health Science and Technology Vol 2, No 3 (2021): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.075 KB) | DOI: 10.31101/ijhst.v2i3.2156

Abstract

Purpose : to know correlation between depression symptoms and the quality of life (QoL) among postpartum mother. Method of the study was used quasi experimental design by  pre and post test with control group. The  respondents are 54 mothers. The study was conducted at maternal clinic. Statistical analysis used Pearson and simple linear regression. Result of the study there is correlation between depression symptoms and the QoL among postpartum mothers with r count values r table values (0.030 0.05). The correlation direction was negative, the higher depression symptoms, the -0.296 times the QoL of mothers decreased.
LITERATURE REVIEW: DUKUNGAN SOSIAL MENGHADAPI MASA PENSIUN: Indonesia Irwan Novendra; Rina Puspitasari; Lastri Mei Winarni
Journal of Health Research Science Vol. 1 No. 01 (2021): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v1i1.298

Abstract

Masa pensiun merupakan masa dimana individu berhenti bekerja karena batas usia yang ditetapkan oleh organisasi. Saat memasuki masa pensiun kegiatan rutin, rekan kerja dan pendapatan akan hilang. Dukungan sosial dibutuhkan individu dalam menghadapi masa pensiun. Tujuan literatur review adalah untuk mereview dan mensintesis artikel tentang dukungan sosial dalam menghadapi masa pensiun pada pegawai negeri sipil. Framework yang digunakan adalah PICOS. Pencarian artikel selama Juli 2020 menggunakan tiga database yaitu google scholar, Pubmed dan Portal Garuda untuk artikel dengan desain cross sectional didapatkan 218 artikel. Berdasarkan hasil pencarian dari 218 artikel kemudian dilakukan penyaringan yang digambarkan menggunakan format PRISMA digunakan untuk melihat duplikasi, kelayakan judul, abstrak, full-text dan kriteria inklusi-eksklusi dalam menilai artikel. Hasil penyaringan menemukan 7 artikel yang masuk kriteria inklusi dimana ketujuh artikel menyatakan ada hubungan dukungan sosial terhadap pegawai negeri sipil yang akan menjalani masa pensiun dimana individu merasa berarti secara emosional dengan adanya komunitas atau lingkungan yang mendukung.
LITERATURE REVIEW: REDUCING DYSMENORRHEA IN TEENAGER BY DRINKING TAMARIND TURMERIC WATER Lisberth Christina S; Febi Ratnasari; Lastri Mei Winarni
Journal of Vocational Nursing Vol. 3 No. 1 (2022): MAY 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jovin.v3i1.30842

Abstract

Introduction: Menstruation is a sign of sexual development in adolescent girls. Abdominal cramps are one of the most common problems experienced by teenage girls during menstruation. Abdominal cramps occur due to the pulling of smooth muscles in the uterus which is usually followed by migraines, abdominal pain, weakness and excruciating pain. The average incidence of menstrual pain or dysmenorrhea in the world shows that more than 50% percent of women experience primary dysmenorrhea in Indonesia reaching 64. 25% with the category of 89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea. The purpose of this study is to examine scientific articles which discusses the reduction of menstrual pain in adolescents. Methods: The method used in this study is a literature review with data collection techniques using the Google Scholar, Pubmed, and e-resources database based on inclusion criteria, among others, the intervention in the form of giving sour turmeric stew, using the quasi experiment or pre experimental design or literature review method, using indonesian and english, published within 10 years (2011-2021). Respondents are teenagers who experience dysmenorrhea. Journals are accessible to the public. Results: The results showed that based on the study conducted, it can be seen that turmeric acid drink can reduce menstrual pain levels in adolescent girls because sour turmeric drinks contain curcumin and anthocyanins which are analgesics and antipyretics that function as pain relievers. Conclusions: So it is expected that young women consume traditional drinks, namely sour turmeric drinks when experiencing menstrual pain to reduce the pain they feel.