Syafriandi Syafriandi
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis beban kerja operator pada pengoperasian trailer pivot II menggunakan traktor roda dua dengan roda besi termodifikasi di lahan miring Safrizal Safrizal; Zulkhairi Zulkhairi; Syafriandi Syafriandi; Muhammad Dhafir; AJ Sudarma; Muhammad Idkham
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol 1 No 1 (2022): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.854 KB) | DOI: 10.54297/sjme.v1i1.304

Abstract

Desain penggandengan trailer pivot pada traktor sudah dilakukan penambahan roda bantu dibawah tempat duduk operator dan penambahan pin pivot, dimana hal ini agar memudahkan operator memanuver trailer yang digandengkan pada traktor saat melintasi lahan yang bergelombang dan belokan. Namun penggandengan ini masih memiiki kelemahan, diantaranya tempat duduk, penempatan kaki operator yang belum bisa menyesuaikan dengan setiap operator dan tidak ada sistem pengereman yang akan mengakibatkan trailer tidak dapat berbelok dengan sempurna di lahan miring, begitu pula dengan penggunaan roda traktor yang dapat menyesuaikan dengan berbagai lahan miring dan tidak menyebabkan kesulitan pada saat penggangkutan hasil panen, oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis beban kerja operator pada pengoperasian trailer pivot II menggunakan traktor roda dua dengan roda besi termodifikasi di lahan miring sawit. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Tahapan pengujian dilakukan pada lahan datar dan lahan miring (10°, 30°) dengan pengambilan data awal yaitu data antropometri, data denyut jantung baik pada saat steptest dan saat pengoperasian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoperasian traktor dengan trailer pivot II menggunakan roda besi termodifikasi pada lahan miring (0°, 10°, dan 30°) masing-masing menunjukkan nilai IRHR sebesar 1,04-1,07, 1,07-1,19 dan 1,10-1,24 dengan tingkat beban kerja rata-rata “Ringan”. Sedangkan energi rata-rata yang dikeluarkan operator per berat badan dalam mengendarai trailer pivot II pada di lahan datar diperoleh nilai rata-rata yaitu 1,18–1,45 kkal/kg.jam. Pada lahan miring 10° mempunyai nilai 1,40–2,10 kkal/kg.jam. Sedangkan pada lahan 30° adalah 1,62–2,34 kkal/kg.jam.
Uji Kinerja Mesin Penyangrai Kopi dengan menggunakan Sumber Elemen Pemanas Listrik (Heater) dan Tenaga Penggerak Motor Listrik Hasnanda Maulina; Muhammad Idkham; Syafriandi Syafriandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.958 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i1.19025

Abstract

Abstrak : Penyangraian adalah suatu proses untuk menentukan sifat fisik dan kimia. Selain itu, penyangraian juga berdampak pada sifat organoleptik seperti warna, aroma, dan rasa. Maka dari itu, pentingnya penyangraian untuk meningkatkan kualitas produksi kopi. Penyangraian biji kopi dengan alat penyangraian berbahan bakar kayu dan gas banyak telah dilakukan, sedangkan dengan menggunakan sumber panas listrik masih sedikit. Oleh karena itu, tujuan penelitian adalah mengetahui kinerja mesin sangrai kopi berdasarkan tingkat penyangraian yaitu light roast, medium roast, dan dark roast dengan menggunakan sumber elemen pemanas listrik (Heater) dan tenaga penggerak motor listrik. Prosedur penelitian dimulai dengan menghidupkan mesin dan memanaskan tabung penyangraian sesuai tingkatan sangrai yaitu light roast (190 °C), medium roast (200 °C), dan dark roast (205 °C) dengan bahan biji kopi robusta sebanyak 3 kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keseragaman warna untuk tingkat sangrai light 90,9%, medium 92,8%, dan dark 99,1%. Nilai kadar air untuk tingkat sangrai light 5,9%, medium 4,3%, dan dark 3,3%.Coffee Roasting Machine Performance Test Using an Electric Heating Source And an Electric MotorAbtract : Roasting is a process to determine the physical and chemical properties. In addition, roasting also has an impact on organoleptic properties such as color, aroma, and taste. Therefore, the importance of roasting is to improve the quality of coffee production. Roasting coffee beans with wood-fired and gas-fired roasters has been carried out,while the use of electric heat sources is still small. Therefore, the purpose of this study was to determine the performance of a coffee roasting machine based on the roasting level, namely light roast, medium roast, and dark roast by using an electric heating element (heater) source and electric motor propulsion. The research procedure begins by starting the machine and heating the roasting tube according to the roast level, namely light roast (190 °C), medium roast (200 °C), and dark roast (205 °C), with 3 kg of robusta coffee beans. The results showed that the color uniformity values for light roasting levels were 90.9%, medium 92.8%, and dark 99.1%. The value of water content for light roast is 5.9%, medium is 4.3%, and dark is 3.3%.
Desain Mesin Penyangrai Kopi Menggunakan Elemen Pemanas Listrik (Heater) dan Tenaga Penggerak Motor Listrik Farman Nazura; Muhammad Dhafir; Syafriandi Syafriandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.116 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i1.19024

Abstract

Abstrak. Penyangraian merupakan proses menggoreng kopi tanpa minyak menggunakan suhu tinggi yang bertujuan untuk mempercepat proses penggorengan biji kopi. Di sisi lain, penyangraian dengan alat sangrai bahan bakar gas juga banyak dilakukan dan berkembang di masyarakat. Alat sangrai ini memiliki kendala dalam pengoperasian jika terjadinya kekurangan pasokan gas di masyarakat. Selain itu juga akan mempengaruhi aroma kopi jika terjadi pembakaran gas yang tidak sempurna, oleh karena itu perlunya energi panas lain dalam proses penyangraian kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain mesin penyangrai kopi menggunakan elemen pemanas listrik dan motor listrik. Hasil analisis perancangan mesin penyangrai biji kopi yang didapatkan adalah volume tabung penyangrai 39.311 cm3, torsi 357 Nm, kebutuhan daya 0,78 HP. Hasil pengujian pada penyangraian dark roast dengan suhu 205⁰C diperoleh kebutuhan energi listrik dengan rata-rata yaitu 4,46 KWh, dengan kadar air 3,27%.Design Coffee Roasting Machine Using an Electric Healing Source and An Electric MotorAbtract. Roasting is a process of frying coffee without oil using high temperatures which aims to speed up the process of frying coffee beans. On the other hand, roasting with a gas fuel roaster is also widely practiced and developed in the community. This roaster has problems in operation if there is a shortage of gas supply in the community. In addition, it will also affect the aroma of coffee in the event of incomplete gas combustion, therefore the need for other heat energy in the coffee roasting process.  The purpose of this research is to design a coffee roaster using an electric heating element and an electric motor. The results of the analysis of the design of the coffee bean roaster obtained are the volume of the roasting tube 39,311 cm3, torque of 357 Nm, power requirement of 0.78 HP. The test results on dark roast roasting with a temperature of 205⁰C obtained an average electrical energy requirement of 4.46 KWh, with a water content of 3.27%.
Analisis Kebutuhan Energi Listrik pada Proses Penyangraian Menggunakan Mesin Sangrai Kopi Tipe Silinder Ibaadurrohmaan Ihsan Hasni; Indera Sakti Nasution; Syafriandi Syafriandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 4 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.083 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22241

Abstract

Abstrak. Kopi adalah salah satu komoditas andalan sektor perkebunan di Indonesia yang memiliki nilai ekspor penyumbang devisa negara. Penanganan kopi dari proses pra panen hingga pasca panen sangat menentukan kualitas dari biji kopi. Proses penyangraian merupakan salah satu proses yang harus dilewati sebelum mendapatkan nikmatnya rasa secangkir kopi. Proses penyangraian biasanya dilakukan oleh petani secara manual, sehingga kurang efisien karena suhu sulit untuk terkontrol dan proses pengadukan yang tidak merata. Penggunaan energi listrik pada alat penyangraian kopi bentuk silinder merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalah dalam proses penyangraian kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan energi listrik dan panas pada proses penyangraian kopi menggunakan mesin sangrai biji kopi silinder. Metode pengambilan data dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan energi listrik. Pengambilan data dilakukan pada saat mesin sangrai kopi telah aktif dan bersuhu 215℃, hal ini dilakukan agar mendapatkan biji kopi dengan tingkat penyangraian dark roast. Biji kopi robusta dimasukkan dalam mesin sangrai dan dilakukan pengamatan pada nilai tegangan (V), kuat arus (I), dan durasi penyangraian (t), dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis kadar air biji kopi sebelum dan sesudah proses sangrai. Hasil penelitian didapatkan kebutuhan total energi listrik rata-rata sebesar 5,88 KWh. Kebutuhan energi listrik rata-rata pada heater 1,45 KWh dan pada motor listrik 1,43 KWh. Kebutuhan energi rata-rata panas total dari tiga kali ulangan sebesar 3,121 MJ. Efisiensi mesin sangrai kopi diperoleh sebesar 14,740%, sehingga dimungkinkan panas yang hilang masih cukup tinggi. Hasil rata-rata kadar air sebelum sangrai sebesar 13% dan setelah sangrai 2,51%. Hasil ini sudah sesuai dengan SNI-01-2983-2014
Pengujian Penyangraian Kopi Arabika Dengan Mesin Penyangrai Kopi Tabung Silinder Menggunakan Sumber Panas Listrik Ocha Paramida; Rahmat Fadhil; Syafriandi Syafriandi; Andriani Lubis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 4 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.563 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.21625

Abstract

Abstrak. Kopi merupakan salah satu komoditas dari hasil pertanian yang digunakan sebagai bahan baku pada industri makan dan minuman. Proses pengolahan kopi yang dilakukan sangat berpengaruh pada cita rasa dan kualitas minuman kopi. Penyangraian ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi kopi. Kopi arabika adalah jenis kopi tradisional yang dianggap paling enak rasanya oleh kebanyakan masyarakat, kopi arabika memiliki warna keabu-abuan dengan citarasa kopi yang cenderung manis dan lembut. Mesin penyangrai kopi yang digunakan memiliki sirip pengaduk untuk mendukung proses pembalikan pada biji kopi. Mesin ini berbahan dasar stainless steel, menggunakan sumber panas listrik sebagai sumber panas, penggerak motor listrik, sistem pengaduk berbahan stainless steel , serta memiliki sistem pemasukan dan pengeluaran hopper . Tujuan penelitian ini adalah menguji penyangraian kopi arabika menggunakan mesin penyangrai kopi tabung silinder dengan sumber panas listrik. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu menyangrai kopi arabika menggunakan mesin sangrai tabung kemudian melakukan pengamatan. meliputi suhu, kadar air, kebutuhan energi listrik dan keseragaman warna hasil sangrai kopi arabika. Hasil pengujian kadar air biji kopi arabika telah memenuhi standar SNI. pemanasHasil analisis kebutuhan energi listrik memperoleh kebutuhan energilebih besar dibandingkan dengan kebutuhan energi motor listrik. Hasil analisis keseragaman warna biji kopi arabika sebelum penyangraian memperoleh keseragaman adalah 99,23% sedangkan ketidakseragaman warna pada biji kopi arabika adalah 0,77%.  Arabica Coffee Roasting Test with Cylindrical Tube Coffee Roaster Using Electric Heat SourceAbstract. Coffee is one of the commodities from agricultural products that is used as a raw material in the food and beverage industry. The coffee processing process is very influential on the taste and quality of coffee drinks. This roasting is done to improve the quality of coffee production. Arabica coffee is a type of traditional coffee that is considered the most delicious by most people, Arabica coffee has a grayish color with a coffee taste that tends to be sweet and soft. The coffee roaster used has a stirrer fin to support the turning process of the coffee beans. This machine is made of stainless steel, uses an electric heat source as a heat source, drives an electric motor, a stirrer system made of stainless steel, and has a system of intake and output hoppers. The purpose of this study was to test the roasting of Arabica coffee using a cylindrical tube coffee roaster with an electric heat source. The stages of the research carried out were roasting arabica coffee using a cylindrical tube roaster machine and then making observations. Observations included temperature, water content, electrical energy requirements and color uniformity of roasted Arabica coffee. The test results obtained that the moisture content of Arabica coffee beans had met the SNI standard. The results of the analysis of electrical energy needs obtain that the heater energy requirement is greater than the energy needs of the electric motor. The results of the analysis of the color uniformity of Arabica coffee beans after roasting obtained uniformity of 99.23% while the color uniformity of Arabica coffee beans was 0.77%.
Desain dan Pengujian Alat Tanam Benih Jagung Muhammad Iskandar; Mustaqimah Mustaqimah; Syafriandi Syafriandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v2i1.2385

Abstract

Abstrak. Alat tanam merupakan suatu alat yang digunakan untuk menempatkan benih tanaman yaitu biji-bijian, bibit, batang atau sebagian tubuh tanaman lain diatas atau dibawah permukaan tanah. Alat tanam didesain memiliki fungsi untuk mempercepat proses penanaman pada lahan jagung dan mempermudah serta tidak memakan waktu yang lama. Tugal ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan perkebunan yaitu keterbatasan waktu. Cara kerja tugal penanam jagung semi  mekanis menggunakan pegas pada saat  mata tugal  masuk ke dalam tanah. Pengatur pengeluaran benih tertekan  keatas oleh permukaan tanah. Kemudian mendorong tangkai pegas,  sehingga  lubang  benih  terbuka  dan  benih  pun  terjatuh  ke  bawah yang dibuat oleh mata tugal. Selanjutnya pada saat tugal diangkat dari permukaan tanah, tugal kembali pada posisi semula karena kerja dari pegas.Pengujian kapasitas kerja tugal semi mekanis ditentukan dengan kecepatan penanaman. Pada pengujian ini untuk jarak benih perbaris menggunakan jarak yang umum digunakan yaitu 50 cm. Pengambilan data kecepatan kerja alat dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan pada jarak 17 meter. Dengan asumsi sepanjang 17 meter bila jarak antar benih tiap baris 50 cm maka sebanyak 36 lubang tanam. Dari hasil perhitungan kapasitas kerja tugal penanam ini yaitu 0.02 ha/jam. Hasil kedalaman tanam pada pengulangan ke 1 kedalaman tanam benih rata-rata jatuh pada lubang tanam adalah 4,08 cm. Pada pengulangan ke 2 kedalaman tanam benih rata-rata jatuh pada lubang tanam adalah 3,94 cm. Sedangkan pada pengulangan ke 3 kedalaman tanam benih rata-rata jatuh pada lubang tanam adalah 4,05 cm. Design and Testing Tools Planting Corn SeedsAbstract. A planting tool is a tool that is used to place the seed crop is grain, seed, stem or any part of the body other plants above or below the ground surface. A planting tool designed to have a function to accelerate the process of planting the corn field and enables easy and does not take a long time. A planting tool is expected to overcome the problems of plantation that time constraints workings drill corn planter mechanically using spring when the eyes drill into the ground. Regulatory seed depressed spending upwards by the soil surface. Then push the stalk of the spring, so that the holes open seeds and seeds also fell down created by the drill eye. Furthermore, when the drill is lifted from the ground, drill back to its original position due to the work of the working capacity spring. Examination semi mechanical drill is determined by the speed of planting. In this test for distance using a distance line seeds commonly used is 50 cm. Speed data retrieval tool work done 3 times a repetition at a distance of 17 meters. Assuming a 17-meter when the distance between seeds in each row 50 cm by 36 planting holes. From the calculation of working capacity drill this planter is 0.02 ha / hour. Planting depth results on repeatability to 1 seed planting depth average on hole fall planting is 4.08 cm. on repetition to 2 seed planting depth average on hole fall planting is 3.94 cm. while at repetition to 3 seed planting depth average on hole fall planting is 4.05 cm.
Analisis Kebutuhan Energi pada Mesin Penyangrai Kopi Tabung Silinder Berputar dengan Sumber Panas Listrik Ari Maulana; Muhammad Idkham; Syafriandi Syafriandi; Andriani Lubis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.325 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v8i1.21768

Abstract

Abstrak: Kopi merupakan suatu biji-bijian yang diolah menjadi minuman, cara mengolah biji kopi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara menyangrai. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan energi pada mesin penyangrai kopi tabung silinder berputar dengan sumber panas listrik. Bahan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah biji kopi arabika. Metode penelitian yang digunakan adalah menganalisis energi pada mesin sangrai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis energi pada penggunaan energi listrik dalam proses penyangraian masing-masing sebanyak 17,568 MJ, 16,74 MJ dan 18,18 MJ pada pengujian 1,2 dan 3, energi untuk memanaskan udara sebesar 0,005 MJ pada setiap pengulangannya, energi untuk menaikkan suhu produk sebesar 0,172 MJ, 0,172 MJ dan 0,183 MJ pada pengulangan 1, 2 dan 3. Energi panas untuk penguapan dari proses penyangraian sebesar 2,180 MJ, 1,954 MJ dan 2,678 MJ pada pengulangan 1, 2 dan 3. Efisiensi tertinggi dari 3 kali pengulangan sebesar 15,764%. Analysis of Energy Requirements on Rocil Cylinder Tube Coffee Roster with Electric Heat SourceAbstract: Coffee is a grain that is processed into a drink, how to process coffee beans can be done in various ways, one of which is by roasting. The purpose of this study was to analyze the energy requirements of a rotating cylindrical tube coffee roaster with an electric heat source. The material used in this research is Arabica coffee beans. The method used in this research was experimental with energy analyze in the roasting machine. The results showed that the energy analysis on the use of electrical energy in the roasting process were 17,568 MJ, 16,74 MJ and 18,18 MJ respectively in 1, 2 and 3 tests, the energy to increase the product temperature were 0,172 MJ, 0,172 MJ and 0,183 MJ at repetitions 1, 2 and 3. The heat energy for evaporation from the roasting process were 2,180 MJ, 1,954 MJ and 2,678 MJ on repetitions 1, 2 and 3. The highest efficiency of 3 times repetition of 15,764%. 
Rancang Bangun Dan Pengujian Alat Penjatah (Metering Device ) Tipe Edge Cell Untuk Penyaluran Pupuk Butiran Urea, TSP dan KCl Syafriandi Syafriandi; Andriani Lubis
Rona Teknik Pertanian Vol 8, No 1 (2015): Volume 8, No. 1, April 2015
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v8i1.2686

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan merancang sebuah penjatah pupuk butiran (metering device) tipe edge cell yang dapat mengontrol keluaran pupuk dengan cara mengatur kecepatan putar motor yang dirakit dengan rangkaian elektronika dan menguji kinerja prototipe metering device dengan menggunakan 3 jenis pupuk yaitu Urea, TSP dan KCl. Hasil Penelitian alat yang dirancang hanya mampu mengalirkan pupuk urea dan TSP, sedangkan pupuk KCL mengalami kesulitan keluar dari celah hopper. Jumlah rata-rata keluaran pupuk Urea untuk penjatah 1 pada tegangan 12,16 dan 20 volt berturut-turut sebesar 81,33 gr/menit, 130,33 gr/menit dan 169,00 gr/menit. Pada penjatah 2 keluaran pupuk masing-masing nilai tegangan yang dberikan berturut-turut sebesar  75,67 gr/menit, 129,00 gr/menit dan 168,20 gr/menit. Jumlah rata-rata keluaran pupuk TSP untuk penjatah 1 pada tegangan 12, 16 dan 20 volt berturut-turut sebesar 121,20 gr/menit, 181,53 gr/menit dan 244,67 gr/menit. Pada penjatah 2 keluaran pupuk masing-masing nilai tegangan yang dberikan berturut-turut sebesar  119,27 gr/menit, 180,53 gr/menit dan 243,73 gr/menit. Rancang Bangun Dan Pengujian Alat Penjatah (Metering Device ) Tipe Edge Cell Untuk Penyaluran Pupuk Butiran Urea, TSP dan KClAbstract. This study aims to design a fertilizer granules allotment (metering device) type of cell edge that can control the fertilizer output by regulating the rotational speed of the motor is assembled with electronic circuits and test the prototypes performance using a metering device with 3 types of fertilizers ie Urea, TSP and KCl. Research tools are designed only able to drain urea and TSP , while KCL fertilizer have trouble escaping from the gap hopper . The average amount of urea metering device 1 output to the voltage 12.16 and 20 volts, respectively for 81.33 g /min, 130.33 g/min and 169.00 g/min. In metering device 2 each fertilizer output voltage feed all values in a row at 75,67 g/min, 129.00 g/min and 168.20 g/min. The average number of TSP output to metering device 1 at the 12.16 and 20 volts, respectively for 121.20 g/min, 181.53 g/min and 244.67 g/min. In metering device 2 each fertilizer output voltage feed all values in a row of 119.27 g/min, 180.53 g/min and 243.73 g/min.
Analisis Kecepatan Maju Traktor dan Putaran Pisau Pemotong Pada Pengeprasan Tebu Ratoon Syafriandi Syafriandi
Rona Teknik Pertanian Vol 5, No 2 (2012): Volume 5, No. 2, Oktober 2012
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v5i2.236

Abstract

Analysis on Forward Speed of Tractor and The Spin of Cutter Knife on Ratoon Sugarcane Stubble ShaverABSTRACT. Cultivating ratoon sugarcane by using a stubble shaver conducted on sugarcane cultivation could save the cost of production. A good cultivation could be done by cutting the rest of the plant to the ground. The tool that commonly used was a hoe and a stubble shaver. Revitalization program that included the production of mechanical tools, in addition to providing lucrative benefits in the production business, on the other hand also had weaknesses in some aspects. To improve the quality and efficiency of the tool functions required the development and improvement tools. For example, the development and improvement efforts on tools sugarcane stubble shaver. Therefore, it still needed to conduct research on sugarcane stubble shaver machines to improve productivity especially in the cultivation of ratoon sugarcane stubble by improving the quality of results that would not break the ratoon sugarcane. The purpose of this study was to analyze the forward speed of the tractor and the blade rotation speed of ratoon sugarcane.