Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Discovery Learning dan Inquiry Learning untuk Penguatan Ketrampilan Mengajar Guru SMKN 1 Lingsar, Lombok Barat dalam Melaksanakan Kurikulum 2013 Untung Waluyo; Wildan Wildan; I Wayan Karta; Hari Witono
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.841 KB) | DOI: 10.29303/jpmsi.v3i1.105

Abstract

Sejalan dengan diberlakukannya Kurikulum tahun 2013 di sekolah di Indonesia, pola pengajaran deduktif (teaching-focused) berubah menjadi pola pengajaran induktif (learning-focused). Tantangan besar yang ditengarai menjadi sandungan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran induktif adalah rendahnya pemahaman dan ketrampilan guru akan model pembelajaran berbasis pendekatan saintifik, seperti discovery dan inquiry learning. Karena kurangnya informasi tentang model pembelajaran induktif, para guru tak terlatih mengembangkan model-model pembelajaran induktif.  Untuk membekali para guru dengan ketrampilan tersebut, kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk workshop di SMKN 1 Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.   Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, diantaranya, adalah membekali keterampilan para guru SMKN 1 Lingsar dengan pengatahuan dan ketrampilan dalam merancang, mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran discovery dan inquiry learning baik secara luring maupun daring; mengenalkan aneka model pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan discovery dan inquiry learning di sekolah target; dan mengembangkan model pembelajaran induktif melalui pemanfaatan Learning Platform sebagai alternative pembelajaran dari rumah di masa pandemi. Metode yang digunakan adalah kegiatan pemecahan masalah, demonstrasi, refleksi dan tanya jawab. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, mengungkap beberapa hasil yang positif, diantaranya seperti: (a) dihasilkannya draft model pembelajaran berbasis discovery dan inquiry learning yang dikembangkan oleh para peserta; (b) munculnya respons positif dari para peserta untuk  memperdalam pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam mengembangkan model pembelajaran induktif; dan (c) dari kegiatan curah gagasan dan kegiatan pemecahan masalah terungkap inisiatif untuk membuat rencana tindak lanjut pengembangan model pembelajaran  induktif  melalui pemanfaatan Learning Platform yang berbasis daring (online) dan (d) adanya permintaan dari para guru agar kegiatan serupa dilanjutkan di masa mendatang. Keywords: Kurikulum 2013, Pendekatan Saintifik, Discovery Learning, Inquiry Learning.  
Pengaruh “Malartamia” Sebagai Media Pembelajaran Kimia Melalui Strategi Team Game Tournament (Tgt) Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Muhammadiyah Mataram Bakhtiar Ardiansyah; Wildan Wildan; Aris Doyan
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 1, No 2 (2013): Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.052 KB) | DOI: 10.33394/hjkk.v1i2.627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui adanya pengaruh prestasi belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media “Malartamia” dengan yang tidak menggunakan media “Malartamia” melalui strategi Team Game Tournament (TGT), 2) mengetahui adanya pengaruh prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi yang diajar dengan menggunakan media “Malartamia” dengan yang tidak menggunakan media “Malartamia” melalui strategi Team Game Tournament (TGT), 3) mengetahui adanya pengaruh prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah yang diajar dengan menggunakan media “Malartamia” dengan yang tidak menggunakan media “Malartamia” melalui strategi Team Game Tournament (TGT), 4) mengetahui adakah interaksi antara siswa berkemampuan awal tinggi dengan siswa berkemampuan awal rendah yang menggunakan media “Malartamia” melalui strategi Team Game Tournament (TGT). Sampel penelitian adalah 2 kelas dari 3 kelas X SMA Muhammadiyah Mataram yang berjumlah 91 orang. Penelitian ini menggunakan desain faktorial 2 x 2. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis varian (ANOVA) dua arah. Dari hasil analisis diperoleh Fhitung = 32,89 sedangkan harga Ftabel = 4,03 sehingga Fhitung > Ftabel. Hasil uji analisis varians menunjukkan pengaruh yang signifikan penggunaan media “malartamia” dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) terhadap prestasi belajar siswa. Hasil uji lanjut dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa t hitung = 10,71 dan ttabel = 2,00. Dalam hal ini thitung > ttabel. sehingga ada pengaruh perbedaan kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa. Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh Fhitung = 1,04 sedangkan harga Ftabel = 4,03. Berdasarkan data tersebut, maka harga Fhitung< Ftabel, sehingga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi penggunaan media “malartamia”  dalam pembelajaran kooperatif TGT antara siswa berkemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa
Pengembangan Modul Ikatan Kimia Berbasis MMS (Makroskopik Mikroskopik Simbolik) Untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Kimia Siswa SMK Wiwik Helni; Wildan Wildan; Muntari Muntari
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 1, No 2 (2013): Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.654 KB) | DOI: 10.33394/hjkk.v1i2.637

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa modul, RPP dan instrumen penilaian (soal postes). Untuk mengetahui kualitas media yang dikembangkan dilakukan uji validasi oleh ahli, uji coba perorangan terhadap kualitas modul oleh siswa dan uji coba kelompok kecil terhadap kualitas modul. Untuk menguji efektivitas media yang dikembangkan dilakukan uji coba produk melalui penelitian tindakan kelas pada kelas X TKR di SMK NW Anjani Lombok Timur. Hasil uji validasi ahli terhadap modul yang dikembangkan diperoleh rata-rata skor 3,21 dengan kriteria baik, hasil uji validasi ahli terhadap RPP diperoleh rata-rata skor 3,59 dengan kriteria sangat baik dan hasil uji validasi ahli terhadap soal postes diperoleh rata-rata skor 3,10 dengan kriteria baik. Uji coba kualitas modul dilakukan melalui uji coba perorangan dengan rata-rata skor 3,48 dengan kriteria sangat baik, uji coba kelompok kecil diperoleh rata-rata skor 3,30 dengan kriteria sangat baik dan uji coba lapangan diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 72,33 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 81,48%. Data hasil pengamatan dapat memberikan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa menggunakan modul berbasis MMS dan sangat efektif digunakan pada siswa SMK.
Sosialisasi dan Pendampingan Materi Pembelajaran IPA Berbasis Metakognisi pada Mahasiswa Magister Pendidikan IPA Universitas Mataram Wildan Wildan; Dwi Laksmiwati; I Nyoman Loka; Supriadi Supriadi
Rengganis Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.309 KB) | DOI: 10.29303/rengganis.v1i2.97

Abstract

Community service activities have been carried out for master students of Science Education at the University of Mataram which aimed to provide understanding to students about the development of science teaching materials that can develop students' metacognition. Teaching materials that are able to develop metacognitive abilities are needed by students in the current era of globalization. With the ability of metacognition, it will raise students' awareness of what they really know and one's cognition-regulation functions to regulate their cognitive activities effectively. Knowledge-cognition contains declarative, procedural, and conditional knowledge, while metacognition skills include four skills, namely problem solving skills, decision-making skills, critical thinking skills, and creative thinking skills. Activity participants can understand the material presented which was shown by the ability to answer questions during the discussion. An understanding of proper metacognition was also measured by its ability to fill out a questionnaire that was distributed after the service was complete. A good understanding of metacognition is expected to be a guide in developing metacognition-based teaching materials so that students can develop metacognition abilities.