Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS JASA KEBUGARAN PADA ARTHARAGA FITNESS CENTER Hartanto, Edwin
Agora Vol 1, No 3 (2013): Agora, Jurnal Mahasiswa Manajemen Bisnis
Publisher : Agora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Saat ini banyak tempat-tempat fitness yang saling bersaing mendapatkan anggota, hal tersebut karena bagi kebanyakan masyarakat kota, fitness merupakan wahana baru sebagai sarana olah raga yang nyaman dan praktis disela-sela kesibukan serta rutinitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan pengelolaan bisnis jasa kebugaran, menganalisis situasi dan kondisi lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan analisis SWOT dan menyusun rencana model alternatif strategi pengembangan pada bisnis jasa kebugaran pada Artharaga Fitness Center di Jalan Siwalankerto No. 77 Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman dengan tiga tahap yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan dari faktor internal kelebihan Artharaga fitness center harga harga sangat besaing kelemahannya adalah promosi yang dilakukan masih kurang sedangkan dari faktor eksternal adalah minat konsumen yang tinggi sedangkan ancamannya adalah tingkat persaingan antar perusahaan Fitness Center yang tinggi, oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut penulis menyarankan perusahaan untuk menggunakan strategi generik differentiation dan rencana strategi untuk pengembangan bisnis pada usaha Artharaga fitness center sebagai perusahaan kebugaran adalah dengan menggunakan teknik perluasan cakupan bisnis (economic of scope).
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS JASA KEBUGARAN PADA ARTHARAGA FITNESS CENTER Edwin Hartanto
Agora Vol 1, No 3 (2013): Agora, Jurnal Mahasiswa Manajemen Bisnis
Publisher : Agora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.404 KB)

Abstract

Saat ini banyak tempat-tempat fitness yang saling bersaing mendapatkan anggota, hal tersebut karena bagi kebanyakan masyarakat kota, fitness merupakan wahana baru sebagai sarana olah raga yang nyaman dan praktis disela-sela kesibukan serta rutinitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan pengelolaan bisnis jasa kebugaran, menganalisis situasi dan kondisi lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan analisis SWOT dan menyusun rencana model alternatif strategi pengembangan pada bisnis jasa kebugaran pada Artharaga Fitness Center di Jalan Siwalankerto No. 77 Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman dengan tiga tahap yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan dari faktor internal kelebihan Artharaga fitness center harga harga sangat besaing kelemahannya adalah promosi yang dilakukan masih kurang sedangkan dari faktor eksternal adalah minat konsumen yang tinggi sedangkan ancamannya adalah tingkat persaingan antar perusahaan Fitness Center yang tinggi, oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut penulis menyarankan perusahaan untuk menggunakan strategi generik differentiation dan rencana strategi untuk pengembangan bisnis pada usaha Artharaga fitness center sebagai perusahaan kebugaran adalah dengan menggunakan teknik perluasan cakupan bisnis (economic of scope).
OUTCOME JANGKA PENDEK PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER MULTIVESSEL STABIL KANDIDAT UNTUK OPERASI CORONARY ARTERY BYPASS GRAFTING DENGAN GAMBARAN EKG NORMAL Edwin Hartanto; Khalid Saleh; Abdul Hakim Alkatiri; Peter Kabo
Jurnal Kardiologi Indonesia Vol 39 No 2 (2018): Indonesian Journal of Cardiology: April-June 2018
Publisher : The Indonesian Heart Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30701/ijc.v39i2.634

Abstract

Pendahuluan: Berbagai studi sebelumnya yang melihat outcome pada pasien PJK multivessel stabil baik yang menjalani CABG, PCI, maupun yang hanya mendapat terapi obat tidak mempertimbangkan gambaran EKG yang mungkin berpengaruh pada outcome. Studi ini bertujuan untuk melihat outcome jangka pendek pasien PJK multivessel stabil kandidat untuk operasi CABG dengan gambaran EKG normal. Metode: Studi Kohort. Outcome primer yang dinilai berupa angina berulang, kejadian SKA, stroke dan kematian karena berbagai sebab dalam 6 bulan. Data dianalisis menggunakan SPPSS versi 16. Data dinyatakan signifikan jika nilai p<0.05. Hasil: Didapatkan 79 pasien (69 pria dan 10 wanita) dikelompokkan pada kelompok yang menjalani CABG(n=13), PCI (n=12), maupun terapi obat (n=54). Kejadian bebas SKA dalam 6 bulan pada kelompok CABG sebanyak 100%, kelompok PCI sebanyak 75%, dan kelompok terapi obat sebanyak 85.1%. Dalam ikutan selama 6 bulan, kejadian bebas angina pada kelompok CABG sebanyak 87.4%, kelompok PCI sebanyak 67% dan kelompk terapi obat sebanyak 42.9% (p=0.015 & OR=7.413). Kesimpulan: Terapi obat untuk PJK multivessel berhubungan dengan kejadian SKA yang lebih rendah dibandingkan PCI dalam 6 bulan. CABG lebih superior dibandingkan terapi obat dalam menghilangkan gejala angina. Ketiga strategi terapi berhubungan dengan tingkat kematian yang rendah dalam 6 bulan.
Spontaneous Bilateral Putamen Hemorrhagic Stroke : A Case Report Suisan, Yohan Christian; Ismayani, Kanti; Adam, Kamila; Hartanto, Edwin; Yujin, Jung
Nommensen Journal of Medicine Vol 9 No 1 (2023): Nommensen Journal of Medicine: Edisi Agustus
Publisher : Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/njm.v9i1.904

Abstract

Background: Intracerebral hemorrhage is associated with a high mortality and disability rate, 40% of which happened in non-traumatic ICH patients. Putamen hemorrhage is the most common cause of ICH and strongly associated with hypertension. Until now, bilateral putamen hemorrhagic stroke is still a rare case. Case: Male, 54 years old, admitted to the ER for being unconscious 1 hour earlier. The patient had a history of hypertension but did not receive any treatment. The patient also had a history of schizophrenia and was taking Clozapine, Trifluoperazine, Sertraline, and Dimenhydrinate. Patient was presented with GCS 112, blood pressure 176/104 mmHg, SpO2 98%. Other physical examinations were within normal limits. Head CT scan showed acute ICH in the right putamen (vol ±7.8cc) and left putamen (vol ±20.7cc). Conservative management was given, but there was no neurological improvement. On day 14, complications of pneumonia occurred and the patient later died due to cardiopulmonary arrest. Discussion: Spontaneous bilateral putamen hemorrhagic stroke is a rare type of ICH and loss of consciousness is the main manifestation of the condition. Hypertension is the most common etiology of bleeding, but the exact mechanism is still unknown. Mortality in patients with spontaneous bilateral putamen bleeding is very high and to date, conservative therapy is the main treatment for patients with these conditions. Conclusion: Spontaneous bilateral putamen hemorrhagic stroke is a rare case with a high mortality rate and so far, the main treatment for this case is conservative management. Keywords: stroke, ICH, bilateral, putamen