Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perkembangan Kesenian Dzikir Saman di Desa Wanagiri Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Tahun 1998-2017 Andella Oktaviani; Yuni Maryuni; Arif Permana Putra
Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol 4 No 3 (2022): Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : LPPM Institut Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.834 KB) | DOI: 10.47467/reslaj.v4i3.944

Abstract

The purpose of this study is: (1) describing the history of the formation of Dzikir Saman art in Wanagiri Village, Saketi District of Pandeglang Regency, (2) describing the development of Dzikir Saman art in Wanagiri Village, Saketi District, Pandeglang Regency in 1998-2017, (3) describing community efforts in preserving Dzikir Saman art as intangible cultural heritage in Pandeglang. The study uses historical methods consisting of heuristics, criticism, interpretation and historiography. The theoretical approaches used are cultural theory and challenge theory and response (response) from Arnold Toynbee. The study took year limits between 1998-2017. In 1998 as the beginning of the development of Dzikir Saman art in Wanagiri Village and in 2017 Dzikir Saman art in Wanagiri Village was named as Intangible Cultural Heritage by the Ministry of Education. The results of the study revealed that the art of Dzikir Saman in Wanagiri Village began from a teaching of the sammaniyah order. This sammaniyah order is a well-known teaching in Sufi science brought by Syech Samman in the 18th century. Then in the development of Dzikir Saman art in Wanagiri Village experienced the addition of function, which initially this art was only presented in religious ceremonies only on the anniversary of the Prophet Muhammad's Maulid then saw the rapid development of the times, it became a challenge for the existence of Dzikir Saman art, finally the art of Dzikir Saman was presented also in the form of performing arts, Then in its development also the art of Dzikir Saman Wanagiri Village was named as Intangible Cultural Heritage in 2017 by the Ministry of Education. Furthermore, there are preservation efforts carried out by Dzikir Saman art players, Pandeglang community and there is government carrying capacity, so that the existence of Dzikir Saman art continues to grow, these efforts include: (1) Dzikir Saman Wanagiri Village players do training every week even though this art is not staged, (2) pandeglang community always presents Dzikir Saman art in commemoration of Prophet Muhammad's Maulid, Then there is the study of Dzikir Saman art by researchers which is one form of preservation in the field of education, (3) the existence of government carrying capacity is by presenting Dzikir Saman art in a series of Pandeglang cultural festival events.
PENGGUNAAN MEDIA E-POSTER DALAM PELAJARAN SEJARAH DI KELAS X SMK YPWKS CILEGON Yaya Mahdiyah Novianti; Arif Permana Putra; Rikza Fauzan
JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/pjr.v6i2.8711

Abstract

Artikel ini membahas tentang penggunaan media e-poster dalam pembelajaran sejarah di kelas X SMK YPWKS Cilegon. Penelitian ini menggubakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa angket tertutup yang disebarkan kepada siswa kelas X Akuntansi dan X Administrasi Perkantoran SMK YPWKS Cilegon melalui google forms. Hasil penelitian ini : (1) pembelajaran sejarah yang dilaksanakan di SMK YPWKS Cilegon bervariasi, hal ini tidak lepas dari adanya penggunaan model, metode, serta media pembelajaran sebagai sarana komunikasi penyampaian pesan dari guru kepada siswa. Dalam penelitian ini media pembelajaran sejarah di kelas X SMK YPWKS Cilegon, salah satunya menggunakan media e-poster (2) penggunaan media e-poster yang diterapkan oleh guru sejarah untuk menginformasikan kepada siswa terkait materi pembelajaran yang dikemas dengan efektif, efesien dan menarik, dan (3) faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media e-poster dalam pembelajaran sejarah yaitu : guru menguasai pengetahuan inovasi media pembelajaran berbasis digital, penggunaan media ini dapat dilakukan dengan sederhana, aksesnya  kapan dan dimana saja (fleksibel), tidak rusak karena dalam bentuk digital, serta biaya pembuatannya.
PEMILIHAN APLIKASI ACTIVE PRESENTER UNTUK PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Arif Permana Putra; Alis Triena Permanasari; Dwi Junianti Lestari
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v5i2p129-137

Abstract

The development of informastion and communication technology demand to be able to use digital learning tools through interactive learning media. Media is an important factor in improving the quality of learning. Currently circulating application products that can be used in making history learning media. The right historical learning media is media that fosters interaction between users in responding to the material presented. For this reason, it is necessary to select the right selection and determination of history learning media applications. And from this study, some application selection criteria that need to be considered include; in addition to being cheap and affordable, an integrated application package that is simple, effective and efficient, as well as a user manual. As a case study of the active presenter application to be discussed a little. From the discussion, it is known that active presenters are applications that can meet the criteria for needs.Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menuntut untuk dapat menggunakan perangkat pembelajaran digital melalui media pembelajaran yang interaktif. Media merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Saat ini beredar produk aplikasi yang dapat digunakan dalam pembuatan media pembelajaran sejarah. Media pembelajaran sejarah yang tepat adalah media yang menumbuhkan interaksi antar pengguna dalam menanggapi materi yang disampaikan. Untuk itu diperlukan pemilihan dan penentuan aplikasi media pembelajaran sejarah yang tepat. Dan dari penelitian ini, beberapa kriteria pemilihan aplikasi yang perlu diperhatikan antara lain; selain murah dan terjangkau, paket aplikasi terpadu yang simpel, efektif dan efisien, serta panduan pengguna. Sebagai studi kasus aplikasi presenter aktif akan sedikit dibahas. Dari pembahasan diketahui bahwa active presenter merupakan aplikasi yang dapat memenuhi kriteria kebutuhan.
MELESTARIKAN TRADISI, MERAWAT INGATAN: SOSIALISASI KESENIAN DEBUS BANTEN PADA HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH (HIMADIRA) FKIP UNTIRTA Eko Ribawati; Muhammad Anggie Farizqi Prasadana; Yuni Maryuni; Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo; Ana Nurhasanah; Arif Permana Putra; Rikza Fauzan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 6 No. 2 (2023): Agustus : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v6i2.5605

Abstract

Kesenian debus perlu dilestarikan kepada generasi muda, utamanya mahasiswa. Hal ini agar tetap lestari. Di era globalisasi seperti dewasa ini kesenian debus terkikis lantaran desakan kebudayaan-kebudayaan modern dari luar. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menyampaikan literasi terkait pentingnya kesenian debus beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai kesenian debus: nilai religi, nilai sosial, nilai ekonomi, dan nilai seni perlu disosialisasikan kepada mahasiswa. Metode kegiatan dilakukan dengan ceramah lewat sosialisasi. Lokasi kegiatan dilakukan di Kampus Ciwaru, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kata Kunci: Tradisi, Merawat, Sejarah
PEMANFAATAN FILM PERJUANGAN DALAM PENANAMAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 KRAKATAU STEEL CILEGON Anggun Noviyani; Arif Permana Putra; Agus Rustamana
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 1 No. 7 (2023): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v1i7.944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat film perjuangan dalam penanaman sikap nasionalisme siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Krakatau Steel Cilegon.Meliputi nilai-nilai nasionalisme yang terkandung dalam film “Guru Bangsa: Tjokroaminoto”. Proses pembelajaran pada mata pelajaran sejrah peminatan KD 3.8 Akar-akar Nasionalisme. Serta hasil dari pemanfaatan film perjuangan dalam penanaman sikap nasionalisme siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Krakatau Steel. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi data dan perpanjangan pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan film perjuangan dalam penanaman sikap nasionalisme siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Krakatau Steel Cilegon berjalan dengan baik hal ini bisa dilihat dari proses pembelajarannya. Film “Guru Bangsa: Tjoktoaminoto mengajarkan nilai nasionalisme yang mencerminkan rasa cinta tanah air salah satunya terlihat pada durasi 00:14:00 ketika Tjokroaminoto membela seorang pekerja pribumi yang ditindas oleh seorang staf Belanda. Nilai kesatuan dan persatuan terlihat dalam salah satu adegan pada durasi ke 00:55:27 ketika kongres SI diadakan dan Tjoroaminoto berorasi di depan ribuan masyarakat untuk bersatu melawan penindasan kolonialisme. Kemudian nilai nasionalisme selanjutnya yaitu mememakai bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia, yang bisa dilihat dari berbagai adegan ketika Tjokroaminoto berbahasa Indonesia dihadapan forum besar dan tumbuhya media percetakan lokal pada saat itu. Sikap nasionalisme yang muncul pada diri siswa setelah melaksanakan pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan film “Guru Besar: Tjokroaminoto” yaitu sikap bertanggungjawab dan rasa memiliki, rajin belajar, semakin mencintai identitas bangsa, gotong royong dan menjaga kerukunan. Sikap nasionalisme yang muncul pada siswa tidak selalu sama dan terdapat perbedaan tergantung dari pemahaman masing-masing siswa. Faktor penghambat pemanfaatan film perjuangan sebagai media pembelajaran yaitu durasi yang terlalu lama sehingga cenderung membuat siswa bosan dan mengantuk.
Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Articulate Storyline 3 Terhadap Kemampuan Berpikir Historis Siswa di Kelas XII SMA Negeri 4 Pandeglang Neng Mutiah; Rikza Fauzan; Arif Permana Putra
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i2.7054

Abstract

This study aims to determine the effect of Articulate Storyline 3 interactive learning media on the historical thinking ability of class XII students in History subject at SMA Negeri 4 Pandeglang. The research method used in this research is quasi-experiment. Data collection was carried out through purposive sample technique with class XII-5 as many as 40 students as an experimental class using Articulate Storyline 3 interactive learning media and class XII-1 as many as 40 students as a control class using YouTube video learning media. The results of the study are as follows; there is an effect of Articulate Storyline 3 interactive learning media on students' historical thinking ability, hypothesis testing through a two-party t-test there is an increase in students' historical thinking ability by obtaining a Sig. (2-tailed) of 0.000 < 0.05 then Ha is accepted and H0 is rejected, which means there is an increase in students' historical thinking ability in class XII history subjects at SMA Negeri 4 Pandeglang after using Articulate Storyline interactive learning media. Basically, the Articulate Storyline 3 application can be used as a recommendation as a digital learning media that serves to determine the level of student understanding of learning material, especially in history subjects which has the aim of one of which is to develop students' historical thinking skills.