Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERENCANAAN MESIN MINI FREEZER PENGAWETAN IKAN GILING 20 KG Ema Agustina; Almadora Anwar Sani; Solin Aminullah
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 2 No 1 (2016): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1459.74 KB)

Abstract

Mesin Pengawetan ikan giling dengan kapasitas 20 kg merupakan alat untuk Mengawetan ikan giling yang yang biasanya digunakan untuk membuat pempek, kerupuk dan lain-lain. Mesin pendingin ini digunakan karena daging ikan tidak tahan lama dan mudah membusuk jika ditempatkan di udara terbuka dan pada suhu biasa. Penyebab kerusakan daging ikan diantaranya adalah aktifnya mikroorganisme dan bakteri yang ada dalam daging ikan.. Pada suhu dan keadaan lembab, mikroorganisme dan bakteri dapat berkembang biak dengan cepat. Maka untuk keperluan diatas suatu teknik refrigerasi sangat diperlukan untuk proses pendinginan ikan. Pendingin dibagi menjadi dua, yaitu yang mendinginkan pada suhu +4°C dan -20°C sebagai tempat penyimpanan berkepanjangan untuk ikan. Beberapa pendingin dapat mencairkan material dengan sendirinya, namun beberapa pendingin lain pencairan daging ikan dapat dilakukan secara manual. Beberapa faktor seperti suara mesin atau suara bising, bau, atau perubahan temperatur harus tidak terjadi pada proses pendinginan. Pada mini freezer pengawetan ikan yang mempunyai pendingin dengan suhu - 18oC dapat untuk menyimpan daging ikan selama beberapa bulan, jenis refrigeran yang digunakan untuk Mesin pengawetan ikan giling ini, yaitu refrigeran primer (R-134a), Beban pendingin total mesin mini freezer Pengawetan ikan giling adalah sebesar 201,34 watt, nilai COP mesin mini freezer pada perenanaan sebesar 3,03, nilai efisiensi 81 % dan dengan daya kompresornya adalah 0,0729634031 Kw atau sebesar 72,96 watt.
RANCANG BANGUN KULKAS MINI TERMOELEKTRIK Yusril Ihza; Widiyatmoko Widiyatmoko; Almadora Anwar Sani
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 2 No 2 (2016): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.026 KB)

Abstract

Mesin pendingin ramah lingkungan dibutuhkan guna mengurangi dampak buruk dari refrigeran. Tujuan darirancang bangun kulkas mini termoeletrik adalah merancang sistem pendingin termoelektrik, merakit sistempendingin termoelektrik dan menguji kulkas mini termoelektrik. Langkah rancang bangun kulkas mini dimulaidari menghitung beban pendingin, menentukan desain alat, dan menentukan komponen-komponen utama kulkasmini termorelektrik. Merakit kulkas mini termoelektrik dilakukan agar dapat memvalidasi kulkas minitermoelektrik. Kemudian menguji performa kulkas mini termoelektrik dengan cara mengambil data suhulingkunga, suhu kabin, suhu sisi dingin termoelektrik, suhu panas termoelektrik, mengukur arus dan teganganlistrik yang masuk ke peltier. Dari hasil penelitian didapatkan perhitungan beban transmisi 1,55 Watt, bebanproduk adalah 13,8125 Watt, hasil perhitungan beban infiltrasi adalah 0,0,63 Watt, dan hasil total bebanpendingin adalah 15,43 Watt, sedangkan COP kulkas mini termoelektrik adalah 0.067.
PERENCANAAN DAN PERAKITAN BLOOD BANK REFRIGERATOR HEMAT ENERGI DAN RAMAH LINGKUNGAN Widiyatmoko Widiyatmoko; Almadora Anwarsani; Gilang Saputra
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 3 No 1 (2017): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.436 KB)

Abstract

Blood Bank Refrigerator Adalah Alat Penyimpan Darah Untuk Menjaga Kualitas Darah agar tetap Baik dalamProses Tranfusi. Tujuan dari Rancang Bangun Blood Bank Refrigerator ini adalah Untuk Mengetahui TotalBeban Pendingin, Komponen Utama Refrigerasi, Langkah Perakitan, Biaya Perakitan Dan COP Aktual. Metodeyang Digunakan Meliputi 5 Tahapan yaitu Perencanaan, Meliputi : Beban Kalor Konduksi, Beban Produk danBeban Infiltrasi, Pemilihan Komponen, Perencanaan Biaya, Perakitan, dan Pengujian Blood Bank Refrigerator.Pengujian COP Dilakukan dengan Pengambilan Data Temperatur Lingkungan Dan Kabin, Tekenan Dischargedan Tekanan Suction, Tegangan Listrik Dari Sumber Listrik, dan Arus Listrik yang Masuk Ke Kompresor.Beban yang Digunakan adalah 10 Kantong Darah Dengan Berat 2,5 kg. data yang Telah diambil Dianalisiskembali Menggunakan Aplikasi Cool Pack Untuk Mendapatkan Nilai Entalpi. Berdasarkan Seluruh ProsesPenelitian dapat di Simpulkan bahwa total beban pendingin adalah 167 watt dengan rincian beban transmisi9,842 watt beban infiltrasi 16,168 watt, beban produk 125,56 watt dan safety factor 15,156 watt, komponencompressor perencanaan 58 watt, perencanaan kondensor183,4 watt sebanyak 10 U lengkukan pipa,perencanaan pipa kapiler panjang 1,96 m dengan diameter 0,63 mm, evaporator dengan tipe RT4 dengan luas2200 cm2, kemudian erdasarkan langkah-langkah perlakitan dapat diambil garis besar proses perakitan meliputipersiapan (pembelian komponen sesuai perencanaan), perakitan kerangka, body dan alat dan komponen(refrigerasi dan kelistrikan) mesin mini freezer, diakhiri dengan Finishing (pengecatan dan Pengrapihan).
Optimalisasi Cycle Time Proses Vacuum Forming Pada Kemasan Plastik Almadora anwar Sani; Dicky Seprianto; Didi Suryana; Iskandar Iskandar; M Khaira Fajri
TEKNIKA Vol. 17 No. 1 (2023): Teknika Januari - Juni 2023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7943352

Abstract

Alat vacuum forming otomatis untuk pengemasan produk, dilakukan pengembangan sehingga dapat lebih efisien dari sebelumnya. Permasalahan yang dihadapi adalah proses naik turunnya plastic clamp dari meja vacuum ke bagian kotak heater, yang masih manual menggunakan tenaga dari operator, sehingga mengakibatkan kurang efisien dalam pengerjannya. Maka dilakukan pengembangan terhadap alat vacuum forming yang telah ada dan melakukan peningkatan di beberapa bagian dengan tujuan meningkatkan efisiensi alat, meningkatkan peforma alat dan mengurangi beban kerja dari operator. Dalam proses pengembangan ini beberapa komponen dibuat menggunakan teknologi addictive manufacturing yaitu menggunakan mesin 3D Printing. Bahan yang digunakan dalam proses pengujian alat ini adalah plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) ukuran 400mm x 400mm, dengan ketebalan 0,35 mm. Hasil yang diperoleh adalah kemasan produk sesuai dengan permodelan yang digunakan. Hasil bentuk dipengaruhi dari proses vacuum forming pada saat waktu pemanasan, apabila bendanya memiliki bentuk yang lebih rumit maka diperlukan waktu pemanasan plastik yang lebih lama. Kata kunci - Cycle Time, Pengemasan, Vacuum Forming, Kemasan Plastik
PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP DIMENSI CASING GEAR DENGAN PRODUKSI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI 3D PRINTER DLP (DIGITAL LIGHT PROCESS) Dicky Seprianto; Ahmad Zamheri; Almadora Anwar Sani; Nanda Yusril Mahendra
Jurnal Poli-Teknologi Vol. 20 No. 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/pt.v20i2.3614

Abstract

DLP (Digital Light Process) 3D Printer Technology is a 3 dimensional printing machine made from resin with a lighting system using a light projector with a layer-by-layer printing process. In this research, the writer will make an object, which is one of the machining components, namely the gearbox casing. In this study the authors will analyze the effect of process parameters (exposure time, off time, and their interaction) on the dimensions of the printout and get the most optimal parameters to be applied to components or printing objects. In conducting testing, the measurement of the tester’s dimensions uses the Krisbow KW06-422 calipers. Then the measurement data is processed by the Anova method with the help of software design expert version 10. After the research process obtained the results that the most influential parameters are the interaction factor between exposure time parameters and off time parameters on the dimensions of the printed objects, and the most optimal combination of parameters is found in the exposure time parameters 10 second and off time 1 second with a level of precision of 95%.