Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Media and environment: how indonesia online news portal frames biodegradable issue? Yuliarti, Monika Sri; Jatimurti, Wikan
Jurnal Studi Komunikasi Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.587 KB) | DOI: 10.25139/jsk.v3i2.1586

Abstract

Environmental problems are still an important issue and cannot be resolved completely until now, even after the 1970s the United Nations established a world environmental day. Plastic waste is considered the most responsible for the problems of environmental damage today. Therefore, an innovation that comes from biodegradable material, with its biodegradable product is considered to be the answer to this environmental problem. This study examines how reporting on the environment is framed in online mass media, especially in relation to biodegradable material and biodegradable products. This is qualitative research, with the object of two Indonesian online news sites, namely www.detik.com and www.okezone.com. Data collection techniques used is document studies and data analysis techniques employed is Robert N. Entman's Framing analysis model which involves four elements, namely: define problems, diagnose causes, make moral judgment, and treatment recommendation. The findings of this study are that environmental issues have not dominated online media coverage, and the biodegradable issue has not been framed thoroughly by online media.
Computational Fluid Dynamics (CFD) Simulation of Sand Particle Erosion in Turbulent Gas Fluid Flow in Vertical-Horizontal Elbow Ido Widya Yudhatama; Mas Irfan Purbawanto; Wikan Jatimurti
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1946.694 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.30445

Abstract

Erosion of sand particles is one of the serious problems in the oil and gas production industry. There is strong evidence that most wells now produce increased sand as the major oil and gas production declines. This is a widespread problem as it can affect the rate of production as we age the asset. Accurate erosion prediction, especially elbow, can be used to improve pipe work design, inspection area, operating limit and others. In this study, we used CFD modeling in ANSYS Student Version 19.0 application to predict erosion in turbulent gas flow with the variation of sand particle size and fluid velocity. The results obtained were erosion profile and erosion rate in pipe elbow compared with the experimental results. Simulation results show that CFD able to predict erosion rates well for 300 μm particle size with error 14.75% compare 150 μm particle size with error 271.5%. Formed erosion profile in the form of 'V' scar on the vertical - horizontal pipe elbow.
Analisa Pengaruh Variasi Arus terhadap Kualitas Sambungan Hasil Pengelasan GTAW pada Material SA 266 Gr 2N with Clad Inconel 625 (Tube Sheet) dengan SA 213 TP 304 (Tube) Praditya Hadi Prabowo; Rochman Rochiem; Wikan Jatimurti
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.604 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23616

Abstract

HP Heater adalah sebuah peralatan Heat Exchanger yang terdiri dari Shell & Tube yang digunakan untuk menaikkan temperatur feed water sesuai temperatur yang dipersyaratkan oleh Boiler.Material yang cocok digunakan SA 213 TP 304 dan Inconel 625 dipilih Karena yang memiliki ketahanan korosi yang baik. Sifat ketahanan korosi,ketahanan terhadap panas dan tekanan material muncul Karena adanya nickel dan chrom. Kedua material ini dilas menggunakan metode GTAW(Gas Tungstan Arc Welding),akan tetapi sering di jumpai di lapangan terjadi kebocoran pada material ini.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh heat input (arus) terhadap sifat mekanik dan struktur mikro pada hasil pengelasan SA 266 GR2N Inconel 625 dengan SA 213 TP 304. Pada penelitian ini material dilas menggunakan GTAW. Proses pengelasan yang dilakukan menggunakan variasi heat input dengan arus 65A,70A,75A,80A,85A,Pengujian yang dilakukan pada penelitian kali ini adalah uji makro,uji mikro,uji XRD,uji kekerasan.Dari pengujian tersebut didapatkan bahwa parameter aman untuk dilakukan pengelasan pada arus 65A dan 70A.Ditemukan  persipitat karbida pada parameter 75A dan 80A
Simulasi Proses Pemotongan Bubut Baja Karbon Rendah Aisi 1018 dengan Mesin Bubut Menggunakan Metode Elemen Hingga Mustafid Amna Rambey; Mas Irfan Hidayat; Wikan Jatimurti
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28441

Abstract

Tegangan dan gaya pada permukaan material dan perkakas potong dihasilkan oleh sudut dan kedalaman potong yang berbeda. Secara khusus dua analisis berbeda dilakukan untuk membandingkan pengukuran gaya potong dan tegangan geser yaitu dengan kedalaman, sudut potong, dan tipe pemotongan tertentu. Proses simulasi permesinan dilakukan dengan menggunakan alat potong single point High Speed Steel (HSS). Selama proses machining deformasi sangat terkonsentrasi di zona yang sangat kecil dan tegangan yang dihasilkan di zona deformasi mempengaruhi benda kerja dan alat. Telah cukup banyak penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan model analitis dan model numerik untuk mensimulasikan proses pemotongan logam untuk memprediksi efek dari variabel machining seperti kecepatan, feed, kedalaman pemotongan dan juga geometri alat dalam deformasi. Analisa dilakukan pada material benda kerja AISI 1018 mild steel dengan menggunakan perkakas potong AISI T15 High Speed Steel. Variabel yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah sudut serpih (rake angle) -15o, 0o, dan 15o, kemudian kedalaman potong yaitu 1 mm dan 1.5 mm, dan yang terakhir adalah membandingkan dua tipe pemotongan yaitu orthogonal (tegak lurus) dan oblique (miring). Pada penelitian ini telah diteliti bagaimana gaya potong dan tegangan geser pada perkakas potong dan material uji pada saat proses pemotongan dan menggunakan metode smooth particle hydrodinamics. Dari hasil simulasi menunjukkan penurunan gaya potong terjadi ketika sudut serpih perkakas mengalami penurunan dari 15o ke -15o, Nilai tegangan maksimum diamati memiliki nilai tertinggi pada sudut 15o dengan kedalaman potong 1.5 mm. Proses simulasi juga telah dilakukan untuk mengamati pengaruh dari kedalaman potong dan tipe pemotongan.
Simulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L Adnan Syadidan; Mas Irfan P. Hidayat; Wikan Jatimurti
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.908 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28047

Abstract

Proses bending tube pada dewasa ini telah mengalami banyak perkembangan. Dua metode diantaranya adalah rotary draw bending yang bersifat konvensional serta laser beam bending yang lebih modern. Selain itu, untuk mengoptimalkan proses tube bending diperlukan pengertian lebih mendalam terhadap fenomena springback, agar hasil yang didapatkan lebih presisi. Pada penelitian ini dilakukan analisis springback menggunakan Finite Element Method dengan bantuan software ANSYS 17.1. Simulasi dilakukan untuk mendapatkan hasil springback dari kedua metode yang nantinya akan dibandingkan. Penelitian pertama dilakukan dengan mensimulasikan proses laser beam bending hingga mencapai batas maksimum sudut bending yang dapat diterima. Selain itu, simulasi juga dilakukan pada metode rotary draw bending dengan parameter diameter dan ketebalan tube yang sama seperti sebelumnya namun, dengan sudut bending yang berbeda yaitu sebesar 60, 120, dan 180 yang akan digunakan sebagai data pendukung nilai springback. Dari simulasi didapatkan bahwa semakin tinggi laser power dan pass number pada laser beam bending, maka akan semakin tinggi springback yang dihasilkan namun, masih sangat kecil bila dibangdingkan dengan rotary draw bending.
Pengaruh Variasi Holding Temperature dan Holding Time Pada Post Weld Heat Treatment Terhadap Struktur Mikro dan Distribusi Kekerasan Hasil Pengelasan Bisclad 600 dengan Metode SMAW di PT. Holcim Indonesia Amy Reza Andrea; Lukman Noerochim; Wikan Jatimurti
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28290

Abstract

Pengelasan terhadap material Bisclad 600 telah dilakukan dengan menggunakan metode pengelasan SMAW. Spesimen pengelasan dibuat dengan ukuran 100 mm x 100 mm x 10 mm sebanyak 6 spesimen. Proses pengelasan dilakukan dengan menggunakan parameter arus 100 A, tegangan 12 volt, dan kecepatan 100 mm/s. pengelasan dilakukan dengan dua jenis filler metal yaitu E7018-H4R untuk bagian base metal dan elektroda Ni-C1 untuk bagian hardfacing. Setelah itu, spesimen diberi perlakuan panas pada temperatur 650oC dan 750oC dengan waktu tahan sebesar 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Material kemudian diuji dengan liquid penetrant test, metalografi, dan kekerasan. Hasil pengujian menunjukkan adanya fasa γ Nickel pada daerah weld metal . Pada daerah HAZ dan base metal struktur mikro yang diamati adalah perlit dan dua karbida hasil transformasi isothermal dengan jenis sama. Kekerasan area las terendah dicapai oleh weld metal sedangkan kekerasan pada daerah HAZ dan base metal lebih tinggi dibanding dengan weld metal dengan distribusi kekerasan beragam.
Studi Optimisasi Heat Flux dan Welding Speed pada Pengelasan Laser Fiber terhadap Lebar Lasan, Kedalaman Penetrasi dan Tegangan Sisa Esshete 1250 dengan Metode Elemen Hingga Tiara Ansellya Resty Yolanda; Mas Irfan P Hidayat; Wikan Jatimurti
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28306

Abstract

Parameter input pengelasan laser berpengaruh terhadap kualitas hasil pengelasan. Hasil pengelasan berupa lebar lasan, kedalaman penetrasi dan tegangan sisa menentukan kualitas dari sambungan logam. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil pengelasan laser optimal digunakan Finite Elemen Method (FEM) dan Response Surface Methodology (RSM). Proses simulasi pada material Esshete 1250 dilakukan sebanyak 12 kali dengan parameter input yang berbeda. Parameter input pertama adalah heat flux dengan variasi power input 2000 W, 2250 W, 2500 W, dan 2750 W. Parameter input yang kedua adalah welding speed dengan variasi 2,3 m/min, 3 m/min, dan 3,5 m/min. Hasil simulasi menggambarkan pengaruh heat flux yang semakin tinggi akan meningkatkan lebar lasan, memperdalam kedalaman penetrasi dan tegangan sisa. Hasil simulasi juga menggambarkan pengaruh welding speed yang semakin tinggi akan mempersempit lebar lasan, mengurangi kedalaman penetrasi, dan mengurangi tegangan sisa. Hasil dari simulasi divalidasi menggunakan persamaan matematis dan didapatkan hasil yang valid.
Analisis Pengaruh Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Tempering Terhadap Kekerasan Material Chain Shackle yang di-Hardening sebagai Solusi Kegagalan pada Chain Shackle Redy Rizky Santoso; Rochman Rochiem; Wikan Jatimurti
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28346

Abstract

Bucket elevator merupakan sebuah komponen yang berfungsi untuk mengakut material yang belum terbentuk menjadi semen. dalam penggunaannya, bucket elevator di hubungkan dengan chain shackle. Chain shackle pada bucket elevator telah mengalami masalah keausan karena material tersebut tidak sesuai dengan standar DIN 745 sehingga diperlukan optimalisasi dengan perlakuan panas. Dalam penelitian ini dilakukan proses analisis pengaruh variasi temperatur dan waktu tahan tempering terhadap kekerasan material chain shackle yang di hardening sebagai solusi kegagalan pada chain shackle. Pengujian yang dilakukan meliputi uji komposisi, metalografi, hardness dan ketahanan aus. Dari hasil uji komposisi didapatkan bahwa material chain shackle adalah baja AISI 1030. kemudian diberi pelakuan hardening-tempering dengan temperatur austenisasi 850oC dan dilakukan pendinginan dengan air. Spesimen kemudian ditemper dengan temperatur 200 oC, 250 oC, dan 300 oC dengan waktu tahan tempering 1 jam dan 2 jam. Kekerasan tertinggi terdapat pada spesimen dengan perlakuan tempering 200 oC dan waktu tahan 1 jam sebesar 588 HV dengan laju keausan 2mm/jam. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa kekerasan berbanding terbalik dengan laju keausan
Analisis Pengaruh Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Tempering terhadap Kekerasan Baja ASSAB 705 yang Di-Hardening untuk Aplikasi Poros Pompa Multistage Muhamad Junda Azizi; Wikan Jatimurti; Rochman Rochiem
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.503 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i1.38059

Abstract

Ditemukan kegagalan pada poros pompa multistage di Pabrik Gula Gending yang baru beroperasi beberapa bulan dari 4 tahun umur pakai yang direncanakan. Kegagalan pada poros tersebut adalah patah dan aus pada ulirnya. Menurut ASTM A291, material standar untuk poros tersebut adalah ASSAB 705. Namun pengujian komposisi dan kekerasan menunjukkan bahwa poros pompa yang patah tidak sesuai dengan standar ASSAB 705. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh variasi parameter perlakuan panas tempering terhadap baja ASSAB 705 untuk aplikasi poros pompa. Perlakuan yang diberikan adalah water quench hardening dengan temperatur 815oC dan waktu tahan 30 menit. Kemudian dilakukan tempering dengan temperatur 300oC, 350oC dan 400oC dimana variasi waktu tahan tiap temperatur tersebut adalah 60 menit dan 120 menit. Uji metalografi menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur dan waktu tahan, martensit tampak semakin sedikit akibat terdekomposisi menjadi struktur ferrit dan bainit. Uji XRD memberikan hasil yang sejalan dengan fenomena tersebut, yaitu berkurangnya struktur BCT (martensit) seiring bertambahnya struktur BCC (bainit dan ferrit) pada temperatur dan waktu tahan yang makin tinggi. Hal ini tentu berdampak pada kekerasan dan ketahanan ausnya. Spesimen dengan kekerasan dan ketahanan aus tertinggi adalah yang diberikan tempering dengan temperatur 300oC dan waktu tahan 60 menit. Sedangkan yang memiliki kekerasan dan ketahanan aus paling rendah adalah yang diberikan tempering dengan temperatur 400oC dan waktu tahan 120 menit.
Pengaruh Variasi Arus Pulsed Current, Continuous Current, dan Flowrate Gas Pelindung Argon Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Dengan Metode Tungsten Inert Gas (TIG) Priagung Surya Binathara; Wikan Jatimurti; Alvian Toto Wibisono
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1546.835 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.31938

Abstract

Paduan Tembaga-Nikel Material 90/10 CuNi merupakan salah satu material utama pemakaiannya di bidang kemaritiman, karena sifatnya yang tahan terhadap korosi baik. Paduan ini dapat disambung dengan metode las TIG. Parameter pengelasan yang tepat dengan metode las TIG dibutuhkan agar meghasilkan las yang baik. Penelitian pengelasan ini dilakukan dengan metode TIG dengan parameter variasi arus continuous current 100 Ampere, pulsed current 3 Hz, pulsed current 5 Hz dan flowrate gas pelindung argon 8 L/menit 12 L/menit, dan 16 L/menit/ Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji makro, uji komposisi kima, uji XRD, uji Mikro, dan uji kekerasan menggunakan Microvickers. Dari hasil peneltian fasa yang terbentuk setelah pengelasan adalah αCu. Struktur mikro yang terbentuk pada bagian weld metal adalah dendritik sedangkan pada bagian base metal adalah poligonal. Seiring meningkatnya flowrate gas pelindung argon, kekerasan semakin meningkat, dan pengelasan menggunakan arus pulsed current memiliki kekerasan lebih tinggi jika dibandiingkan dengan arus continous current. Nilai kekerasan tertinggi dihasilkan pada pengelasan variasi arus pulsed current 5 Hz dan flowrate gas pelindung argon 16 L/menit dengan nilai kekerasan 118 HV