Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Nearshore Bathymetry Estimation Using Video Coastal Monitoring System Zikra, Muhammad
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 19, No 4 (2008)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v19i4.141

Abstract

The invention of new digital technology of images from video camera systems now can provide information of the shoreward propagation of wave using pixel intensity time series that collected at cross-shore array. From this video image of intensity data, we can measure the wave speed (or, equivalent to wave number). Then the local water depth is inferred from linear wave theory dispersion relation equation. This paper describes the cross-spectral correlation approach scheme for investigating wave speed or equivalent wave number from video image data sets. The approach based on a pixel array analysis that utilizes a nonlinear inverse method. The solution is tolerant to noise and other forms of sampling deficiency. The solution includes error predictions that can be used to evaluate sample designs (data gaps) and the signal coherence. The technique was tested using 30 days of hourly data collected at Egmond beach, Netherlands. The result showed that the method have capability to derive wave number prediction from pixel intensity time series to support bathymetry estimation in near shore area through inversion of an appropriate wave dispersion model.
Analisa Variasi Temperatur dan Salinitas Air Laut di Perairan Samudra Pasifik Akibat Pengaruh El Nino dan La Nina Firra Hasita; Muhammad Zikra
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.135 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4809

Abstract

Semakin banyak fenomena alam yang menyebabkan perubahan musim, salah satunya yang terjadi belakangan ini di perairan Samudera Pasifik, seperti perubahan temperatur dan kenaikan muka air laut yang belum dapat dimengerti sepenuhnya. Perubahan temperatur biasanya dinamakan El Nino dan La Nina yang merupakan suatu penyimpangan iklim di Samudera Pasifik. Dengan adanya fenomena-fenomena alam yang terjadi di perairan Samudera Pasifik, maka dilakukan penelitian di sekitar Samudera Pasifik dengan menggunakan pelampung Triangle Trans-Ocean Bouy Network (TRITON). Salah satu pelampung TRITON berada pada posisi 0°N 138°E sebelah barat daya samudra pasifik. Data-data yang berasal dari pelampung tersebut berupa data temperatur dan salinitas dari tahun 2005 hingga 2011. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa daerah di sekitar Indonesia memiliki lapisan thermocline dan halocline pada kedalaman 250 meter. Hubungan temperatur dan salinitas tidak berbanding lurus dan nilainya berubah dengan bertambahnya kedalaman. Tahun 2007 kejadian La Nina mengakibatkan banjir bandang di Timor Leste. Secara global kejadian El Nino dan La Nina menyebabkan turunnya tinggi permukaan air di lautan dan menambah volume air tanah yang menyebabkan banjir di Indonesia dan Australia, misalnya.
Analisis Konfigurasi Floating Breakwater Bentuk Hexagonal terhadap Peredaman Gelombang dengan Menggunakan Flow-3D Dinda Amalia Rahmawati; Muhammad Zikra; Haryo Dwito Armono
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1080.156 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.45091

Abstract

Gelombang dan angin yang bergerak secara dinamis seringkali menyebabkan kerusakan di pesisir pantai sehingga diperlukan bangunan pelindung pantai. Breakwater merupakan bangunan pelindung pantai yang berfungsi untuk menghancurkan energi gelombang datang sebelum mencapai pantai. Salah satu jenis breakwater adalah floating breakwater, struktur ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan fixed breakwater. Penelitian mengenai floating breakwater sudah banyak dikembangkan dengan tujuan utama yaitu struktur yang paling efisien dan dapat meredam gelombang dengan baik. Pada tugas akhir ini dilakukan pemodelan struktur floating breakwater berbentuk hexagonal dengan 3 konfigurasi struktur untuk mendapatkan nilai koefisien transmisi (Kt). Model hexagonal floating breakwater dimodelkan dengan gelombang reguler Hs = 0.1125 m dan variasi periode antara 0.95-1.1415 detik. Dari 3 variasi konfigurasi didapatkan Kt pada konfigurasi A1 dengan rata-rata nilai Kt sebesar 0.547; konfigurasi A2 sebesar 0.648 dan konfigurasi A3 sebesar 0.659. Dari nilai tersebut menandakan bahwa pada konfigurasi A1 adalah konfigurasi yang paling optimal dalam meredam gelombang.
Pemodelan Numerik Run Up dan Overtopping Struktur Seawall Buis Beton Pangestu Ari Wicaksono; Haryo Dwito Armono; Muhammad Zikra; Juventus Welly Ginting
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.118 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.47498

Abstract

Bangunan pelindung pantai banyak macam dan jenisnya, namun memiliki tujuan yaitu untuk melindungi kawasan pantai dari gelombang. Dikarenakan gelombang akan bersifat katastropik apabila terlalu besar. Penelitian terhadap bangunan pelindung pantai banyak dilakukan pada analisa transmisi, refleksi, limpasan dan rayapan. Pemilihan buis beton untuk penelitian dikarenakan masyarakat pesisir banyak menggunakannya sebagai bangunan pantai. Karena buis beton mudah dijumpai, murah dan mudah dalam pengaplikasiannya. Namun belum ada analisis secara ilmiah mengenai buis beton sebagai bangunan pantai. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis run up dan overtopping dengan berdasarkan gelombang regular uji fisik buis beton Balai Pantai menggunakan pemodelan CFD Flow-3D. Penelitian ini memvariasikan tinggi freeboard buis beton yaitu 0,05 m dan 0,2 m, variasi kemiringan untuk masing-masing freeboard 45°, 26,56° dan 18,26° dengan mengubah perletakan buis beton secara vertikal. Untuk hasil variasi, model dengan freeboard 0,05 memiliki hasil run up sama 0,05 m atau tinggi maksimal struktur, sedangkan nilai run up pada struktur dengan freeboard 0,2 hasil run up terendah yaitu pada model B3.60 dengan kemiringan 18,26° sebesar 0,17 m. Untuk overtopping relatif struktur dengan freeboard 0,2 lebih kecil dari pada struktur dengan freeboard 0,05. Hasil dari run up dan overtopping dilakukan perbandingan dengan pengaruh kemiringan, tinggi freeboard dan irribaren parameter dari penelitian lain, namun perbandingan dilakukan hanya untuk melihat trend persebarannya karena struktur yang diteliti berbeda dengan yang dilakukan oleh peneliti lain.
Variability of Sea Surface Temperature in Indonesia Based on Aqua Modis Satellite Data Nurul Fatimah Yunita; Muhammad Zikra
IPTEK The Journal of Engineering Vol 3, No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23378557.v3i3.a3083

Abstract

Sea surface temperature (SST) is one of the oceanographic factor in seawater. Its value depends on several factors. In indonesia, SST value depend on season and location. The aims of this study are to analyze the spatial and temporal variability of SST using 10-years (2007-2016) Aqua Modis satellite data. The result shows that the average of SST in Indonesia ranges from  27 – 31 °C depending on location. SST in equator area range from 30 – 31 °C and in nonequator area range from 27 – 30 °C. Monthly and seasonal variation of SST also show different value for each area in the indonesian region.
Pengaruh Tinggi Puncak Struktur Hexagonal Artificial Reef Terhadap Kemampuan Redamanan Gelombang Muhammad Baharudin Fahmi; Haryo Dwito Armono; Muhammad Zikra; Harish Wirayuhanto
Rekayasa Vol 15, No 2: Agustus 2022
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v15i2.14848

Abstract

Generally, the purpose of artificial reefs is to rebuild naturally occurring coral reefs that have been destroyed. Without sacrificing the attractiveness of the protected beach, these manmade reefs functioned as new habitats for marine life and protected coasts by reducing wave energy. on the other side man-made artificial reefs can perform as submerged breakwaters, their ability to dampen incoming waves must be investigated. In this paper, the researchers present a new shape in the form of a hexagonal artificial reef. The wave attenuation performance index is calculated using the wave attenuation performance rating. The research focuses on the effect of structural height (h/d) on transmission wave value using a physical testing method on a scale of 1:10 at the wave flume of the Department of Marine Engineering, Sepuluh Nopember Institute of Technology, Surabaya. The test results indicate that the smallest transmission coefficient (KT) was produced on artificial reefs Configuration A-3 with the greatest submerged depth (h/d=0.75). The parameter results indicate that the greater the wave steepness (H/gT2) and the significantly larger the immersion depth (h/d), the better the wave reduction.
Young Human Resource Development to Support Village SDGs Shade Rahmawati; Mukhtasor Mukhtasor; Agoes Pratikto; Sujantoko Sujantoko; Haryo Dwito Armono; Wisnu Wardhana; Muhammad Zikra; Hasan Ikhwani; Rudi Walujo Prastianto
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2023): The 1st International Conference on Community Services and Public Policy (ICCSP) 2022
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2023i1.16377

Abstract

All states have different histories, cultures and local wisdom which then influence how the Sustainable Development Goals (SDGs) are applied to their development plan. The specific characters of Indonesian villages leads the government to establish the 18th SDGs called Village SDGs in 2020. The Village SDGs program emphasizing one message: no one left behind. In relation to this, the roles of young human resources in order to succeed the bottom-to- top development in the villages are crucial. In an effort to develop the village, the community, especially the youth, must not lose their identity. Following those condition, a community service program regarding young human resource development has been executed in partnership with Youth Information and Counseling Center (or Pusat Informasi dan Konseling Remaja) of Krecek Village, Kediri Regency. The development program is concentrating on the basic understanding of their role in society, moral values, adolescent health and family functioning. Two- days coaching which involves Family Planning Counseling Center (or Balai Penyuluhan KB) and Bureau of Population Control, Family Planning, Women's Empowerment and Child Protection (DP2KBP3A) of Kediri Regency was held as the first step. Evaluation regarding further needs from the participants are being obtained.
Produksi Batik Motif Kelautan di Kampung Jetis Sidoarjo Sujantoko Sujantoko; Mahmud Mustain; Haryo Dwito Armono; Wahyudi; Murdjito; Sholihin; Muhammad Zikra; Nani Kurniati
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3098.129 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.27

Abstract

Motif Batik merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia yang diekspresikannya melalui kegiatan membatik. Setiap motif yang dibuat pada kain Batik memiliki nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Guna menumbuh-kembangkan motif Batik di Kampung Jetis Sidoarjo sebagai pusat kegiatan Batik tulis di Jawa Timur, perlu dijaga kelestariannya dengan cara menumbuhkan minat dan gairah pada generasi muda. Salah satu upaya adalah melalui pengenalan variasi Batik motif kelautan, mulai proses desain dan produksi Batik tersebut. Harapannya agar pengrajin dan masyarakat tetap menjadikan Batik sebagai produk unggulan dan warisan budaya Nusantara.
Risk Assessment pada Jaringan Pipa Bawah Laut di PT. XYZ (Studi Kasus: 32” MGL-NGLB CILAMAYA) Jack Otniel Sinay; Daniel Mohammad Rosyid; Muhammad Zikra
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i1.110478

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi risiko penyebab kebocoran pada offshore pipeline 32” MGL-NGLB Cilamaya milik PT. XYZ pada segmen pipa yang terletak di dasar laut NGLB-Cilamaya-03. Berdasarkan data lapangan, daerah ini merupakan daerah yang tinggi akan risiko kebocoran. Adapun penelitian ini menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Berdasarkan analisis menggunakan fish bone didapatkan 29 risiko penyebab kebocoran Pipa Bawah Laut 32” MGL-NGLB Cilamaya milik PT. XYZ. Hasil dari fault tree analysist didapatkan bahwa probability untuk main event kebocoran pipa bawah laut karena factor external forces sebesar 0,176, dan untuk kebocoran pipa bawah laut karena faktor rupture sebesar 0,078. Probability of top event yaitu kebocoran pipa bawah laut sebesar 0,254. Dari hasil pemetaan risk ranking setiap risiko ke dalam matriks risiko, didapatkan 3 risiko yang masuk ke dalam kategori high risk, yaitu dragged anchor dengan risk ranking 16, Kegagalan external corrosion dengan risk ranking 16, dan peralatan maintenance yang buruk dengan risk ranking 16. Berdasarkan analisis risk reducing potensi bahaya dominan yang telah dilakukan. Peneliti menemukan bahwa mitigasi yang dilakukan dapat mengurangi tingkat risiko tinggi yang terjadi, dimana tingkat risiko dari ketiga risiko domininan turun menjadi 4 (low risk).