Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Peningkatan Budaya Belajar-Mengajar Dan Reputasi Sekolah Melalui Penerapan Sistem Monitoring Pembelajaran Online Prastianto, Rudi Walujo; Mustain, Mahmud; Pratikno, Herman; Handayanu, Handayanu; Miftakh D.S, Dwi Purnomo H, Zuhud Ubaidillah &
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 3, No 2 (2019): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.842 KB) | DOI: 10.33061/awpm.v3i2.3350

Abstract

Inovasi teknologi untuk pendidikan mutlak dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0, karena teknologi digital dapat memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat di sektor pendidikan. Fleksibilitas, efektifitas dan efisiensi penggunaan teknologi yang tepat dapat menembus ruang dan waktu dalam menjembatani komunikasi antar para pemangku kepentingan dalam proses pendidikan. Penerapan sistem monitoring pembelajaran online sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Departemen Teknik Kelautan FTK-ITS dengan mitra sekolah Al Uswah Surabaya, menjadi solusi terhadap sistem yang masih konvensional yang kurang efektif dan efisien serta rentan terhadap ketidakakuratan akibat kesalahan manusia. Pada akhirnya, dengan sistem ini dapat memperbaiki pelayanan dan kinerja, sehingga efektivitas dan efisiensi proses tersebut meningkat. Parameter penting yang direkam menjadi database oleh sistem monitoring pembelajaran terkait kehadiran siswa, kehadiran guru dan durasi waktu proses belajar mengajar dapat dianalisis secara statistik deskriptif. Fitur sistem yang mampu diakses orang tua siswa, bahkan dapat menjadi media promosi untuk meningkatkan reputasi sekolah serta peran serta orang tua/wali siswa dalam mendukung kesuksesan kegiatan pendidikan. Sistem elektronik ini tidak akan memberikan hasil optimum jika tidak diiringi dengan perubahan pemahaman dan perbaikan budaya belajar mengajar guru, siswa, serta manajemen sekolah. Atau sebaliknya, dengan kehadiran sistem ini secara tidak langsung dapat memaksa untuk terjadinya perubahan budaya belajar-mengajar ke arah yang lebih baik secara bertahap. Dalam penelitian ini parameter penting terkait kegiatan proses belajar mengajar selanjutnya dianalisis untuk menemukan hubungan yang mendukung hipotesis terkait peningkatan budaya belajar mengajar dan reputasi sekolah melalui penggunaan sistem berbasis teknologi komunikasi dan informasi ini.
Comparison Study of Various Type Artificial Reef Performance in Reducing Wave Height Rifqi Fauzi, Muhammad Aldhiansyah; Armono, Haryo Dwito; Mustain, Mahmud; Amalia, Aniendhita Rizki
IPTEK Journal of Proceedings Series No 6 (2017): The 3rd International Conference on Civil Engineering Research (ICCER) 2017
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i6.3284

Abstract

Most fishermen used inappropriate methods to sustain their livelihoods, severely destroying fishery resources. Furthermore, a lack of environmental protection and pollution prevention lead the best coastal and estuarial nurseries to become unhabitable. Several studies have pointed out that fish stocks in coastal waters could be no longer sufficient for the increasing fishing activity and consumption requests. Based on the 1950–2006 global statistics conducted by Food and  Agriculture Organization of the United Nations (FAO) (2012).Artificial reefs are most often constructed to increase the efficiency of fishery resource harvest (Seaman and Sprague, 1991). In engineering practice, the stability of artificial reefs is an important issue in preventing the failure of reef units due to wave and current actions. Some of the artificial reefs have also been designed to serve as low-crested coastal protection structures (e.g. Dalrymple et al., 1991a; Ranasinghe et al., 2006). One particular advantage of these artificial reefs over the conventional submerged breakwaters is the fact that they are multi-purpose units and can be achieved with more cost-effective materials and environmentally friendly construction processes (Harris, 1995; Buccino et al., 2013). Artificial reef model keep looking for modification to get compatibility and efiiciency as submerged breakwater because  the feasibility of artificial reefs for coastal protection is typically evaluated based on the percentage of surface wave height reductionWave transformation analysis in artificial reef do with consideration from some non dimensional variables. Wave transmission process defined with ratio betwwen transmission wave height and incoming wave heightThis research compares 5 types of Artificial reef in numeric model. There are hexareef, bottle reef, star reef, seadome and cube reef. They are tested with Indonesian wave steepness which has value between 0,0013 and 0,012.
Analisa Perubahan Garis Pantai Tuban, Jawa Timur dengan Menggungakan Empirical Orthogonal Function (EOF) Moch. Rizal Azhar; Suntoyo Suntoyo; Mahmud Mustain
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.114 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.2024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola dominan dari variasi perubahan garis pantai Tuban, yang dinyatakan dengan persamaan Empirical Orthogonal Function (EOF). Persamaan EOF tersebut memerlukan data input garis pantai dua bulanan  yang diperoleh dari peramalan menggunakan oneline model. Hasil analisa EOF dengan validasi peta tahun 2011 menunjukkan terjadi perubahan pada pias 1-30, pias 31-60, pias 61-90,  pias 91-120, dan pias 121-150. Perubahan terjadi pada pias 31-60 sebesar 0.0005%, sedangkan pada pias lainnya sebesar 0-0.0001%.  Sebagian besar pias tetap stabil apabila dibandingkan dengan garis pantai awal tahun 2005. Setelah itu, eigenvalue dari hasil analisa EOF dihubungkan dengan parameter dekat pantai. Dari hasil analisa semakin besar eigenvalue yang dihasilkan, maka semakin besar pula nilai dari energi gelombang (E), Wave Stepness (Ho/Lo), Fluks energi gelombang cross shore (Fx) ataupun longshore (Fy) sehingga terjadi suatu perbandingan yang lurus. Sedangkan untuk eigentemporal c(t), dimana semakin besar sudut datang maka energi gelombang (E), Wave Stepness (Ho/Lo), Fluks energi gelombang cross shore (Fx) ataupun longshore (Fy) akan bernilai semakin kecil sehingga terjadi suatu perbandingan yang terbalik.
Analisis dan Pemberdayaan Potensi Wisata Mangrove Wonorejo Ignatius Jayantara Garang; Mahmud Mustain; Hasan Ikhwani
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.57213

Abstract

Ekowisata Mangrove Wonorejo memiliki banyak potensi wisata yang bermanfaat bagi kelestarian alam dan ekonomi masyarakat sekitar. Menganalisis dan memberdayakan potensi objek wisata merupakan bagian yang penting dalam meningkatkan potensi Ekowisata Mangrove Wonorejo. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai beach recreational index pada objek wisata yang telah ditentukan dan mengetahui cara meningkatkan nilai beach recreational index. Penghitungan beach recreational index ditentukan oleh tiga parameter yaitu, beach index, knowledge index dan monetary index. Dari tiga parameter ini akan disusun kuisioner yang terdiri dari 18 pertanyaan yang dibagi dalam 4 indikator yaitu, sarana prasarana, kebersihan, promosi dan ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari pembagian kuisioner dan wawancara langsung di objek wisata, Ekowisata Mangrove Wonorejo mendapatkan nilai beach index 0,685 (medium), knowledge index 0,539 (medium) dan monetary index 0,844 (medium). Nilai yang didapatkan dari penghitungan menunjukan walaupun memiliki hasil sama-sama medium, knowledge index dengan paramete promosi mendapatkan nilai yang paling kecil dalam kuisioner. Nilai knowledge index di sini harus menjadi fokus utama dan juga bahan evaluasi bagi pihak pengelola untuk meningkatkan lagi nilai knowledge index dengan cara mengembangkan dan menggencarkan lagi promosi melewati media sosial serta aktif mengadakan acara-acara di sekitar objek wisata untuk menarik perhatian para calon pengunjung.
Evaluasi dan Optimalisasi Fasilitas Taman Hiburan Wisata Bahari Lamongan di Era New Normal Bramantyo Bhaskoro; Mahmud Mustain; Suntoyo Suntoyo
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i1.59577

Abstract

Terjadinya pandemi virus COVID 19 di Indonesia sangat berpengaruh bagi segala sektor, khususnya sektor pariwisata. Optimalisasi adalah suatu usaha untuk mencapai hasil yang ideal dengan mengamati secara detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau penyusunnya untuk dikaji lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kelayakan beroperasinya Wisata Bahari Lamongan di era new normal yang diharapkan mampu membuat masyarakat tak lagi takut untuk berpariwisata. Dasar teori yang digunakan untuk penilaian kelayakan adalah Integrated Beach Value Index dalam menilai kelayakan, Pembobotan materi yang akan dianalisa lebih dalam antara lain fasilitas pendukung, protokol kesehatan, ekonomi, dan pemahaman masyarakat. Pengambilan data penilaian untuk penelitian menggunakan teknik survei. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membawa dampak positif pada lokasi penelitian serta membantu pihak
SIDOARJO MUD PHENOMENON AS A PERMANENT MUD-VULCANO FOR PRELIMINARY HYPHOTHESIS Mahmud Mustain
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah pengembangan penelitian sebelumnya yang berjudul Interpretasi Seismik terhadap Fenomena Lumpur Sidoarjo. Penelitian tersebut mengestimasi: 1) Volume cadangan lumpur yang tersedia, 2) Potensial energi yang membangkitkan power untuk menyemburkan, 3) Potensi semburan baru di lokasi sekitar semburan utama. Pengembangan penelitian pada paper ini adalah membuat dugaan atau hepotesa awal bahwa mud volcano adalah fenomena alam biasa dan akan bersifat permanent. Dugaan ini utamanya berdasarkan analisa geologi struktur. Struktur lapisan batuan sumber lumpur adalah layered dan memiliki kemiringan yang cukup terjal, sehingga beda ketinggiannya menyebabkan adanya potensial energi gravitasi untuk menyemburkan lumpur. Apabila diasumsikan bahwa lapisan sumber lumpur terus terisi oleh air tanah akibat ilfiltrasi pada setiap musim hujan, maka semburan tidak akan berhenti. Penelitian yang sedang berjalan memberikan konfirmasi bahwa data debit semburan selama 18 bulan memberikan kecenderungan demikian, yakni pada musim hujan membesar dan menurun pada musim kemarau. Area rentan sesar (collapsed area) di atas lapisan batuan sumber lumpur juga memberikan kontribusi tentang kerentanan munculnya semburan baru. Kerangka analisa yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini adalah komparasi terhadap kejadian mud volcano yang wajarnya ada di dunia.
Empowering Coastal Communities: Training on Making Floating Nets Mahmud Mustain; Wahyudi Wahyudi; Haryo Dwi Armono; Muhammad Zikro; Yeyes Mulyadi
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 11, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v11i2.1401

Abstract

Based on the results of the study program conducted by the Kangean Island Coastal Community with the theme: "Maritime Management Towards a Prosperous Fisherman Community" on Saturday, February 6, 2021, real follow-up is needed. Of the many problems that emerged from the study, the problem raised in this service was the lack of empowerment of coastal communities, resulting in a lot of neglected/neglected marine potential. Such as the potential of sea grapes, seaweed, crab cultivation, grouper, and others. The solution to this problem that will be given is to carry out training to coastal communities to improve the quality of Human Resources (HR) in terms of optimizing the potential that is still neglected. The training packages that have been delivered are; Making Floating Cages for Fish Cultivation in the Sea (Crab, Grouper, Tuna, etc.). The target that has been achieved is the courage of the training participants to carry out a realization trial in order to implement the results of the training. One training package, God willing, has been given in the form of a face-to-face online and conference where participants are gathered in one room. This is because there is still the shackles of the Covid-19 Pandemic. The training syllabus includes; Material Preparation, Set-up, and Measurement, Construction of the Main Structure, Installation of the Upper Frame Structure on the Floater/Floater, Road Installation on the Upper Frame Structure, Launching of the Floating Net Cage (KJA) to the Sea, Anchoring, Installation of Nets, and Finishing to be ready for seed anchorage. The implementation of the training has been during the working day. The training was also followed online throughout the East Java region. The practice of making charts or prototypes for marine fish farming and charts for floating cages for Crab and Grouper cultivation have been made by a group of fishermen in Bangkalan Regency. 
Produksi Batik Motif Kelautan di Kampung Jetis Sidoarjo Sujantoko Sujantoko; Mahmud Mustain; Haryo Dwito Armono; Wahyudi; Murdjito; Sholihin; Muhammad Zikra; Nani Kurniati
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3098.129 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.27

Abstract

Motif Batik merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia yang diekspresikannya melalui kegiatan membatik. Setiap motif yang dibuat pada kain Batik memiliki nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Guna menumbuh-kembangkan motif Batik di Kampung Jetis Sidoarjo sebagai pusat kegiatan Batik tulis di Jawa Timur, perlu dijaga kelestariannya dengan cara menumbuhkan minat dan gairah pada generasi muda. Salah satu upaya adalah melalui pengenalan variasi Batik motif kelautan, mulai proses desain dan produksi Batik tersebut. Harapannya agar pengrajin dan masyarakat tetap menjadikan Batik sebagai produk unggulan dan warisan budaya Nusantara.
Pengembangan Bahan Literasi Bertema Teknologi Kelautan bagi Siswa SD dalam Membentuk Pribadi Cinta Laut Sejak Dini Rudi Walujo Prastianto; Daniel Mohammad Rosyid; Imam Rochani; Kriyo Sambodho; Yeyes Mulyadi; Mahmud Mustain
Sewagati Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1615.395 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i1.205

Abstract

Kejayaan nenek moyang bangsa Indonesia seperti kerajaan Majapahit dan Sriwijaya telah membuktikan eksistensinya sebagai bangsa maritim yang berhasil dalam mengelola laut dan memanfaatkan potensinya. Ironisnya saat ini, menurut seorang staf ahli menteri bidang Sosio-Antropologi Kemenko, tingkat ocean literacy sangatlah memprihatinkan yaitu hampir 0. Dari sudut pandang akademis, salah satu penyebabnya adalah kurangnya isu-isu kelautan di dalam kurikulum pendidikan yang diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Salah satu upaya mengembalikan marwah dan kejayaan bangsa Indonesia dalam dunia kelautan adalah harus diawali dengan membangun paradigma dan mindset bahari/maritim/kelautan pada jiwa generasi muda sejak usia dini. Untuk itu tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abmas) ini adalah untuk menyediakan bahan literasi berupa buku bertema bidang teknologi kelautan/maritim yang dapat dipakai dalam proses pembelajaran siswa kelas V dan VI di SD Yapita dan SD Luqman Al-Hakim, Kota Surabaya. Siswa sebanyak 205 anak disurvei dengan angket untuk mengetahui minat mereka saat ini pada bidang maritim. Hasil abmas berupa buku, makalah ilmiah dalam jurnal dan pemberitaan kegiatan di media masa. Dengan buku tersebut diharapkan pengetahuan dan minat siswa kelas V dan VI dari SD mitra terhadap bidang kelautan/maritim akan meningkat. Sehingga kita akan memiliki generasi penerus yang cinta laut sebagai warisan jiwa bahari nenek moyang, dan di masa depan siap membangun kelautan demi kemajuan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Peningkatan Keselamatan Kapal Niaga dengan Sistem Pemuatan Berbasis Komputer Murdjito; Sujantoko; Setyo Nugroho; Eko Budi Djatmiko; Mahmud Mustain; Wisnu Wardhana; Wahyudi; Eka Wahyu Ardi
Sewagati Vol 7 No 3 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6433.005 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i3.495

Abstract

Peningkatan kualitas keamanan dan keselamatan pelayaran Kementerian Perhubungan telah mencanangkan zero accident dengan mengeluarkan standar yang terkait dengan teknologi kapal, kelengkapan peralatan keselamatan di kapal, dan sertifikasi awak kapal. Untuk menjamin keselamatan pelayaran, maka kapal harus dinyatakan laik laut jika ingin belayar. Walaupun demikian tingkat kecelakaan kapal di laut masih tinggi. Dalam rangka meningkatkan keselamatan pelayaran untuk mengatasi tingginya angka kecelakaan fatal maka diperlukan sarana pendidikan kepelautan yang memadai. Peningkatan mutu pendidikan formal dan sosialisasi tentang keselamatan pelayaran perlu disosialisasikan lebih luas dan lebih baik. Kecelakaan kapal sering disebabkan oleh tidak dilakukannya penataan muatan yang sistematis dan tidak dilakukannya perhitungan stabilitas secara akurat. Dengan alat perencanaan muatan berbasis komputer, maka perhitungan stabilitas kapal yang akurat dan otomatis dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran arti pemuatan dan stabilitas kapal pada operasi muat kapal. Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini adalah membuat prototipe materi pelatihan dan pendidikan keselamatan kapal secara sistematis dan terstruktur dengan perangkat lunak yakni iStow. Urgensi peningkatan keselamatan kapal sangat tinggi, mengingat kecelakan kapal sering kali bersifat fatal. Sehingga dapat mengganggu kehidupan sosial dan kegiatan perekonomian. Pemanfaatan teknologi tinggi akan dapat berkontribusi dalam meningkatkan keselamatan pelayaran dan kesejahteraan awak kapal.