Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PEMILIHAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN SISTEM Sutikno, Sutikno; Soedjono, Eddy Setiadi; Rumiati, Agnes Tuti; Trisunarno, Lantip
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Vol 11, No 1 (2010): JEP Juni 2010
Publisher : Universitas Muhammdaiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to compile the programs for poverty alleviation by community empowerment model and review the determination program as effectiveness evaluation poverty alleviation program which still can’t be worked properly. Stages the compiling program of poverty alleviation is mapping the socioeconomic conditions of the poor, basic infrastructure conditions, socio-cultural issues, and potential issues; identifying the hopes and predicting the economic development opportunities; creating the poverty alleviation program by SWOT analysis and planning implementation program with KPD. Based on the result of SWOT and scoring analysis, the selected programs are training and assistance, the establishment of cooperative saving and loans, clean water for poor households, rural development with the utilization of clean water, household waste management, and package education program A, B, and C.
PEMILIHAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN SISTEM Sutikno, Sutikno; Soedjono, Eddy Setiadi; Rumiati, Agnes Tuti; Trisunarno, Lantip
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Vol 11, No 1 (2010): JEP Juni 2010
Publisher : Universitas Muhammdaiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jep.v11i1.339

Abstract

This research aims to compile the programs for poverty alleviation by community empowerment model and review the determination program as effectiveness evaluation poverty alleviation program which still can’t be worked properly. Stages the compiling program of poverty alleviation is mapping the socioeconomic conditions of the poor, basic infrastructure conditions, socio-cultural issues, and potential issues; identifying the hopes and predicting the economic development opportunities; creating the poverty alleviation program by SWOT analysis and planning implementation program with KPD. Based on the result of SWOT and scoring analysis, the selected programs are training and assistance, the establishment of cooperative saving and loans, clean water for poor households, rural development with the utilization of clean water, household waste management, and package education program A, B, and C.
Implementasi Program Campus Social Responsibility (CSR) ITS pada Masyarakat Di Sekitar Kampus ITS Surabaya Rumiati, Agnes Tuti; Tucuan, Karina Pardinie; Azmi, Dewi Arfianty
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.48 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3340

Abstract

Keberadaan ITS memberikan pengharapan besar bagi masyarakat di sekitarnya terutama dalam usaha peningkatan sosial ekonomi. Untuk merealisasikan harapan warga di sekitar kampus, maka ITS bermaksud mengadopsi konsep tanggung jawab sosial perusahaan. Konsep perusahaan yang dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) akan disesuaikan oleh ITS menjadi campus social responsibility (CSR). Penelitian ini bertujuan menyusun program CSR ITS, yang dilaksanakan di masyarakat di sekitar Kampus ITS Sukolilo. Kegiatan CSR ITS akan melibatkan dosen dan mahasiswa ITS. Berdasarkan data dan kebijakan-kebijakan yang ada, maka disusun Visi CSR ITS yaitu ITS pioneer kawasan cerdas berteknologi, berwawasan bahari dan lingkungan. Sedangkan misi CSR ITS adalah Menciptakan Kawasan ITS dan Sekitarnya yang Aman, Nyaman dan Tentram; Membangun, Melestarikan dan Menumbuhkembangkan Kawasan Pesisir; Menciptakan Kawasan Cerdas, Berkelanjutan dan Manusiawi. Setelah disusun Visi dan Misi selanjutnya dapat membuat strategi dan roadmap untuk CSR ITS selama 5 tahun
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Semiparametrik Spline Maulana Ishaq; Agnes Tuti Rumiati; Erma Oktania Permatasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.91 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.16992

Abstract

Padi merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Produksi padi pada tahun 2014 sebesar 70,85 ton Gabah Kering Giling (GKG) mengalami penurunan sebesar 433,24 ribu ton (0,61 persen) dibandingkan tahun 2013. Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi penyumbang produksi padi terbesar di Indonesia. Hal ini yang menuntut Provinsi Jawa Timur untuk terus meningkatkan produksi padi demi ketercapaian swasembada pangan khususnya untuk masyarakat Jawa Timur dan umumnya untuk Indonesia. Penelitian ini akan membahas tentang faktor-faktor apa saja yang diduga mempengaruhi produksi padi Jawa Timur tahun 2014 menggunakan regresi semiparametrik spline. Hasil dari regresi semiparametrik spline menunjukkan factor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap produksi padi yaitu luas panen padi dan curah hujan, sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh signifikan adalah luas puso padi, realisasi pupuk bersubsidi, dan ketinggian rata-rata dari permukaan laut dengan nilai koefisien determinasi yang didapatkan adalah sebesar 99,17 persen.
Analisis Pengelompokan Mengenai Perubahan Struktur Kependudukan Dalam Menghadapi Era Bonus Demografi Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Meita Nike Harmanto; Agnes Tuti Rumiati; Kresnayana Yahya
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.788 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17628

Abstract

Pembangunan perlu didasarkan pada realita kependudukan secara berkelanjutan. Bonus demografi terjadi karena jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) di suatu wilayah jauh lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas). Struktur penduduk di Provinsi Jawa Timur didominasi oleh penduduk usia produktif pada periode 2010-2020. Tujuan penelitian ini membandingkan tiga kondisi yang berbeda untuk mengetahui perubahan struktur kependudukan periode 2010, 2014 dan 2020 berdasarkan proyeksi penduduk hasil SP 2010. Rasio ketergantungan terus mengalami penurunan sehingga beban tanggungan penduduk usia produktif menjadi berkurang. Variabel yang digunakan adalah kependudukan, ekonomi, kesejahteraan penduduk (pendidikan dan kesehatan) serta ketenagakerjaan. Berdasarkan hal tersebut dilakukan analisis faktor sehingga didapatkan tiga faktor utama yaitu faktor pembagunan manusia, kualitas dan kuantitas penduduk serta perekonomian sektor manufaktur. Hasil pengelompokkan dengan Ward’s Method berdasarkan faktor utama pada masing-masing tahun 2010 dan 2014 serta tahun 2020 (variabel kependudukan) didapatkan 3 kelompok. Variabel kependudukan cukup penting dalam perubahan transisi demografi, dimana kelompok 1 merupakan daerah pertanian kelompok 2 daerah perdagangan dan jasa serta kelompok 3 daerah industri. Variabel pembeda antar kelompok adalah kepadatan penduduk dan jumlah pekerja jasa di tahun 2010 dan 2014, sedangkan di tahun 2020 adalah jumlah penduduk perkotaan.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Semiparametrik Spline Maulana Ishaq; Agnes Tuti Rumiati; Erma Oktania Permatasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.298 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22451

Abstract

Padi merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Produksi padi pada tahun 2014 sebesar 70,85 ton Gabah Kering Giling (GKG) mengalami penurunan sebesar 433,24 ribu ton (0,61 persen) dibandingkan tahun 2013. Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi penyumbang produksi padi terbesar di Indonesia. Hal ini yang menuntut Provinsi Jawa Timur untuk terus meningkatkan produksi padi demi ketercapaian swasembada pangan khususnya untuk masyarakat Jawa Timur dan umumnya untuk Indonesia. Penelitian ini akan membahas tentang faktor-faktor apa saja yang diduga mempengaruhi produksi padi Jawa Timur tahun 2014 menggunakan regresi semiparametrik spline. Hasil dari regresi semiparametrik spline menunjukkan factor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap produksi padi yaitu luas panen padi dan curah hujan, sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh signifikan adalah luas puso padi, realisasi pupuk bersubsidi, dan ketinggian rata-rata dari permukaan laut dengan nilai koefisien determinasi yang didapatkan adalah sebesar 99,17 persen.
Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Status Balita Stunting di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Probit Biner Clara Dewanti; Vita Ratnasari; Agnes Tuti Rumiati
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.081 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.48519

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi dimana pertumbuhan anak tidak maksimal yang disebabkan oleh kekurangan gizi sejak dalam kandungan. Dampak yang ditimbulkan stunting dalam jangka panjang adalah menurunnya kemampuan kognitif dan kecerdasan seseorang sehingga dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia. Bank Dunia merilis riset yang menyatakan bahwa stunting merugikan Produk Domestik Negara sebanyak 3-11%. Pada tahun 2018, sebanyak 30,8% balita di Indonesia mengalami stunting. Angka ini berada di atas batas wajar yang ditetapkan WHO yakni 20%. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki prevalensi stunting di atas rata-rata nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik balita stunting di Jawa Timur serta memodelkan faktor-faktor yang memengaruhi stunting pada balita, serta membandingkan hasil klasifikasi data aktual dan hasil pemodelan menggunakan regresi probit biner. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Indonesian Family Life Survey 2015 dengan variabel respon berupa status gizi balita stunting yang dibagi dalam dua kategori yaitu balita dengan status gizi pendek dan sangat pendek. Variabel prediktor yang digunakan adalah BBLR, tinggi badan ibu, tingkat pendidikan ibu, pemberian ASI eksklusif, konsumsi pil penambah darah, jumlah anggota rumah tangga, dan status ekonomi rumah tangga. Jumlah data yang terkumpul sebanyak 146 balita dengan komposisi 102 balita pendek dan 44 balita sangat pendek. Variabel yang berpengaruh signifikan dengan nilai alfa sebesar 0,05 adalah tingkat pendidikan ibu dan pemberian ASI tidak eksklusif. Ketepatan klasifikasi yang dihasilkan oleh model sebesar 67,81%.
Pemodelan Contraceptive Prevalence Rate (CPR) di Provinsi Sulawesi Selatan Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dewi Wahyu Setyowati; Agnes Tuti Rumiati; I Nyoman Budiantara
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.51045

Abstract

Contraceptive Prevalence Rate (CPR) merupakan angka yang menunjukkan banyaknya pasangan usia subur yang sedang menggunakan kontrasepsi. Menurut World Population Data Sheet Tahun 2019 Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di antara negara ASEAN. Penelitian ini dilakukan menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated. Hal ini didasari karena pola yang terbentuk antar variabel prediktor dan variabel respon tidak mengikuti pola tertentu. Berdasarkan nilai GCV yang paling minimum, model terbaik adalah menggunakan kombinasi titik knot (3,3,3). Hasil pengujian signifikansi parameter menunjukkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian berpengaruh signifikan terhadap persentase CPR di Sulawesi Selatan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk miskin, persentase penduduk yang memiliki pendidikan ≤ SMA, dan persentase pengguna BPJS. Berdasarkan hasil pengujian asumsi residual disimpulkan semua asumsi terpenuhi dengan nilai koefisien determinasi dari model ini sama dengan 83,125%.
Pengelompokkan Mutu Sekolah Dasar Di Indonesia Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan dengan Metode Fuzzy C-Means Nur Achmey Selgi Harwanti; Agnes Tuti Rumiati
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.53312

Abstract

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi bangsa. Mutu pendidikan yang baik akan mencetak generasi yang berkualitas dan menjadi kunci untuk membangun dan memperbaiki negara. Dalam konsep pendidikan, pemerintah telah memberikan acuan agar sekolah di Indonesia memiliki kualitas yang baik, salah satunya adalah dengan menerbitkan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pada penelitian ini dilakukan pengelompokan mutu pendidikan pada 142.294 sekolah dasar tahun 2018 menggunakan metode Fuzzy C-Means pada sekolah dan kota di Indonesia dengan variabel yang digunakan adalah delapan standar nasional pendidikan yaitu standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar PTK, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Sebelum melakukan pengelompokkan dilakukan imputasi missing value dengan menggunakan metode regresi. Digunakan metode Fuzzy C-Means pada clustering dikarenakan data SNP SD di Indonesia memiliki banyak data outlier sehingga lebih cocok digunakan metode Fuzzy C-Means. Berdasarkan nilai pseudo f jumlah kelompok sekolah di Indonesia yang optimum adalah 4 dan jumlah kelompok kota di Indonesia yang optimum adalah 3. Hampir semua kota di Pulau Jawa berada pada cluster terbaik sedangkan kota di Pulau Papua hampir semuanya berada pada cluster yang kurang baik.
Klasterisasi Mutu Pendidikan SMA di Indonesia dan Analisis Pola Hubungan Antar Standar Nasional Pendidikan pada Masing-Masing Klaster Menggunakan SEM-PLS Arif Khoirul Anam; Agnes Tuti Rumiati; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.58212

Abstract

Mutu pendidikan yang baik akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Pada penelitian ini akan dilakukan pengelompokan mutu pendidikan jenjang SMA di Indonesia menggunakan metode Fuzzy C-Means dan dilanjutkan dengan analisis pola hubungan antar standar nasional pendidikan menggunakan metode Strustural Equation Modelling – Partial Least Square. Hasil klaster terbaik membagi mutu pendidikan menjadi empat kelompok. Sebagian besar Sekolah Menengah Atas di Indonesia sudah tergolong cukup baik dan perbandingan status sekolah negeri dan swasta pada masing-masing klaster tidak begitu signifikan. Mutu pendidikan di Indonesia terbilang belum merata karena masih ada beberapa provinsi yang memiliki proporsi sekolah cukup banyak pada klaster terendah. Pada analisis SEM terdapat beberapa pola hubungan yang tidak signifikan pada masing-masing klaster. Adanya pola hubungan yang tidak signifikan bukan berarti tidak bagus, namun kemungkinan tanpa adanya pengaruh dari variabel lain, variabel tersebut sudah baik.