Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pola Penataan Ruang Layanan Publik yang Smart, Berdasarkan Kajian Okupansi dan Attachment Pengguna (Objek Kasus : Ruang Layanan Publik di Kantor / Dinas di Pemerintah Kota Surabaya) Susy Budi Astuti; Mahendra Wardhana; Prasetyo Wahyudie; Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Desain Interior Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v6i1.9646

Abstract

Ruang layanan publik kantor identik dengan pintu gerbang imej layanan. Secara umum ruang layanan publik berfungsi antara lain area informasi, area tunggu, area penerima tamu, area layanan dan area sekuriti. Bentuk dan jenis area tersebut sangat tergantung pada karakter kantor/kedinasan. Terdapat fenomena bahwa adanya layanan satu atap, yaitu terdapat 2 atau lebih jenis kantor/kedinasan dalam satu bangunan gedung. Hal ini menjadi menarik, karena masing masing memiliki karakter layanan yang berbeda, namun dalam satu ruang layanan publik. Jenis layanan yang beragam yang terjadi di satu ruang di ruang layanan publik, sering menimbulkan disorientasi sebagai dampak dari ketidak efektifan penggunaan ruang. Penelitian ini bertujuan merumuskan pola okupansi dan attachment pengunjung di ruang layanan publik kantor PDAM Surya Sembada kota Surabaya, untuk menjadi row model penataan area dan penggunaan ruang. Penelitian dilakukan dengan cara observasi perilaku melalui rekam jejak guna mencermati pola aktivitas yang terjadi. Wawancara digunakan utuk melengkapi data. Rumusan Pola okupansi dan attachment pengunjung di ruang layanan publik kantor PDAM Surabaya diharapkan menjadi row model smart performance public space untuk keberlangsungan/sustainable environment. Luaran penelitian ini berupa paper yang dipublikasikan di jurnal nasional.
Studi Langgam Desain sebagai Dasar Mendesain Hotel Nanik Rachmaniyah; Lea Kristina Anggraeni; Chyntia Putri Adiwijaya
Jurnal Desain Interior Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.227 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v1i1.1452

Abstract

Pembangunan Kota Surabaya berdampak pada peningkatan berbagai sektor termasuk ekonomi dan pariwisata. Usaha perhotelan berkembang pesat sejak tahun 2013. Persaingan bisnis perhotelan meningkat. Masing-masing hotel perlu usaha yang lebih keras untuk menarik konsumen. Hotel tidak lagi hanya memperhatikan segi pelayanan dan suasana yang nyaman saja, tetapi juga perlu menghadirkan suasana dengan gaya/langgam tertentu yang berbeda dengan yang lain, terutama pada interiornya. Demi menciptakan suasana tersebut, maka diperlukan suatu pendalaman terhadap karakter langgam desain yang ingin diterapkan serta cara-cara yang tepat untuk mewujudkan langgam tersebut di dalam ruang.Objek desain yang menjadi bahan penelitian ini adalah sebuah hotel bisnis di sekitar Tugu Bambu Runcing di Kota Surabaya yang  berdiri sejak tahun 1975. Hingga saat ini hotel ini baru mengalami satu kali renovasi. Ini tentu sangat berdampak pada kualitas desain interiornya. Tuntutan dalam pemenuhan perkembangan desain ini menjadi penting apabila hotel ingin bersaing dengan hotel-hotel sekelas lainnya.Penelitian dilakukan untuk mengetahui langgam desain manakah yang paling sesuai untuk diterapkan pada interior hotel bisnis yang sudah berdiri cukup lama. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 25 orang pengunjung hotel. Melalui kuisioner ini, dapat diketahui bahwa pengunjung menginginkan adanya renovasi pada objek desain. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langgam desain yang diinginkan mayoritas pengunjung hotel adalah langgam modern klasik dengan  sentuhan  Jawa.  Dalam  menerapkan  langgam desain  ini,  kesatuan elemen-elemen desain menjadi aspek penting dalam penentuan berhasil tidaknya penerapan langgam desain tersebut. ABSTRACT Surabaya city development has impact on the increase in the development of various sectors including economy and tourism. Hotel business has grown rapidly since 2013. The competition in hospitality business increase, so that each hotel needs more effort to attract customers. The hotel is no longer just paying attention to terms of service and comfortable atmosphere, but also need to bring the atmosphere of certain design style that different from the others, especially in the interior. In order to create such atmosphere, a deepening character of design style need to be applied as well as the proper ways to achieve these design styles in space.Objects design of the study is an bussines hotel near “Bambu Runcing” monument in Surabaya, which has stood since 1975. Up unil now, the hotel has only been renovated once. This would greatly impact on the quality of its interior design. The fullfilment demands of the development on its design becomes important when the hotel want to compete with others in its class.The purpose of the study is to determine the most suitable design style to be applied on the interior of the bussines hotel in Surabaya. The study was conducted by distributing questionnaires to 25 visitors. Through this questionnaire, it is known that visitors want a renovation on the objects’ design. The study concluded that the desired style of the majority of hotel visitors is modern classic with a touch of Java style. To apply this design style, unity of design elements becomes an important aspect in determining the success or failure in the implementation of the design style.Keywords : Design, Hotel, Style
Sudut Virtual dalam Interior Hunian sebagai Presentasi Diri Digital Yasmin Zainul Mochtar; Prasetyo Wahyudie; Susy Budi Astuti; Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Desain Interior Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v6i2.11788

Abstract

Wabah Covid-19 telah mendorong banyak perubahan gaya hidup dari masyarakat. Kegiatan pembelajaran dan bekerja yang dahulu dilakukan secara tatap muka dari sekolah dan kantor, kini bergeser menggunakan media video conference dan dilakukan dari dalam rumah. Dengan fenomena ini, rumah yang pada awalnya adalah bersifat privat akhirnya bisa diakses secara visual oleh publik secara digital. Penelitian ini bermaksud mengkaji sudut virtual yang digunakan untuk kepentingan video conference dan melihat bagaimana pengguna menyesuaikan diri dengan kebutuhan ruang yang baru tersebut, hubungan pilihan latar interior yang ditampilkan dengan presentasi diri secara digital. Mahasiswa diambil sebagai sampel untuk penelitian ini dengan pengambilan data dengan kuesioner dan foto latar interior video conference. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis dengan survei dan metode visual dengan menggunakan autofotografi.The Covid-19 pandemic has pushed many lifestyle changes. Learning and working activities that were previously carried out face-to-face from schools and offices have now shifted by using video conference media and is carried out from inside the home. With this phenomenon, a house that is originally a private area, can be accessed visually by the public digitally. This study intends to examine the virtual spot used for video conferencing and see how users adapt to the needs of the new space, the relationship between the choice of interior background and digital self-presentation. Students were taken as samples for this research by collecting data with questionnaires and interior background photos for video conference. The method used in this research is analytical by survey and visual method by using autophotography.
Kajian Penerapan Ergonomi dalam Perancangan Bangunan Sekolah Dasar, Studi Kasus SDN Bubutan IV Surabaya Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Desain Interior Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1792.499 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2378

Abstract

Alasan orang tua memilih sekolah yang baik, sering diukur dengan fasilitas dan prestasi sekolah tersebut. Orang tua sering memilih untuk menyekolahkan di sekolah swasta atau sekolah negeri favorit, meskipun lokasinya jauh dari rumah mereka. Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan program SDN Merger sebagai solusi dari permasalahan tersebut. SDN Merger merupakan program penggabungan dua atau lebih sekolah dasar negeri yang memiliki lokasi saling berdekatan dan kekurangan murid. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, dan mendorong tercapainya prestasi bagi siswa, guru dan sekolah itu sendiri.Perencanaan pembangunan gedung sekolah dasar SDN Bubutan IV memperhatikan 3 faktor utama, yaitu : 1) Faktor manusia sebagai pengguna, khususnya siswa SD dengan rentang usia 6 - 12 tahun, menggunakan pendekatan ergonomi dan antropometri, 2) Faktor lingkungan sekitar, untuk dapat mengoptimalkan lingkungan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar; dan 3) Faktor kebijakan pemerintah yang berlaku seperti tertulis pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).Perencanaan pembangunan mengoptimalkan penggunaan lahan untuk memenuhi kebutuhan kelas, area terbuka sebagai sarana bermain dan olah raga, organisasi ruang dan KM/WC, keamanan siswa dalam beraktifitas dan meningkatkan kosentrasi belajar siswa, serta pemanfaatan sinar matahari sebagai penunjang pencahayaan alami.Kata kunci: Ergonomi; SDN Bubutan IV Surabaya; Standarisasi Bangunan SD ABSTRACT The parents reason to choose a good school are often measured by the facilities and the achievement. They often choose a non public school or the favourite public school eventhough far away from their homes. The Surabaya’s City Government has developed a program to resolve this problem, it’s called SDN Merger. As the name implies, the program is merged some elementary public school which near to each other and few students become one public school. The main purpose of this program are to developed the school facilities and encourage achievement of students, teachers and the public school itself.The planning construction of elementary public school SDN Bubutan IV Surabaya, based on 3 factors, are : 1) human factor as user, especially elementary school students with age range 6-12 years, using ergonomic and anthropometry approach, 2) environmental factors, to be able to optimize environment as Supporting teaching and learning activities; And 3) prevailing government policy factors as written in the Minister of National Education Regulation No. 24 of 2007 on Standards of Facilities and Infrastructure for Primary Schools / Elementary Schools (SD / MI), Junior High Schools / Madrasah Tsanawiyah (SMP / MTs) and Senior High School / Madrasah Aliyah (SMA / MA).The planning construction of elementary public school SDN Bubutan IV Surabaya, optimized land used to set up the needs of the classes, open area as playground and sports activities, lay out for organization room, students safety and improve student’s concentration also used natural lighting to support the classroom lighting.Keyword :Ergonomic; SDN Bubutan IV Surabaya; Elementary building standaritation
Desain Toilet dan Tempat Wudhu Masjid Budiono Budiono; Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Desain Interior Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.077 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2374

Abstract

Desain toilet dan ruang wudhu di fasilitas publik seperti di kantor, pertokoan, sarana hiburan-rekreasi, hotel, restaurant dan bangunan masjid, sebagian besar belum mengakomodasi kebutuhan ‘bebas najis’ dan privasi aurat penggunanya serta belum memperhatikan lay out toilet, sehingga posisi kloset dan urinal tidak menghadap / membelakangi arah kiblat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu disusun konsep desain dan alternative desain toilet dan tempat wudhu yang lebih Islami. Untuk mewujudkan interior toilet yang Islami tersebut khususnya pada bangunan masjid, maka perlu dilakukan kegiatan penyusunan konsepsi desain toilet dan ruang wudhu yang Islami. Konsep desain ini diperlukan untuk meningkatkan wawasan takmir masjid terhadap persoalan dan solusi fisik dari desain toilet dan ruang wudhu, serta menghasilkan satu alternatif desain sebagai acuan atau langsung dikonstruksi pada kegiatan pembangunan baru atau renovasi.Konsep desain toilet dan ruang wudhu yang Islami terutama adalah ide tentang bagaimana mendesain urinoir yang dapat menghindari terjadinya percikan balik/cipratan urin (najis) sehingga tidak mengenai tubuh atau pakaian pengguna, serta bagaimana cara meningkatkan privasi visual (aurat) pengguna saat buang air, dan bagaimana menata lay out toilet dan ruang wudhu sehingga tidak menghadap atau membelakangi kiblat. Konsep tersebut diimplementasikan dalam bentuk alternatif desain beruba gambar pradesain.Dengan adanya konsep desain dan alternatif desain yang Islami diharapkan masyarakat Muslim sebagai penduduk mayoritas di negeri ini tidak gamang dan ragu lagi untuk menggunakan, yang pada gilirannya akan meningkatkan pelayanan masjid pada para jamaahnya karena jamaah akan semakin merasa aman dan nyaman. Yang dijadikan kasus pada studi ini adalah toilet dan ruang wudhu masjid Al-Falah dan Masjid Ampel Surabaya. ABSTRACTThe design of toilets and ablution room in public facilities such as in offices, shops, entertainment-recreation facilities, hotels, restaurants and especially mosque buildings have not yet accommodated the needs of 'free of unclean' and aurat privacy and also have not yet paid attention to lay out toilets, so the position of the toilet and the urinoir avoiding facing / backing towards Qibla. Based on this, it is necessary to prepare the Islamic design concept of toilet and ablution room. This design concept is needed to improve the insight of ‘the mosque's takmir’ on the issues and physical solutions of toilet design and ablution room, and to produce an alternative design as a reference to new building construction or renovation activities.The Islamic design concept of toilet and ablution room is primarily an idea of how to avoid splashes of urine so that it does not affect the body or clothing of the user, and how to better maintain the user's visual privacy while urinating, and not facing or back to Qibla. This concept is implemented in an alternative design in the form of pre-design drawings.With the Islamic design concept and alternative design, it is expected that the Muslim community as a majority citizen in this country will not be hesitant to use, which in turn will improve the mosque's service to its congregation because the congregation will feel more secure and comfortable. The case in this study is the toilet and ablution room of Al-Falah Mosque and Ampel Mosque in Surabaya.Keyword: ablution; aurat; Islami; Qibla; toilet; unclean.
Peningkatan Motivasi Komunikasi Oral bagi Siswa SLB Tunarungu dengan Ruang Kelas Berkonsep Tipografi Interaktif & Natural Talita Rahmanea; Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.36832

Abstract

Pendidikan luar biasa di Indonesia bagi penyandang difabelitas merupakan sebuah kebutuhan yang krusial. Anak berkebutuhan khusus (ABK) mendapat pendidikan berupa Pendidikan Luar Biasa dengan bentuk sarana Sekolah Luar Biasa. Bagi Sekolah Luar Biasa khusus tunarungu, secara umum menekankan kebutuhan dari siswanya untuk dapat berkomunikasi, terutama secara oral melalui kurikulum pendidikan dan sistem pembelajaran yang menunjang, sedangkan secara infrastruktur bangunan mayoritas masih belum mendukung kebutuhan tersebut. Redesain interior ruang kelas siswa dirasa perlu guna menambahkan semangat belajar komunikasi oral siswa, terutama dalam ruang kelas yang digunakan sehari-hari. SLB-B Karya Mulia Surabaya merupakan salah satu sekolah luar biasa khusus tunarungu yang menyediakan empat jenjang sekaligus serta menawarkan fasilitas untuk umum di Surabaya. Selain memberikan pelayanan dalam pendidikan dari jenjang TKLB hingga SMALB, SLB-B Karya Mulia Surabaya juga memiliki pelayanan terapi. Dalam tahap pembelajaran komunikasi, jenjang usia yang sesuai dan paling efektif adalah sejak dini, terutama ketika menginjakkan kaki di jenjang sekolah dasar. Pengembangan desain interior ruang kelas SDLB-B Karya Mulia Surabaya menggunakan konsep tipografi interaktif natural yang memperhatikan unsur alam yang ada pada lingkungan sekitar anak dan unsur tipografi yang dikemas dalam bentuk interaktif sebagai bagian dari media edukasi penyandang tunarungu. Perencanaan desain ruang kelas mengutamakan unsur warna yang bersifat terapis, penggunaan material alam seperti kayu yang memberikan kesan relaksasi, serta penggunaan tipografi pada mural dinding dan bentukan elemen estetis. Penerapan konsep interaktif natural tipografi pada desain interior ruang kelas SDLB-B Karya Mulia Surabaya diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa-siswi tunarungu dalam berkomunikasi secara oral dan mampu utnuk berkomunikasi dengan masyarakat di sekitarnya
Redesain Interior Fasilitas Pelayanan Administrasi Umum Universitas Kristen Indonesia (UKI) Berkonsep Modern Natural dengan Penerapan Nilai-Nilai Kristiani Audrey Vanessa; Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.56951

Abstract

Universitas Kristen Indonesia (UKI) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta Kristen dalam eksistensinya sebagai lembaga institusi pendidikan selalu menjaga kualitas dan pelayanan bagi mahasiswa, calon mahasiswa, para orangtua, hingga masyarakat umum. Salah satu alasan calon mahasiswa dalam memilih kampus yaitu faktor fisik bangunan serta fasilitas sarana dan prasarananya. Fenomena ini menjadi dasar bagi UKI untuk mendesain ulang interior pada sarana dan prasarana fasilitas pelayanan administasi umum, untuk menunjang aktifitas sivitas akademik. Desain interior pada pelayanan administrasi umum, meliputi tiga ruang terpilih, yaitu lobi utama, ruang seminar, serta information office. Konsep desain interior yang dapat menyelaraskan visi dan misi UKI, dengan menerapkan nilai-nilai kristiani dalam langgam modern natural. Konsep desain diperoleh berdasarkan metodologi desain yang meliputi tahapan pengumpulan data, observasi lapangan, wawancara, dan pembuatan desain. Nilai-nilai kristiani muncul dalam filosofi melayani dan menunjang kegiatan sivitas akademik UKI. Simbol-simbol kristiani yang digunakan adalah simbol salib dan burung merpati, juga menggunakan kutipan-kutipan rohani yang dapat memotivasi pembacanya. Nilai-nilai dan simbol-simbol kristiani diterapkan dalam desain yang dapat dinikmati oleh semua kalangan di sivitas akademik UKI, yang terdiri dari multikultural, agama dan suku. Konsep yang digunakan adalah transformasi bentuk. Transformasi bentuk diatas diterapkan pada elemen lantai, dinding, plafon, furnitur dan elemen estetis. Transformasi bentuk nilai dan simbol kristiani memberikan tampilan desain yang modern, dan dapat selaras dengan langgam natural. Sehingga tercapai suasana interior yang ramah, hangat, dan nyaman. Suasana tersebut diharapkan mampu memberikan rasa senang dan motivasi dalam belajar dan beraktifitas di lingkungan Kampus UKI.
Redesain Interior Oura Cafe Malang Berlanggam Natural Minimalis dengan Mengoptimalkan Ruang Usaha Hilmy Rasyad; Lea Kristina Anggraeni
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.57713

Abstract

Bisnis kuliner di kota Malang berkembang cukup besar, mulai dari warung kopi, angkringan, café, hingga restoran. Salah satunya adalah Oura café, cafe yang diperuntukan bagi kalangan muda hingga keluarga, dengan menu makanan ringan hingga makanan berat. Lokasi Oura café sangat strategis, berada di kawasan perumahan menengah keatas, kawasan pendidikan dan perkantoran. Disekitar Oura café juga banyak café dengan pangsa pasar yang sama. Hal ini mengakibatkan persaingan bisnis kuliner di kawasan tersebut cukup tinggi. Oura café memiliki lahan yang masih belum terpakai secara optimal. Salah satu usaha Oura café untuk memenangkan persaingan bisnis kuliner ini selain citarasa makanan juga mempertimbangkan suasan dan fasilitas yang disediakan café bagi pengunjungnya. Solusi desain untuk membangun suasana dan karakter Oura café, dengan meredesain interior eksisting yang ada dan mengoptimalkan ruang dan lahan pada eksisting. Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian berdasarkan observasi, kuesioner, dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat dijadikan acuan untuk redesain Oura Café dalam menghadapi persaingan di bidang kuliner, Penambahan fasilitas pada Oura café, didasarkan pada observasi dan fenomena tren yang ada di Kota Malang. Fasilitas yang ditambahkan pada Oura café didesain dengan mengoptimalkan lahan yang ada dengan menyediakan fasilitas yang bersifat multifungsi yang banyak dibutuhkan oleh pengunjung sekitar Oura café, dengan menerapkan langgam natural minimalis. Fasilitas penunjang yang diterapkan antara lain co-working space yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul komunitas, baik untuk berdiskusi atau membuat event khusus. Penambahan ruang private untuk mengadakan kegiatan pesta yang sering diadakan oleh pengunjung café sehingga dapat mengurangi kebisingan kepada pengunjung lainnya. Penambahan outdoor café pada rooftop lantai dua, yang dapat difungsikan sebagai tempat kursus yoga yang juga sedang tren di kota Malang. Sebagai bangunan komersial public, maka desain pada Oura café mempertimbangkan estetika pada setiap sudut ruangnya, untuk memberikan pengalaman baru di café sekaligus sebagai pembeda dari café sejenis di sekitarnya.
Revitalisasi Desain Interior Pasar Tradisional Berdasarkan Preferensi Pengguna Meutia Zulfa Arianti; Susy Budi Astuti; Prasetyo Wahyudie; Lea Kristina Anggraeni; Yasmin Zainal Mochtar
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/iptek_desain.v21i1.12641

Abstract

Abstrak—Pasar tradisional adalah sebuah institusi relasi sosial tempat melakukan transaksi bisnis yang masih mempertahankan ciri-ciri tradisionalnya. Dalam konteks masa kini, ciri-ciri ’tradisional’ yang dimaksud adalah citranya yang lembap, kumuh, memiliki lantai licin, dan gang-gang sempit. Meskipun begitu, pasar tradisional tetap saja diminati karena berbagai alasan. Oleh karenanya, harus diadakan revitalisasi pasar tradisional agar bisa memfasilitasi pengguna dengan lebih baik lagi, termasuk dalam tinjauan desain interior. Penelitian ini mengkaji preferensi dan minat pengguna untuk revitalisasi desain interior pasar tradisional tersebut melalui jajak pendapat. Hasil jajak pendapat melalui metode kuesioner digunakan untuk menghasilkan suatu rekomendasi desain yang dapat diaplikasikan ke objek kasus yaitu gedung pasar Puspa 1 dan 2, Puspa Agro Jatim.  Abstract—A traditional market is an institution of social relations where business transactions are carried out, which still maintains its traditional characteristics. In today's context, the 'traditional' characteristics in question are the image of a damp, shabby place that has slippery floors and narrow alleys. Even so, traditional markets are still in demand for various reasons. Therefore, it is necessary to revitalize traditional markets in order to better facilitate users, including from an interior design point of view. This research examines user interest in revitalizing the interior design of the traditional market through a poll. The results of the poll through the questionnaire method were used to produce a design recommendation that could be applied to the case object, namely the Puspa 1 and 2 buildings in Puspa Agro Jatim.  
Desain Modul Terapi Sensori Integrasi dan Elemen Estetis Interior dengan Media Puzle Bertekstur Lea Kristina Anggraeni; Susy Budi Astuti; Prasetyo Wahyudie; Onna Anieqo Tanadda; Yasmin Zainul Mochtar
Jurnal Desain Interior Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v7i2.15453

Abstract

Sensori integrasi (SI) dipahami sebagai proses mengenal, mengubah, dan membedakan sensasi dari sistem sensori untuk menghasilkan suatu respons berupa “perilaku adaptif bertujuan”. Kemampuan respon adaptif seorang anak, merupakan dasar berkembangnya keterampilan yang lebih komplek. Sensori integrasi dapat mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak, khususnya bagi anak dengan gangguan kemampuan terkait sensori perabaan, motorik kasar, motorik halus, kepekaan sendi dan keseimbangan. Semakin sering berlatih, semakin optimal hasilnya. Dengan demikian, semakin banyak orangtua dapat melatih sensori integrasi anak di rumah, semakin besar peluang teratasinya gangguan tersebut. Aktifitas meningkatkan kemampuan sensori integrasi pada anak dapat dilakukan sambil bermain dengan alat permainan yang dapat dimodifikasi sendiri. Seringkali alat-alat terapi tersebut memerlukan ruang penyimpanan tersendiri agar ruangan tetap rapi dan bersih. Penelitian menggunakan metode eksperimen, dengan membuat dan mengujikan modul kepada dua anak berusia 4 tahun, untuk melihat ketercapaian pemenuhan kebutuhan terapi dan komposisi elemen estetis interior. Hasil penelitian berupa modul puzzle bertekstur dengan alternatif komposisi penggunaan modul untuk berbagai kegiatan bermain untuk mengoptimalkan sensori integrasi, serta penyimpanan modul yang sekaligus dapat menjadi elemen estetis interior. Sebagai elemen estetis interior, keberadaan modul terapi dapat menyatu dengan ruangan, memberikan nuansa yang berbeda dan estetis, serta mengurangi kebutuhan sarana penyimpanan.