Andi Andi
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN INSENTIF FINANSIAL DAN INSENTIF NON-FINANSIAL BAGI STAF KANTOR PERUSAHAAN KONSULTAN Kevin Wisely Samjaya; Vincentius Stanley; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.858 KB)

Abstract

Pemberian insentif seringkali digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas para staf karyawan. Terdapat dua jenis insentif yang dapat diberikan yaitu insentif finansial dan insentif non-finansial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kepentingan dan kepuasan antara insentif finansial dan insentif non-finansial bagi staf karyawan kantor perusahaan konsultan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang ditujukan kepada 60 staf karyawan yang bekerja pada lima perusahaan konsultan yang ada di Surabaya.Dari jawaban kuesioner para responden didapatkan bahwa staf karyawan kantor perusahaan konsultan lebih mementingkan insentif finansial daripada insentif non-finansial. Tunjangan hari raya merupakan insentif finansial yang dianggap paling penting oleh mereka. Sedangkan jam kerja yang fleksibel merupakan insentif non-finansial yang dianggap paling penting. Untuk tingkat kepuasan, staf karyawan kantor perusahaan konsultan mayoritas sudah merasa cukup puas dengan insentif yang telah mereka terima dari perusahaan tempat mereka bekerja.
FAKTOR PENYEBAB TINDAKAN TIDAK AMAN PEKERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI Michael Hans Ryan; Wilson Andrianto; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.333 KB)

Abstract

Industri konstruksi yang sedang berkembang pesat di Indonesia merupakan industri yang tidak akan terlepas dari kecelakaan kerja yang ada pada pekerja konstruksi. Tindakan setiap kontraktor pada proyek sangat menentukan lingkungan keselamatan kerja baik dari segi persedian dan pengawasan yang ketat meliputi prosedur yang harus bisa diperbaiki setiap saat. Pekerja memiliki hak yang sama dengan pekerja yang tidak ada di lapangan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja , sebagian besar pekerja proyek di Indonesia masih memiliki tingkat kesadaran dan pengetahuan yang rendah mengenai keselamatan kerja. Banyak tindakan tidak aman yang sering dilakukan pekerja yang menurut mereka masih dalam kondisi wajar / boleh dilanggar maka tindakan tidak aman masih dapat terjadi dan menghasilkan kecelakaan kerja yang berpengaruh untuk kontraktor yang tidak mencapai zero accident dan terlambatnya proyek.Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada pekerja besi , pekerja kayu , pekerja finishing dan lainnya yang ada di Surabaya. Melalui analisis deskriptif dengan mencari nilai rata-rata tertinggi menurut responden, ditemukan beberapa hasil yaitu: tindakan tidak aman yang sering dilakukan pekerja adalah mengabaikan menggunakan APD (alat pelindung diri) , merokok sembarangan di dalam proyek , bekerja dengan kecepatan tidak aman dan untuk menemukan faktor penyebabnya , penulis menggunakan metode one sample t – test dengan bantuan program SPSS yang mendapatkan hasil bahwa faktor penyebabnya adalah kebiasaan masa lalu pekerja yang sudah lama berkecimpung di dunia konstruksi.
PERENCANAAN DAN EVALUASI KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN PEMANCANGAN PADA PROYEK “X” DI SURABAYA Billy Susilo; Jessica Adelia; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2016): AGUSTUS 2016
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.441 KB)

Abstract

Pondasi adalah salah satu bagian struktur yang paling penting. Namun keselamatan kerjanya sering kali diremehkan dan tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Penulis bermaksud untuk membuat penelitian yang bertujuan memahami tahap perencanaan keselamatan kerja pekerjaan pemancangan dan menghitung nilai keselamatan kerjanya dengan menggunakan indikator nilai Percentage of Safe Work Packages (PSW) melalui metode Safety Planning and Controlling (SPC). Selain itu juga untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kegagalan pelaksanaan rencana keselamatan pada pekerjaan pemancangan. Data dikumpulkan dengan melakukan pengamatan rutin secara langsung selama 8 minggu di sebuah proyek konstruksi di Surabaya yang sedang berada pada tahap pekerjaan pondasi. Dari hasil pengamatan dalam rentang 8 minggu tersebut, penulis mendapati nilai Percentage of Safe Work Packages (PSW) dari pekerjaan pemancangan pada proyek tersebut memiliki rata-rata cukup rendah, yaitu sebesar 46,77%. Penyebab kegagalan yang paling utama adalah adanya pekerja yang tidak memakai alat pelindung diri seperti sebagaimana yang telah disyaratkan dalam Job Safety Analysis. Melalui hasil-hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa keberadaan Job Safety Analysis belum dimanfaatkan secara tepat oleh kontraktor pemancangan. Tampak pula sikap pekerja yang mencerminkan ketidakpedulian mereka terhadap rencana keselamatan yang ada. Selain itu kontraktor juga cenderung tidak tegas terhadap rencana keselamatan kerja, yang menjadikan pekerja semakin tidak patuh kepada aturan-aturan tersebut.
MONITORING JADWAL SUATU PROYEK SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPI DAN PPC Vincent Sukiman; Yohanes Yan; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.197 KB)

Abstract

Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, jadwal pelaksanaan proyek konstruksi merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pengendalian proyek demi tercapainya waktu pelaksanaan yang direncanakan akan tetapi ada pekerjaan di proyek kosntruksi yang tidak dapat selesai sesuai dengan jadwal rencana. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan monitoring jadwal proyek menggunakan metode SPI dan PPC. Studi kasus dilakukan pada proyek sekolah 5 lantai, untuk masing - masing area TK dan SD - SMP. Monitoring yang dilakukan hanya untuk pekerjaan struktur selama 14 minggu dari durasi rencana pekerjaan struktur sekitar 1 tahun lebih 2 bulan, setelah monitoring dilakukan selama 14 minggu didapatkan bahwa jadwal proyek tersebut mengalami keterlambatan dan memiliki hasil nilai SPI sebesar 79,214% dan hasil nilai PPC 52,117%. Keterlambatan tersebut disebabkan oleh faktor yang paling dominan selama 14 minggu pengamatan yaitu faktor material terutama pada area TK. Faktor ini muncul karena pekerjaan yang akan dilakukan tidak mendapat suplai material yang dibutuhkan
PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT UNTUK ANALISA KETERLAMBATAN PEKERJAAN STRUKTUR SUATU PROYEK DENGAN METODE TIME IMPACT ANALYSIS Resano Darmawan; Lorenz Saputra; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.359 KB)

Abstract

Keterlambatan proyek merupakan suatu peristiwa yang sering ditemui pada proyek konstruksi, yang menyebabkan bertambahnya durasi proyek dan biaya yang dikeluarkan. Delay Analysis Method hadir di dunia konstruksi untuk membantu suatu proyek dalam melakukan analisa keterlambatan. Salah satu metode yang digunakan yaitu Time Impact Analysis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keterlambatan pada proyek gedung bertingkat di Surabaya yang sedang berjalan dengan menggunakan metode Time Impact Analysis. Metode ini dilakukan dengan membandingkan As Planned Schedule dengan Impacted Schedule menggunakan bantuan Microsoft Project.Analisa membutuhkan Master Schedule yang diolah menjadi As Planned Schedule, gambar struktural sebagai alat bantu studi kasus, dan pengamatan selama 2 bulan serta konsultasi pada pihak proyek sehingga data dapat diproses menjadi Impacted Schedule. Impacted Schedule didapat dengan memasukkan fragnet ke dalam As Planned Schedule. Fragnet berisi detil dari aktivitas keterlambatan yang didapat selama pengamatan 2 bulan. Dari analisa dapat disimpulkan bahwa terdapat aktivitas struktural yang mengalami keterlambatan hingga menyebabkan tanggal penyelesaian proyek mengalami kemunduran dan keterlambatan yang terjadi disebabkan dari pihak kontraktor dan dari pihak eksternal proyek.
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB POOR WORKMANSHIP DAN ANTISIPASINYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Ronald Winarto; Ryan Chrismawan Sukamto; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.215 KB)

Abstract

Cacat konstruksi merupakan hal yang sering terjadi pada proyek konstruksi. Terdapat tiga penyebab cacat konstruksi yaitu poor design, poor workmanship dan poor material. Penyebab cacat konstruksi yang paling sering terjadi yaitu poor workmanship. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor penyebab poor workmanship yang paling sering terjadi dan tingkat kesulitan antisipasinya, dan mengidentifikasi antisipasi yang efektif dalam mengatasi faktor penyebab poor workmanship. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebar pada proyek konstruksi di Surabaya. Kuesioner ini disebar kepada 105 responden yang terdiri dari 70 pekerja dan 35 staf kontraktor. Faktor penyebab poor workmanship yang paling sering terjadi dan sulit diantisipasi menurut staf kontraktor adalah cuaca buruk. Faktor penyebab poor workmanship yang paling sering terjadi menurut pekerja adalah waktu terbatas. Faktor penyebab poor workmanship yang paling sering terjadi dan sulit diantisipasi dapat diantisipasi dengan pengelolaan manajemen yang baik dan perketatan pengawasan oleh kontraktor.
INSPEKSI FABRIKASI DAN EREKSI PADA KONSTRUKSI BAJA PROYEK GEDUNG P1-P2 UK PETRA SURABAYA Alfio Julianto Berdikari; Andrean Budhi Hartanto; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015): AGUSTUS 2015
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.366 KB)

Abstract

Konstruksi baja merupakan hal yang sangat banyak dipakai secara luas sebagai konstruksi bangunan. Inspeksi yaitu memantau hasil proyek tertentu untuk menentukan apakah hasil proyek tersebut memenuhi standar kualitas yang sesuai dan megidentifikasi cara untuk menghilangkan penyebab kinerja yang tidak memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat melakukan inspeksi dalam fabrikasi dan ereksi konstruksi baja.Metode penelitian yaitu dimulai dengan pembuatan form checklist dengan referensi dari studi literatur. Pengumpulan data dilaksanakan dengan sistem pengamatan dan pencatatan secara langsung langsung. Pengolahan data dilakukan dengan skala frekuensi dari data yang didapatkan.Hasil penelitian berupa analisa frekuensi setiap faktor inspeksi fabrikasi dan ereksi sebelum perbaikan dan setelah dilakukan perbaikan. Faktor yang paling sering tidak dilakukan dengan baik pada fabrikasi dan ereksi adalah pada proses penyimpanan.
PERMASALAHAN KONTRAK LUMP-SUM PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Steven Wijaya; Denny Pranajaya; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.01 KB)

Abstract

Suatu proyek konstruksi tidak pernah terlepas dari permasalahan kontrak, terutama pada proyek-proyek konstruksi yang menggunakan kontrak Lump-Sum. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat mengakibatkan perubahan harga kontrak. Dalam sebuah proyek konstruksi seringkali perubahan harga kontrak yang terjadi pada kondisi aktual tidak sesuai dengan kondisi harapan masing-masing pihak. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti permasalahan-permasalahan pada kontrak Lump-Sum apa saja yang paling sering terjadi. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perubahan harga kontrak terkait permasalahan kontrak Lump-Sum pada kondisi aktual dan harapan menurut pihak kontraktor. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada project manager, site engineer, site manager, quantity surveyor, dan lainnya yang ada di Surabaya. Melalui analisis deskriptif dengan mencari nilai rata-rata tertinggi menurut responden, permasalahan pada kontrak Lump-Sum yang sering terjadi adalah item pekerjaan tidak terdapat dalam gambar tender, tetapi terdapat dalam gambar konstruksi (Forcon). Hasil pengujian Chi-Square Test menunjukkan bahwa pada kondisi aktual dan harapan, sebagian besar permasalahan sudah bisa ditentukan perubahan harga kontraknya karena nilai yang diperoleh signifikan
PERBANDINGAN PPC DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA DUA PROYEK APARTEMEN Jonathan Jonathan; Anton Anton; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.346 KB)

Abstract

Dalam perkembangan dunia konstruksi yang semakin komplek, sering terjadi pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal perencanaan yang ada pada action plan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai suatu perencanaan proyek dengan menghitung Percent Plan Completed dan juga mendapatkan faktor-faktor penyebab tidak tercapainya rencana pekerjaan (Reason Not Complete). Hal ini dilakukan dengan menerapkan kontrol aliran kerja yang berkesinambungan agar perencanaan menjadi lebih handal. Selain itu juga akan diteliti mengenai penggunaan kontrol aliran kerja sistem last planner pada suatu proyek konstruksi. Penelitian ini telah dilakukan selama 19 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata PPC (Percent Plan Completed) sebesar 61,15% dan 57,32%, kemudian faktor penyebab dominan tidak terselesaikannya pekerjaan dalam proyek ini adalah faktor predecessor. Selain itu proyek yang diamati ini sedikit melakukan kontrol aliran kerja sistem last planner. Dimana aliran kerja yang dilakukan yaitu action plan2 mingguan dan daily meeting yang dilakukan seminggu sekali.
PANDANGAN HARAPAN DAN REALITA KONTRAKTOR TERHADAP PERANAN OWNER DALAM KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT DI SURABAYA Yusuf Brotorahardjo; Yongki Chandra; Andi Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seringkali keberhasilan suatu proyek dikaitkan dengan faktor biaya, mutu/kualitas, dan waktu. Namun disamping itu, faktor keselamatan kerja merupakan hal yang tidak dapat dilupakan begitu saja. Selain kontraktor, owner juga turut berpartisipasi dalam manajemen keselamatan kerja. Owner dapat berperan aktif dalam keselamatan kerja pada tahap pemilihan kontraktor, kontrak, prakonstruksi, dan konstruksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui harapan, realita serta perbandingan harapan dengan realita daripada peranan owner dalam keselamatan kerja menurut pandangan kontraktor. Digunakan metode penyebaran kuesioner dengan target 100 responden dari 15 proyek yang diberikan ke kontraktor pada proyek gedung bertingkat di Surabaya. Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai harapan pada keseluruhan tahap sudah tinggi, sehingga kontraktor menganggap bahwa peranan owner dalam keselamatan kerja penting. Sedangkan pada analisa terhadap penilaian realita juga memperoleh nilai rata-rata yang tinggi dimana menunjukkan bahwa kontraktor sudah puas terhadap peranan owner dalam keselamatan kerja. Analisa perbandingan dilakukan untuk mengetahui apakah peranan owner dalam item tersebut diperlukan suatu perbaikan atau tidak dengan melihat pada hasil selisih antara nilai harapan dengan realita serta dengan menggunakan kuadran perbandingan. Hasil rata-rata harapan maupun realita sudah tinggi. Nilai realita pada sebagian besar item keselamatan kerja lebih rendah daripada nilai harapan sehingga diperlukan peningkatan