Paulus Nugraha
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERTIMBANGAN PENGGUNAAN FREEWARE SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PENJADWALAN PROYEK Yohana Gunawan Henuk; Vanessa Paramitha Teguh; Paulus Nugraha; Sandra Lukito
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.497 KB)

Abstract

Penggunaan aplikasi komputer sudah menjadi hal yang umum pada bidang teknik sipil khususnya penjadwalan proyek. Kebanyakan dari aplikasi komputer tersebut tidak bisa didapatkan secara cuma-cuma atau gratis bahkan harga yang diberikan pun dirasa cukup mahal namun saat ini sudah ada beberapa aplikasi komputer yang bisa digunakan secara cuma-cuma atau yang biasa disebut dengan freeware. Penggunaan freeware ini tentu bertujuan untuk mempermudah dalam penjadwalan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan alternatif dalam penggunaan freeware penjadwalan proyek. Saat ini telah terdapat bermacam-macam freeware untuk membantu proses penjadwalan proyek, namun hanya empat buah freeware yang dibahas disini antara lain Open Workbench, OpenProj, Gantt Project, dan jxProject.Penelitian ini membandingkan kinerja software komersial (Microsoft Project) dengan empat buah freeware dengan menggunakan metode penelitian yaitu pendekatan studi literatur, pengumpulan dan pengenalan freeware, metode penjadwalan software, kerangka dasar penelitian, pengambilan data, proses input data, analisis, penilaian freeware dan kesimpulan.Penentuan hasil penelitian ini menggunakan total dari nilai evaluasi dari tiap kriteria perbandingan yang kemudian didapatkan kesimpulan bahwa OpenProj memiliki nilai evaluasi yang mendekati nilai evaluasi Microsoft Project.
PERBANDINGAN RESOURCE LEVELING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 DAN PRIMAVERA . Evan; , Rizky; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.635 KB)

Abstract

Dalam proses perencanaan resource allocation ada banyak kendala yang diakibatkan dari berbedanya tingkat kerumitan tiap proyek. Oleh karena itu diperlukan aplikasi program yang sesuai dengan berbagai macam kebutuhan perusahaan/ latar belakang pengguna dalam membantu merencanakan resource allocation. Diantara berbagai software yang ada sekarang ini Microsoft Project dan Primavera adalah aplikasi program profesional yang masih berkembang dan paling sering digunakan oleh project planner, project control, scheduler, project manager, estimator, dan lain-lain. Penelitian ini membandingkan kelebihan dan kelemahan kedua software dalam hal resource leveling dengan memakai pendekatan studi literatur, mengintepretasikandalam software, menggunakan semua fitur aplikasi program yang tersedia, dan kemudian membandingkan kedua software berdasarkan 3 dari 12 kategori menurut J. D. Witt dalam hal resource leveling sebagai kerangka dasar penelitian. Hasil penelitian menunjukan keduanya memiliki kemampuan yang relatif sama. Di satu pihak, Microsoft Project memiliki keunggulan antara lain lebih user friendly, tidak memerlukan waktu yang lama dalam menyelesaikan hubungan antar aktivitas, mengatur resources yang akan direncanakan hingga menyelesaikan resource leveling. Sedangkan, Primavera baik dalam menampilkan grafik resource dan kurva S, dan sangat disarankan untuk pengguna professional.
ANALISIS PENYEDIAAN FASILITAS DAN KETAATAN PELAKU KONSTRUKSI DALAM PENERAPAN K3 SELAMA MASA PANDEMI PADA PROYEK RUMAH SAKIT DI DESA MALALA, SULAWESI TENGAH Christina Amanda Stephanie; David Kriwangko; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 11, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konstruksi merupakan sektor usaha yang memiliki risiko besar dalam penyebaran COVID-19. Hal ini karena COVID-19 memiliki tingkat penyebaran tinggi sehingga berbahaya melakukan aktivitas di keramaian. Oleh karena itu pemerintah membuat peraturan K3 baru selama masa pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaku konstruksi menaati peraturan tersebut selama bekerja di proyek. Proyek yang diteliti adalah sebuah proyek pembangunan gedung rawat inap 2 lantai di rumah sakit yang berlokasi di Desa Malala, Sulawesi Tengah. Metode penelitian dilakukan dengan studi literatur untuk menyusun kuesioner dan dibagikan kepada pekerja dan staff kontraktor di lapangan. Kuesioner dibagi menjadi dua yaitu penyediaan fasilitas dan sikap pelaku konstruksi dalam menaati K3. Data kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk melihat rata-rata item kuesioner sehingga mendapatkan evaluasi penyediaan fasilitas kesehatan dan evaluasi sikap ketaatan pelaku konstruksi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kontraktor sudah menyediakan hampir semua fasilitas yaitu 10 dari 13 item fasilitas (76.92%). Sedangkan untuk sikap pelaku konstruksi, ketaatan pekerja berada di antara pernah ditaati dan kadang ditaati yaitu 2.58. Pekerja telah menaati 9 dari 29 item pelaksanaan (31.03%). Ketaatan staff kontraktor juga berada di antara pernah ditaati dan kadang ditaati yaitu 2.84. Staff kontraktor telah menaati 18 dari 38 item pelaksanaan (47.37%).
SURVEI AWAL KESIAPAN KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENERAPKAN “TIME IMPACT ANALYSIS” Ivan Suryawan W.; Kurniawan Kurniawan; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2016): AGUSTUS 2016
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.004 KB)

Abstract

Keterlambatan dalam pelaksanaan proyek adalah hal yang sering kali tidak terhindari oleh Kontraktor karena sifat proyek konstruksi yang dinamis. Time Impact Analysis adalah salah satu metode delay analysis yang mana merupakan suatu bentuk analisa keterlambatan yang digunakan pada proyek konstruksi, untuk menentukan durasi keterlambatan yang bukan tanggung jawab kontraktor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan kontraktor di Surabaya dalam menerapkan Time Impact Analysis dan hal – hal yang menjadi kendala dalam menerapkannya. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk mendeskripsikan kesiapan kontraktor di Surabaya dalam menerapkan Time Impact Analysis. Survei dilakukan terhadap 24 proyek yang terdiri dari 9 perusahaan kontraktor. Berdasarkan hasil survei dengan total 67 responden, didapatkan hasil bahwa kontraktor di Surabaya belum siap untuk menerapkan Time Impact Analysis dikarenakan beberapa kendala, terutama kesulitan dalam penggunaan fragnet dan kesulitan memprediksi keterlambatan untuk analisa Time Impact Analysis secara Prospective.
UPAYA PENERAPAN SOURCE VALIDATION PROTOCOL DARI FORENSIC SCHEDULE ANALYSIS PADA SALAH SATU PROYEK GEDUNG BERTINGKAT DI SURABAYA Alfred Ghiannovfa; Stephen Claudius; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2016): AGUSTUS 2016
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.485 KB)

Abstract

Forensic Schedule Analysis mengacu pada studi dan ivestigasi peristiwa menggunakan CPM atau metode perhitungan jadwal lain yang diakui, sebagai pemecahan keterlambatan klaim dan berpotensi untuk digunakan dalam proses hukum. Dalam Forensic Schedule Analysis, terdapat protokol yang dapat dilakukan saat melakukan validasi data, yang disebut Source Validation Protocol. Source Validation Protocol memberikan panduan dalam proses untuk memastikan keabsahan dari data sumber yang menjadi dasar saat mengimplementasikan metode analisa jadwal forensik. Dalam proses validasi, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penjadwalan pada salah satu proyek di Surabaya. Proses validasi dengan cara menyesuaikan setiap butir dari protokol validasi dengan sumber data yang tersedia. Hasil penelitian kali ini dapat disimpulkan bahwa data penjadwalan pada proyek secara keseluruhan masih belum memenuhi setiap butir protokol validasi dari Forensic Schedule Analysis, kemudian dilakukan pemilihan metode yang berpotensi untuk diterapkan berdasarkan persentase sumber data dari protokol validasi antara lain Contemporaneous Period Analysis, Time Impact Analysis dan Window Analysis.
PANDANGAN DAN PENERAPAN ATRIBUT-ATRIBUT DARI PRINSIP CONSTRUCTABILITY OLEH KONTRAKTOR DI SURABAYA PADA TAHAP PELAKSANAAN Aristo Liuw Tangkawarow; Made Jordy Devara Putra; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.856 KB)

Abstract

Constructabiliy adalah suatu konsep yang menekankan kepada pentingnya suatu perencanaan, pengadaan, dan operasi yang dapat dengan mudah dilaksanakan oleh pekerja konstrusksi. Indonesia khususnya di Surabaya, telah mendukung penerapan constructability itu sendiri. Constructability tersebut mempunyai atribut-atribut yang mendukung prinsip constructability. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan penerapan kontraktor di Surabaya pada tahap pelaksanaan terhadap atribut-atribut dari prinsip constructability. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang ditujukan kepada perusahaan kontraktor di Surabaya. Dalam penelitian ini, ada 2 klasifikasi responden yang diteliti, yaitu kontraktor berdasarkan pengalaman kerja dan kontraktor berdasarkan jenis proyek yang ditangani. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji validitas, uji realibilitas, uji ANOVA, dan uji Analisa statistik deskriptif. Semua metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for the Socia Science (SPSS). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan pandangan dan penerapan pada klasifikasi kontraktor berdasarkan pengalaman kerja, sedangkan untuk klasifikasi kontraktor berdasarkan jenis proyek yang ditangani, ada perbedaan yang jelas dari jawaban yang diberikan pada kuesioner yang disebarkan.
PENERAPAN RESOURCE ALLOCATION DAN LEVELLING TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI Victor Yani; Albert Chandra; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.942 KB)

Abstract

Dalam menerapkan allocation dan levelling digunakan software Microsoft project 2010. Metode ini diterapkan pada suatu proyek konstruksi dengan resource yang ada. Sumber daya yang di bahas pada penelitian ini adalah tenaga kerja. Kemudian kita dapat menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan pada proyek tersebut sehingga penjadwalan dapat terpenuhi. Pada penelitian ini perhitungan tenaga kerja yang dibutuhkan dilakukan secara manual menggunakan SNI. Kemudian hasilnya diinputkan pada Microsoft Project. Setelah itu melakukan levelling pada Microsoft Project secara otomatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan tenaga kerja yang ada yaitu 1 mandor, 21 pekerja, 3 tukang batu, 10 tukang kayu, jadwal yang awalnya di rencanakan 10 bulan menjadi 20 bulan. Apabila jadwal proyek tetap 10 bulan maka pekerja yang harus disediakan menjadi rata-rata 40 orang tetapi pada akhir bulan September 2014 dan bulan Mei 2015 harus disediakan 65 orang, tukang batu rata-rata 2 orang tetapi pada bulan Desember 2014 dan Januari 2015 harus disediakan 4 orang, tukang kayu rata-rata 8 orang tetapi pada bulan Oktober 2014, Desember 2014 dan Januari 2015 harus disediakan 12 orang. Oleh karena itu pada saat perencanaan jadwal proyek harus memperhitungkan jumlah tenaga kerja yang tersedia sehingga jadwal yang direncanakan dapat realistis sesuai dengan kenyataan di lapangan.
TANGGUNGJAWAB PENYEDIA DAN PENGGUNA JASA KONSTRUKSI MENURUT SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO. 07/PRT/M/2011 & MENURUT GENERAL CONDITION FIDIC RED BOOK Yefta Gavra Garland; Ary Arland Pasande; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015): AGUSTUS 2015
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.484 KB)

Abstract

Dalam dunia konstruksi di Indonesia, standar yang digunakan untuk dokumen kontrak harus berdasarkan pada Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa dan Undang-Undang No.18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi. Dalam praktiknya, para pengguna dan penyedia jasa mulai menggunakan dokumen kontrak internasional karena tuntutan perkembangan konstruksi secara global. FIDIC (Fédération Internationale des Ingénieurs-Conseils) merupakan salah satu institusi yang mengeluarkan standar kontrak tersebut dan The New Red Book merupakan standar yang sering digunakan. Dalam standar tersebut terdapat General Conditions yang merupakan acuan umum yang berisi tanggungjawab pihak-pihak yang terlibat. Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap FIDIC, penelitian ini dilakukan dengan membandingkan tanggungjawab pihak-pihak yang terlibat dalam General Conditions FIDIC Red Book dengan salah satu kontrak Indonesia yang diterbitkan oleh Menteri Pekerjaan Umum berdasarkan Peraturan Menteri PU No.07/PRT/M/2011. Perbandingan dilakukan dengan melihat aspek teknis, hukum, keuangan, perpajakan, perasuransian, dan sosial ekonomi (Yasin 2014). Secara umum kedua syarat umum kontrak mencakup setiap aspek tersebut. Namun pada FIDIC, tanggungjawab pihak yang terlibat dicantumkan lebih jelas dan memiliki cakupan yang lebih luas. Pada Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK), beberapa klausul harus merujuk pada peraturan pemerintah di luar SSUK sehingga untuk memahami tanggungjawab secara utuh harus melihat peraturan-peraturan tersebut.
STUDI KASUS PENERAPAN 5 METODE ANALISA KETERLAMBATAN PADA SEBUAH PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT DI SURABAYA Joanto Layady; Meriem Elisabeth Polar; Paulus Nugraha; Tirsa Endeli Tumbelaka
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.39 KB)

Abstract

Keterlambatan pada proyek adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi karena kelalaian dari satu pihak maupun beberapa pihak dalam pelaksanaan proyek. Keterlambatan ini dapat merugikan salah satu pihak atau keduanya, maka perlu dianalisa berapa besar tanggungjawab suatu pihak terhadap keterlambatan yang terjadi. Analisa dilakukan dengan metode analisa keterlambatan. Namun, terdapat beberapa metode keterlambatan yang mempunyai cara penggunaan yang berbeda, cara kerja dan hal-hal yang berpotensi dapat mempengaruhi hasil dari metode-metode analisa keterlambatan tersebut namun tidak diperhatikan dalam penerapan masing-masing metode seperti yang ditemukan oleh penelitian sebelumnya yang diterapkan pada suatu proyek fiktif sederhana(Braimah, 2013). Maka pada penelitian kali ini, 5 metode yang sama akan diterapkan pada sebuah proyek real berupa sebuah proyek bangunan bertingkat di Surabaya. Ditemukan banyak hambatan dalam proses pengumpulan data dan pengolahan data oleh karena itu digunakan beberapa asumsi untuk menentukan kapan dan siapa yang bertanggungjawab terhadap suatu keterlambatan. Hasil penerapan dari 5 metode analisa keterlambatan berbeda-beda, namun dipilih metode mana yang memiliki hasil paling mendekati oleh kenyataan pada proyek yang diketahui lewat wawancara yaitu metode As-planned But For.
UPAYA PENERAPAN SCHEDULE ASSESSMENT MENGGUNAKAN STANDARD PMI, GAO, DCMA, DAN NDIA PADA BEBERAPA PROYEK DI SURABAYA DAN SEKITARNYA Nicholas Antonio; Andrew Andrew; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.49 KB)

Abstract

Agar suatu proyek dapat berjalan tepat waktu, diperlukan penjadwalan yang jelas, lengkap, detail, dan logis. Schedule Asessment merupakan penilaian terhadap kualitas sebuah jadwal. Penelitian menggunakan data jadwal dari 4 proyek yang berada di Surabaya dan sekitarnya. Dikarenakan antara proyek memiliki 2 jenis penjadwalan berbeda, perlu dilakukan pengelompokkan terhadap beberapa masalah yang menjadi penyebab suatu poin tidak terpenuhi. Berdasarkan hasil analisa, diidentifikasi poin-poin berikut. Proyek Cornell Apartment memenuhi 56% poin PMI, 30% poin GAO, 35.7% poin DCMA, dan 25% poin NDIA. Proyek Gudang memenuhi 14% poin PMI, 10% poin GAO, 7% poin DCMA, dan 12.5% poin NDIA. Untuk proyek Grha Mahameru dan Padma Hotel memenuhi 14% poin PMI, dan 0% untuk poin GAO, DCMA, dan NDIA. Lalu ditemukan dan dikelompokkan penyebab beberapa poin tidak terpenuhi. Progress yang dapat menambahkan nilai assessment sebesar 39% untuk metode PMI, 20% untuk metode GAO, 21% untuk metode DCMA, dan 25% untuk metode NDIA. Gantt Chart yang dapat menambahkan nilai assessment sebesar 33.3% unutk metode PMI, 10% untuk metode GAO, 7% untuk metode DCMA, dan 12.5% untuk metode NDIA. Poin-poin yang perlu dianalisis lebih lanjut yang dapat menambahkan nilai assessment sebesar 30% untuk metode GAO, 50% untuk metode DCMA, dan 37.5% untuk metode NDIA.