Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Potensi Penerapan Sistem Rainwater Harvesting di Daerah Aliran Sungai Bedadung Kabupaten Jember Hidayah, Entin; Putri, Art Palupi Pranoto; Saifurridzal, Saifurridzal
Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2023.30.2.11

Abstract

Abstrak DAS Bedadung merupakan salah satu DAS terbesar di Kabupaten Jember yang didominasi oleh sawah irigasi dan sering mengalami bencana banjir. Salah satu cara untuk mengurangi banjir dengan melakukan peningkatan resapan air menggunakan teknologi rainwater harvesting. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi lokasi yang berpotensi untuk diterapkannya 4 tipe rainwater harvesting di DAS Bedadung. Tahapan penelitian ini dibagi menjadi 4 tahap utama, yaitu: analisis dan reklasifikasi kriteria lokasi rainwater harvesting, uji multikolinearitas untuk menemukan korelasi antar kriteria, analisis pembobotan menggunakan metode AHP, dan pemetaan potensi lokasi rainwater harvesting. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas, delapan kriteria dapat digunakan untuk analisis lokasi. Bobot terbesar ada pada kriteria elevasi dan bobot terkecil ada pada tutupan lahan. Lokasi yang berpotensi untuk penerapan guludan kontur, pemanenan air hujan dari atap dan kolam pertanian adalah Kecamatan Kaliwates, sedangkan tipe embung berpotensi di Kecamatan Ambulu. Kata-kata Kunci: AHP, DAS bedadung, mitigasi banjir, GIS, rainwater harvesting
PERBANDINGAN SISTEM RAINWATER HARVESTING DI KOTA DAN DESA SEBAGAI ALTERNATIF MENGATASI KEKERINGAN (STUDI KASUS DESA KRAJAN TIMUR DAN DESA PANDUMAN, KAB. JEMBER) Wiyono, Retno Utami Agung; Hidayah, Entin; Hassan, Fahir; Pebriyanti, Fista; Ningsih, Alfiati
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 11 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i1.420

Abstract

Abstrak Air adalah sumber daya yang terus dibutuhkan manusia. Dengan menggunakan sistem Rainwater Harvesting RWH), air hujan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Penelitian ini tidak hanya membahas potensi air yang dapat dimanfaatkan dari sistem RWH yang ada pada satu lokasi saja, akan tetapi mempertimbangkan dua lokasi yang merupakan lokasi yang lebih padat penduduk dan dikategorikan sebagai wilayah kota (Desa Krajan Timur, Sumbersari) dan lokasi yang lebih jarang penduduknya dan dikategorikan sebagai wilayah desa (Desa Panduman, Jelbuk). Dalam penelitian ini digunakan beberapa data yaitu peta lokasi, data curah hujan, dan data kebutuhan air penduduk. Untuk mengetahui kebutuhan air dan sumber air yang digunakan penduduk sehari-hari, dilakukan survey kepada masyarakat yaitu 20 rumah di wilayah kota dan 20 rumah di wilayah desa. Perhitungan potensi air dari sistem RWH dilakukan dengan metode F. J. Mock menggunakan debit andalan 50%. Dari studi ini diperoleh hasil bahwa pada 20 rumah di wilayah kota, sistem RWH berpotensi menghasilkan air sejumlah 3,168 liter/bulan sampai 31,825 liter/bulan. Adapun pada 20 rumah di wilayah desa, potensi air dari sistem RWH pada setiap rumah berkisar antara 15,090 liter/bulan sampai 33,952 liter/bulan. Potensi air tersebut dapat memenuhi seluruh kebutuhan air pada 20 rumah di desa dan 17 rumah di kota, serta dapat memenuhi 44% sampai 72% kebutuhan air pada 3 rumah di wilayah kota. Kata kunci: Rainwater harvesting, kebutuhan air, kesetimbangan air, kota, desa  Abstract Water has always become a vital resource that is needed by a human being. Rainwater may play an essential role as a domestic water supply by rainwater harvesting system. This study compares potential rainwater harvested at two locations considered an urban area with higher population density and a rural area with lower population density. The studied urban area and rural area are Desa Krajan Timur, Sumbersari and Desa Panduman, Jelbuk, respectively. Several data utilized in this study are location maps, precipitation data, and water needs data. Surveys are conducted by interviewing twenty residences in each urban and rural area to obtain water needs and water sources data. Water harvested potential was calculated using F J Mock method. The study results showed that rainwater harvesting system in 20 houses in the urban area could produce 3,168 liters/month until 31,825 liters/month of water. While the rainwater harvesting system in 20 houses in the rural area could produce 15,090 liters/month until 33,952 liters/month of water. The harvested water could fulfill all water needs in 20 houses in the rural area, 17 houses in the urban area, and 44% until 72% of water needs in 3 houses in the urban area. Keywords: Rainwater harvesting, water needs, water balance, urban area, rural area
Perencanaan Bangunan Pelindung Pantai Di Desa Pesisir Besuki Kabupaten Situbondo Akbar, Sabda Alam; Wiyono, Retno Utami Agung; Hidayah, Entin
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 13 No. 1 (2023): Volume 13 No 1, Maret 2023
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v13i1.816

Abstract

Abstrak Desa Pesisir yang terletak di Timur Pelabuhan Besuki Kabupaten Situbondo mengalami tangkis jebol dan rusak sepanjang 450 meter akibat diterjang gelombang laut. Angin kencang dan ombak besar yang menerjang tangkis pada 28 Januari 2021 itu mengakibatkan tangkis hancur di beberapa titik sepanjang garis pantai. Penelitian ini direncanakan 2 alternatif pelindung pantai yaitu revetment dan seawall sebagai perbandingan bangunan pelindung pantai yang cocok di Desa Pesisir Besuki untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Hasil perhitungan dimensi untuk bangunan revetment yaitu elevasi puncak sebesar 5.90 m dan lebar yaitu 2.13 dan dimensi seawall yang didapat yaitu tinggi puncak bangunan yaitu 6.10 m dan lebar 2.55 m. Total Rencana Anggaran Biaya (RAB) perencanaan kedua alternatif bangunan yaitu revetment blok beton 3B sebesar Rp. 59,699,911,000.00 dan seawall sebesar Rp. 59,350,778,000.00 dan dipilih seawall sebagai alternatif solusi bangunan pelindung pantai di Desa Pesisir Besuki Kabupaten Situbondo. Kata kunci: abrasi, revetment, seawall, pantai.   Abstract Pesisir village is located east of Besuki Harbor, Situbondo Regency, experienced a 450-meter being hit by sea waves. Strong winds and big waves that hit the seawall on January 28, 2021 caused the seawall to be destroyed at several points along the coastline. This study plans 2 alternative coastal protection, namely revetment and seawall as a comparison of suitable coastal protection buildings in Village Pesisir Besuki to overcome the problems that occur. The results of the calculation of dimensions for the revetment building are the peak elevation 5.90 m and the width 2.13 m and the dimensions of the seawall obtained are the peak height of the building which is 6.10 m and width is 2.55 m. The Total Budget Plan (RAB) for the planning of the two alternative buildings, namely the 3B concrete block revetment, is Rp. 59,699,911,000.00 and a seawall of Rp. 59,350,778,000.00 and selected seawall as an alternative solution for coastal protection buildings in Village Pesisir Besuki, Situbondo Regency. Keywords: abrasion, revetment, seawall, beach.
Low Impact Development-Based Drainage Design in Residential Areas: A Case Study of Mastrip Housing Purnagusti, Yangga; Hidayah, Entin; Kartini, Audiananti Meganandi
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 2 (2024): Volume 14 Nomor 2, September 2024
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v14i2.1142

Abstract

Abstrak Drainase konvensional menghadapi tantangan yang diperparah oleh peningkatan limpasan permukaan. Rain barrel adalah salah satu teknik Low Impact Development (LID) yang menyediakan penampung sementara yang berpotensi mengurangi limpasan. Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki penerapan rain barrel untuk meningkatkan ketahanan terhadap banjir di Mastrip Housing. Menggunakan Storm Water Management Model (SWMM), limpasan hujan dimodelkan dalam kondisi sebelum dan sesudah implementasi di 71 subcatchment untuk menilai dampak infrastruktur LID. Hasilnya mengungkapkan bahwa rain barrel dapat mengurangi puncak limpasan sebesar 11% hingga 51%, dengan rata-rata pengurangan sebesar 12%. Efektivitasnya bervariasi, dipengaruhi oleh kepadatan rain barrel, cakupan area, dan penggunaan lahan. Ada tren yan menunjukkan subcatchment dengan area kecil dan unit rain barrel lebih banyak menunjukkan pengurangan peak runoff yang lebih besar, menekankan pentingnya pertimbangan rasio. Meskipun demikian, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan rain barrel tidak selalu berhasil dalam semua situasi. Sementara mereka mungkin efektif dalam meminimalkan limpasan di beberapa lokasi, efektivitasnya bervariasi di tempat lain bahkan di area perumahan yang sama. Oleh karena itu, metode infiltrasi LID dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan efektivitas pengurangan. Penelitian ini memberikan wawasan bagi pengembang properti menuju perumahan ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dengan penerapan rain barrel dan LID. Kata kunci: Low-Impact Development (LID), Strategi, Stormwater Management Model, Rain Barrel, Peak Runoff Abstract The conventional drainage face challenges exacerbated by increased surface runoff. Rain barrels are one of the Low Impact Development (LID) techniques that provide temporary storage which potentially can reduce runoff. Therefore, this study investigates the application of rain barrels to enhance flood resilience in Mastrip Housing. Using the Storm Water Management Model (SWMM), rainfall runoff was modeled under pre- and post-implementation conditions in 71 sub-catchments to assess LID infrastructure impact. Results reveal rain barrels can reduce peak runoff by 11% to 51%, averaging a 12% reduction. The effectiveness varies, influenced by rain barrel density, area coverage, and land use. There is trend revealed, exhibiting sub-catchments with small area and more rain barrel unit showing bigger peak runoff reductions, emphasizing the necessity of ratio consideration. Nonetheless, this study finds that the usage of rain barrels is not equally successful in all situations. While they may effectively minimize runoff in some locations, their efficacy varies elsewhere even in the same housing area. Therefore, infiltration LID methods can be considered to improve the effectiveness of reduction. This study provides insights for property developers towards environmentally friendly housing and sustainable development with rain barrel and LID implementation. Keywords: Low-Impact Development (LID), Strategy, Stormwater Management, Rain Barrel, Peak Runoff
Prediksi Laju Sedimentasi Pada Sungai Jatiroto Cahyani, Hajar Crisia; Hidayah, Entin; Wiyono, Retno Utami Agung; Halik, Gusfan; Widiarti, Wiwik Yunarni
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 17 No. 1 (2021)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.17.1.64-71.2021

Abstract

Erosi dapat menyebabkan terjadinya sedimentasi di sungai. Sedimentasi yang terjadi secara terus-menerus dapat mengakibatkan sungai menjadi dangkal dan mengurangi kapasitas sungai. Sedimen akan mengendap pada bagian tertentu di sepanjang aliran sungai yang tidak mampu terangkut bersama dengan aliran sungai. Sungai Jatiroto merupakan sungai yang membatasi Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember. Sungai Jatiroto dimanfaatkan untuk keperluan irigasi pada kecamatan Jatiroto dan Kecamatan Rowokangkung. Penyebab dari sedimentasi adalah perubahan tata guna lahan ataupun erosi yang dilakukan oleh sungai itu sendiri. Pemodelan transpor sedimen oleh HEC-RAS bertujuan untuk mengetahui laju sedimen yang terbawa oleh sungai. Pada pemodelan ini dilakukan dua analisis, yaitu analisis hidrolika dan analisis transpor sedimen. Tahap pertama, analisis hidrolika menggunakan debit unsteady, parameter Manning (n) dan koefisien ekspansi dan kontraksi. Kalibrasi model dilakukan dengan cara perbandingan tinggi muka air yang menghasilkan nilai determinasi R2 sebesar 0,9586, nilai RMSE sebesar 0,39 dan masuk dalam kategori baik. Tahap kedua, analisis sedimentasi menggunakan debit quasi-unsteady dan diameter butiran. Fungsi pengangukatan sedimen yang cocok pada pemodelan ini adalah Laursen (Field) dengan laju sedimen sebesar 256,341 m³/tahun. Adapun laju sedimentasi di lapangan dilakukan dengan membandingkan cross section lama dengan yang baru yaitu 289,24  m³/tahun. Uji keandalan (validasi) model dilakukan dengan membandingkan hasil pemodelan dengan data observasi yang didapatkan dari hasil perhitungan volume pengendapan pada cross section. Didapatkan hasil uji keandalan sebesar 88%.
Determination of Rainfall Thresholds as Flood Triggers in the Klopogowok Watershed, Jember Qatrinnada, Winona Fritzie Putri; Hidayah, Entin; Halik, Gusfan
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 16 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2025.016.02.1

Abstract

The Klopogowok Watershed in Bangsalsari District, Jember Regency, often experiences flooding, which disrupts community activities and causes quite severe traffic congestion. This study aims to determine the rainfall threshold that triggers flooding using empirical methods to provide early warning and more effective mitigation measures. The data used in this study include rainfall data from the Global Precipitation Measurement (GPM) satellite and local observation data from 2014 to 2023. The approach used is consistency and correlation analysis between satellite and observation data. The analysis results show that flooding in the Klopogowok Watershed occurs with rainfall intensity ranging from 45 to 145 mm, lasting 6 to 19 hours. The empirical model obtained is I = 17.727D0.4858. This model has been proven to predict flood events, with the intensity-duration (I–D) equation able to identify the rainfall threshold that causes flooding quite well, with a coefficient of determination (R2) value of 0.732. Model validation using flood event data shows that this model can be used to provide early warning of potential flooding as a preventive measure. With integration into a real-time weather monitoring system, this model can be used as a basis for early warning of flooding in the Klopogowok Watershed. These findings will help policymakers in disaster mitigation, more effective water management planning, and improve community preparedness for flood disasters.
Pemetaan Potensi Sumber Mata Air DAS Bedadung Berbasis Penginderaan Jauh Menggunakan Metode Frekuensi Rasio Hidayah, Entin; Badriani, Ririn Endah; Mahfud, Alvian Sahal
JURNAL SUMBER DAYA AIR Vol 21, No 2 (2025)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jsda.v21i2.934

Abstract

The Frequency Ratio (FR) method combined with Geographic Information Systems (GIS) was applied to map groundwater potential in the Bedadung Watershed, Jember Regency, Indonesia. The study was conducted from September 2024 to January 2025 by analyzing 136 spring locations across an area of 9,590.83 km². The main objectives were to identify factors influencing groundwater potential, validate the predictive model using the Area Under the Curve (AUC) method, and produce a detailed groundwater potential map. A total of 14 environmental parameters were considered, including Elevation, slope, and vegetation density. Model validation produced an AUC value of 73.8%, indicating a good level of predictive accuracy. The highest groundwater potential was observed in the sub-districts of Sukorambi, Arjasa, Sukowono, and Kalisat, where more than 50% of the area falls into the very high potential category. In contrast, Panti Sub-district demonstrated limited groundwater availability, with 59% of its area classified as low to very low potential. The resulting groundwater potential map was classified into five categories: very low, low, moderate, high, and very high. These findings provide a scientific basis for sustainable water resource management, emphasizing conservation strategies in high-potential areas and infrastructure development in low-potential zones. The effectiveness of the FR method in spatial analysis is reaffirmed, offering valuable insights for groundwater management in the Bedadung Watershed.
Co-Authors Adam Rifqi Ammarulsyah Afriq Fadian Syahya Ageng Dwi Wicaksono Ahmad Rizza Lufafi Akbar, Sabda Alam Akhmad Hasanuddin Aldio Dhiva Pratama Anik Ratnaningsih Arbi Tri Kuswardhana Audiananti Meganandi Kartini Bachtiar Ilham Maulana Bagas Rahmandita Subchan Cahyani, Hajar Crisia Devi Ratna Handini Dian Wahyu Khaulan Didik Efendi Edijatno Edijatno Edijatno Edijatno Elida Novita Erwan Bagus Setiawan Fachry Abda El Rahman Fahir Hassan Febriyanto, Andreyan Fildzah, Cantika Almas Gati Annisa Hayu Gatrawan Muchammad Albirru Gusfan Halik Gusfan Halik Gusfan Halik Hajar Crisia Cahyani Icha Derka Indarto Indarto Indarto Indarto Indarto Indarto Indarto Indarto Indra Nurtjahjaningtyas Joice Prasasty September Machmud Budi Sulistiyo Mahfud, Alvian Sahal Mohamad Andhika Rafif Mokhammad Farid Ma'ruf Mokhammad Farid Ma'ruf Muhamad Zulvi Alhamda Muhammad Arifin Nadjadji Anwar Nadjadji Anwar Ningsih, Alfiati Nunung Nuring Hayati Nur Alif Ryanto Nur Defitri Herlinda Nur Iriawan Nur Iriawan Pebriyanti, Fista Prabowo Prabowo Prawira, Akbar Bagus Prihantono, Gunawan Eko Purnagusti, Yangga Putri, Art Palupi Pranoto Putu Adetya Pariartha Qatrinnada, Winona Fritzie Putri Retnaningtias, Sefti Aryani Retno Utami Agung Wahyono Retno Utami Agung Wiyono Ririn Endah Badriani, Ririn Endah Rivaldi Dwiky Agustian Rusyidina Tamimi, Rusyidina Saifurridzal, Saifurridzal Setyawan, Roeby Sonia Oktariyanti Sri Wahyuni Suparno Suparno Syahya, Afriq Fadian Taqiudin Haq Tedy Pranadiarso Usaamah Hadi Wei Koon Lee Wicaksono, Ega Fajar Wiwik Yunarni Wiwik Yunarni Widiarti Yunarni, Wiwik Zulkifli Yusop