Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUATION OF DRAINAGE SYSTEM IN SRIKOYO STREET PATRANG DISTRICT, JEMBER REGENCY: Kajian Evaluasi Sistem Drainase Jalan Srikoyo Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Tamimi, Rusyidina; Wahyuni, Sri; Hidayah, Entin
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol. 1 No. 01 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.13 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i01.3741

Abstract

The water logging or even flood always occurs on Srikoyo road in every rainy season. The condition emerges because of the imbalance between the number of rainwater catchment area and the rapid increase of residential areas. Besides, the drainage channels along the road of Srikoyo are not sufficient enough to hold rainwater well. The process of evaluation is done by applying the method of hydrological analysis to determine the maximum discharge modeling used for evaluating the capacity of the existing drainage channels. The output of the hydrology analysis calculation comes up in rainfall intensity which is required as the data input for SWMM modeling. SWMM modeling is used in this evaluation since it is a model of rainfall-runoff simulation which is used for simulating both quantity and quality of the surface runoff of urban areas. The result of the evaluation using the software SWMM suggests that there are several number of water logging during the return period of 1, 2, 5, and 10 years. There are 3 areas encounter flood in the return period of 1 year, 10 areas in the return period of 2 years, 18 areas in the return period of 5 years, and 19 areas in the return period of 10 years. Pada musim penghujan Jalan Srikoyo selalu tergenangi air. Terjadinya genangan di Jalan Srikoyo diakibatkan oleh area resapan air hujan tidak seimbang dengan pesatnya wilayah pemukiman. Selain itu, saluran drainase di sepanjang ruas Jalan Srikoyo kurang memadai dan tidak dapat berfungsi dengan baik untuk menampung air hujan. Dengan adanya permasalahan ini dilakukan proses evaluasi, evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis hidrologi untuk menentukan debit pemodelan maksimal yang digunakan untuk mengevaluasi kapasitas saluran drainase yang ada. Dimana output perhitungan analisis hidrologi berupa intensitas hujan yang diperlukan sebagai data inputan untuk pemodelan SWMM. SWMM digunakan dalam evaluasi ini dikarenakan SWMM merupakan model simulasi hujan-aliran (rainfall-runoff) yang digunakan untuk mensimulasikan kuantitas maupun kualitas limpasan permukaan dari daerah perkotaan. Dari evaluasi menggunakan software SWMM, pada kala ulang 1 tahun didapatkan 3 node lokasi banjir, kala ulang 2 tahun didapatkan 10 node lokasi banjir, kala ulang 5 tahun didapatkan 18 node lokasi banjir dan kala ulang 10 tahun didapatkan 19 node lokasi banjir.
COMPARISON OF SCS UH AND CLARK METHODS FOR RAINFALL–RUNOFF MODEL IN DELUWANG WATERSHED: Perbandingan Metode SCS UH dan Clark UH dalam Pemodelan Hujan Aliran pada DAS Deluwang Arifin, Muhammad; Hidayah, Entin; Widiarti, Wiwik Yunarni
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol. 2 No. 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.524 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.6845

Abstract

Deluwang River water source is widely used for the needs of irrigation, plantation, and the fulfillment of domestic life. Given the importance of the role of water in Deluwang watershed, then he had to do the management of watershed. The proper management of watershed hydrological modeling requires accurate. Rainfall-runoff using HEC-HMS applications. This research aims tocomparison 2 methods in direct runoff. Therefore this study uses two methods, namely SCS Unit Hydrograph method and method of Clark Unit Hydrograph. On the calibration process using daily rainfall data and daily debit year 2006, whereas in the validation process using daily rainfall data and daily debit years 2007 to 2012. The results of the calibration using Clark Unit Hydrograph method better than using SCS Unit Hydrograph method with Nash's value 0,700 than 0,539. While the results of the validation of modeling using Clark Unit Hydrograph method is better than using SCSUnit Hydrograph method with a value of Nash 0,541 than 0,368. Sungai Deluwang sumber airnya banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi, perkebunan, serta pemenuhan kehidupan rumah tangga. Mengingat pentingnya peranan air pada DAS Deluwang, maka perlu dilakukannya pengelolaan DAS. Pengelolaan DAS yang tepat membutuhkan pemodelan hidrologi yang akurat. Pemodelan hujan aliran menggunakan aplikasi HEC-HMS. Penelitian ini bertujuan membandingkan 2 metode yang terdapat pada direct runoff. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode SCS Unit Hydrograph dan metode Clark Unit Hydrograph. Pada proses kalibrasi menggunakan data curah hujan harian dan debit harian tahun 2006, sedangkan pada proses validasi menggunakan data curah hujan harian dan debit harian tahun 2007 sampai 2012. Hasil kalibrasi menggunakan metode Clark Unit Hydrograph lebih bagus dibandingkan menggunakan metode SCS Unit Hydrograph dengan nilai Nash 0,700 berbanding 0,539. Sedangkan hasil validasi pemodelan menggunakan metode Clark Unit Hydrograph lebih bagus dibandingkan menggunakan metode SCS Unit Hydrograph dengan nilai Nash 0,541 berbanding 0,368.
PEAK DISCHARGE ESTIMATION OF WELANG WATERSHED IN PASURUAN REGENCY: Estimasi Debit Puncak DAS Welang Di Kabupaten Pasuruan Febriyanto, Andreyan; Hidayah, Entin; Halik, Gusfan
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol. 2 No. 02 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.322 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i02.6906

Abstract

Peak runoff has an important role in flood control.In flood control, the data of peak runoff is needed to anticipate the flood and rain fall modeling estimation is required with the help of HEC-HMS Software. From modeling result on February 3, 2007 researcher got calibration value of simulation of peak discharge 17,9 and peak discharge observation is 16,7 with a value of effectiveness (Nash) of 0.873. Model validation test on 9,10 February and 7 March 2007 resulted in value (Nash) of 0.826, 0.742 and 0.656. Debit puncak mempunyai peranan penting dalam pengendalian banjir. Dalam pengendalian banjir, data dari limpasan hujan dibutuhkan untuk mengantisipasi banjir dan pemodelan estimasi curah hujan dibutuhkan dengan adanya bantuan dari Software HEC-HMS. Hasil pemodelan pada tanggal 3 Februari 2007 didapat nilai kalibrasi simulasi debit puncak sebesar 17,9 m³/s dan observasi debit puncak sebesar 16,7 m³/s dengan nilai efektifitas (Nash) sebesar 0,873. Uji validasi model pada tanggal 9,10 Februari dan 7 Maret 2007 menghasilkan nilai (Nash) sebesar 0,826, 0,742 dan 0,656.