Iwan Christiawan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pengetahuan Keluarga Tentang Tuberkulosikks terhadap Penemuan Dini Tuberkulosis di Kecamatan Jaten Gunawan Wibisono; Fajar Taufik Nurseha; Firmansyah .; Ghazi Wira Samahita; Nabila Putri Maharani; Maryani .; Agus Supatdyatmo; Iwan Christiawan
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian.Penemuan tersangka kasus tuberkulosis adalah salah satu indikator evaluasi upaya menanggulangi tuberkulosis paru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan keluarga tentang TB terhadap penemuan dini TB di wilayah kecamatan Jaten dan Puskesmas Jaten II dan sekitarnya. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observatif. Responden penelitian adalah anggota keluarga penderita TB atau penderita TB kecamatan Jaten Puskesmas Jaten II. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan kuesioner pengetahuan mengenai TB dengan konsekutif sampling. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan memiliki pengetahuan baik (58%) dan Kurang (42%) mengenai TB dan hasil deteksi penemuan TB didapatkan mayoritas BTA >+1 (Terlambat). Kesimpulan : Dari data dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang TB tidak berhubungan positif dengan keberhasilan penemuan dini kasus TB. Disarankan perlunya melakukan pendekatan edukatif dan psikologi pada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam membantu penemuan kasus TB secara aktif dan melakukan upaya menghilangkan stigma TB pada masyarakat. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat untuk mengetahui distribusi tiap variabel yang diteliti dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan ? = 0,05. Didapatkan hasil p value = 0,214. Hasil menunjukkan tidak ditemukannya Pengaruh yang signifikan dari Pengetahuan Keluarga Tentang Tuberkulosis terhadap Penemuan Dini Tuberkulosis di Kecamatan Jaten.Kata Kunci : Early TB Detection,TB knowlodge, family members
Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Penyakit DBD di Desa Tegalsari RT 4 RW 6 Kelurahan Bejen Puskesmas Karanganyar Naqiyya Syahidah Azman; Nasya Thahira; Natika Amilasani; Nisrina Hanifah; Nur Sabila Rizky; W. Primaningtyas; K. Iswati; Iwan Christiawan
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan kasus tahunan yang sudah sering terjadi di Indonesia. Vektor penyebab utama DBD adalah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albocpictus. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan persebaran di seluruh wilayah tanah air. Distirbusi penyakit suspek DBD sejak minggu pertama tahun 2018 hingga minggu pertama 2019 tertinggi ada di Jawa Timur dengan jumlah 700 orang, lalu Jawa Tengah 512 orang dan Jawa Barat 401 orang (Kemenkes,2019). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis peningkatan kasus DBD di Kelurahan Benjen. Sampai bulan April 2019, tercatat ada 58 kasus yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan Karanganyar (Puskesmas Karanganyar,2019).Metode: Metode yang kami gunakaan pada penelitian ini adalah observasi analitik kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Tegalsari, Kelurahan Bejen pada tanggal 6 dan 15 April 2019. Sampel yang diambil sebanyak 12 rumah (14 rumah tetapi 2 menolak). Sampel diambil berdasarkan radius 100 meter dari rumah yang terdapat kasus DBD. Data kami peroleh dengan cara wawancara mendalam dan melakukan penyelidikan epidemiologi. Keabsahan data yang kami dapatkan berdasarkan triangulasi data (teori, fakta observasi, dan wawancara petugas puskesmas).Hasil: Hasil penelitian surveillance kami didapatkan Angka bebas jentik di Kelurahan Bejen Kecamatan Karanganyar Tahun 2019: 7/12 x 100% = 58,3%. Program yang telah dilaksanakan Puskesmas Karanganyar untuk mengatasi wabah DBD adalah kelas pemicuan DBD,siaran keliling waspada DBD, dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).Kesimpulan: Kasus penyakit DBD di Kabupaten Karanganyar meningkat dari tahun 2018 menuju tahun 2019. Berdasarkan hasil PE yang kami lakukan di Kelurahan Bejen didapatkan pula Angka Bebas Jentik (ABJ) yang masih kurang dari normal. Angka Bebas Jentik dikatakan normal apabila jumlahnya menyentuh 95%. Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat di Kelurahan Bejen masih rawan untuk terkena penyakit DBD.Kata Kunci: DHF, Benjen Village, MNE, LFN
Persebaran Kasus Diare di Puskesmas Colomadu II Berdasarkan Desa dan Rentang Usia Januari Februari 2019 Latifahanne A; Lulu Fariha; Luthfianita Fahria S; Meilani Laksita; Millennia Tasya; Vitri Widyaningsih; Ririn Nurliyani BR; Iwan Christiawan
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 1 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Diare merupakan penyakit yang umum terjadi di masyarakat, akan tetapi diare juga dapat menjadi berbahaya bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena bahaya tersebut dan angka penderita diare yang meningkat akhir-akhir ini, maka kami memutuskan untuk menuliskan artikel mengenai persebaran diare di Puskesmas Colomadu II. Metode : Dalam melakukan penelitian, kami menggunakan data dari jumlah penderita diare dalam kurun waktu Januari hingga Februari 2019 yang didapat dari Puskesmas Colomadu II dengan subjek penelitian masyarakat Kecamatan Colomadu dari lima desa, Blulukan, Baturan, Klodran, Gedongan, dan Tohudan. Hasil : Dengan data yang kami dapat, kemudian dilakukan analisis data sekunder dan didapatkan hasil bahwa pada bulan Januari, penderita diare terbanyak berasal dari Desa Blulukan yang didominasi oleh anak-anak usia 1-4 tahun, sedangkan pada bulan Februari, penderita diare terbanyak berasal dari Desa Klodran yang didominasi oleh orang dewasa usia di atas 20 tahun, serta terjadi peningkatan kasus dari bulan Januari ke bulan Februari.Kesimpulan : Diare dapat disebabkan dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti sanitasi, kebersihan lingkungan, juga perilaku dari tiap individu. Segala usia dan jenis kelamin dapat terkena diare tergantung penyebabnya.Kata Kunci : diarrheaABSTRACTIntroduction : Diarrhea is a common disease in the community, but diarrhea can also be dangerous and even cause death. Because of the danger and the increasing number of people with diarrhea lately, we decided to write an article about the distribution of diarrhea at Colomadu II Health Center.Methods : In conducting research, we used data from the number of diarrhea sufferers in the period January to February 2019 obtained from Colomadu II Health Center with Colomadu sub-district community research subjects from five villages, Blulukan, Baturan, Klodran, Gedongan, and Tohudan.Results : With the data we obtained, then secondary data analysis was carried out and the results showed that in January, most diarrhea patients came from Blulukan village which was dominated by children aged 1-4 years, whereas in February, most diarrhea patients came from Klodran village which is dominated by adults over the age of 20 years, and there is an increase in cases from January to February.Conclusion : Diarrhea can be caused and influenced by many factors such as sanitation, environmental cleanliness, as well as the behavior of each individual. All ages and genders can get diarrhea depending on the cause.Keywords : diarrhea