Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efektivitas pelatihan menjahit dalam program mobile training unit pada BLK Tasikmalaya Wiwin Herwina; Nur Taqiyah; Mardho tillah; Ayu Rasmini Simanungkalit
Abdimas Siliwangi Vol 6, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v6i1.15216

Abstract

Dampak dari salah satu permasalahan yang cukup rumit yang dihadapi suatu bangsa adalah masalah pengangguran dan angkatan kerja yang semakin membengkak.  mengakibat tidak tertampungnya angkatan kerja pada instansi pemerintah maupun swasta. Untuk  mengatasi hal tersebut pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk menekan angka pengangguran tersebut dengan memberikan pelatihan keterampilan bagi usia angkatan kerja yang produktif. Kebijakan pemerintah memberikan pelatihan keterampilan bagi usia angkatan kerja produktif ini dilaksanakan di balai Latihan kerja kabupaten tasikmalaya. menurut Abdurahmat (2003:92) dalam (Purwaningsih et al., 2002, p. 16) “efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya”. Pelatihan keterampilan ini meliputi menjahit, tata boga, dan las dalam program Mobile Training Unit (MTU) di gelar di rumah- rumah warga setempat.Identifikasi kebutuhan pelatihan, yang bertujuan untuk melihat dan menentukan peatihan apa yang akan diadakan berdasarkan kebutuhan peserta pelatihan, merupakan salah satu langkahnya. Membuat program diklat,seperti Menyusun kurikulum dan menyiapkan alat bantu ajar yang di perlukan. Melaksanakan program diklat dengan menyeleksi calon peserta pelatihan dan melaksanakan diklat evaluasi dalam bentuk evaluasi kejuruan dan program. Kesimpulannya dengan model pelatihan berbasis kompetensi yang dilakukan Balai Latihan Kerja Tasikmalaya bisa menjadikan lulusan peserta pelatihan sebagai tenaga kerja yang profesional, sehingga bisa membantu mengurangi angka pengangguran di Tasikmalaya. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah efektivitas pelatihan menjahit dalam program mobile training unit yang di laksanakan di BLK kabupaten tasikmalaya? Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis data kualitatif maka disimpulkan bahwa pelatihan keterampilan dari beberapa jurusan seperti menjahit, tataboga, las. Yang dilaksanakan di BLK kabupaten tasikmalaya,telah mampu menumbuhkan kewirausahaan secara efektif pada angkatan kerja produktif pada tahun 2022.Kata kunci: Efektivitas, pelatihan, menjahit,mobile training unit,instruktur
Pemberdayaan Kelompok Tani Padi Melalui Penyuluhan Pertanian: Studi Pada Kelompok Tani Mukti Wilayah Binaan Karanganyar BPP Kawalu Kota Tasikmalaya Setia Ramandani; Adang Danial; Wiwin Herwina
Lifelong Education Journal Vol 2 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59935/lej.v2i2.113

Abstract

Pemberdayaan kelompok tani harus di dasarkan pada kebutuhan dan permasalahan yang di alami petani. Penyuluhan sangat penting dilakukan untuk merubah sikap, pengetahuan, dan keterampilan petani. Upaya pemberdayaan yang dilakukan adalah melalui penyuluhan pertanian.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pemberdayaan kelompok tani padi melalui penyuluhan pertanian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data dilakukan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, display data, dan conclusion drawing. Hasil penelitian menunjukan tahap – tahap pemberdayaan kelompok tani dilakukan dengan, Pertama tahap mengembangkan kesadaran awal yakni (a) pembentukan kelompok tani (b) kepemimpinan bergilir (c) study banding. Kedua tahap transformasi kemampuan yakni (a) membuat rencana penyuluhan (b) penyuluhan dan pelatihan (c) kemampuan adopsi inovasi (d) pertemuan rutin. Ketiga tahap percaya diri berkembang yakni (a) kemandirian (b) pendampingan (c) perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap . Keempat tahap peningkatan kesejahteraan yakni (a) peningkatan produksi (b) pendapatan petani meningkat. Simpulan penelitian bahwa pemberdayaan kelompok tani melalui penyuluhan pertanian dilakukan dengan 4 tahapan pemberdayaan, yakni : 1) Mengembangkan kesadaran awal, 2) Transformasi kemampuan, 3) Percaya diri berkembang , 4) Peningkatan kesejahteraan.
Manajemen Pembelajaran E-Learning di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Pada Program Kesetaraan Paket C di PKBM GEMA Kota Tasikmalaya) Aronia Rizky Nusantari Devi; Wiwin Herwina; Nastiti Novitasari
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/diklus.v7i1.58712

Abstract

AbstrakPenelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara cermat tentang keadaan dan gejala yang terjadi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang didapat dari 6 informan dan data administratif lembaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan meliputi perumusan tujuan umum dan khusus pembelajaran, menyusun rangkaian dan proses pembelajaran, merencanakan jadwal akademik, menyiapkan sarana dan prasarana, perekrutan warga belajar serta kesiapan pengelola, tutor, dan warga belajar. Pada tahap pengorganisasian meliputi pemilihan SDM, pengorganisasian kelas, kurikulum, dan fasilitas, penyusunan kegiatan pembelajaran e-learning serta prosedur atau langkah-langkah pembelajaran. Pada tahap penggerakan meliputi penggerakan SDM, menentukan metode, materi atau bahan ajar, media, proses interaksi antara pendidik dan peserta didik, stimulus di dalam pembelajaran serta manajemen proses pembelajaran e-learning. Pada tahap pembinaan meliputi kegiatan pengawasan, penyeliaan, dan pemantauan. Pada tahap penilaian meliputi penentuan model penilaian, kriteria penilaian, serta evaluasi pembelajaran e-learning. Pada tahap pengembangan meliputi perbaikan atau modifikasi program pembelajaran e-learning.E-Learning Learning Management During the Covid-19 Pandemic (Study on the Package C Equality Program at PKBM Gema Kota Tasikmalaya)Abstract This study uses a descriptive research method with a qualitative approach that aims to provide a thorough description of the circumstances and symptoms that occur. The data sources used are primary and secondary data obtained from 6 informants and institutional administrative data. The results of the study show that the planning stage includes formulating general and specific learning objectives, compiling learning sequences and processes, planning academic schedules, preparing facilities and infrastructure, recruiting learning residents and preparing managers, tutors and learning residents. Organizing stage includes selecting human resources, organizing classes, curricula and facilities, preparing e-learning learning and learning procedures or steps. The activating stage includes mobilizing human resources, determining methods, materials or teaching materials, media, the process of interaction between educators and students, stimuli in learning and management of e-learning. At the coaching stage includes supervision, supervision, and monitoring activities. Assessment stage includes determining the assessment model, assessment criteria, and e-learning evaluation. development stage includes repairs or modifications to the e-learning learning program.
COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH TRAINING IN APPLICATION OF CODEIGNITER FRAMEWORK TEMPLATE IN WEB-BASED APPLICATION PROGRAMMING Rian Cahyadi; Alya Nurul Aulia; Alfitriani Aulia; Wiwin Herwina
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v9i2.8471

Abstract

Technological developments are growing rapidly and have brought many benefits to mankind. Its presence can alleviate all the difficulties that arise in work and human activities. Technological developments also open up employment opportunities, especially in today's digital era, many startups need jobs to create and develop a technology, just like the programmer profession. This community empowerment program through training aims to equip job seekers to have skills in applying bootstrap templates to a website in order to simplify the website design process. This program was implemented at the Tasikmalaya City Manpower Office on Thursday, October 13, 2022 with the target of fresh graduate job seekers, unfamiliar with programming, and having the desire to learn about programming in Tasikmalaya City. The curriculum used for this program is based on the standard curriculum contained in the SKKNI, namely Installing Programming Software Tools. The stages carried out are preparation, introduction, delivery of sub-topics, conclusions, applications, evaluations, additional assignments, and class arrangements. The approach used is an andragogic approach with direct learning strategies (Direct Instruction) with lecture, demonstration, practice and discussion/question and answer methods with an inductive learning model centered on the trainees (student centered learning). The evaluation process on empowerment is carried out through interview and observation techniques.
PELATIHAN ECO ENZYME SEBAGAI ALTERNATIF PENGOLAHAN SAMPAH Hilma Maulida; Wiwin Herwina; Ahmad Hamdan
JENTRE Vol. 4 No. 2 (2023): JENTRE: Journal of Education, Administration, Training and Religion
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38075/jen.v4i2.465

Abstract

Kurangnya edukasi pengelolaan sampah menyebabkan sebagian besar sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pengolahan sampah perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Pengetahuan dalam pengolahan sampah perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil pengolahan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelatihan Eco Enzyme sebagai alternatif pengolahan sampah organik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara, serta analisis data yang digunakan melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pelatihan Eco Enzyme di Bank Sampah Induk Ciamis terdapat tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan tersebut dimulai dari perencanaan waktu, tempat, metode, media pembelajaran dan dana. Ada tiga sesi pembelajaran dalam pelaksanaannya yaitu persiapan alat dan bahan, sosialisasi tentang Eco enzim, dan praktek pembuatan Eco enzim. Tahap akhir pelatihan adalah evaluasi, dimana pada tahap ini Bank Sampah Induk Ciamis memperhatikan hasil pelatihan berupa luaran pelatihan, luaran pelatihan dan monitoring (observasi) terhadap peserta yang mengikuti pelatihan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah selain memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis melalui pelatihan Eco Enzyme, juga membantu membangun kesadaran lingkungan akan pentingnya mengurangi dampak negatif sampah organik terhadap ekosistem.