Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

MODEL PENDIDIKAN KETERAMPILAN TERINTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL DALAM MEMANFAATKAN SUMBER POTENSI ALAM Adang Danial, Lilis Karwati & Ahmad Hamdan
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v4i1.6272

Abstract

MODEL PENDIDIKAN KETERAMPILAN TERINTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL DALAM MEMANFAATKAN SUMBER POTENSI ALAM Adang Danial, Lilis Karwati, Ahmad HamdanJurusan Pendidikan MasyarakatFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas SiliwangiE-mail:, adang.danial58@gmail.com  ABSTRAK Upaya pengembangan model pelatihan pendidikan keterampilan merupakan suatu program yang penting karena dapat memberikan peluang bagi masyarakat guna mengembangkan potensi yang dimilikinya. Upaya memberdayakan masyarakat dipengaruhi pula oleh kondisi tingkat kehidupan dan faktor geografis. Cikoneng memiliki potensi sumber daya alam antara lain pertanian, perkebunan, kehutanan dan lain-lain, berdasarkan potensi alam tersebut masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkannnya secara optimal. Kondisi ini mempengaruhi mata pencaharian penduduk setempat, upaya pemberdayaan masyarakat dengan tujuan meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kuatlias hidup masyarakat kaitannya dengan system lingkungan social, system budaya, perubahan social ekonomi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif diarahkan untuk mengungkapkan data mengenai gambaran atas kegiatan yang terjadi di lapangan. Lokasi penelitian di Desa Margaluyu Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Subyek yang dijadikan sampel dalam penelitian ini menggunakan seluruh populasi yaitu sebanyak 62 orang, hasil penelitian mampu membuat segala tantangan menjadi peluang yang berguna, sehingga masyarakat mampu membuat peluang yang mereka miliki menjadi sesuatu yang lebih produktif melalui kegiatan kewirausahaan dalam meningkatkan kemandirian berusaha. Kesimpulan model keterampilan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya local terbentuknya sifat toleran, kepatuhan kerjasama, kekerabatan, rasa ingin tahu, menghargai keberhasilan orang lain, kerja keras, dan saling membagi hasil dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kata Kunci: model pendidikan keterampilan, nilai budaya, kewirausahaan
MANAJEMEN PENDIDIKAN NONFORMAL MELALUI PESANTREN DALAM MEMELIHARA TRADISI KEARIFAN LOKAL ( Studi di Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya) Lulu Yuliani; Lilis Karwati; Ahmad Hamdan
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15330

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya Pesantren yang belum bisa mengelola Pendidikannya  secara optimal, belum memiliki fokus strategi terarah,  dominasi personal terlalu besar, dan pengembangan cenderung jalan ditempat. Terdapat Pesantren yang belum mampu memelihara tradisi  kearifan lokal yang telah dibangun olah pendiri Pesantren, baik tradisi keagamaan dan tradisi ke ilmuan. Oleh Karena itu diperlukan manajemen pendidikan Nonformal yang efektip dan efesien agar tradisi  pesantren  yang merupakan  budaya kearifan  lokal menjadi karakteristik Pesantren dapat terpelihara dengan baik. Pesantren merupakan  salah satu  bagian dari Program Pendidikan Nonformal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui  manajemen Pendidikan Nonformal melalui Pesantren dalam memelihara tradisi kearifan lokal di Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini berdasarkan teori manajemen Stephen P Robbins yang menyakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan dan Pengendalian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Peneliti mengadakan pengamatan dan mencari data deskriptif  berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden yang diamati. Peneliti secara terus menerus melaksanakan wawancara dengan informan secara mendalam untuk mengumpulkan data dengan menggunakan tahap analisis Triangulasi Data yaitu Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Manajemen Pendidikan Nonformal Melalui Pesantren Dalam Memelihara Tradisi  Kearifan lokal menunjukkan bahwa Manajemen Pendidikan Pesantren miftahul Huda memiliki orientasi dalam pengembangan akhlak mulia. Melaksanakan Pengorganisasian dengan baik, kepemimpinan kiyai yang kharismatik dan transformasional. Pengendalian Pesantren yang terstruktur, tradisi pesantren diaktualisasikan melalui tradisi keilmuan dengan penerapan kurikulum yang fokus pada pengembangan wawasan keislaman, dan akhlak mulia serta para santri didorong untuk memiliki keterampilan tertentu melalui kegiatan ekstra kurikuler. Sedangkan tradisi keagamaan dilakukan melalui berbagai ritual keagamaan yang dilaksanakan melalui tradisi keagamaan harian, mingguan, bulanan, tahunan dan temporer, manajemen pendidikan Nonformal melalui Pesantren dalam memelihara tradisi budaya kearifan lokal dilakukan dengan cara melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.Kata kunci: Manajemen, Pendidikan, Nonformal, Pesantren
PEMBERDAYAAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN (PKHP) DI PKBM BUMI NURANI CAMP CIAMIS Adang Danial, Ahmad Hamdan, Lilis Karwati
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v5i1.8091

Abstract

PEMBERDAYAAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN (PKHP) DI PKBM BUMI NURANI CAMP CIAMIS Adang Danial1, Mumu2, Ahmad Hamdan3, Lilis Karwati4 1,2,3,4 Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Siliwangi 1adangdanial@unsil.ac.id 2Mumu.mukti@yahoo.com3ahmad.hamdan@unsil.ac.id 4liliskarwati@unsil.ac.id ABSTRAK  Stigma yang melekat di kalangan masyarakat tentang perempuan yaitu perempuan merupakan kaum lemah yang menjadi sasaran kekerasan, akses yang terbatas, diskriminasi, subordinasi (nomor dua), pendidikan rendah dan lain sebagainya. Melalui keadilan gender perempuan sudah seharusnya tidak lagi dianggap sebagai kaum yang lemah, sehingga perlu adanya program pemberdayaan bagi perempuan agar lebih berdaya. Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan merupakan salah satu program pemberdayaan terutama bagi perempuan marginal yang tergolong miskin agar memiliki keterampilan, pengetahuan dan peningkatan kualitas hidup dirinya dan keluarganya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mengeskplorasi pelaksanaan pemberdayaan melalui program pendidikan kecakapan hidup perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberdayaan melalui program pendidikan kecakapan hidup perempuan dimulai dari perencanaan dengan mendesain tujuan program dan tujuan pembelajaran, materi sesuai hasil identifikasi kebutuhan, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan prinsip belajar orang dewasa dan evaluasi untuk melihat hasil pembelajaran agar warga belajar memiliki kecakapan hidup berupa kecakapan personal, akademik, sosial dan kecakapan vokasional. Kata Kunci: Pemberdayaan perempuan, pendidikan kecakapan hidup, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI ALAM SETEMPAT Lilis Karwati
Jurnal Ilmiah Visi Vol 12 No 1 (2017): VISI : Jurnal Ilmiah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal
Publisher : Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.052 KB) | DOI: 10.21009/JIV.1201.5

Abstract

The limited ability of women is a very crucial problem in the community, especially in fulfilling their daily needs due to the gap between the required ability and the low the ability they have. The main priority in improving the women’s life quality is by providing that can improve their ability to utilize the local natural resources for commercial purposes. The purpose of this study is to describe the process, outcome and effects of the training. Applying quantitative and qualitative approach and descriptive method, this study was conducted in LKP Yuniza Desa, Kecamatan Salawu in August 2016. The data was collected by using participative observation, interview, and document study. Research subjects included learning community members, tutors, and LKP’s management. The result of the study indicate women can be empowered through enterpreneurship training which provide them with knowledge, attitude, and skills enabling them independent and self employed to improve their life quality.
MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERINTEGRASI DENGAN KEARIFAN DAN NILAI BUDAYA LOKAL MELALUI PENDEKATAN SOSIAL ENTREPRENEURSHIP Lilis Karwati; Mustakim Mustakim
Jurnal Ilmiah Visi Vol 13 No 2 (2018): VISI : Jurnal Ilmiah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal
Publisher : Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.787 KB) | DOI: 10.21009/JIV.1302.9

Abstract

The local wisdom describes the way to behave, to act, and to quickly respond towards the physical or cultural community’s environmental changes. The study was conducted in January-March 2017 in the area of a traditional village at kampong Naga Nagaratengah, Neglasari, Salawu, Tasikmalaya, West Java Province. The integrated community empowerment model with the wisdom and local cultural values aimed to increase the productivity, income and quality of life which was mutually beneficial. In this empowerment model, the research method employed was a qualitative approach with the descriptive method, and the techniques of data collection were the study of literature, observation, interviews, and documentation. The finding described the role of the community as one of the bases of the local wisdom role improvement that possessed by the Naga village community environment. Through the social entrepreneurship activities, a handy-craft was not only measured by its profit only, moreover it was viewed as a social cooperation between members of the community as well as providing the largest understanding to the community about the importance of the natural and cultural conservations for the survival of the kampong Naga community. The obedience and cultural inheritance in the form of values, norms, customs, and social roles continuously transpired from generation to generation. They become a unity in the social cultural environment and one of the tourism potential of the area. References Astuti, M. (2012). Pemberdayaan perempuan miskin berbasis pemanfaatan sumber daya lokal melalui pendekatan sosial enterpreneurship. Sosiokonsepsia, 17(3), 241–251. https://ejournal.kemsos.go.id/index.php?journal=SosioKonsepsia&page=article&op=view&path%5B%5D=829 Greertz, C. (1992). Kebudayaan dan agama. Yogyakarta: Kanisius. Harsojo. (1997). Pengantar antropologi. Bandung: Bina Cipta. Kamil, M. (2009). Mengembangkan pendidikan nonformal melalui PKBM di Indonesia: Sebuah pembelajaran dari kominkan di Jepang. Bandung: Alfabeta. Moleong, L. J. (2011). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nasution & Subino. (1988). Metode penelitian kualitatif naturalistik. Bandung: Tarsito. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031 Satori, D. (2012). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sudjana, D. (1993). Strategi pembelajaran partisipatif dalam pendidikan luar sekolah. Bandung: Nusantara Press. Pynkyawati, T., Agung, E., Noviandi, A., Suhardiman, R.N., & Putri, M.A. (2014). Kajian desain struktur rumah tinggal masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya. Reka Karsa, 2(3), 1-11. doi: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v2i3.597 Suryadi, A. (2009). Mewujudkan masyarakat pembelajar. Bandung: Widya Aksara Press. Zubaedi. (2007). Wacana pembangunan alternatif. Yogyakarta: Ar- Rizz Media.
PENDAMPINGAN ORANGTUA PADA ANAK PENGGUNA GAWAI DI SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Lilis Karwati; Didik Kurniawan; Rena Anggraeni
Jurnal Ilmiah Visi Vol 15 No 1 (2020): VISI : Jurnal Ilmiah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal
Publisher : Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.868 KB) | DOI: 10.21009/JIV.1501.4

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah pendampingan orangtua pada anak pengguna gawai dan mengetahui hasil yang dicapai oleh orangtua setelah mendampingi anak pengguna gawai di satuan pendidikan anak usia dini. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi serta analisis dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) ada delapan langkah pendampingan yang dilakukan orangtua pada anak dalam menggunakan gawai; (2) tingkat pendidikan orangtua dan intervensi pelatihan parenting memberikan kontribusi pada kemampuan orangtua dalam mendampingi anak dalam menggunakan gawai; serta (3) ada perubahan pada pengguna gawai kategori berat dan sedang setelah pendampingan.
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN PEMBIASAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI NEW NORMAL UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 Lilis Karwati; Ahmad Hamdan; Yus Darusman; Mega Prani Ningsih
Abdimas Siliwangi Vol 4, No 1: Januari, 2021
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v4i1p%p.6530

Abstract

The current global pandemic disaster requires everyone to always be vigilant in accordance with health protocols. However, in reality there are still many people who lack awareness of the importance of improving discipline and habituation of the community in the face of new normal to prevent the spread of Covid19, the community must have habituation to change behavior to be health conscious. In addition, the pattern of providing health services continues to be improved in addition to the appeal of information either directly or through the media that can provide valuable information to the public about the dangers of the spread of covid 19, during the New Normal period. The target is the gathering place of the community in the pancasila market environment through devotional activities, it is expected to provide increased awareness for the community, provide appeals and direction that can be easily accepted and carried out by the community related to the awareness of Discipline and Habituation of the Community in the face of the pandemic outbreak 19 through a clean lifestyle. 
DAMPAK PROGRAM PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN MANDIRI TERHADAP USAHA HOME INDUSTRY MAKANAN RINGAN DESA MARGALUYU KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS Lilis Karwati
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 1 (2015): Volume 4, No 1, Februari 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.863 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v4i1p102-125.561

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masyarakat yang belum memiliki  pengetahuan dan ketrampilan dalam kegiatan usaha, permasalahan masih rendahnya kemampuan manajemen kegiatan usaha home industri kurangmya  upaya untuk membuka usaha secara mandiri dari memproduksi sampai pemasaran berdaya saing. Melalui Pelatihan diharapkan dapat meningkatkan hasil usahanya. Model pemberdayaan yang efektif untuk meningkatkan keberdayaan usaha itu ialah fokus pada peningkatan perilaku kemandirian usaha Home  Industri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu "Dampak Program Pelatihan Kewirausahaan Mandiri terhadap Usaha Home Industri Makanan Ringan di Desa Margaluyu Kecamatan Cikoneng  Kabupaten Ciamis". Adapun teknik penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: Observasi, Wawancara, Studi Dokumentasi, Studi Literatur. Populasi dalam penelitian ini adalah 20 orang responden yang meliputi 2 orang Supervisor Program pelatihan, 2 orang penyelenggara pelatihan kewirausahaan, 16 orang peserta pelatihan. Kesimpulan hasil penelitian ini  : 1) Masyarakat Usaha home industri memperoleh pengetahuan dan pemahaman dalam berusaha. 2) Dampak Pelatihan Kewirausahaan Mandiri dibuktikan dengan meningkatnya pendapatan usaha home industri karena selain adanya pemahaman usaha juga dengan adanya pelatihan dapat membuka peluang dalam memasarkan produknya karena antar pengusaha saling memberikan informasi. Saran sebagai berikut ; 1) pemerintah daerah  terkait memberikan perhatian kepada kegiatan usaha home industri di Desa Margaluyu Kecamatan Cikoneng  Kabupaten Ciamis. 2) PKBM memberikan perhatiannya melalui berbagai programnya. 3) Sebaiknya pelaksanaan pelatihan secara rutin 4)ada peneliti lain yang melakukan penelitian lebih lanjut. sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menyempurnakan hasil penelitian ini.
PARTISIPASI ORGANISASI PEMUDA MASJID DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN KEAGAMAAN DI MASYARAKAT Ashri Azhari; Lilis Karwati; Nastiti Novitasari
Learning Society: Jurnal CSR, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): Desember
Publisher : Program Studi Pendidikan Masyarakat, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ls.v2i2.683

Abstract

The Mosque Youth Association is a mosque youth organization that was established to uncrease religious activities in the community. This study aims to describe the participation pf mosque yout organizations in increasing religious activities. This research was conducted due to the lack of participation of mosque youth organizations. The reseacrh method used in this study was a qualitative descriptive method with data collection thechniques through interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used was data reduction, data display, and conclusing drawing. Based on the result of the study, it shows that 1) The forms of participation of the Mosque Youth Association in increasing religious activities are the participation in the form of ideas, participation in the form of energy, and participation in the form of property/costs. 2) The participation rate of mosque youth associations in icreasing religious activities is di vided into three groups, namely high, medium, and low. 3) Religious activities in the community start from oneself, the attractiveness of the Mosque Youth Association, and the supporting and inhibiting factors of the Mosque Youth Association. Conclusion: Mosque Youth Association activities to increase religious activities in the community are carried out through religious activities such as regular weekly and monthly recitations, tahsin training, ‘maghrib mengaji’, so that religious activities can icrease mutual cooperation activities, add religious characteristics, increase rewards and religious knowledge, establish friendship, and add friends and relations.
Peningkatan Kepekaan Pada Korban Bullying Di Lingkungan Pendidikan Yuke Najma Kamila; Bayu Adi Laksono; Lilis Karwati
Jurnal Pendidikan Modern Vol 7 No 3 (2022): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v7i3.468

Abstract

Masalah bullying masih sering terjadi di lingkungan pendidikan yang menjadikan siswa merasa terganggu serta ketakutan apabila terkena dampak kegiatan pembulian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena bullying yang terjadi di lingkungan Pendidikan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif serta didukung dengan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi bullying bisa dilakukan dan diterima oleh siapa saja. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Potensi bullying akan lebih besar diterima oleh orang-orang yang dianggap lemah dan berbeda. Dampak bullying menyasar pada kesehatan, terlebih pada kesehatan mental. Sebagai bentuk peningkatan kepekaan pada korban bullying, pendidikan formal tidak dapat berdiri sendiri, harus dilengkapi dengan pendidikan nonformal maupun informal.