Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengajaran Kitab Turats Melayu di Brunei Darussalam Harapandi Dahri
AL-FIKRA Vol 15, No 1 (2016): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v15i1.4011

Abstract

Syakhshiyât Al-Mudarris Harapandi Dahri
El-Hikmah: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Vol. 7 No. 2 (2015): El-Hikmah
Publisher : STID DI AL-HIKMAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Being a al-mudarris is a very glorious job as he or she conveys, guides and makes human has more meaning in his life. Al-Mudarris including teachers, not just for himself or herself, but also for others. In addition, al-mudarris will be a guide in carrying out a full life value. Speech, actions, attitudes and behaviors will be the reference of all people, especially the students and the surrounding community, that’s why al-mudarris are expected to always maintain his attitude, speech and behavior weather he is giving a lecture or when he is not giving a lecture.
Islam di Media Sosial sebagai Komodifikasi dan Implikasinya terhadap Pendidikan Islam Hakim, Faisol; Harapandi Dahri
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i1.1813

Abstract

Perkembangan media sosial telah secara signifikan mengubah cara penyebaran ajaran Islam, di mana nilai-nilai keislaman semakin mengalami komodifikasi melalui berbagai platform digital. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana komodifikasi tersebut terjadi serta implikasinya terhadap pendidikan Islam. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka, penelitian ini menyintesis berbagai sumber akademik terkait digitalisasi Islam, monetisasi dakwah, dan pergeseran otoritas keagamaan di era digital. Hasil kajian menunjukkan beberapa bentuk komodifikasi yang konkret. Pertama, monetisasi konten dakwah terjadi melalui platform seperti YouTube dan TikTok, di mana para pendakwah memperoleh penghasilan dari iklan, donasi, fitur langganan berbayar, serta penyediaan konten religius eksklusif yang hanya bisa diakses pengguna tertentu. Kedua, selebritisasi ulama tampak dari bagaimana sebagian tokoh agama membangun personal branding dan pengaruh berbasis jumlah pengikut, dengan menyusun konten yang berorientasi pada daya tarik massa, seringkali mengorbankan kedalaman teologis. Ketiga, simbol-simbol Islam digunakan dalam industri fashion dan gaya hidup, misalnya penggunaan desain hijab, kaligrafi Arab, atau kutipan ayat Al-Qur’an dalam produk pakaian, seringkali tanpa disertai pemahaman atau konteks keagamaan yang memadai. Praktik-praktik ini mendorong terjadinya penyederhanaan ajaran Islam, dengan menitikberatkan pada aspek visual dan interaksi digital, alih-alih substansi akademik dan spiritual. Selain itu, tren ini juga mengubah cara masyarakat menilai kredibilitas keagamaan, dari yang sebelumnya berbasis sanad keilmuan menjadi berbasis popularitas digital seperti jumlah pengikut dan tingkat engagement. Melihat fenomena ini, kajian ini menekankan pentingnya penguatan literasi digital keislaman agar peserta didik mampu mengevaluasi dan memverifikasi informasi Islam secara kritis. Diperlukan integrasi literasi digital dalam kurikulum pendidikan Islam guna menjaga integritas akademik dan teologis dalam proses dakwah dan pembelajaran di era digital.
Students’ mathematics learning attitudes and behaviors: A case study of boarding school alumni in higher education Crismono, Prima Cristi; Siti Lailatul Maghfiroh; Harapandi Dahri; Mahnawawe Yakoh
Jurnal Elemen Vol 11 No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jel.v11i2.28272

Abstract

Islamic boarding school (pesantren) education emphasizes moral discipline, obedience, and religious devotion, shaping students’ character from an early age. However, when pesantren graduates enter university, particularly in subjects like mathematics that require analytical thinking and problem-solving, they often face adaptation challenges. While pesantren instills strong ethical values, it generally lacks learning strategies that develop higher-order cognitive skills. This study investigates how pesantren education influences university students’ learning attitudes and behaviors in mathematics courses, focusing on learning motivation, active engagement, and time management. The research uses a quantitative approach with a descriptive correlational design. The sample consists of 132 students from pesantren backgrounds enrolled at the Islamic University of Jember, selected through purposive sampling. Data were collected using a Likert-scale questionnaire and analyzed through Pearson correlation, ANOVA, and linear regression. Findings reveal that pesantren education has only a limited effect on students’ academic attitudes in mathematics, especially in motivation and engagement. Although it supports character development, pesantren education does not sufficiently equip students with the analytical skills required for university-level learning. The study recommends integrating more analytical and interactive teaching methods into pesantren curricula to help students adapt and succeed academically.