Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Elementer (Elektro dan Mesin Terapan)

Sistem Monitoring Nilai FFMC untuk Menentukan Potensi Penyulutan Api Menjadi Kebakaran Retno Tri Wahyuni; Danar Wisnu; M.Budi Satria Y; Yusmar Palapa
Jurnal Elektro dan Mesin Terapan Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Elektro dan Mesin Terapan (ELEMENTER)
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.208 KB) | DOI: 10.35143/elementer.v5i2.3122

Abstract

Canadian Forest Fire Danger Rating System (CFFDRS) merupakan sistem yang digunakan saat ini untuk menentukan peringkat bahaya kebakaran suatu wilayah. Sistem tersebut terdiri dari beberapa subsistem, salah satunya adalah Fire Weather Index (FWI) yang berguna untuk memberikan informasi langsung tentang aspek-aspek tertentu dari bahaya kebakaran berdasarkan pengamatan cuaca semata. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai salah satu kode dalam sub sistem FWI yaitu Fine Fuel Moisture Code (FFMC). FFMC ini merupakan kode yang digunakan untuk indikator potensi penyulutan api menjadi kebakaran. Nilai FFMC ditentukan dengan menggunakan hasil pengukuran parameter cuaca yaitu suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, dan curah hujan. Dengan memanfaatkan sensor – sensor yang dapat mengukur parameter tersebut, maka dalam penelitian ini dirancang sebuah system pemantauan parameter cuaca untuk menentukan potensi penyulutan api menjadi kebakaran dan menggunakan SMS gateway sebagai media transmisi data. Perhitungan FFMC (Fine Fuel Moisture Code) ini akan dihitung dan ditampilkan menggunakan visual basic. Tampilan pada visual basic berupa tampilan FFMC harian, tampilan peta wilayah berdasarkan nilai FFMC dan tampilan uji perhitungan FFMC secara manual.
Alat Pemeras Lendir (Depulper) dan Pengering Biji Kakao Berbasis Programmable Logic Controller (PLC) retno tri wahyuni
Jurnal Elektro dan Mesin Terapan Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Elektro dan Mesin Terapan (ELEMENTER)
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.675 KB) | DOI: 10.35143/elementer.v6i2.4431

Abstract

Kualitas biji kakao kering sangat tergantung pada proses pengeringannya. Laju pengeringan biji kakao perlu diatur agar kualitas biji kakao kering tetap terjaga. Laju pengeringan yang terlalu cepat menyebabkan asam asetat terperangkap dalam biji yang mempengaruhi aroma dan rasa. Laju pengeringan yang lambat menyebabkan biji kakao membusuk atau tumbuh tunas. Proses pengeringan biji kakao dapat dilakukan secara konvensional menggunakan panas matahari atau menggunakan mesin pengering. Penggunaan mesin pengering memungkinkan pengeringan kapan saja tanpa dipengaruhi cuaca. Mesin pemeras dan pengering biji kakao merupakan alat yang dirancang dari segi mekanik dan elektronik agar dapat mengeringkan biji kakao dengan baik. Pengujian secara mekanik menunjukkan bahwa mesin cukup stabil untuk mengeringkan kakao sampai dengan berat 5Kg dengan putaran motor maksimal 1000rpm. Sistem elektronik terdiri dari bagian input, kontroller dan output. Bagian input terdiri dari tombol start stop dan sensor thermocouple, kontroller berupa programmable logic controller (PLC) sedangkan output berupa elemen pemanas (heater) dan motor AC. Pada mesin pengering biji kakao ini, suhu yang paling sesuai agar laju pengeringan tepat adalah sebesar 500 Celcius. Silinder pengering diputar menggunakan motor AC agar energi panas dapat tersebar secara merata. Hasil uji coba menunjukkan bahwa mesin pengering dapat mengontrol suhu silinder stabil disekitar 500 Celcius dan dapat mengeringkan biji kakao dalam waktu 3,sampai dengan 5 jam tergantung berat biji yang dikeringkan dan kandungan airnya. Konsumsi daya listrik rata-rata pada mesin adalah sebesar 0,542 KWh.
Rancang Bangun Sensor Node untuk Monitoring Parameter Cuaca dan PM2.5 Menggunakan Arduino WiFi Retno Tri Wahyuni; Abdur Rahman Haritsah; Heri Subagiyo; Edi Rahmanto
Jurnal Elektro dan Mesin Terapan Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Elektro dan Mesin Terapan (ELEMENTER)
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.356 KB) | DOI: 10.35143/elementer.v7i2.5162

Abstract

The node sensor for monitoring weather parameters and PM2.5 consists of weather parameter sensors, such as temperature, humidity, sun radiation intensity, rainfall, wind speed and wind direction. In addition, there are air quality parameters contains, namely pm2.5 sensors. Data processing and delivery is carried out by Arduino Uno WiFi which is a microcontroller device that has been integrated with ESP8226 which is a module to connect with WiFi networks. Sensor data is sent from Arduino to the data base server to be displayed on the website. The test results of each sensor compared to BMKG data showed small measurement error results for temperature and rainfall parameters with error percentages of 4.61% and 9.95% respectively. The results of measuring wind speed parameters have a considerable error of 30.03% caused by wind speed measurements carried out at different altitudes to BMKG sensors. Measurements of wind direction show different wind direction frequencies because they do not set the same reference point as the BMKG sensor at the time of the sensor laying. The PM2.5 measurement also showed a considerable measurement error result of 14.7% because the laying of the sensor was not conditioned with standards as in the BMKG sensor so that the particulate sample measured was not the same as the BMKG sensor. For measurement of sun radiation intensity and humidity each has shown a trend that is in accordance with environmental conditions. Data delivery testing also works well because all data stored on the server database is in the correct column on the data base and shows the same results compared to the sample data that the sensor reads manually.
Peningkatan Akurasi Pengukuran Kadar Gas CO pada Node Sensor Sistem Monitoring Kualitas Udara Menggunakan Kompensasi Kesalahan Heri Subagiyo; Welliya Randa; Retno Tri Wahyuni; Memen Akbar
Jurnal Elektro dan Mesin Terapan Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Elektro dan Mesin Terapan (ELEMENTER)
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.364 KB) | DOI: 10.35143/elementer.v7i2.5196

Abstract

Increasing the accuracy of the MQ-7 sensor node in the air quality monitoring system is a process to get better results from measuring carbon monoxide (CO) gas levels. The stage of increasing this accuracy begins with testing the comparison of data between the measuring instruments designed and the standard operational equipment of the BMKG Meteorological Station Class I Pekanbaru which is used as a benchmark. The purpose of this process is to get the correction value from the sensor output, which will be used as a value in compensating. In this study, there was an increase in the accuracy of measuring instruments by 79.86% from the previous study, from 19.74% to 99.60%. Thus, the increase in the accuracy of the measurement of carbon monoxide (CO) gas levels in the air quality monitoring system has shown better results than previous research.