Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

MODULAR FURNITURE MADE FROM CORRUGATED BOX WASTE USING DESIGN FOR ENVIRONMENT GUIDELINES Hartono, Natalia; Christiani, Agustina; Larasati, Candida Keshia
Journal of Environmental Science and Sustainable Development Vol. 2, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Solid wastes at PT Pertamina in Jakarta were dominated by the corrugated box, so this research aims to utilize PT Pertamina’s corrugated box waste into furniture using Design for Environment (DfE) guidelines. Stages in this research use the design and development product theory of Ulrich & Eppinger, consisting of Phase 0 of Product Planning along with step 1 of the DfE guidelines. Phase 1 Concept Development is concurrent with stage 2 DfE guideline Identification of Potential Environmental Impacts and Selection of DfE guidelines. Phase 2 System-Level Design works in conjunction with the 3rd stage of the DfE Guide to Initial Design Guidelines. The selected design is modular with a sectionalmodular architecture type that can be arranged into three functions—table, shelf, and chair—so the product was named Mersi, which in the Indonesian language is an abbreviation of table, chair, and shelf (meja, kursi, lemari). The Phase 3 Detail Design added ergonomic aspects into the product design. In this phase, an alpha prototype is created, and the impacts on the environment are measured by the DfE phase 4 guideline, and the four factors measured show that the value of the DfE fraction is close to 1, meaning the prototype is environmentally friendly. Phase 4 Testing and Evaluation of Alpha Prototype with high-performance rating results for four dimensions were measured. The final product’s DfE fraction value is close to 1, meaning that the product is environmentally friendly even if there is a component of the product that is not environmentally friendly. This product was registered to have Industrial Design, Intellectual Property Rights on March 2, 2018.
LIFE CYCLE ASSESSMENT IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT GAME Hartono, Natalia; Laurence, Laurence; Chandra, Giovanni Hezekiah
Journal of Environmental Science and Sustainable Development Vol. 3, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Educational games are essential in explaining theories to students as such activities create a fun learning environment. Most educational games in supply chain management (SCM) are focused on SCM or logistics theories. In the last decades, the research in environmentally conscious SCM has increased. However, the educational games related to such SCM are limited. This work is the first to use the detailed life cycle assessment (LCA) approach in teaching students SCM. The research output is a game called “Robo Factory,” which involves a simulation of a robot production supply chain. The research objective is to educate undergraduate students about the SCM structure, the duties and responsibilities of SCM actors, the LCA approach, and the cost types in SCM and LCA. The paper describes the game design process. The game design entails three steps: (1) game conceptualization and prototype design; (2) prototype trial, evaluation, and finalization of game rules; and (3) final games. Evaluation results indicate that the game successfully teaches undergraduate students about the theory of LCA in SCM in an enjoyable manner. The posttest shows an overall increase in students’ knowledge. The paper presents the future research directions and implications for scholars to enhance their contributions.
PERANCANGAN LEMARI PENYIMPANAN ERGONOMIS SEBAGAI PENERAPAN METODE 5S PADA DIVISI PEMBUBUTAN DI CV.TJOKRO BERSAUDARA CABANG TANGERANG Yorvan Oktavianus; Natalia Hartono
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 3 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.673 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i3.002

Abstract

CV Tjokro Bersaudara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi alat-alat industri berbahan logam dan  non logam yang memiliki banyak cabang, salah satunya adalah cabang Tangerang. Pada cabang Tangerang ini, kualitas lingkungan kerja kurang mendapatkan perhatian.. Setiap peralatan dan komponen yang ada di lemari penyimpanan mesin bubut dibiarkan bercampur sehingga menyulitkan pekerja dalam mencari peralatan dan komponen yang diinginkannya. Selain itu, pekerja juga terpaksa mencari peralatan dan komponen tersebut dalam kondisi membungkuk atau jongkok sehingga sangat buruk dari segi ergonomi. Untuk itulah dilakukan penelitian untuk merancang lemari penyimpanan yang ergonomis untuk meletakkan setiap peralatan dan komponen sebagai bagian dari penerapan 5S. Dilakukan pendataan terhadap peralatan dan komponen yang dipakai untuk mesin bubut serta mengukur dimensi masing-masing alat dan komponen. Dilakukan juga perhitungan ukuran lemari penyimpanan dengan menggunakan data antropometri masyarakat Indonesia berjenis kelamin laki-laki dengan persentil 50 persen untuk ukuran tinggi siku dan persentil 5 persen untuk ukuran panjang genggaman tangan ke depan, dan ukuran tinggi bahu. Panjang lemari penyimpanan yang dirancang akan berukuran 128 cm, lebar lemari penyimpanan bagian horizontal berukuran 65 cm, lebar lemari penyimpanan bagian vertikal berukuran 25 cm, dan ketinggian lemari penyimpanan adalah 100 cm dari lantai. Dirancang lemari penyimpanan dengan ukuran tersebut yang dapat memberikan tempat untuk setiap peralatan dan komponen yang ada sehingga tidak bercampur satu sama lain sesuai prinsip metode 5S.
The 1-D bin packing problem optimisation using bees algorithm Natalia Hartono; Asrul Harun Ismail; Sultan Zeybek; Mario Caterino; Kaiwen Jiang; Murat Sahin; Christine Natalia
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 2 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i2.14387

Abstract

The bin packing problem is a classic combinatorial optimisation problem that is widely used in various applications such as assembly line balancing, scheduling, and time-tabling. Metaheuristic algorithms can provide solutions to these problems faster than exact methods. Bees Algorithm, a metaheuristic algorithm inspired by the foraging activity of bees, is known for its performance in solving optimisation problems. To our best knowledge, this is the first use of the Bees Algorithm to solve a bin packing problem. In this paper, we use the basic Bees Algorithm to demonstrate near-optimal solutions and measure the accuracy of solutions to the one-dimensional bin packing problem. The algorithm procedure and parameter settings are set following the previous research. Benchmark datasets are used in the experiment, and accuracy is measured. The results indicate that the basic Bees Algorithm for bin packing problems and previous research on travelling salesman problems produce similar accuracy results.
STUDI KASUS PERBANDINGAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA PT SENNATRA PENDAWATAMA SECARA MANUAL DAN DENGAN SOFTWARE VIP-PLANOPT10 Natalia Hartono; Yuliana Yuliana
Journal Industrial Servicess Vol 3, No 1c (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v3i1c.2101

Abstract

Penelitian ini berisi rancangan perbaikan tata letak fasilitas pabrik pada PT Sennatra Pendawatama yang memiliki permasalahan tata letak fasilitas di dalam pabriknya. Penyebabnya adalah aliran bahan yang berpola zig-zag dan menyebabkan jarak perpindahan antar bahan yang tinggi. Perusahaan juga mengalami permasalahan di area produksi karena gudang penuh sehingga barang jadi diletakkan pada area produksi yang kosong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang tata letak fasilitas pabrik pada PT Sennatra Pendawatama dengan membandingkan transportation cost index terendah dari perancangan secara manual dan perancangan menggunakan software VIP-PLANOPT10. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung dan wawancara. Setelah itu dilakukan peramalan untuk lima tahun. Hasil peramalan digunakan untuk menghitung kebutuhan mesin produksi, kebutuhan luas pabrik,bahan baku, dan operator. Tahap berikutnya adalah melakukan perhitungan secara manual dengan menggunakan Activity Relationship Chart (ARC), Dimensionless Block Diagram (DBD), dan Area Allocation Diagram (AAD). Tahap berikutnya adalah merancang dua alternatif tata letak usulan secara manual. Tahap selanjutnya merancang tata letak usulan dengan menggunakan software yang kemudian dibandingkan dengan perhitungan manual berdasarkan perhitungan Transportation Cost Index terendah. Kesimpulan menunjukan hasil menggunakan software lebih baik karena aliran perpindahan yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah. 
An application of multiple regression for predicting Turbidity of standard water quality for industrial and household consumption Yusraini Muharni; Natalia Hartono
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i1.12411

Abstract

A multiple regression approach was applied in this study to predict the Turbidity value of standard water in a water treatment plant. Turbidity is a level of cloudiness in water due to the presence of particles or microorganisms. Turbidity in standard water did not affect human health in terms of hazardous, even though it represents poor quality water. Water treatment plants reduce the cloudiness in water by applying the chlorination process. There are three independent variables of water quality involved to predict turbidity value. They are PH, color-spectrum, and electrical conductivity. The correlation among variables was checked before conducting multiple regression. Color-spectrum has the highest correlation with turbidity. The stepwise approach remains two independent variables involved in multiple regression equation, color-spectrum and electrical conductivity with the value of   R-square equal to 0,97. Meaning that the two variables have the ability to explaining variations in turbidity up to 97 %. 
SIMULASI RUTE PENGIRIMAN PRODUK NESTLE CARNATION PT KARTIKA DISTRINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM Natalia Hartono; Laurence Laurence; Melvin Pangestu
Journal Industrial Manufacturing Vol 2, No 2 (2017): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v2i2.624

Abstract

Kartika Distrindo is a distribution company with various types of product. The high cost of distribution is the problem for Kartika Distrindo which caused they don’t have fix distribution route, to minimize distribution cost they need to makes new distribution route using capacitated vehicle routing method. Using historical data can be obtained average velocity, work hours, and distribution cost, those data are used to perform simulations using AIMSS software. The additional data for perform simulation are location data, distance between location, and delivery processing time. The result of distribution cost simulation data will be compared with distribution historical data. The conclusion is the reduce distribution cost from Rp 11.561.260 to Rp 6.048.918 or 47,7%, and reduce of car use from 5 to 3 and 2 car.Keywords: Capacitated Vehicle Routing Problem, Distribution, Optimization, AIMMS Software.
ACTIVITY PARTICIPATION AND STUDENT PROFILES IN A GEN Z UNIVERSITY Andry Manodotua Panjaitan; Agustina Christiani; Natalia Hartono; Evanglin Millenia Lumempow
Polyglot Vol 17, No 1 (2021): JANUARY
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v17i1.2570

Abstract

Human resources are an important factor in the industrial world because they help innovate, create, and lead (soft skills). The industrial sector in the future will be dominated by Generation Z individuals, most of whom are currently university students. Therefore, it is very important for students to develop their soft skills. One way for students to develop soft skills is by participating in student activities. Based on research conducted at Universitas Pelita Harapan, results show that 22% of students are not actively participating in student activities. The aim of this research was to find and analyze the correlation between student profiles, namely the student's home faculty/academic major, class, and gender, with inactive participation in student activities. This study also analyzes the reasons for and considerations of student inactivity based on the characteristics of Generation Z and provides suggestions for student activities desired by students. Data was collected using a questionnaire filled out by 1214 respondents and interviews, then processed using SPSS software version 25.  The results of the data processing show that there is a correlation between student profiles, namely faculty/academic major and class, with the inactivity of students participating in student activities (p-value <0.05) and there is not a sufficient correlation between gender and student inactivity in student activities (p-value > 0.05). There are several reasons and considerations that cause students not to actively participate in student activities which are then used as suggestions for new student activities.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Sumber Daya Manusia merupakan salah satu aset penting dalam dunia Industri karena memiliki kemampuan untuk berinovasi, berkreasi dan memimpin (soft skill). Angkatan kerja pada era industri ini akan diisi oleh para individu generasi Z, sebagian besar adalah mahasiswa perguruan tinggi. Oleh sebab itu sangat penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan softskill mereka. Salah satu cara mengembangkan softskill pada mahasiswa adalah dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Pelita Harapan, diketahui bahwa terdapat 22% mahasiswa yang tidak aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Penelitian ini dilakukan di Universitas Pelita Harapan, dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara profil mahasiswa, yaitu fakultas asal mahasiswa, angkatan, dan jenis kelamin dengan ketidakaktifan dalam mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Lalu, untuk menganalisis alasan dan pertimbangan ketidakaktifan mahasiswa dihubungkan dengan karakteristik generasi Z berdasarkan teori yang ada, serta memberikan usulan dan saran kegiatan kemahasiswaan bagi UPH. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara, kemudian diolah dengan software SPSS. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa terdapat hubungan antara profil mahasiswa yaitu fakultas dan angkatan dengan ketidakaktifan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kemahasiswaan (p-value <0,05) dan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan ketidakaktifan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kemahasiswaan (p-value >0,05). Terdapat beberapa alasan dan pertimbanagan yang menyebabkan mahasiswa tidak aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Setelah itu, usulan dan saran dapat dilakukan analisis lebih lanjut mengenai jenis kegiatan yang paling sesuai untuk dilaksanakan, berdasarkan profil mahasiswa yang berbeda-beda.
Analisis dan Usulan Peningkatan Internal Supply Chain Collaboration Index sebuah Studi Kasus di PT X Natalia Hartono; Cliff Febryan Sumendap; Laurence Laurence
Journal of Integrated System Vol. 2 No. 2 (2019): Journal of Integrated System
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v2i2.1908

Abstract

Supply Chain Management memiliki dasar semangat kolaborasi baik internal maupun eksternal. Sebelum melakukan kolaborasi dengan pihak eksternal, suatu perusahaan harus memiliki internal kolaborasi yang baik terlebih dahulu karena kolaborasi internal yang baik merupakan dasar bagaimana kolaborasi eksternal nantinya terbangun. Penelitian ini mengambil studi kasus di PT X yang merupakan perusahaan manufaktur wiring harness atau perakitan kabel. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan memberikan usulan peningkatan internal supply chain collaboration index. Pengambilan data dilakukan dari bulan Februari hingga April 2019. Data diambil menggunakan kuesioner dimana kuesioner tersebut disusun berdasarkan teori, tugas dan wewenang setiap divisi dan wawancara. Kuesioner disebarkan kepada setiap divisi di PT X. Data yang diperoleh dari kuesioner diolah untuk mendapatkan index dari setiap variabel kolaborasi dan dilakukan perhitungan collaboration index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa range nilai collaboration index PT X sudah yaitu 3,66 hingga 4,94, sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan kolaborasi di PT X sudah baik. Akan tetapi, masih terdapat hubungan kolaborasi yang kurang sesuai sehingga diberikan beberapa usulan agarhubungan kolaborasi bisa meningkat.
Studi Kasus Mitigasi Risiko Rantai Pasok dengan Integrasi House of Risk dan Fuzzy Logic pada PT X Ryan Rakadhitya; Natalia Hartono; Laurence` Laurence
Journal of Integrated System Vol. 2 No. 2 (2019): Journal of Integrated System
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v2i2.1974

Abstract

Supply Chain Management memiliki peranan vital di dalam sebuah perusahaan. Sejak berdiri pada tahun 1997, PT.X belum memiliki pengelolaan supply chain management yang baik sehingga masih seringkali terjadi kendala pada proses bisnis PT.X. Analisis mitigasi risiko diperlukan oleh PT.X agar dapat menanggulangi risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan mitigasi risko dari sumber risiko prioritas yang terjadi di sepanjang proses binis PT.X dengan mengintegrasikan house of risk dan fuzzy logic. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan dan studi literatur sebagai penelitian pendahuluan, setelah itu penulis juga melakukan wawancara, brainstorming serta menyebarkan kuisioner kepada internal perusahaan. Kuisioner yang dibagikan menjadi dasar dalam pengolahan data menggunakan house of risk yang diintegrasikan dengan fuzzy logic. Setelah data diolah, terdapat 10 sumber risiko yang akan diberikan aksi mitigasi, tetapi atas permintaan perusahaan, 5 sumber risiko dominan yang akan diprioritaskan untuk diberi aksi mitigasi. Dari 5 sumber risiko yang telah diprioritaskan, terdapat 7 aksi mitigasi dalam menanggulangi 5 sumber risiko dominan pada proses bisnis perusahaan