Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Makna dalam Slogan Lalu Lintas di Bandarlampung dan Implikasinya di SMP Sri Rahayu; Siti Samhati; Farida Ariyani
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 3 Jul (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.46 KB)

Abstract

The purpose of this study was to describe the meaning of the slogan Traffic in Bandarlampung January-February 2018 and its implications in junior high school.The method used is qualitative descriptive method. Data analysis technique in this research was an analysis by describing the state of the object as it is. The results of this study show the meaning in the traffic slogan at Bandarlampung and its implications in junior high school. In determining meaning, researchers used the exposure of objects ie, direct and indirect techniques. Both are used to give an idea of the meaning of slogan in Bandarlampung. Based on the above opinion, the researcher has made the learning plan for the purpose of learning on the students, so that students can know the meaning as one of the elements of the builder.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan makna slogan Lalu Lintas di Bandarlampung Januari-Februari 2018 serta implikasinya di SMP. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis dengan memaparkan keadaan objek sebagaimana adanya. Hasil penelitian ini menunjukan makna dalam slogan lalu lintas di Bandarlampung dan implikasinya di SMP. Di dalam menentukan makna, peneliti menggunakan pemaparan objek yakni, teknik langsung dan tidak langsung. Keduanya digunakan untuk memberikan gambaran mengenai makna slogan di Bandarlampung. Berdasarkan pendapat diatas, peneliti telah membuat rancangan pembelajaran untuk tujuan pembelajaran pada siswa, agar siswa dapat mengetahui makna sebagai salah satu unsur pembangun.Kata kunci: denotatif, konotatif, slogan
Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VII Mediati Firdausa; Farida Ariyani; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 3 Jul (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.942 KB)

Abstract

This research aimed was to describe the use of Ejaan Bahasa Indonesia in the student description essay. The research used qualitative approach and descriptive method. In this research, the data obtained by collecting essays made by students. Futhermore, the data were analyzed and classified by surface strategy taxonomy and communicative effect taxonomy. The result of this research indicate that in the student description essay of grade VII SMPN 1 Metro is as follows: (1) based on surface strategy taxonomy are found (a) omission, (b) addition, and (c) misformation and (2) based on communicative effect taxonomy are found (a) local error and (b) global error.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada karangan deskripsi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan mengumpulkan karangan deskripsi buatan siswa. Selanjutnya, data dianalisis dan diklasifikasikan menggunakan taksonomi siasat permukaan dan taksonomi efek komunikatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII  SMPN 1 Metro adalah sebagai berikut: (1) berdasarkan taksonomi siasat permukaan ditemukan (a) kesalahan penghilangan, (b) kesalahan penambahan, dan (c) kesalahan pembentukan dan (2) berdasarkan taksonomi efek komunikatif ditemukan (a) kesalahan lokal dan (b) kesalahan global.Kata kunci: ejaan, karangan deskripsi siswa, taksonomi kesalahan berbahasa
Penggunaan Bahasa Lisan Siswa Kelas XI MA Al-Asy’ariyah Bandarlampung Tahun Pelajaran 2017/2018 Dechri Giyanis; Farida Ariyani; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 1 Apr (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarnnya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.394 KB)

Abstract

The purpose of this research was to describe the use of spoken language in Indonesian language learning activities of the eleventh grade students of MA Al-Asy’ariyah Bandarlampung academic year 2017/2018. The method used in this research was qualitative descriptive. The research population was 120 students. The sample of this research was all students of eleventh grade with the total of 51. Data collection techniques in this research are non-participation observation techniques, documentation, and techniques (focusing on the semple). The source of this research data was the sound recording of the students’ and  the teacher's conversations that contain a variety of spoken languages based on the standard form of words, diction, and pronunciation. The results showed that there were 161 raw conversations, and 226 conversations were not standard, from 387 data on the number of conversations using spoken language. The results of the conversational data percentage of 41.60% of students used standard spoken language, while 58.40% of students tend to ignore the standard verbal language rules.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa lisan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI MA Al-Asy’ariyah Bandarlampung tahun pelajaran 2017/2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa berjumlah 120. Sampel penelitian ini seluruh siswa kelas XI berjumlah 51. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi nonpartisipasi, dokumentasi, dan teknik (focusing of the semple). Sumber data penelitian ini adalah rekamanan suara percakapan siswa dan guru yang mengandung ragam bahasa lisan berdasarkan bentuk baku kata, diksi, dan lafal. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 161 percakapan baku, dan 226 percakapan tidak baku, dari 387 data jumlah percakapan penggunaan bahasa lisan. Hasil persentase data percakapan  41,60% siswa menggunakan bahasa lisan baku, sedangkan 58,40% siswa cenderung mengabaikan kaidah bahasa lisan baku.Kata kunci: penggunaan bahasa lisan, pembelajaran bahasa Indonesia, dan siswa SMA.
Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VII Mediati Firdausa; Farida Ariyani; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 4 Sep (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.942 KB)

Abstract

This research aimed was to describe the use of Ejaan Bahasa Indonesia in the student description essay. The research used qualitative approach and descriptive method. In this research, the data obtained by collecting essays made by students. Futhermore, the data were analyzed and classified by surface strategy taxonomy and communicative effect taxonomy. The result of this research indicate that in the student description essay of grade VII SMPN 1 Metro is as follows: (1) based on surface strategy taxonomy are found (a) omission, (b) addition, and (c) misformation and (2) based on communicative effect taxonomy are found (a) local error and (b) global error.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada karangan deskripsi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan mengumpulkan karangan deskripsi buatan siswa. Selanjutnya, data dianalisis dan diklasifikasikan menggunakan taksonomi siasat permukaan dan taksonomi efek komunikatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII  SMPN 1 Metro adalah sebagai berikut: (1) berdasarkan taksonomi siasat permukaan ditemukan (a) kesalahan penghilangan, (b) kesalahan penambahan, dan (c) kesalahan pembentukan dan (2) berdasarkan taksonomi efek komunikatif ditemukan (a) kesalahan lokal dan (b) kesalahan global.Kata kunci: ejaan, karangan deskripsi siswa, taksonomi kesalahan berbahasa
Ragam Bahasa di Acara Talkshow Hitam Putih dan Pembelajarannya di SMA Reza Putri Ristanti; Siti Samhati; Farida Ariyani
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 1 Apr (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarnnya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.627 KB)

Abstract

The problem discussed in this study is language variations in Hitam Putih talkshow and its learning in high school. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The data source of this research is Hitam Putih talkshow videos from youtube. The data in this study are conversations containing language variations among host and guests star in Hitam Putih. The results of this study was found two types of language variations in Hitam Putih talkshow program, namely (1) oral variety, namely a variety characterized by a form of expression or an affirmation; and (2) formality, including (a) formal variety, (b) informal forms. The results of this study could be implicated toward Bahasa lesson in high school and could be used as a language of teaching materials and could be used asa medium of learning in the lesson construction of lectures text.Masalah dalam penelitian ini ialah ragam bahasa di acara talkshow Hitam Putih dan pembelajarannya di SMA. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini ialah video talkshow Hitam Putih unduhan dari youtube. Data dalam penelitian ini ialah percakapan yang mengandung ragam bahasa antara pembawa acara dan bintang tamu dalam acara talkshow Hitam Putih. Hasil penelitian ini ditemukan dua jenis ragam bahasa yang terdapat dalam acara talkshow Hitam Putih, yaitu (1) ragam lisan, yaitu ragam yang ditandai dengan bentuk mimik atau sebuah penegasan; dan (2) keformalan, antara lain (a) ragam formal, (b) ragam tidak formal. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah atas untuk dijadikan bahan ajar serta dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam pelajaran mengontruksi teks ceramah.Kata kunci: ragam bahasa, talkshow, implikasi.
Tindak Tutur Menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Eka Listianingsih; Farida Ariyani; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 1 Apr (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarnnya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.238 KB)

Abstract

The problem in this reseach is how speech acts of refusal in Hitam Putih Talk Show and its implications for learning Bahasa Indonesia in high school. The purpose of this research is to describe the speech acts of refusal in Hitam Putih Talk Show  and to imply the speech acts of refusal in the subject of Bahasa Indonesia in high school. This study uses a qualitative approach and descriptive method. The results of the research showed that there was a direct speech act of refusal not performative and seven types of indirect speech acts of refusal. The direct speech act of refusal not performative strategy is a strategy with the emergence of the most dominant strategy. The results can be implied in learning Bahasa Indonesia in tenth grade of high school in KD 4.3 Developing content (problems, arguments, knowledge, and recommendations) exposition text orally and / in written.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih dan implikasinya  terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih dan mengimplikasikan tindak tutur menolak pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tindak tutur menolak langsung tidak performatif dan tujuh jenis tindak tutur menolak tidak langsung. Strategi tindak tutur menolak langsung tidak performatif merupakan satrategi dengan kemunculan strategi paling dominan. Hasil penelitian dapat diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas X pada KD 4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan / tulis.Kata kunci: tindak tutur menolak, gelar wicara dan pembelajaran.
Campur Kode dalam Film dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Denti Okta Puspita; Farida Ariyani; Siti Samhati
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 1 Jan (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.69 KB)

Abstract

The problem of this research was how to mix the code in the movie My Stupid Boss. This study aims to describe the mixed code in the film and its implications for language learning in high school. This study used descriptive qualitative method. Sources of research data was dialogue of characters in this movie. Analysis of data mixed code found in the form of insertion elements in the form of words, clauses, and word repetition. Causes of mixed code contained in the movie was the language factor and background attitude of speakers. In connection with learning, mixed code in the my stupid boss movie can be used as an example of the use of good and correct Indonesian language and its use contextually. Relation to teaching materials can be used as a medium of learning to write text script drama/movie.Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah campur kode dalam film My Stupid Boss. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan campur kode dalam film tersebut dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini dialog antartokoh dalam film tersebut.Berdasarkan hasil analisis data campur kode yang ditemukan berupa penyisipan unsur-unsur berupa kata, klausa, dan perulangan kata. Faktor penyebab campur kode yang terdapat dalam film tersebut adalah faktor kebahasaan dan latar belakang sikap penutur. Kaitannya dengan pembelajaran, campur kode dalam film My Stupid Boss dapat dijadikan sebagai contoh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta penggunaannya secara kontekstual. Kaitannya dengan bahan ajar dapat dijadikan sebagai media pembelajaran menulis teks naskah drama/film.Kata kunci: bahan ajar, campur kode, film my stupid boss.
Pengelolaan Kelas Guru Bahasa Indonesia pada Pembelajaran Puisi Rakyat di SMP Dina Dwi Mayang Sari; Siti Samhati; Farida Ariyani
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 3 Jul (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.739 KB)

Abstract

This research problem was class management  Bahasa’s teacher SMP . The purpose of this research was making a description of class management for Bahasa’s teacher that consist of class management approach, principles of class management, and class room regulation. Observation, documentation, recording and range note will be done by used descriptive, qualitative and data technique accumulation method. Here are research results bellow: (1) Class management approach have 3 sub indicators of 20 marking data. Those data are indicated 19 of data are done and 1 data is undone. (2)Class management principles have 6 sub indicators and 32 marking data. Those data are indicated 32  data are done well by Bahasa’s teacher. (3) Class room regulation has 4  sub indicators and 21 marking data. Those data are indicated 20 data are appropriate based on marking criteria and 1 data is not appropriate to kelas VII e SMP Al Kautsar Bandar Lampung.Permasalahan penelitian ini adalah pengelolaan kelas guru bahasa Indonesia di SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan kelas guru bahasa Indonesia yang terdiri atas pendekatan pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas, dan penataan ruang kelas. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, rekaman, dan catatan lapangan di peroleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) pendekatan pengelolaan kelas terdapat 3 subindikator 20 data yang dinilai. Data tersebut menunjukan 19 yang terlaksana dan 1 tidak terlaksana. (2) prinsip-prinsip pengelolaan kelas tedapat 6 subindikator dan 32 data yang dinilai. Data tersebut menunjukan 32 data terlaksana dengan baik oleh guru bahasa Indonesia. (3) penataan ruang kelas terdapat 4 sub indikator dan 21 data yang dinalai. Data tersebut menunjukan 20 data tepat berdasarkan kriteria penilaian dan 1 data yang tidak tepat pada kelas VII e SMP Al Kautsar Bandar Lampung.Kata kunci: pendekatan pengelolan kelas, prinsip pengelolaan kelas, dan penataan ruang kelas.
Diksi pada Iklan Aplikasi di Youtube Publiksi Oktober-November 2017 dan Implikasinya di SMP Bella Eka Puspita; Farida Ariyani; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 3 Jul (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.381 KB)

Abstract

The aimed of the present study is to describe the development of the dictioned app ads in Youtube,and its learning design  for junior high school students. The method used was qualitative descriptive method. Data analysis technique in this research was videos analysis.The results of dictioned apps ads on Youtube publication October-November 2017. In order to depict themain diction denotative or konotatif, the researchers used object exposure. The overall use of both methods provide a complete picture of dictioned ads on Youtube. Based on the above findings, the researcher has successfully designed a learning that targeting the purpose of learning so that the students are able to understand the character as one of the elements of dictioned. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan diksi iklan aplikasi di Youtube publikasi Oktober-November 2017 serta implikasinya di SMP. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis video. Hasil penelitian ini menunjukan diksi iklan aplikasi di Youtube publikasi Oktober-November 2017. Di dalam menentukan diksi iklan denotative atau konotatif, peneliti menggunakan pemaparan objek yakni, teknik langsung dan tidak langsung. Keduanya digunakan untuk memberikan gambaran mengenai diksi iklan di Youtube. Berdasarkan pendapat diatas, peneliti telah membuat rancangan pembelajaran untuk tujuan pembelajaran pada siswa, agar siswa dapat mengetahui watak sebagai salah satu unsur pembangun diksi.Kata kunci: diksi, iklan, bahan ajar.