Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Mantra-Mantra Jawa: Kajian Makna, Fungsi, dan Proses Pewarisannya Dedi Febriyanto; Nurlaksana Eko Rusminto; Siti Samhati
Sosial Budaya Vol 18, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v18i2.13189

Abstract

Penelitian ini berfokus pada kajian makna, fungsi, dan proses pewarisan mantra-mantra Jawa dalam kehidupan masyarakat Cahaya Mas Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam. Data penelitian berupa empat mantra yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap informan tunggal. Mantra-mantra yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat mantra memiliki muatan makna kereligiusitasan yang tinggi. Kereligiusan yang dimaksud meliputi aspek kepasrahan dan ketauhidan. Makna sosial juga tercermin di dalam mantra yang mencakup hubungan manusia dengan sesama dan lingkungan sekitar. Beberapa fungsi yang terkandung di dalam mantra, di antaranya adalah fungsi kekebalan, fungsi sosial, fungsi kekeluargaan, fungsi cinta kasih, dan fungsi komunikasi antara manusia dengan Tuhannya. Adapun proses pewarisan mantra diawali dengan terjalinnya kedekatan hubungan emosional, penyerahan mahar, pemberian mantra, dan laku tirakat puasa sehari semalam. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan pembacaan mantra adalah kebersihan badan dan tempat, niat yang lurus, dan kefokusan. Ketiga syarat tersebut harus dipenuhi agar mantra yang dibaca dapat memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan.
Implikatur Percakapan Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia dan Implikasinya Evy Nur Afifah; Nurlaksana Eko Rusminto; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 4 Sep (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.499 KB)

Abstract

The purpuso of this study is to describe conversational implications between novel’s caracters using verbal froms in implication by utilizing the inner context of implication.. The method used is qualitative descriptive. The result of this study shows that the implication of confersations between characters in this novel Surga Yang Tak Dirindukan by Asma Nadia using non-literal direct speech acts, speech acts indirect literal, and non literal  indirect speech acts. The method used between characters in the implication is the method of ordering, asking, and asking. Meanwhile, the untilization of dominant implicit context is used in speech event in Surga Yang Tak Dirindukan novel includes the context of place, time, and situation. The result of this study are implied in learning Indonesian Language activity as a teaching material for even semester highschool students with 3.9 basic competence that analyzes the content and language of the novel.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Implikatur percakapan antartokoh novel menggunakan bentuk verbal dalam berimplikatur dengan memanfaatkan konteks dalam berimplikatur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implikatur percapakan antar tokoh dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia menggunakan tindak tutur langsung tidak literal, tindak tutur tidak langsung literal, dan tindak tutur tidak langsung tidak literal, modus yang digunakan  antar tokoh dalam berimplikatur ialah modus memerintah, meminta, dan bertanya. Pemanfaatan konteks berimplikatur yang  dominan digunakan dalam peristiwa tutur dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan meliputi konteks tempat, waktu, dan  situasi. Hasil penelitian ini diimplikasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahan ajar untuk peserta didik tingkat SMA kelas XII semester genap dengan Kompetensi Dasar 3.9  menganalisis isi dan kebahasaan novel.Kata kunci : Implikatur percakapan, novel, implikasi pembelajaran.
Implikatur Percakapan Gatot Nurmantyo di Talkshow Satu Meja The Forum Nurul Ismail; Nurlaksana Eko Rusminto; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 1 Apr (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarnnya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.034 KB)

Abstract

The research problem was how Gatot Nurmantyo’s conversational implicature in talkshow “Forum Satu Meja” in “Jalan Politik Sang Jendral” episode and his implication towards Bahasa Indonesia subject in senior high school. The research purpose was to describe Gatot Nurmantyo’s conversational implicature in talkshow “Forum Satu Meja” in “Jalan Politik Sang Jendral” episode and his implication towards Bahasa Indonesia subject in senior high school. This research used qualitative approach and descriptive method. The research result shows that there are 13 conversational implicatures in literal indirect speech act, 6 conversational implicatures in non literal direct speech act, 7 conversational implicatures in indirect non literal speech act. The research result can be implicated in Bahasa Indonesia subject on debate text at the tenth grade of senior high school (SHS).Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implikatur percakapan Gatot Nurmantyo di acara talkshow satu meja the forum dalam episode jalan politik sang jenderal dan implikasinya  terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan implikatur percakapan Gatot Nurmantyo di acara talkshow satu meja the forum dalam episode jalan politik sang jenderal dan mengimplikasikannya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat implikatur percakapan dalam tindak tutur tidak langsung literal sebanyak 13 data, implikatur percakapan dalam tindak tutur langsung tidak literal sebanyak 6 data, implikatur percakapan dalam tindak tutur tidak langsung tidak literal sebanyak 7 data. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X pada teks debat.Kata kunci: implikatur percakapan, talkshow, konteks, implikasi.
PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS NARASI DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK SISWA SMP KELAS VII Rindu Rima Yani; Farida Ariyani; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 8, No 2 Sep (2020): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.367 KB)

Abstract

The problem of this research is how to develop a learning scenario by usin discovery learning model to the seventh grade students of Junior High School. The method that is used in this reasearch is R and D (Reasearch and Development) which reffered to Borg and Gall. They states that the development procedures use five stages, namely collecting information, design design, design validity, design revision, and final product. The results of this research and development are in the form of narrative text learning scenarios using discovery learning models for seventh grade junior high school students who have been declared fit for use by material experts with a percentage of 78% with very feasible categories, the feasibility aspect of the presentation obtains a 75% percentage with the proper category and feasibility aspects language percentage of 75% with a decent category. Masalah dalam penelitian ini ialah bagaimanakah pengembangan  skenario pembelajaran menggunakan model discovery learning untuk siswa SMP kelas VII. Tujuan Penelitian ini ialah menghasilkan sebuah produk berupa skenario pembelajaran menggunakan model discovery learning untuk materi teks narasi di SMP. Metode dalam penelitian ini ialah  Research and Development (RD) mengacu prosedur pengembangan Borg dan Gall dengan menggunakan lima tahap, yaitu pengumpulan informasi, perancangan desain, validitas desain, revisi desain, dan produk akhir.  Hasil penelitian dan pengembangan ini berupa sebuah skenario pembelajaran teks narasi menggunakan model discovery learning untuk siswa SMP kelas VII yang telah dinyatakan layak digunakan oleh ahli materi dengan presentase 78% dengan kategori sangat layak, aspek kelayakan penyajian memperoleh presentase 75% dengan kategori layak dan aspek kelayakan bahasa presentase 75% dengan kategori layak. Keywords: narrative text learning scenarios, discovery learning models, SMP
Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VII Mediati Firdausa; Farida Ariyani; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 3 Jul (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.942 KB)

Abstract

This research aimed was to describe the use of Ejaan Bahasa Indonesia in the student description essay. The research used qualitative approach and descriptive method. In this research, the data obtained by collecting essays made by students. Futhermore, the data were analyzed and classified by surface strategy taxonomy and communicative effect taxonomy. The result of this research indicate that in the student description essay of grade VII SMPN 1 Metro is as follows: (1) based on surface strategy taxonomy are found (a) omission, (b) addition, and (c) misformation and (2) based on communicative effect taxonomy are found (a) local error and (b) global error.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada karangan deskripsi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan mengumpulkan karangan deskripsi buatan siswa. Selanjutnya, data dianalisis dan diklasifikasikan menggunakan taksonomi siasat permukaan dan taksonomi efek komunikatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII  SMPN 1 Metro adalah sebagai berikut: (1) berdasarkan taksonomi siasat permukaan ditemukan (a) kesalahan penghilangan, (b) kesalahan penambahan, dan (c) kesalahan pembentukan dan (2) berdasarkan taksonomi efek komunikatif ditemukan (a) kesalahan lokal dan (b) kesalahan global.Kata kunci: ejaan, karangan deskripsi siswa, taksonomi kesalahan berbahasa
Tindak Tutur Komisif Penjual dan Pembeli di Pasar Tradisional Gunung Batu Tanggamus Septiana Triwahyuni; Nurlaksana Eko Rusminto; Ali Mustofa
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 1 Apr (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarnnya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.147 KB)

Abstract

This study aimed to describe the form of commissive speech acts of sellers and buyers in the traditional markets of Gunung Batu Tanggamus and its implications for learning Bahasa Indonesia in high schools. This study used descriptive qualitative method. The results of the study show that commissive speech acts offer more dominant than commissive promising and commissive vows, and the data found are mostly direct speech acts. The mode used in indirect speech acts is news mode and question mode. On both of the modes, the dominant mode is the news mode. The results of this study were implicated in the learning of Bahasa Indonesia in the tenth grade of even semester in high schools as an example of how to negotiate on negotiating text material.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk tindak tutur komisif penjual dan pembeli di pasar tradisional Gunung Batu Tanggamus dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur komisif menawarkan lebih dominan daripada komisif menjanjikan dan komisif berkaul, serta data yang banyak ditemukan ialah bentuk tindak tutur langsung. Modus yang digunakan dalam tindak tutur tidak langsung adalah modus berita dan modus tanya. Dari kedua modus tersebut, modus yang lebih dominan adalah modus berita. Hasil penelitian ini diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas X semester genap sebagai contoh tuturan cara bernegosiasi pada materi teks negosiasi.Kata kunci : implikasi, pasar tradisional, dan tindak tutur komisif.
Tindak Perlokusi dalam Percakapan Antarsiswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro Evita Sholeha Pra Yoga; Nurlaksana Eko Rusminto; Iqbal Hilal
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 4 Sep (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.643 KB)

Abstract

The purpose of this research was to describe of the perlokusi act in conversation of student grade VII muhammadiyah ahmad dahlan metro junior high school 2016 / 2017. This research uses descriptive qualitative method. The data resources were students, conversation in learning activities or outside learning activities. Result of this research were (1) responsive positive perlokusi dominate by responsive positive perlokusi of partner said to literal direct speech and to literal indirect speech the least found. (2) responsive negative perlokusi dominate by responsive positive perlokusi partner said to literal direct speech was dominant. responsive negative perlokusi partner said to not literal direct speech and to not literal indirect speech the least found. (3) nonresponsive perlokusi dominate by nonresponsive perlokusi of partner said to literal direct speech was dominant. The Data not literal indirect speech was not found in this research.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak perlokusi dalam percakapan antarsiswa kelas VII SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah tuturan antarsiswa, baik dalam kegiatan pembelajaran maupun di luar kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) tindak perlokusi responsif positif cenderung didominasi oleh tindak tutur langsung literal dan terhadap tindak tutur tidak langsung tidak literal yang paling sedikit ditemukan. (2) tindak perlokusi responsif negatif cenderung didominasi oleh tindak tutur langsung literal. Tindak perlokusi responsif negatif mitra tutur terhadap tindak tutur langsung tidak literal dan terhadap tindak tutur tidak langsung tidak literal yang paling sedikit ditemukan. (3) tindak perlokusi nonresponsif cenderung didominasi oleh tindak tutur langsung literal. Data tindak tutur tidak langsung tidak literal tidak ditemukan dalam penelitian ini.Kata kunci: tindak tutur, perlokusi, percakapan.
Penggunaan Bahasa pada Surat Resmi BEM U KBM Unila dan Implikasinya dalam Pembelajaran Deni Yuniardi; Mulyanto Widodo; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 4 Sep (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.82 KB)

Abstract

The purposes of the study are to describe the use of Indonesian Correct Spelling, the effectiveness of sentences in writing the official letters of BEM U KBM Unila (the Student Executive Board - Big Family Students of Lampung University) Youth Moving Cabinet, and its implications in Indonesian learning in middle schools. This research applied descriptive method. The data collecting technique was done through documentation by collecting the official letters of BEM U KBM Unila Youth Moving Cabinet. The data sources of this research were in form of official letters of BEM U KBM Unila. Based on the results of the documentation, 50 official letters with different objectives and intentions were collected. The results of the research revealed that from the 50 letters which were the subjects of the research, the researcher found out interesting phenomena in the use of spelling and sentence effectiveness. In addition, the use of language in the official letters could be implicated in Indonesian language learning in middle schools for grade VII of odd semester.Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia, keefektifan kalimat dalam penulisan surat resmi BEM U KBM Unila Kabinet Muda Bergerak, dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan surat resmi BEM U KBM Unila Kabinet Muda Bergerak. Sumber data penelitian ini adalah surat resmi BEM U KBM Unila.Berdasarkan hasil dokumentasi, diperoleh 50 surat resmi dengan tujuan dan maksud yang berbeda. Hasil penelitian diketahui bahwa 50 surat resmi yang menjadi subjek penelitian ditemukan fenomena menarik dalam penggunaan ejaan dan keefektifan kalimat. Selain itu, penggunaan bahasa pada surat resmi dapat diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP kelas VII semester ganjil.Kata kunci :kalimat efektif, penggunaan bahasa, surat resmi
Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VII Mediati Firdausa; Farida Ariyani; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 4 Sep (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.942 KB)

Abstract

This research aimed was to describe the use of Ejaan Bahasa Indonesia in the student description essay. The research used qualitative approach and descriptive method. In this research, the data obtained by collecting essays made by students. Futhermore, the data were analyzed and classified by surface strategy taxonomy and communicative effect taxonomy. The result of this research indicate that in the student description essay of grade VII SMPN 1 Metro is as follows: (1) based on surface strategy taxonomy are found (a) omission, (b) addition, and (c) misformation and (2) based on communicative effect taxonomy are found (a) local error and (b) global error.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada karangan deskripsi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan mengumpulkan karangan deskripsi buatan siswa. Selanjutnya, data dianalisis dan diklasifikasikan menggunakan taksonomi siasat permukaan dan taksonomi efek komunikatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII  SMPN 1 Metro adalah sebagai berikut: (1) berdasarkan taksonomi siasat permukaan ditemukan (a) kesalahan penghilangan, (b) kesalahan penambahan, dan (c) kesalahan pembentukan dan (2) berdasarkan taksonomi efek komunikatif ditemukan (a) kesalahan lokal dan (b) kesalahan global.Kata kunci: ejaan, karangan deskripsi siswa, taksonomi kesalahan berbahasa
Campur Kode Percakapan Penyiar Radio RRI Pro 2 Bandar Lampung dan Implikasinya Zaki Pratama; Nurlaksana Eko Rusminto; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 1 Jan (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.334 KB)

Abstract

This research describe the form and causal factor of code mixing in program of SPADA RRI Pro 2 FM Bandar Lampung and its implication on learning Indonesian in senior high school. The design of this research used in descriptive qualitative. Based on this research, there is mixed code that occur in the form of words, phrases, baster, repetition of word and clauses. Causes of code mixed flows are the use of codes, the use of more popular terms, residential factors and timing, topics, functions and objectives of speech, variety and level of language tutoring, for sense of humor, and for prestigious relationships. In relation to learn and teaching materials, code mixing in program of SPADA RRI Pro 2 FM Bandar Lampung can be used as a form of Indonesian language usage is good and correct with the field of science that can be used as a medium of learning in analyzing text oral and written news.Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya campur kode yang terdapat dalam program SPADA RRI Pro 2 FM Bandar Lampung dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian terdapat campur kode yang terjadi dalam bentuk kata, frasa, baster, perulangan kata dan klausa. Faktor penyebab campur kode adalah keterbatasan penggunaan kode, penggunaan istilah yang lebih populer, faktor tempat tinggal dan waktu penuturan berlangsung, topik, fungsi dan tujuan sebuah tuturan, ragam dan tingkat tuturan bahasa, untuk membangkitkan rasa humor, dan untuk sekadar bergengsi. Campur kode pada program SPADA RRI Pro 2 FM Bandar Lampung dapat dijadikan contoh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai penggunaan dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dalam pelajaran menganalisis teks berita lisan maupun tulisan.Kata kunci: campur kode, program SPADA