Lusila Parida
STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HABITUASI KARAKTER UNGGUL SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI OPTIMALISASI PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN SINTANG Lusila Parida
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 7, No 1: Februari 2020
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jpsd.v7i1.14017

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gambaran mengenai peran kepala sekolah dalam penanaman nilai-nilai karakter unggul di sekolah dasar Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Disain penelitian menggunakan penelitian studi kasus di sekolah model Sekolah Dasar Negeri 07 Sintang, dan sekolah islam Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sintang. Penelitian ini mengkaji fakta dan fenomena peran kepala sekolah dalam implementasi nilai-nilai karakter unggul di sekolah. Pemilihan subyek penelitian dengan metode sampling area dengan perimbangan karakteristik khusus sekolah berlatar sekolah model dan sekolah islam. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi terhadap kepala sekolah dan guru serta studi dokumen yang relevan dengan implementasi pendidikan karakter. Subyek penelitian berjumlah 61 orang yang terdiri dari 2 kepala sekolah dan 59 guru. Validitas data dilakukan melaui proses triangulasi. Hasil penelitian menujukan bahwa proses habituasi karakter unggul di sekolah model didukung oleh peran kepala sekolah sebagai manager, sedangkan habituasi karakter unggul di sekolah Madrasah Iptidayah Negeri diperkuat melalui peran kepala sekolah sebagai motivator. Agar proses habituasi karakter unggul dapat terwujud maka kepala sekolah harus melakukan kombinasi peran kepemimpinannya serta membudayakan sekolah sebagai komunitas peduli, mengembangkan diskusi-diskusi kelas, menciptakan kelas yang demokratis dan meningkatkan kegiatan literasi sastra, sains dan sejarah.
POLA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGUATAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR KOTA SINTANG-KALIMANTAN BARAT Lusila Parida; Sirilus Sirhi; Daniel Dike
Profesi Pendidikan Dasar Vol.6, No.2, Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ppd.v1i2.9159

Abstract

This study aims to describe the image of principal's leadership patterns in the formation of character values in elementary schools. The research design used a case study research at the Elementary School 07 Sintang, the Islamic Elementary School Sintang, and Elementary School Suluh Harapan Sintang. The subjects of the research used the area sampling method because of consideration of the special characteristics of the schools with reference schools, state Islamic schools and private Catholic schools. Data collection is done through observation, in-depth interviews and document studies. The selection of research subjects using the purposive sampling method. The subjects of these researches were 33 people consisting of three principals and 30 teachers. Data validity is done through the triangulation process. The results showed that the dominant leadership patterns in the three schools tended to be dominant in the instructional leader pattern. For the process of forming the students’ character to be more optimized, the principal must do a combination of leadership patterns. Transformative leadership patterns and cultural leadership must be cultivated in strengthening character by innovating strategic programs according to the conditions and abilities of the school. The character strengthening programs that are integrated into students' subjects and extracurricular for students must accommodate the six stages of the pyramid of habituation of character values.
PERSEPSI DAN KONSEPSI MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Daniel Dike Tukan; Lusila Parida
JURNAL PENDIDIKAN DASAR PERKHASA: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpdp.v2i2.112

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang fenomena dan problematika pendidikan sekolah dasar untuk mengetahui hal-hal esensial dalam perspektif mutu pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif fenomenologis dalam mengkaji fenomena factual pendidikan dasar. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan hermeneutika dialektis melalui teori untuk mendapatkan konsep yang holistik tentang mutu belajar di sekolah dasar. Hasil dan tujuan penelitian ini memberikan gambaran bahwa proses belajar tidak sebatas guru dan kurikulum, tetapi erat kaitannya dengan semua aspek yang menciptakan kondisi belajar. Kelas tidak hanya mengenai aspek fisik tetapi sebuah realitas psikologis dimana komunikasi dan interaksi guru dan murid terjadi. Interaksi yang baik akan membantu keberhasilan proses belajar dan memastikan hati dan pikiran siswa ada di setiap ruang-ruang kelas ketika belajar itu terjadi. Guru harus membangun persepsi dan konsepsi yang benar tentang proses belajar dan terus mengasah kompetensinya. Dengan demikian evaluasi dan pengembangan guru harus holistik mencakup, sikap, pengetahuan, sifat dan motivasi guru dalam melaksanakan profesinya di bidang pendidikan.
OPTIMALISASI MANAJEMEN KELAS MELALUI MODEL OTORITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Lusila Parida; Daniel Dike
JURNAL PENDIDIKAN DASAR PERKHASA: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpdp.v5i1.356

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan optimalisasi penggunaan model otoritas guru dalam manajemen kelas di SD untuk menemukan seberapa jauh peran otoritas guru berdampak pada siswa. Disain riset ini menggunakan case study research untuk memotret fonomena dan fakta pembelajaran di kelas melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dan angket respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa di SD Panca Setya 2 Sintang, Kalimantan Barat. Validitas data diperoleh melalui  metode triangulasi sumber dan teknik kemudian data dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan secara induktif. Hasil riset menunjukan bahwa peran otoritas guru memiliki peran strategis manajemen kelas melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi belajar. Peran strategis otoritas guru tersebut didukung dengan adanya pengakuan respon siswa terhadap management yang diterapkan guru dengan hasil yang menunjukan bahwa 89% siswa lebih mengalami bahwa guru menerapkan otoritas model humanistis, dan model otoritas demokratis sebesar 84%, dan model behavioristik 79%. Pembelajaran akan semakin menyenangkan dan berhasil bila guru mengoptimalisasi serta mengkombinasikan keunggulan ketiga model otoritas tersebut dalam management pengelolaan pembelajaran melalui variasi metode, materi, pola hubungan sosial dengan menciptakan kondisi kelas sebagai epsentrum belajar. Kata kunci: model otoritas guru dan management kelas.
Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penguatan Karakter di Sekolah Dasar, Kota Sintang-Kalimantan Barat Daniel Dike Dike; Lusila Parida; Sirilus Sirhi
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan Vol 4, No 1 (2020): Januari (JIKAP PGSD)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jkp.v4i1.10957

Abstract

This study aims to describe the image of principal's leadership patterns in the formation of character values in elementary schools. The research design used a case study research at the Elementary School 07 Sintang, the Islamic Elementary School Sintang, and Elementary School Suluh Harapan Sintang. The subjects of the research used the area sampling method because of consideration of the special characteristics of the schools with reference schools, state Islamic schools and private Catholic schools. Data collection is done through observation, in-depth interviews and document studies. The selection of research subjects using the purposive sampling method. The subjects of these researches were 33 people’s consisting of three principals and 30 teachers. Data validity is done through the triangulation process. The results showed that the dominant leadership patterns in the three schools tended to be dominant in the instructional leader pattern. For the process of forming the students’ character to be more optimized, the principal must do a combination of leadership patterns. Transformative leadership patterns and cultural leadership must be cultivated in strengthening character by innovating strategic programs according to the conditions and abilities of the school. The character strengthening programs that are integrated into students' subjects and extracurricular for students must accommodate the six stages of the pyramid of habituation of character values.
Strategi Mikro Kepala Sekolah Membudayakan Budaya Malu sebagai Nilai Karakter Unggul Sekolah Dasar Di Kabupaten Sintang Daniel Dike; Lusila Parida; Ivan Stevanus
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 12, No 1 (2021): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v12i1.916

Abstract

ABSTRAKKesadaran moral anak sangat penting dikembangkan dan dibudayakan sejak pendidikan sekolah dasar melalui strategi membudayakan budaya malu. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan praktik budaya malu di sekolah dasar SDN 23 Menyumbung kabupaten Sintang. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus (one case study research).Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Alat pengumpulan data adalah panduan wawancara, lembar observasi dan dukumen. Analisis data menggunakan pola induktif model Creswel. Subyek penelitian adalah guru dan siswa di SDN 23 Menyumbung sebanyak 25 orang. Teknik pengambilan responden secara purposive karena mempertimbangkan situasi pandemi covid 19. Hasil penelitian menunjukan bahwa pade level siswa dan guru dikembangkan 10 budaya malu yang ditanamkan dalam pembelajaran maupun melaui pembiasaan. Praktik budaya malu telah menumbuhkan dua aspek penting dalam diri siswa dan guru yakni karakter kinerja dan kinerja moral. Agar karakter kinerja dan karakter moral tumbuh dengan baik di sekolah maka diperlukan strategi micro kepala sekolah yang terarah pada penguatan identitas personal dan sosial siswa secara moral. Kata Kunci: budaya malu, kinerja moral, karakter moral ABSTRACTChildren's moral awareness is very important to be developed and cultivated since elementary school education through a strategy of cultivating a culture of shame. The purpose of this study is to describe the practice of shame culture in elementary schools of SDN 23 Menyumbung, Sintang district. This research uses a case study approach (one case study). Data collection techniques using in-depth interviews, observation and documentation study. Data analysis used the Creswell model inductive pattern. Data collection techniques using in-depth interviews, observation and document study. Data collection tools were interview guides, observation sheets and documents. The research subjects were 25 teachers and students at SDN 23 Menyumbung. The technique of taking respondents was purposive because it considered the covid pandemic situation 19. The results showed that at the level of students and teachers 10 shy cultures were instilled in learning and through habituation. The practice of shame culture has fostered two important aspects in students and teachers, namely the character of performance and moral performance. In order for the performance character and moral character to grow well in school, a micro principal strategy is needed that is aimed at strengthening the personal and social identity of students morally.Keywords: shame culture, moral performance, moral character
POLA INTERAKSI SOSIAL SISWA PENGGUNA GADGET DI SEKOLAH DASAR KOTA YOGYAKARTA Ivan Stevanus; Lusila Parida
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 12, No 2 (2021): NOPEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v12i2.1356

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan memberikan bukti empiris terkait pola interaksi sosial antar siswa, dan memaparkan gambaran terkait dampak pemanfaatan gadget dikalangan siswa sekolah dasar kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan teknik pengumpulan data melalui angket. Populasi dan sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu siswa kelas II dan Kelas V dari empat sekolah dasar swasta dan negeri di kota Yogyakarta dengan tingkat perbedaan predikat akreditasi sekolah. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada dua gambaran yang dominan dari pola interaksi sosial siswa sekolah dasar dalam memanfaatkan gadget yakni pola asosiatif dan disasosiatif. Kehadiran dan berkembangnya gadget sangat positif membantu siswa dalam kegiatan belajar, dan dipihak lain gadget juga mereduksi pola interaksi sosial dan personal dikalangan siswa. Untuk menghidupkan pola interaksi sosial siswa dengan adanya gadget maka sekolah perlu membuat pendekatan pembelajaran yang edukatif adaptif dalam memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai instrumen kunci keberhasilan pembelajaran abad 21.Kata Kunci: gadget,  interaksi sosial, pola asosiatif dan disasosiatif ABSTRACTThis study aims to provide empirical evidence regarding patterns of social interaction between students, and to describe the impact of using gadgets among elementary school students in the city of Yogyakarta. This study uses a survey method, with data collection techniques through questionnaires. The population and sample of the study were taken by purposive sampling, namely class II and class V students from four private and public elementary schools in the city of Yogyakarta with different levels of school accreditation predicate. The results showed that there were two dominant images of the social interaction patterns of elementary school students in using gadgets, namely associative and dissociative patterns. The presence and development of gadgets is very positive in helping students in learning activities, and on the other hand gadgets also reduce social and personal interaction patterns among students. To turn on students' social interaction patterns with gadgets, schools need to make an adaptive educative learning approach in utilizing technological advances as a key instrument for the success of 21st century learning.Keywords: gadgets, social interaction, associative and dissociative patterns
ADAPTASI BUDAYA BELAJAR MASA PANDEMI COVID 19 DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN SINTANG Daniel Dike; Lusila Parida; Gabriel Serani
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 13, No 1 (2022): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v13i1.1535

Abstract

ABSTRAKPandemi Covid 19 merupakan situasi yang menantang bagi sekolah untuk meningkatkan sistem teknologi digital untuk beradaptasi dengan kebutuhan belajar mengajar secara online. Penelitian ini bertujuan memetakan gambaran kesiapan pembelajaran adaptif masa pandemi di level sekolah dasar di Kabupaten Sintang. Metode penelitian menggunakan studi kasus di sekolah dasar dengan karakteristik yang berbeda yakni sekolah negeri dan sekolah swasta. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara,dan studi dokumen. Analisis data menggunakan pola induksi interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran pendidikan masa pandemi dan post pandemi memperlihatkan tiga aspek kunci yaitu (a) upaya sekolah melakukan adaptasi pembelajaran di saat pandemi dan post pandemi covid 19 (b) upaya sekolah melakukan inovasi pembelajaran, metode dan materi ajar, (c) upaya sekolah menginovasi kebijakan dan program-program sekolah. Menuju institusi pendidikan dan sekolah-sekolah dasar yang mampu beradaptasi dan tahan terhadap perubahan sosial dan alam sekolah disarankan untuk (1) merekonstruksi kembali pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan guru di era digital saat ini, (2) melibatkan dan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam proses pendidikan dan pembelajaran, (3) membangun pendidikan yang kuat, setara dan berkelanjutan agar adaptif menghadapi perubahan sosial yang terjadi secara global saat ini.Kata Kunci: rekonstruksi pembelajaran, adaptasi pembelajaran ABSTRACTThe Covid19 pandemic is the challenged situation for schools improve digital technology system to adapt with online teaching and learning requirements.This study aims to map a picture of the readiness for adaptive learning during the pandemic at the elementary school level in Sintang district. The research method uses case studies in three schools with different characteristics, namely public schools and private schools.Data obtained from observations, interviews, and document studies. Data analysis using interactive induction pattern. The results show that the description of education during the pandemic and post-pandemic shows three key aspects, namely (a) school efforts to adapt learning during the pandemic and post-covid-19, (b) school efforts to innovate learning, teaching methods and materials, (c) efforts schools innovate school policies and programs. In order for our educational institutions and primary schools to be able to adapt and be strong to social and school changes, it is recommended to (1) reconstruct the education and learning that teachers do in the current digital era, (2) involve and utilize artificial intelligence in the education process and learning, (3) build a strong, equal and sustainable education to deal with social changes that are happening globally today.Keywords: learning reconstruction, learning adaptation
PEMBENTUKAN NILAI MORAL SISWA DENGAN MEMANFAATKAN KEARIFAN LOKAL PADA TEMA 7 INDAHNYA KEBERSAMAAN SUBTEMA 1 KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU KELAS IV SEKOLAH DASAR Lorensia Evi; Lusila Parida; Warkintin Warkintin
JURNAL PENDIDIKAN DASAR PERKHASA: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpdp.v8i2.1975

Abstract

This study aims to find out how the formation of students' moral values by utilizing local wisdom in Theme 7, the beauty of togetherness, sub-theme 1, the cultural diversity of my people in class IV. The approach used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques used in this study were observation techniques, interview techniques, and documentation techniques. Data collection tools in the form of observation sheets, interview guidelines, and documentation. The research informants were fourth grade teachers and 10 fourth grade students. The results showed that: 1) The implementation of the formation of students' moral values by utilizing local wisdom in Theme 7 The Beauty of Togetherness Sub-theme 1 Cultural Diversity of my Nation Class IV SDN 01 Tempunak can be carried out through four activities, namely: routine activities, spontaneous activities, exemplary and conditioning. 2) The factors that influence the formation of students' moral values by utilizing local wisdom in Theme 7 The Beauty of Togetherness Sub-theme 1 Cultural Diversity of my Nation class IV SDN 01 Tempunak basically consists of internal factors and external factors, namely internal factors in the form of: Lack of Effectiveness of Learning Curriculum, Lack of use of learning resources that contain local wisdom. External factors in the form of weak parental attention in supervising children's interactions outside school, lack of school cooperation with local community leaders. 3) the teacher's obstacles in influencing the formation of students' moral values by utilizing local wisdom in Theme 7 The Beauty of Togetherness Subtheme 1 Cultural Diversity of my Nation class IV SDN 01 Tempunak which consists of several obstacles, namely the misuse of mass media and the development of information technology which is used for negative things, the environment people who do not support local cultural expressions.
LITERASI LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SD NEGERI 01 KENUKUT KECAMATAN KELAM PERMAI KABUPATEN SINTANG Agusta Kurniati; Lusila Parida; Hendrikus Hendrikus
JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1, No 1 (2022): Edisi April
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.653 KB) | DOI: 10.31932/jppm.v1i1.1859

Abstract

Literasi lingkungan merupakan kemampuan individu dalam memahami, menafsirkan serta sikap sadar untuk menjaga lingkungan agar tetap terjaga keseimbangannya. Sikap tersebut diartikan juga sebagai sikap melek lingkungan, dimana tidak hanya memiliki pengetahuan terhadap lingkungan tetapi juga memiliki sikap tanggap dan mampu memberikan solusi atas isu-isu lingkungan. Siswa sebagai bagian dari masyarakat yang disiapkan sebagai generasi penerus dan agen perubahan di dalam masyarakat perlu dibekali kemampuan literasi lingkungan. Maka dari itu sebagai wujud nyata pembalajaran dikelas pembelajaran dengan mengkombinasikan pengembangan literasi lingkungan sangat tepat diterapkan di Sekolah Dasar sebagai bentuk pembagunan lingkungan yang sehat dan hijau. Lingkungan sekolah sehat dan hijau sudah menjadi prioritas banyak sekolah yang ada di Indonesia dengan tema Green School. Secara bahasa green school yaitu sekolah hijau, tetapi bukan hanya tampilan fisik sekolah yang hijau atau rindang, tetapi wujud sekolah yang memiliki program dan aktifitas pendidikan mengarah pada kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan hidup. Green school yaitu sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program program tertentu untuk menginternalisasikan nilai nilai lingkungan kedalam seluruh aktifitas sekolah. Tampilan fisik sekolah ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh warga sekolah untuk bersikap arif dan berprilaku ramah lingkungan Tujuan utama dari kegiatan PKM ini adalah sebagai bentuk implementasi pembelajaran berbasis pembelajarab tematik untuk menumbuhkan karakter peduli lingkungan dengan pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai wujud membangun Sekolah sehat dan bersih serta menumbuhkan karakter peduli lingkungan pada anak sejak dini.Kata Kuci: Literasi Lingkungan, Pendidikan Karakter, Peduli Lingkungan