Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Penyulingan Minyak Atsiri Sereh Dapur (Cymbopogon Citratus) Dengan Metode Penyulingan Air-Uap Zaituni Zaituni; Rita Khathir; Raida Agustina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.632 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1085

Abstract

Abstrak. Minyak atsiri sereh dapur diperoleh dari hasil penyulingan tanaman sereh dapur. Minyak sereh dapur merupakan sumber sitral yang merupakan konstituen utama dari minyak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu minyak atsiri yang dihasilkan dengan metode penyulingan air-uap (water and steam destillation). Bagian tanaman sereh dapur yang digunakan yaitu bagian batang dan daun yang disuling menggunakan alat penyulingan air dan uap.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri sereh dapur dari penyulingan bagian daun diperoleh sebesar 0,399 % 10 kali lipat lebih besar dari rendemen minyak atsiri sereh dapur pada bagian batang (0,039 %). Bobot jenis minyak atsiri sereh dapur pada daun 0,8987 dan pada batang 0,8940. Indeks bias minyak atsiri sereh dapur pada daun 1,4876 dan pada batang 1,4880. Kelarutan dalam alkohol 70% minyak atsiri sereh dapur dari daun dan batang mempunyai tingkat kelarutan keruh pada perbandingan 1:5. Berdasarkan rendemen dapat disimpulkan bahwa bagian yang lebih menguntungkan untuk disuling adalah daun. Berdasarkan parameter mutu yang dianalisis dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri sereh dapur dari bagian batang dan daun sudah memenuhi standar Essential Oil Association (EOA).The Destillation of Lemongrass Essential Oil by Using the Water-steam Method Abstract. Lemongrass essential oil is obtained from the distillation of lemongrass plant. The main content of this oil is sitral content. This study aimed to determine the quality of essential oil produced by the method of water-steam destillation. The experiment was done by water-steam destillation of stalks and leaves of lemongrass, respectively, under 3 repeatations. Lemongrass essential oil obtained from leaves was 0,399%, which is 10-fold greater than the yield of the stalks (0,039%). The specific gravity of Lemongrass essential oil obtained from leaves was 0,8987 where as the specific gravity of Lemongrass essential oil obtained from stalks was 0.8940. The refractive index of lemongrass oil obtained from  leaves was 1.4876 while the refractive index of lemongrass oil obtained from stalks was 1.4880. Based on solubility in 70% alcohol test, lemongrass essential oil obtained from the leaves and stalks were a little bit cloud at a ratio of 1: 5. Based on its yield, it can be concluded that the leave plant produced more oil. However, the quality of both oils showed that lemongrass essential oil met the EAO Standard.
Pengaruh Pembenah Tanah Terdahap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Dengan Berbagai Pola Tanam Pada Tanah Podsolik Ridha Arjuna; Syafruddin Syafruddin; Zaitun Zaitun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.475 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v2i4.5408

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dengan berbagai pola tanam pada tanah podsolik. Penelitian ini dilakukan di Gampong Teureubeh, Mukim Jantho, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar dari bulan Agustus sampai Desember 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 5 x 2 dengan 3 ulangan sehingga diperoleh 30 satuan percobaan. Faktor yang diteliti adalah pembenah tanah (A) dan pola tanam (S). Faktor pembenah tanah terdiri dari A0=NPK 400 kg ha-1, A1=biochar 10 ton ha-1, A2=pupuk kandang 10 ton ha-1, A3=biochar 10 ton ha-1 + NPK 400 kg ha-1 dan A4=pupuk kandang 10 ton ha-1 + NPK 400 kg ha-1. Faktor pola tanam terdiri dari S1=monokultur kedelai dan S3=tumpangsari jagung-kedelai. Penggunaan pembenah tanah belum mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penggunaan pola tanam monokultur secara umum menghasilkan pertumbuhan tanaman kedelai yang lebih baik dan penggunaan pola tanam tumpangsari menghasikan hasil tanaman kedelai yang lebih baik. Terdapat interaksi antara pembenah tanah dan pola tanam terhadap bobot brangkasan basah dengan yang terberat yaitu kandang 10 ton ha-1 pada pola tanam monokultur kedelai.The Effect of Soil Amandement on Soybean (Glycine max L.) Growth and Yield with Multiple Cropping at Podsolic SoilAbstract. This research aims to determine the effect of soil amandement on soybean growth and yield multiple cropping at podsolic soil. This research take a place at Gampong Teureubeh, Mukim Jantho, Jantho Town District, Aceh Besar from August to December 2016. This research used Randomized Block Design (RAK) with 5 x 2 factorial pattern with 3 replications to obtain 30 experimental units. The factors studied were soil amandement (A) and multiple cropping (S). The soil amandement factor consisted of A0=NPK 400 kg ha-1, A1=biochar 10 ton ha-1, A2=pupuk kandang 10 ton ha-1, A3=biochar 10 ton ha-1 + NPK 400 kg ha-1 and A4=pupuk kandang 10 ton ha-1 + NPK 400 kg ha-1. Factor of multiple cropping consist of S1 = soybean monoculture and S3 = intercropping of corn-soybean. The application of soil amandement has not affected the growth and yield of soybean crops. The general results of application monoculture multiple cropping is better in soybean crop growth and the result of application intercropping multiple cropping is better in soybean crop yields. There is an interaction between soil amandement and multiple cropping on wet weighted weights with the heaviest cage of 10 ton ha-1 in soybean monoculture multiple planting.
Peranan Panglima Laot Lhok Dalam Pengelolaan Sumberdaya Laut Berbasis Adat Di Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Zaitun Munar; agussabti agussabti; irwan. A Kadir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.171 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i4.8726

Abstract

Abstrak. Panglima Laot lhok adalah pemimpin nelayan yang secara hukum adat laut (hukum adat laot) bertugas mengkoordinasikan satu atau lebih wilayah operasional nelayan, dan minimal satu pemukiman nelayan. Panglima Laot lhok mempunyai fungsi untuk mengatur pengaturan penangkapan ikan dan mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan sengketa, perselisihan dan pelanggaran yang terjadi diantara nelayan dan memberikan sanksi kepada si pelanggar sesuai dengan ketentuan hukum adat laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting panglima laot lhok, untuk mengetahui peranan panglima laot lhok dalam pengelolaan sumberdaya laut berbasis adat dan mengidentifikasi faktor –faktor yang mempengaruhi persepsi nelayan terhadap peran panglima laot lhok. Lokasi penelitian  yaitu di Kecamatan Masjid raya Kabupaten Aceh Besar . Jumlah sample ditentukan secara purposive sampling yaitu 40 sampel. Penelitian ini menggunakan metode Skala Likert, deskriptif dan analisis  regresi linier berganda. Hasil penelitian didapat bahwa keradaan Panglima Laot Di Kecamatan Masjid Raya masih aktif, dapat kita lihat hukum adat masih dijalani oleh para nelayan. Peranan panglima laot lhok di kecamatan masjid raya berada pada kategori berperan . Faktor yang mempengaruhi persepsi nelayan terhadap peran Panglima Laot Lhok yaitu variabel Kapasitas panglima laot lhok (X1), kepribadian (X2), hubungan sosial (X4) dan lingkungan (X5), secara simultan semua faktor-faktor tersebut mempengaruhi peran panglima laot lhok.The Role Of Panglima Laot Lhok In The Management Marine Resources Based On Custom In Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh BesarAbstract. Panglima Laot lhok is a fisherman leader who is legally marine (laot customary law) in charge of coordinating one or more fishermen's operational areas, and at least one fisherman's settlement. Panglima Laot lhok has a function to regulate fishing arrangements and has the authority to resolve disputes, disputes and violations that occur between fishermen and sanction the offenders in accordance with the provisions of customary law of the sea. This study aims to determine the existing condition of commander laot lhok, to know the role of commander laot lhok in the management of marine resources based on adat and identify factors influencing perception of fisherman to role of commander of laot lhok. The research location is in kecamatan Masjid raya kabupaten Aceh Besar. The number of samples is determined by purposive sampling that is 40 samples. This research uses Likert Scale method, descriptive and multiple linear regression analysis. The results obtained that the presence of Panglima Laot In kecamatan Masjid Raya is still active, we can see the customary law is still undertaken by the fishermen. The role of commander of laot lhok in sub-district of mosque is in the role category. Factors influencing the perception of fishermen on the role Panglima Laot Lhok are the variables Capacity panglima laot lhok (X1), personality (X2), social relations (X4) and environment (X5), simultaneously all these factors affect the role of panglima laot lhok.  
Pengaruh Dosis Biochar dan Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Albelmoschus esculentus L.) Romi Ichwal; Zaitun Zaitun; Elly Kesumawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.193 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i1.10417

Abstract

Abstrak. Okra merupakan komoditas hortikultura yang buahnya digunakan sebagai sayuran dan obat. Pertumbuhan dan hasil tanaman okra di Indonesia masih rendah. Penggunaan biochar dan pupuk kandang sapi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman okra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis biochar dan pupuk kandang serta interaksi diantara kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman okra. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Campus Experimental Site The ACIAR Project Unsyiah. Darussalam, Banda Aceh, dari bulan Juni sampai Agustus 2018. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok pola fakorial 3 x 2 dengan 3 ulangan. Faktor yang di teliti yaitu dosis biochar sekam padi dan pupuk kandang. Faktor pertama dosis biochar yang terdiri 3 taraf yaitu kontrol, 5 dan 10 ton ha-1, Faktor kedua yaitu dosis pupuk kandang yang terdiri dari 2 taraf yaitu dosis 5 dan 10 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis biochar berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30, 45 hari setelah tanam (HST) dan jumlah buah per tanaman, dosis biochar terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman okra dijumpai pada dosis 10 ton ha-1. Dosis pupuk kandang menunjukkan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 55 HST dan diameter tanaman 30 HST, dosis pupuk kandang terbaik terdapat pada dosis 5 ton ha-1. Terdapat interaksi antara dosis biochar dan pupuk kandang pada tinggi tanaman umur 15 dan 45 HST, panjang buah, berat buah per tanaman, diameter buah dan potensi hasil. Interaksi antara dosis biochar dengan pupuk kandang terbaik terdapat pada perlakuan dosis biochar 10 ton ha-1 dengan dosis pupuk kandang 5 ton ha-1.Effect of Dosage Biochar and Manure Fertilizer on Growth and Yield of Okra (Albelmoschus esculentus L.)Abstract. Okra is horticultural commodity that is valuable as vegetable and medicine. The growth and yield of okra in Indonesia is still low. The use of biochar and manure fertilizer are several ways to increase the growth and yield of okra. This study aims to determine the effective dosage of biochar and manure along with the interactions between both factors. This research was held at the Experimental farm Garden of Syiah Kuala Darussalam University in Banda Aceh, from June to August 2018. The design used was a factorial Randomized Block Design 3 x 2 pattern with 3 replications. The first factor is the dosage of biochar consisted of 3 levels, control, 5 and 10 tons ha-1, the second factor is the manure fertilizer consisted of  2 level, dosage 5 and 10 tons ha-1. The results showed that biochar dosage was significant for plant heigh at 15, 30, 45 Day After Planting (DAP), and the number of fruits per plant shown by 10 ton ha-1 biochar dosage. Minure fertilizer significant result was found at 55 DAP plant heigh and 30 DAP plant diameter, while the best manure fertilizer dosage was found  at 5 tons ha-1. There is interaction between both factor at the 15 and 45 DAP plant heigh, fruit lenght, fruit weight per plant, fruit diameter and potential yield. The best interaction was found at biochar dosage of 10 tons ha-1 with manure fertilzer dosage of 5 tons ha-1
Pengaruh Biochar Pelepah Kelapa Sawit dan Dosis Pupuk Fosfat pada Pre Nursery Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Fery Prandana; Zaitun Zaitun; Taufan Hidayat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.756 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v8i1.22673

Abstract

Abstrak: Media tanam pada pembibitan kelapa sawit pada umumnya terdiri atas tanah yang dicampur dengan pasir serta pupuk anorganik seperti pupuk fosfat. Bahan organik sering dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan produktifitas media tanam. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh biochar pelepah kelapa sawit dan pemberian dosis pupuk fosfat pada pre nursery kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Biochar Research Station dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan dan 36 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biochar berpengaruh sangat nayata pada pH tanah dan tidak nyata pada diameter batang, bobot basah tanaman dan berat basah akar, dosis biochar pelepah kelapa sawit terbaik terdapat pada 14 g polibag-1. Perlakuan dosis pupuk fosfat sangat nyata pada bobot basah tanaman, serta nyata pada diameter batang 90 HST, berat basah akar dan pH tanah, dosis pupuk fosfat terbaik terdapat pada 0,3 g polibag-1.Effect of Oil Palm Midrib Biochar and Phosphate Fertilizer Dosage on Pre-Nursery Growth of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.)Abstract. Planting media in oil palm nurseries generally consists of soil mixed with sand and inorganic fertilizers such as phosphate fertilizers. Organic matter is often used to further increase the productivity of the growing media. The purpose of the study was to determine the effect of oil palm midrib biochar and the administration of phosphate fertilizer doses on the growth of pre-nursery oil palm. The research was carried out at the Biochar Research Station and Laboratory of Seed Science and Technology, Faculty of Agriculture, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. This study used a 3 x 4 factorial randomized block design with 3 replications, so there were 12 treatment combinations and 36 experimental units. The results showed that the biochar treatment was very significant on soil pH and not significant on stem diameter, plant wet and wet weight of oil palm roots, the best dose of oil palm frond biochar was found in 14 g polybag-1. The treatment dose of phosphate fertilizer was very significant on the wet weight of the plant, and significantly on the stem diameter of 90 DAP, root wet weight and soil pH, the best dose of phosphate fertilizer was found at 0,3 g polybag-1. 
Efektivitas Pengunaan Mulsa Dan Biochar Limbah Kayu Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dahnil Dahnil; Zaitun Zaitun; Taufan Hidayat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v8i3.25784

Abstract

Abstrak. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) ialah salah satu komoditi andalan nasional yang kebutuhannya semakin bertambah tiap tahunnya. Upaya untuk menambah produksi bawang merah bisa dilakukan dengan intensifikasi teknik budidaya, salah satu upaya tersebut yaitu dengan membenahi kualitas tanah, sehingga kondusif untuk pertumbuhan bawang merah. Hal ini bisa dilakukan dengan pemberian mulsa dan pengunaan biochar. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian dosis biochar dan beberapa jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini berlangsung di Lahan Percobaan 2 Sektor Timur, Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2022. Penelitian ini memakai Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 4 serta terdapat 3 ulangan. Adapun faktor yang diteliti yaitu pengaruh jenis mulsa dan dosis biochar. Hasil penelitian memperlihatkan jenis mulsa berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman 21, 28, 35 serta 42 HST, jumlah anakan umur 30, 40 serta 50 HST, bobot brangskasan kering per rumpun, bobot umbi kering serta potensi hasil. Jenis mulsa terbaik dijumpai pada mulsa plastik (M2). Perlakuan dosis biochar berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman 21, 28 serta 35 HST. Perlakuan dosis biochar berpengaruh nyata pada tinggi tanaman 42 HST, jumlah anakan 30 serta 40 HST, bobot brangkasan kering per rumpun, bobot umbi kering serta potensi hasil. Perlakuan terbaik dijumpai pada dosis biochar 15 ton ha-1 (B3). Perlakuan jenis mulsa dan dosis biochar limbah kayu tidak terdapat interaksi pada semua parameter yang di uji.The Effectiveness of Mulch and Wood Waste Biochar on Growth and Yield of Shallots (Allium ascalonicum L.)Abstrak. Red onion (Allium ascolonicum L.) is one of national mainstay commodities that needs are increase every year. Efforts to increase shallot production can be carried out by intensifying cultivation techniques, one of these effort is improve soil quality, so that is conducive for the growth of shallot. This can be done by providing mulch and using biochar. The purpose of this research was to determine the effect of biochar doses and several types of mulch on the growth and yield of shallot plants. This research took place at Experimental Field 2 East Sector, Plant Physiology Laboratory and Horticulture Laboratory, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh. This research was conducted from April to July 2022. This research used a 3 x 4 factorial Randomized Block Design (RBD) with 3 replications. The factors studied were the influence of the type of mulch and the dose of biochar. The results showed that the type of mulch had a very significant effect on plant height at 21, 28, 35 and 42 DAP, number of tillers aged 30, 40 and 50 DAP, weight of dry stover per clump, weight of dry tubers and yield potential. The best type of mulch is found in plastic mulch (M2). The treatment of biochar doses had a very significant effect on plant height at 21, 28 and 35 HST. Biochar dosage treatment had a significant effect on plant height at 42 DAP, number of tillers 30 and 40 HST, dry stover weight per clump, dry tuber weight and yield potential. The best treatment was found at a dose of 15 ton ha-1 biochar (B3). There was no interaction between the types of mulch and the dosage of wood waste biochar on all the parameters tested.