ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi sifat agro-morfologi dan mengidentifikasi plasma nutfah padi local Aceh yang dapat beradaptasi baik pada tanah masam. Jumlah aksesi yang dievaluasi adalah 33 aksesi. Tinggi bibit pada umur 15 Hari Setelah Tanam dari varietas yang dievaluasi berkisar dari 20-40 cm. Jumlah anakan pada fase bibit berkisar antara 1 sampai 6 anakan. Tanaman terpendek yang mempunyai tinggi 90 cm adalah Kuku Balam 1 dan Tuwoti, sedangkan tanaman yang berbatang tinggi adalah Rangan dan Dupa, masing-masing secara berturut-turut mencapai 156 dan 151 cm. Warna pangkal batang umumnya hijau dan berwarna ungu serta ungu bergaris, varietas yang memiliki pangkal batang ungu adalah Cirata, Sirias, Ramos, Tition, sedangkan yang ungu bergaris adalah Cantek Puteh. Hasil uji toleransi plasma nutfah padi Aceh pada tanah masam diperoleh 9 aksesi varietas local Aceh toleran (skor 1-3). Varietas tersebut adalah Sikuneng, Leukat Jeurejak, Sambei, Bo Santeut, Leukat Adang, Itam Tangke, Pade Kapai, dan Lekat Panah. Varietas yang tergolong peka adalah Kuku Balam 1, Kuku Balam 2, Sigudang, Situ Bagendit, Cirata, Rasi Putih, Bo Padang, Danau Gaung, Limboti, Kepala Gajah Kinco, Pineung, Bo Rayek, Sirias, dan Ramos Tition.Characterization of Aceh Rice Germplasm for Developing Adapted Variety in Acid SoilsABSTRACT. The aims of this work were to make a morpho-agronomic characterization and to identify of the Aceh rice germplasm with a good adapted in acid soils. The total accession rice for evaluation were 33 varieties. The higher of seedling for evaluation were approximately 20-40 cm after 15 days planting. The number of tiller were 1-6 tillers. Kuku Balam-1 and Towoti variety showed 90 cm short plants, whereas Rangan and Dupa variety tallest which have been 156 and 151 respectively. Generally, the color of starting point was green, purple or purple with lines. The purple starting point were Cirata, Sirias, and Ramos Tition. Cantek Puteh variety was purple’s lines variety. The Aceh rice germplasm showed that 9 variety were tolerant to acid soils (skor 1-3). That variety were Sikuneng, Leukat Jeureujak, Sambei, Bo Santeut, Leukat Adang, Itam Tangke, Pade Kapai, and Leukat Panah. The sensitive variety were Kuku Balam-1, Kuku Balam-2, Sigudang, Situ Bagendit, Cirata, Rasi Putih, Bo Padang, Danau Gaung, Lomboto, Kepala Gajah Kinco, Pineung, Bo Rayek, Sirias, and Ramos Tition.