Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGGUNAAN MODUL STATISTIKA BERBASIS CREATIVE PROBLEM SOLVING TERINTEGRASI PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI STRES AKADEMIK Rizki Nurhana Friantini; Rahmat Winata
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.714 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3796

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika antara mahasiswa yang menggunakan modul Statistika berbasis Creative Problem Solving terintegrasi Probing-Prompting atau mahasiswa tanpa modul, 2) untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika antara mahasiswa dengan stres akademik tinggi, sedang, dan rendah, 3) untuk mengetahui interaksi antara kelas yang menggunakan modul Statistika berbasis Creative Problem Solving terintegrasi Probing-Prompting dengan stres akademik terhadap prestasi belajar matematika. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental research. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Pamane Talino Semester II sebanyak 43 mahasiswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil penelitian menunjukkan 1) terdapat perbedaan pengaruh pemberian modul statistika berbasis Creative Problem Solving terintegrasi probing-prompting terhadap prestasi belajar matematika, 2) terdapat perbedaan pengaruh stres akademik terhadap prestasi belajar matematika, 3) terdapat interaksi antara pembelajaran dengan modul statistika berbasis Creative Problem Solving terintegrasi probing-prompting dan tanpa modul dengan stres akademik terhadap prestasi belajar matematika. This research aimed to find  out 1) to determine the comparison of mathematics learning achievement, students who use Statistical modules based on Creative Problem Solving integrated Probing-Prompting or students without modules, 2) to determine the comparison of mathematics learning achievement, students with high academic stress, medium, and low, 3) to determine the interaction between the classes using the Probing-Prompting integrated Creative Problem Solving-based Statistics module with academic stress on mathematics learning achievement. This research was the quasi experimental research. The population of research were students of the STKIP Pamane Talino Semester II Mathematics Education Study Program as many as 43 students. The instruments used in this study were tests and questionnaires. The data analysis technique used two-way analysis of variance with different cells. The results showed 1) there is a difference in the effect of providing a statistical module based on Creative Problem Solving integrated probing-prompting on learning achievement in mathematics, 2) there is a difference in the effect of academic stress on learning achievement in mathematics, 3) there is an interaction between learning with a statistical module based on integrated Creative Problem Solving probing-prompting and without module with academic stress on mathematics learning achievement.
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Ditinjau dari Minat Belajar dan Gender Rahmat Winata; Rizki Nurhana Friantini
AlphaMath : Journal of Mathematics Education Alphamath: Vol. 6, No. 1, May 2020
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/alphamath.v6i1.7385

Abstract

This study aims to analyze the conceptual understanding ability’s students of class X IIS SMA 1 Jelimpo 2018/2019 academic year in term of learning interests and gander. This type of research is a qualitative research. The subject selection used purposive sampling. The data collection used test and interview methods. The validity of the data used triangulation method. The results of this study show that male and female students who have high learning interest have the ability to understand the concept that being able to explain, to apply the relationship between concepts and procedures, and provide examples and not examples, but they are unable to develop concepts. Male students who have medium learning interest are able to explain and give examples and not examples, but are less able to apply the relationship between concepts and procedures and also unable to develop concepts. Female students who have medium learning interest are able to explain, to apply relationship between concepts and procedures, and to provide examples and not examples, but they are unable to explain and to develop concepts. Male students who have low learning interest are able to apply the relationship between concepts and procedures and to provide examples and not examples, but they are unable to explain and to develop concepts. Female students who have a low interest learning are unable to explain, unable to apply the relationship between concepts and procedures, unable to provide examples and not examples, and unable to develop concepts that have been learned.
Proses Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Anggelia Willia; Pradipta Annurwanda; Rizki Nurhana Friantini
AlphaMath : Journal of Mathematics Education Alphamath: Vol. 6, No. 2, November 2020
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/alphamath.v6i2.8165

Abstract

The purpose of this study was to find out the description of the problem solving process in each type of learning style for grade X of MIPA B students in SMA Negeri 1 Ngabang in Academic Year 2019/2020, Landak Regency. This research is a qualitative research. The subjects in this study were 6 (six) students of grade X MIPA B of SMA Negeri 1 Ngabang. The selection of research subjects is based on a purposive sampling technique. Data analysis techniques used in this study are data reduction, data display, and conclusion drawing / verification. The results of this study indicate that 1) students with visual learning styles are able to understand problems well, are able to make easy and simple settlement plans so that they can do calculations correctly, and can re-examine the results of answers by re-reading the questions and the results of the answers, 2) students with the auditory learning style able to understand the problem well, able to make an easy solution to the plan, can do the calculations correctly, and can re-examine the results of the answers by re-reading the questions and the results of the answers, 3) students with kinesthetic learning styles are able to understand the problem but have not been able to make plans and carry out plans so that it is difficult to do the calculations correctly and at the stage of re-checking the results kinesthetic students can reexamine the results of the answers by rereading the questions and the results of the answers.
EKSPERIMENTASI METODE STAD DAN TGT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Rizki Nurhana Friantini
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 6, No 2 (2018): VOLUME 6 NOMOR 2 DESEMBER 2018
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.972 KB) | DOI: 10.23971/eds.v6i2.998

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Mana yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, STAD atau TGT. (2) Mana yang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang memiliki gaya visual, auditorial, atau kinestetik. (3) Pada setiap metode pembelajaran, mana yang memberikan prestasi lebih baik pada setiap gaya belajar. (4) Pada setiap gaya belajar, mana yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, STAD atau TGT. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial 2 × 3. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Kuala Behe. Sampel berjumlah 63 siswa. Teknik analisis data adalah ANAVA dua jalan dengan sel-sel yang tidak sama. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) Metode TGT memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada metode STAD. (2) Siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama. (3) Pada siswa yang diajar dengan menggunakan STAD dan TGT, siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama. (4) Pada siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik, metode TGT memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada metode STAD.
PENGUATAN KONSEP MATEMATIKA DASAR PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Rizki Nurhana Friantini; Rahmat Winata; Pradipta Annurwanda; Siti Suprihatiningsih; Muhammad Firman Annur; Bernadeta Ritawati; Iren
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.27 KB) | DOI: 10.46306/jabb.v1i2.55

Abstract

Konsep pada matematika saling berkaitan dan menjadi prasyarat satu dengan lainnya. Oleh karena itu pmahaman konsep dasar sangat penting untuk dikuasai anak. Penguasaan konsep sebaiknya dimulai dari dini yaitu pada anak usia sekolah dasar, karena konsep yang tertanam kuat pada anak sejak dini dapat membuat anak mudah mengikuti pembelajaran matematika dan menguasai konsep yang lebih kompleks selanjutnya. Hal ini tentunya membantu anak untuk menghindari kesulitan dalam belajar matematika dan justru meningkatkan keberhasilan belajar matematika. Oleh karena itu kegiatan penguatan konsep matematika dasar menjadi penting dan perlu untuk dilakukan. Anak usia sekolah dasar yang yang berada pada usia dimana masih membutuhkan bimbingan dan motivasi sangat memerlukan adanya kegiatan semacam ini untuk membantu mereka dalam belajar matematika. Kegiatan penguatan konsep matematika dasar ini dilakukan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Landak dengan sasaran kegiatan adalah anak-anak usia sekolah dasar yang tinggal di sekitar perpustakaan daerah. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Oktober-November 2020 terhadap sekitar 38 anak usia sekolah dasar. Dari hasil evaluasi diperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar 82% yang menunjukkan bahwa kegiatan penguatan konsep matematika dasar pada anak usia sekolah dasar ini efektif dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan.
INSTRUCTIONAL LEARNING DEVELOPMENT ASSISTANCE PROGRAM FOR ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS THROUGH ASSISTED SCHOOL PROGRAM Pradipta Annurwanda; Rahmat Winata; Siti Suprihatiningsih; Rizki Nurhana Friantini; Bernadeta Ritawati; Rian Rian
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i2.4109

Abstract

Abstrak: Seorang guru dituntut untuk mampu menyusun tujuan pembelajaran secara jelas dan lugas agar proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik. Namun beberapa guru masih mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan pedoman yang ada. Hal ini mengakibatkan guru belum sepenuhnya menjadikan perangkat pembelajarannya sebagai kendali dan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran. Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan di SDN 04 Sepahat, Menjalin, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat selama 10 bulan yaitu dari tanggal 30 Januari 2020 sampai dengan 30 November 2020. Peserta pendampingan adalah 9 guru tingkat sekolah dasar. Metode pelaksanaan kegiatan pendampingan terbagi menjadi 3 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran. Selain itu, kegiatan pendampingan ini menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan pendampingan penyusunan perangkat pembelajaran mendapatkan respon positif dari guru.Abstract: A teacher is required to be able to formulate clear and straightforward learning objectives so that the learning process can be well conceptualized. However, some teachers still have difficulty arranging learning tools. This results in teachers not yet perfect in making learning tools as control and implementing them in classroom learning. Therefore this mentoring activity aims to improve the ability of teachers to arrange learning tools. This mentoring activity was carried out at SDN 04 Sepahat, Menjalin, Landak Regency, West Kalimantan for 10 months, from January 30 to November 30, 2020. Mentoring participants were 9 elementary school level teachers. The method of implementing mentoring activities is divided into 3 stages of preparation, implementation, and evaluation. The results of this activity indicate that the increase in the ability of teachers to arrange learning tools. Besides, this mentoring activity adds to the experience, insight, and knowledge of teachers in preparing learning tools. The implementation of assistance activities for the preparation of learning tools received a positive response from the teacher.
Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Newman Ditinjau dari Tingkat Kecemasan Matematis Rizki Nurhana Friantini; Rahmat Winata
MAJAMATH: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 1 (2020): Vol. 3 No. 1 Maret 2020
Publisher : Prodi Pendidikan matematika Universitas Islam Majapahit (UNIM), Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamath.v3i1.568

Abstract

This study aims to analyze the types of student errors based on Newman in terms of the level of mathematical anxiety. This type of research is qualitative research. Research subjects were 9 students of class XIII Maniamas Middle School consisting of 3 students for each level of mathematical anxiety. Subject selection with purposive sampling. Data collection using test and interview methods. The validity of the data uses method triangulation. The results of this study are students from low mathematical anxiety levels producing errors in the form of process errors and coding errors . Students from the level of mathematical anxiety are producing errors in the form of transformation errors, calculation errors, and coding errors. Students from high levels of mathematical anxiety produce errors in the form of comprehension errors, transformation errors, process skills errors, and encoding errors.
PROSES PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PAMANE TALINO Rahmat Winata; Rizki Nurhana Friantini
FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Vol 4, No 1 (2018): FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.339 KB) | DOI: 10.24853/fbc.4.1.87-96

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemecahan masalah pada mahasiswa Pendidikan Matematika semester 3 STKIP Pamane Talino yang memperoleh prestasi akademik tinggi, sedang, dan rendah pada mata kuliah Statistika Lanjut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek dilakukan dengan purposive sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dari kegiatan tes dan wawancara. Tehmik validasi yang dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi. Dalam penelitian ini, proses pemecahan masalah terdiri atas empat tahapan yaitu: memahami masalah (understanding the problem), membuat rencana (making a plan), melaksanakan rencana (carrying out the plan), dan melihat kembali (looking back). Hasil dari penelitian ini menunjukkan mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik tinggi sudah melaksanakan tahap-tahap pemecahan masalah dan dapat memahami masalah dengan baik tetapi belum benar-benar memahami materi sehingga hasil dari pemecahan masalah salah.  Sedangkan untuk mahasiswa dengan prestasi akademik sedang belum dapat memahami soal dengan baik. Selain itu juga belum benar-benar memahami materi dan kurang teliti dalam menghitung sehingga hasil dari pemecahan masalah salah. Lebih lanjut, yang mempunyai prestasi akademik rendah belum memahami masalah dengan baik dan belum dapat melaksanakan tahap-tahap pemecahan masalah secara maksimal. Selain itu juga belum memahami materi karena metode yang digunakan tidak sesuai untuk memecahkan masalah tersebut.
Analisis Minat Belajar pada Pembelajaran Matematika Rizki Nurhana Friantini; Rahmat Winata
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 4, No 1 (2019): Volume 4 Number 1 March 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpmi.v4i1.870

Abstract

The purpose of this study was to analyze and describe the students’ learning interest of class X IIS 1 Jelimpo Senior High School in the academic year of 2018/2019 in Landak Regency. This study was descriptive qualitative. The subject of this study was the students of X IIS consisted of two classes. The sample of this study was 76 students who were selected using saturated sampling technique. The technique in collecting data was using questionnaire. The result shows that the students’ percentage average score was 58%. So it can be concluded that most students are interested in learning mathematic. Based on gender, male students reach the average percentage of 55% and female students reach 62%. Thus, most of them have learning interest of mathematic. If it is compared, the percentage average of female students’ interest in learning mathematic is higher than male students (62% > 55%). In short, the female students’ learning interest is higher than male students’ in mathematic subject for class X IIS 1 Jelimpo Senior High School.
Pengembangan Modul Kontekstual Aritmatika Sosial Kelas 7 SMP Rizki Nurhana Friantini; Rahmat Winata; Jeliana Intan Permata
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1319.789 KB) | DOI: 10.31004/cendekia.v4i2.278

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengembangkan modul pembelajaran matematika berbasis kontekstual pada materi Aritmatika Sosial untuk siswa kelas VII SMP. Pengembangan modul berbasis kontekstual dilakukan agar siswa dapat memahami dan memaknai pembelajaran secara mandiri. Jenis penelitian ini adalah research and development. Model yang digunakan untuk mengembangkan modul adalah model Borg dan Gall yang terdiri dari: 1) Studi pendahuluan dan pengumpulan data, 2) Persiapan modul, 3) Modul validasi dan revisi, 4) FGD, 5) Revisi hasil FGD, 6) Uji coba lapangan awal, 7) Peningkatan produk uji coba lapangan awal, 8) Uji implementasi lapangan, dan 9) Revisi hasil uji implementasi lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Santo Thomas Ngabang. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan angket respons guru, angket keterbacaan siswa, angket respons siswa, dan tes prestasi belajar. Hasil dari penelitian ini adalah produk berupa modul Kontekstual Aritmetika Sosial. Dari hasil angket respon siswa, ditemukan bahwa modul memiliki kategori yang sangat baik untuk komponen modul serta kategori yang baik untuk modul presentasi modul dan manfaat modul ketika digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan hasil uji hipotesis diperoleh bahwa thitung = 3,806 > ttabel = 1,669 sehingga modul Kontekstual Aritmetika Sosial efektif digunakan