Hildegardis Mulu
Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kemampuan Konservasi Panjang Pada Siswa Usia 6-7 Ramda, Apolonia Hendrice; Prahmana, Rully Charitas Indra; Mulu, Hildegardis; Gunur, Bedilius
Jurnal Gantang Vol 3 No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.703 KB) | DOI: 10.31629/jg.v3i2.480

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan konservasi panjang pada siswa yang memiliki usia 6-7 tahun di Kabupaten Manggarai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel yang diambil secara acak sejumlah 80 anak. Siswa yang berusia 6 tahun berjumlah 40 anak, begitu juga dengan siswa yang berumur 7 tahun, yang diambil dari SD di Kabupaten Manggarai. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket konservasi panjang yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai berbagai kondisi yang menjelaskan konsep konservasi panjang. Setiap anak diberi tes kemampuan konservasi panjang kemudian dilanjutkan dengan wawancara mengenai alasan memberi jawaban pada tes konservasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa golongan konserver pada siswa yang berusia 6 tahun sebesar 0% dan 7 tahun sebesar 7,5%. Selanjutnya, golongan konserver parsial pada siswa yang berusia 6 tahun sebesar 7,5% dan 7 tahun sebesar 22,5%. Selain itu, untuk golongan non-konserver pada siswa yang berusia 6 tahun sebesar 92,5% dan 7 tahun sebesar 70%. Hasil ini menunjukkan kemampuan konservasi panjang pada siswa yang memiliki usia 6-7 tahun di Kabupaten Manggarai masih rendah dan sebagian besar belum memahami konsep konservasi panjang. Kata kunci: konservasi panjang; siswa usia 6-7 tahun; deskriptif kualitatif The purpose of this study was to describe the ability of Manggaraian children of age six to seven in length conservation area. This research is a qualitative descriptive study. The random sampling technique was used to select 80 children, consisted of 40 children per age. The instrument of this research was a length conservation questionnaire containing statements about conditions that explain the concept of length conservation. Each child was given a length conservation skill test followed by an interview about the reasons for providing answers to the conservation test. The results showed that none of the six-year-old children was conserver, only 7.5% were partial conserver, and 92.5% were non-conserver. For seven-year-old children, 7.5% were conserver, 22.5% were partial, and 70% were non-conserver. These results indicate the lengthy-term conservation ability of children age six to seven in Manggarai Regency is still low and most have not understood the concept of length conservation. Keywords: length conservation; student of age 6 to7; qualitative descriptive
PENGEMBANGAN METODE DISKUSI BERMUATAN PRESENTASI SISTEM ROTASI PADA MATA KULIAH PROGRAM LINIER BERBASIS KEARIFAN LOKAL Ali, Ferdinandus Ardian; Mulu, Hildegardis
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol 3, No 6 (2020): JPMI
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v3i6.p%p

Abstract

This Research aims to produce a discussion method containing the presentation of a rotational system in linear program courses based on local wisdom that meets the eligibility requirements (Valid, Practical, and Effective). Development steps, namely; define, design, develop, and disseminate. Testing the use of discussion method containing the presentation of the rotation system on the linear program based on local wisdom was carried out on students of the Indonesian Catholic University (UNIKA) Mathematics Education Study Program, Santu Pa­ulus Ruteng, class of 2019. The instruments used were interviews, tests, and questionnaires. Interviews were conducted to find out an initial description of the research problem. Tests are given to determine the level of effectiveness. The questionnaire was used to determine the level of validity and level of practicality. The validity questionnaire was given to 2 experts in the field of mathematics education, while the practicality questionnaire was given to students. Research result shows that, the discussion method containing the presentation of the rotation system on the linear program based on local wisdom that has been developed is declared feasible (Valid, Practical, and Effective). Through this method, each student is active during the learning process. The activeness of each student occurs, when entering the presentation stage of the rotation system (presentations are carried out alternately between one student and another) in internal groups and external groups.
KECEMASAN MATEMATIS: PERSPEKTIF SOSIAL DEMOGRAFI Apolonia Hendrice Ramda; Bedilius Gunur; Hildegardis Mulu; Alberta Parinters Makur
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.507 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i1.3244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel sosial demografi, yaitu gender dan latar belakang jurusan sewaktu di sekolah menengah terhadap kecemasan matematis. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng. Sampel penelitian dipilih secara acak dari tingkat I sampai III berjumlah 62 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket kecemasan matematis yang valid dan reliabel. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan statistik deskriptif, uji-t sampel bebas, dan regresi ganda untuk mengidentifikasi seberapa besar gender dan latar belakang jurusan mempengaruhi kecemasan mahasiswa terhadap kecemasan matematis. Analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil digunakan dengan variabel terikat kecemasan matematis mahasiswa. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal dan tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas gender dan jurusan. Koefisien regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel gender 1,447 dan variabel jurusan -0,191. Hasil uji statistik t dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti terima H0 atau tidak ada pengaruh yang signifikan antara gender dan jurusan terhadap kecemasan matematis mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng. Mahasiswa laki-laki tidak lebih baik dari perempuan dalam hal menggelolah kecemasan matematisnya, begitu pula sebaliknya. Perbedaan jurusan, baik itu jurusan IPA, IPS, maupun BAHASA tidak secara signifikan menyebabkan kecemasan matematis mahasiswa.Kata kunci: Gender; kecemasan matematis; latar belakang jurusan Abstract This study aims to determine the effect of socio-demographic variables, namely gender and department background while in high school, on mathematical anxiety. The population in this study were students of the Mathematics Education Study Program of Unika Santu Paulus Ruteng. The research sample was randomly selected from level I to III, totaling 62 people. The instrument in this study is a mathematical anxiety questionnaire that has proven its validity and reliability. The method used is quantitative with descriptive statistics, free sample t-test, and multiple regression to identify how much gender and major background in high school affect student anxiety about mathematics learning. Regression analysis with the least-squares method was used with the dependent variable student mathematical anxiety. The classical assumption test results show that the research data is normally distributed, and there is no multicollinearity between gender independent variables and majors. The regression coefficient shows that the coefficient value of the gender variable is 1.447 and the major variable is -0.191. The result of the t-test with a confidence level of 95% shows a significance value of 0.000. This means that accept H0 or, in other words, there is no significant influence between gender and department on students' mathematical anxiety of the Mathematics Education Study Program of Unika Santu Paulus Ruteng. Male students are no better than girls in terms of cultivating their mathematical anxiety and vice versa. The difference in majors, both science, social studies, and language majors, did not significantly cause students' mathematical anxiety.Keywords: Department background; Gender; mathematical anxiety
Permainan Interaktif Berkarakter bagi Anak Kelompok Basis Gereja Santu Fransiskus dalam Mengembangkan Kemampuan Konservasi Valeria Suryani Kurnila; Apolonia Hendrice Ramda; Hildegardis Mulu; Eufrasia Jeramat; Ricardus Jundu
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 2 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i2.3373

Abstract

Konservasi merupakan salah satu realisasi perkembangan anak yang menyatakan bahwa sesuatu tetap konstan/konsisten meskipun ditempatkan dalam berbagai posisi dan permukaan wadah yang berbeda-beda. Hasil Penelitian pada 20 Sekolah Dasar di Kabupaten Manggarai menunjukkan bahwa kemampuan konservasi liquid dan substansi anak-anak usia 6-8 tahun masih sangat rendah. Anak-anak pada usia tersebut masih berada pada tahap operasional konkret. Oleh karena itu, cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah permainan. Permainan yang digunakan bersifat interaktif dan berkarakter dengan memanfaatkan permainan yang biasa mereka lakukan sehari-hari misalnya permainan ular tangga dan permainan kartu domino. Permainan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi permainan Interaktif berkarakter. Agar bisa menjangkau anak-anak dari Sekolah Dasar yang bervariasi, maka kegiatan ini dilakukan di salah satu kelompok Basis Gereja, yaitu KBG Santu Fransiskus. KBG ini berada dalam sebuah Paroki yang biasanya melakukan kegiatan keagamaan. Sehingga kegiatan Permainan Interaktif berkarakter dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan keagamaan seperti renungan kitab suci, belajar lagu rohani dan doa bersama. Kegiatan dengan menggunakan permainan ini tidak hanya untuk anak usia 6-8 tahun, tapi juga untuk yang berusia 9 tahun. Kemampuan konservasi yang ingin ditingkatkan pun tidak hanya liquid dan substansi, tapi juga pada kemampuan konservasi panjang.
PENDAMPINGAN BELAJAR ANAK USIA DINI SELAMA PANDEMI COVID-19 MELALUI PERMAINAN KONSERVASI MATEMATIKA Valeria Suryani Kurnila; Hildegardis Mulu; Viviana Murni; Sebastianus Fedi; Eufrasia Jeramat; Bedilius Gunur
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.703 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.2718

Abstract

Abstrak: Kegiatan  pengabdian ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan pada tahun 2019 di Kelompok Basis Gereja Santu Fransiskus Kegiatan ini dikemas dalam bentuk permainan konservasi matematika yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan konservasi bilangan bagi anak usia dini yang berusia 4-5 tahun. Kemampuan konservasi adalah salah satu tahap perkembangan anak yang menyatakan sesuatu (suatu objek) tetap konstan meskipun ditempatkan dalam berbagai posisi yang berbeda. Permainan konservasi matematika bagi anak usia 4-5 tahun di prioritaskan pada konservasi bilangan, sebagai salah satu hal  penting saat mereka mengenal bilangan. Kegiatan pengabdian dilakukan saat pandemi COVID 19 sedang melanda seluruh dunia melalui tahapan observasi, perencanaan, tindakan dan evaluasi. Sehingga pelaksanaannya dilakukan dengan kunjungan rumah dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini dilakukan selama 3 bulan. Berdasarkan hasil kegiatan, kemampuan konservasi bilangan anak usia 4-5 tahun meningkat, yang ditunjukkan oleh semakin meningkatnya jumlah konserver setelah kegiatan tersebut dilaksanakan.Abstract: This community service activity was a follow-up of the activities that had been conducted in 2019 at Kelompok Basis Gereja Santu Fransiskus. The activity was  carried out in the form of a mathematical conservation game that aimed to improve the ability to conserve numbers for young children aged 4-5 years. The ability of conservation is one of children's development stage which indicates that something (an object) remains constant even though placed in a variety of different positions. The mathematics conservation games for children aged 4-5 years were prioritised on conservation of numbers, as one of the important things when they recognise numbers. The community service activities were done during the COVID 19 pandemic through the stages of observation, planning, action and evaluation, so the activities were conducted with a home visit method and under strict health protocols. This program was conducted for 3 months. Based on the results of the activity, the conservation ability of numbers of children aged 4-5 years increased, which is indicated by the increasing number of concervers after the activity was carried out.
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONTEKSTUAL DI MANGGARAI UNTUK BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMIC COVID-19 Ricardus Jundu; Fransiskus Nendi; Valeria Suryani Kurnila; Hildegardis Mulu; Gabariela Purnama Ningsi; Ferdinandus Ardian Ali
LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA Vol. 10 No. 2 (2020): November 2020
Publisher : Faculty of Teaching and Education, University of Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/lensa.v10i2.112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video pembelajaran IPA SMP berbasis pendekatan kontekstual sesuai latar belakang siswa di kabupaten Manggarai. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analyze, design, development, implementation, and evaluation). Tahapan yang akan dilakukan yaitu tahap analisis yang dilakukan meliputi: analisis pengetahuan atau kompetensi sasaran, karakteristik sasaran, dan peralatan yang menunjang penggunaan media; tahap perancangan yang dilakukan meliputi: pemindahan informasi dari fase analisis ke dalam bentuk dokumen yang menjadi tujuan dibuatnya video pembelajaran; tahap pengembangan yang dilakukan meliputi: kegiatan produksi atau mengembangkan video pembelajaran, inti dari kegiatan ini adalah pengambilan gambar berupa perekaman gambar dengan menggunakan kamera, dimana pengembangan video dilakukan menggunakan beberapa aplikasi yaitu videoscribe, photoshop, dan editor video; tahap implementasi yang dilakukan meliputi video pembelajaran diterapkan pada siswa kelas VII SMP; dan tahap evaluasi meliputi kegiatan: penilaian media berdasarkan evaluasi formatif. Hasil penelitian pengembangan ini yaitu dihasilkannya video pembelajaran IPA SMP kelas VII berbasis pendekatan kontekstual Manggarai yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa di Manggarai memahami konsep materi berdasarkan hasil validasi ahli materi sebesar 92,5% dan ahli media sebesar 96% serta hasil uji coba pada kelompok kecil yaitu kelayakan isi sebesar 93,33%, penyajian sebesar 93,89%, dan bahasa sebesar 94,28%. Dengan demikian, video pembelajaran ini bisa digunakan siswa untuk membantu proses belajarnya dari rumah sehingga dengan mudah memahami konsep IPA dasar.
THE EFFECTIVENESS OF MATHEMATICS LEARNING WITH SCIENTIFIC APPROACH THROUGH THE COOPERATIVE MODEL OF TYPE NUMBERED HEADS TOGETHER IN TERMS OF STUDENT ACHIEVEMENT OF GRADE X SMA NEGERI 1 KALASAN Hildegardis Mulu Hildegardis Mulu; Sahid Sahid
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v5i1.679

Abstract

The purposes of this research were to know the effectiveness of mathematics learning with scientificapproach through the cooperative model of type numbered heads together (NHT) in terms of student achievement,the effectiveness of mathematics learning with scientific approach in terms of student achievement, and to knowwhich one was more effective between mathematics learning with scientific approach through the cooperativemodel of type NHT and with scientific approach without NHT in terms of student achievement. This research usedquasi-experimental with pre-test and post-test control group design. Its population was all students of grade X SMANegeri 1 Kalasan. The samples were class X MIA 2 as experiment class which given scientific approach throughthe cooperative model of type NHT and class X MIA 1 as control class which given scientific approach. Theinstruments used in this research were learning instrument, i.e. lesson plan and student worksheet, pre-test and posttest as test instrument to measure student achievement, and observation sheets as non-test instrument. Thehypotheses testing used were one sample t-test and independent sample t-test. The results indicated thatmathematics learning with scientific approach through the cooperative model of type NHT was effective in termsof student achievement. Mathematics learning with scientific approach was also effective in terms of studentachievement. But, the post-test result means between the two classes were not significantly different. So, themathematics learning with scientific approach through the cooperative model of type NHT was not more effectivethan mathematics learning with scientific approach without NHT in terms of student achievement.