Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN SETTING CTL BERBANTUAN TUTOR SEBAYA DALAM MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA San, Selvianus; Jeramat, Eufrasia; Ramda, Apolonia Hendrice
JOURNAL OF KOMODO SCIENCE EDUCATION Vol 1 No 01 (2018): Science Education in 21st century (NOVEMBER)
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan perangkat pembelajaran biologi dengan setting CTLberbantuan tutur sebaya dalam melatih keterampilan berpikir kriti siswa kelas XSMA N 2 Ruteng. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Sasaran dari penelitian iniadalah mengembangkan perangkat pembelajaran biologi dengan setting CTL berbantuan tutor denganmenggunakan model 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), perancangan (desine),pengembangan (develop), dan peyebaran (deseminate). Parameter yang diukur adalah kelayakanperangkat pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Berdasarkanhasil hasil validasi perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP dan LKS masuk dalamkategori sangat layak dengan demikian dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Ricardus Jundu; Valeria Suryani Kurnila; Eufrasia Jeramat; Bedilius Gunur; Apolonia Hendrice Ramda; Viviana Murni; Fulgensius Efrem Men; Ferdinandus Ardian Ali; Sebastianus Fedi
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v2i1.286

Abstract

Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Menulis Karya Ilmiah Berbasis Penelitian Tindakan Kelas di Kabupaten Manggarai Timur. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menulis karya ilmiah. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru guna menunjang profesionalismenya dalam berkarya. Guru perlu dilatih dan dibimbing sehingga memiliki keterampilan dalam penulisan karya ilmiah, terutama karya ilmiah yang berbasis penelitian tindakan kelas (PTK). Keuntungan yang diperoleh guru, yaitu peningkatan kualitas pembelajaran berbasis research dan peningkatan keterampilan menulis karya ilmiah. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam dua tahap yaitu pelatihan dan bimbingan penulisan karya ilmiah berbasis PTK. Hasilnya menunjukkan bahwa guru rumpun Matematika dan IPA di SMPN 1 Borong dan SMP Stanislaus memahami cara menulis karya ilmiah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis PTK dan membagikan informasi serta pengalamannya melalui publikasi ilmiah.
BERMAIN ORIGAMI SAMBIL BELAJAR GEOMETRI: PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Fulgensius Efrem Men; Kanisius Mandur; Silfanus Jelatu; Eufrasia Jeramat
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v2i2.394

Abstract

Origami merupakan tradisi masyarakat Jepang dalam hal seni melipat kertas. Pada perkembangannya, origami berkaitan erat dengan matematika, khususnya geometri. Geometri berhubungan erat dengan perkembangan kognitif siswa. Seni melipat kertas ini disebut juga sebagai permainan melipat kertas untuk membentuk wujud-wujud yang menarik. Permainan ini menjadi salah satu hal yang menarik untuk diterapkan kepada siswa sekolah dasar (SD). Origami menjadi objek konkret untuk membantu siswa SD dalam memahami konsep geometri. Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas V SDK Taga. Dalam kenyataannya, siswa kerapkali mengalami kecemasan dan memiliki stigma negatif terhadap matematika. Di sinilah dibutuhkan metode dan teknik pembelajaran yang menarik untuk mengatasinya. Dalam hal variasi metode dan teknik pembelajaran matematika itulah origami menjadi alternatif teknik pembelajaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan ini, siswa sangat tertarik, senang, dan antusias. Hal tersebut dibuktikan dengan semangat yang ditunjukkan para siswa melalui peran aktif mereka selama kegiatan.
Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran MIPA di Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMPS) di Kota Ruteng Eufrasia Jeramat; Valeria Suryani Kurnila; Yohanes Kurniawan; Richardus Jundu
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 8, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v8i1.35528

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis media pembelajaran MIPA di SMPS di kota Ruteng, menganalisis aplikasi media Pembelajaran MIPA di Indonesia di SMP swasta, dan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam penggunaan media pembelajaran MIPA di SMP swasta di kota Ruteng. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah  pendekatan kualitatif dan metode deskriptif.  Pengumpulan Data yaitu melalui  wawancara, observasi lapangan dan dokumen. Responden penelitian ini adalah siswa  SMPS Bintang Timur, SMPS St Petrus  dan SMP Karya Ruteng, guru MIPA dan  kepala sekolah di SMPS swasta tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran MIPA yang disediakan disekolah Swasta di Kota Ruteng minim, sehingga  penggunaan media pembelajaran MIPA masih belum lengkap dan kurang maksimal. Tetapi, guru-guru MIPA di SMPS dapat mengembangkan media pembelajaran yang bisa di manfaatkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar sehingga minat belajar siswa meningkat.  Jenis-jenis media pembelajaran yang sering  digunakan oleh guru MIPA di SMPS di kota Ruteng adalah media cetak berupa buku pegangan guru, media visual yaitu gambar dan media realitas yaitu alat peraga lingkaran, persegi dan kerucut, herbarium kering serta puzzle sistem pencernaan. Faktor yang mempengaruhi penggunaan media pembelajaran adalah kesukaran materi, ketersediaan media, kesiapan siswa, waktu dan jumlah siswa.
Permainan Interaktif Berkarakter bagi Anak Kelompok Basis Gereja Santu Fransiskus dalam Mengembangkan Kemampuan Konservasi Valeria Suryani Kurnila; Apolonia Hendrice Ramda; Hildegardis Mulu; Eufrasia Jeramat; Ricardus Jundu
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 2 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i2.3373

Abstract

Konservasi merupakan salah satu realisasi perkembangan anak yang menyatakan bahwa sesuatu tetap konstan/konsisten meskipun ditempatkan dalam berbagai posisi dan permukaan wadah yang berbeda-beda. Hasil Penelitian pada 20 Sekolah Dasar di Kabupaten Manggarai menunjukkan bahwa kemampuan konservasi liquid dan substansi anak-anak usia 6-8 tahun masih sangat rendah. Anak-anak pada usia tersebut masih berada pada tahap operasional konkret. Oleh karena itu, cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah permainan. Permainan yang digunakan bersifat interaktif dan berkarakter dengan memanfaatkan permainan yang biasa mereka lakukan sehari-hari misalnya permainan ular tangga dan permainan kartu domino. Permainan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi permainan Interaktif berkarakter. Agar bisa menjangkau anak-anak dari Sekolah Dasar yang bervariasi, maka kegiatan ini dilakukan di salah satu kelompok Basis Gereja, yaitu KBG Santu Fransiskus. KBG ini berada dalam sebuah Paroki yang biasanya melakukan kegiatan keagamaan. Sehingga kegiatan Permainan Interaktif berkarakter dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan keagamaan seperti renungan kitab suci, belajar lagu rohani dan doa bersama. Kegiatan dengan menggunakan permainan ini tidak hanya untuk anak usia 6-8 tahun, tapi juga untuk yang berusia 9 tahun. Kemampuan konservasi yang ingin ditingkatkan pun tidak hanya liquid dan substansi, tapi juga pada kemampuan konservasi panjang.
PENDAMPINGAN BELAJAR ANAK USIA DINI SELAMA PANDEMI COVID-19 MELALUI PERMAINAN KONSERVASI MATEMATIKA Valeria Suryani Kurnila; Hildegardis Mulu; Viviana Murni; Sebastianus Fedi; Eufrasia Jeramat; Bedilius Gunur
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.703 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.2718

Abstract

Abstrak: Kegiatan  pengabdian ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan pada tahun 2019 di Kelompok Basis Gereja Santu Fransiskus Kegiatan ini dikemas dalam bentuk permainan konservasi matematika yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan konservasi bilangan bagi anak usia dini yang berusia 4-5 tahun. Kemampuan konservasi adalah salah satu tahap perkembangan anak yang menyatakan sesuatu (suatu objek) tetap konstan meskipun ditempatkan dalam berbagai posisi yang berbeda. Permainan konservasi matematika bagi anak usia 4-5 tahun di prioritaskan pada konservasi bilangan, sebagai salah satu hal  penting saat mereka mengenal bilangan. Kegiatan pengabdian dilakukan saat pandemi COVID 19 sedang melanda seluruh dunia melalui tahapan observasi, perencanaan, tindakan dan evaluasi. Sehingga pelaksanaannya dilakukan dengan kunjungan rumah dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini dilakukan selama 3 bulan. Berdasarkan hasil kegiatan, kemampuan konservasi bilangan anak usia 4-5 tahun meningkat, yang ditunjukkan oleh semakin meningkatnya jumlah konserver setelah kegiatan tersebut dilaksanakan.Abstract: This community service activity was a follow-up of the activities that had been conducted in 2019 at Kelompok Basis Gereja Santu Fransiskus. The activity was  carried out in the form of a mathematical conservation game that aimed to improve the ability to conserve numbers for young children aged 4-5 years. The ability of conservation is one of children's development stage which indicates that something (an object) remains constant even though placed in a variety of different positions. The mathematics conservation games for children aged 4-5 years were prioritised on conservation of numbers, as one of the important things when they recognise numbers. The community service activities were done during the COVID 19 pandemic through the stages of observation, planning, action and evaluation, so the activities were conducted with a home visit method and under strict health protocols. This program was conducted for 3 months. Based on the results of the activity, the conservation ability of numbers of children aged 4-5 years increased, which is indicated by the increasing number of concervers after the activity was carried out.
Peningkatan Kemampuan Literasi Matematika Melalui Pendekatan Problem Based Learning Bermuatan Penilaian Portofolio Valeria Suryani Kurnila; Margaretha Badus; Eufrasia Jeramat; Gabariela Purnama Ningsi
Euler : Jurnal Ilmiah Matematika, Sains dan Teknologi EULER: Volume 10 Issue 1 June 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/euler.v10i1.13963

Abstract

Currently, the government is aggressively optimizing students' literacy skills, including mathematical literacy skills. Today's problem is that the dominant students still have low mathematical literacy skills. Therefore, one solution is to apply a Problem Based Learning (PBL) model based on portfolio assessment. This study aims to determine the difference between students' mathematical literacy skills taught using the PBL learning model about portfolios and students' mathematical literacy skills using the direct learning model. Quasi-experimentation is the type of research using the Posttest Only Control Group Design. The population of the study was the seventh-grade students of SMPN 2 Cibal, who found 96 people spread over 3 classes. Samples were taken from the population in a randomized manner so that 32 students of class VIIC were obtained as the experimental group and 32 students of class VIIA as the control group. Data was collected from description testing and also equipped with student portfolio assessment results. The results of data analysis showed that the literacy skills of students who were taught using the PBL learning model showed a better portfolio than the literacy skills of students who used the direct learning model.
Penerapan Pembelajaran Bebasis Media Mind Mapping Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Eufrasia Jeramat; Marselina Lorensia; Maria Puspawati
JOURNAL OF SONGKE MATH Vol. 3 No. 1 (2020): June Edition
Publisher : UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to know the application of of mind mapping in improving the mathematical creative thinking abilities of SMP Negeri 6 Langke Rembong students in academic year 2017/2018. The research is an experimental research using the desaign of Nonequivalent Control Group Design. The population of this research in all students of class VIII SMPN 6 Langke Rembong which amounted to 103 people divide into 3 classes with VIIIA 34 people, VIIIB 34 and VIIIC 34 people. Sampling is done by nonrandom class. The number of members of the study sample was 68 people. Data on creative thinking abilities were collected by descriptions test. Data were analyzed using t-test calculations with the polled formula variant. Based on the results of data analysis, it was found that the results t_count= 2,2921 and t_table= 1,9665 at significant level α=5% and degress of freedom=66. Because t_count > t_table then H_0 is rejected and H_1 is accepted, which means that mathematical creative thinking abilities of students is better than students mathematical creative thinking abilities using direct learning models in SPLDV
Hubungan Kreativitas Belajar Dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA Emilianus Jehadus; Eufrasia Jeramat; Elisabeth V. Mbohong
JOURNAL OF SONGKE MATH Vol. 2 No. 2 (2019): December Edition
Publisher : UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.736 KB)

Abstract

The study aims to know the (1) a significant correlation in learning creativity and mathematics learning achievement of SMAK XI IIS Setia Bakti Ruteng students in academic year 2019/2020, (2) significant correlation in learning styles and mathematics learning achievement of SMAK XI IIS Setia Bakti Ruteng students in academic year 2019/2020, (3) simultaneous correlationin learning creativity and learning style on the mathematics learning achievemen of SMAK XI IIS Setia Bakti Ruteng students in academic year 2019/2020. The research is an correlation research using the desaign of simple random sampling. The population in all students of class XI IIS SMAK Setia Bakti Ruteng which amounted to 116 people. The number of members of the study sample was 68 people. Data on correlation were collected by descriptions nontest. Data were analyzed using normality test, linearity test, and multicollinearity test were performed. The analysis showed that the data came from populations that were normally distributed, linearly patterned, and not multicollinearly related. Based on the results of data analysis, it was found that the results: (1) a significant correlation of learning creativity and mathematics learning achievement of students with a correlation coefficient of 0.413 and a value of 3.268 > 1.674. The contribution of learning creativity to mathematics learning achievement is 17%. (2) a significant Correlation of learning styles and mathematics learning achievement of students with a correlation coefficient of 0.410 and a value = 3.242 > 1.674. The contribution of learning styles to mathematics learning achievement is 16.8%. (3) a simultaneous correlations in learning creativity and learning style on the mathematics learning achievement of students with a correlation coefficient of 0.546 and a value of 4.700 > 1.674. The contribution of learning creativity and learning styles simultaneously to mathematics learning achievement was 29.8%. Based on these findings it is concluded that there is a relationship between learning creativity and learning style on students' mathematics learning achievement.
Pelatihan Penyusunan Instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Di Smk Bina Kusuma Ruteng Viviana Murni; Fransiskus Nendi; Ricardus Jundu; Fulgensius Efrem Men; Kristianus Viktor Pantaleon; Emilianus Jehadus; Eufrasia Jeramat
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6031

Abstract

ABSTRAK Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kemampuan minimum yang dilakukan kepada peserta didik. Kemampuan minimum yang dimaksud adalah kemampuan paling dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang tertentu, yaitu literasi membaca dan numerasi. AKM mengukur kompetensi berpikir atau bernalar peserta didik ketika membaca teks (literasi) dan menghadapi persoalan yang membutuhkan pengetahuan matematika (numerasi). Tidak semua guru memiliki pengetahuan dan keterampilan menyusun instrumen, contohnya para guru di SMK Bina Kusuma Ruteng. Oleh karena itu, tim pengabdian kepada masyarakat melaksanakan kegiatan pelatihan penyusunan instrumen Asesmen Kompetensi Minimum untuk para guru SMK Bina Kusuma Ruteng. Pelatihan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi guru dalam menyusun instrumen AKM sehingga mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 30 guru SMK Bina Kusuma Ruteng. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu wawancara, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini dapat berpengaruh positif terhadap kemampuan dan keterampilan para guru dalam menyusun instrumen  Asesmen Kompetensi Minimum. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa pelatihan memiliki kualitas dengan kategori baik sekali (4.75) dan memberikan dampak dalam kategori kategori baik sekali (4.92). Terbukti bahwa para guru bisa menyusun instrumen AKM dengan baik. Sedangkan, dampak pelaksanaan pelatihan masuk dalam kategori baik sekali (4.82). Mitra mampu menyusun instrumen PKM dengan benar, hal ini dapat dilihat pada tugas yang dipresentasikan oleh mitra. Instrumen yang dihasilkan ini diharapkan dapat menjadi penduan bagai para guru dan calon guru untuk mengembangkan dan menggunakan instrumen AKM pada proses pembelajaran dan penilaian di kelas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan ini dapat mengembangkan kompetensi guru dalam menyusun instrumen AKM, sehingga guru mampu menyelenggarakan pembelajaran secara efektif dan efisien. Kata Kunci: Pelatihan, Penyusunan, Instrumen, AKM  ABSTRACT Minimum Competency Assessment is a minimum ability assessment carried out on students. The minimum ability in question is the most basic ability that must be possessed by students at a certain level, namely reading literacy and numeracy. AKM measures the thinking or reasoning competence of students when reading texts (literacy) and dealing with problems that require mathematical knowledge (numbering). Not all teachers have the knowledge and skills to compose instruments, for example, teachers at SMK Bina Kusuma Ruteng. Therefore, the community service team carried out training activities for the preparation of Minimum Competency Assessment instruments for teachers of SMK Bina Kusuma Ruteng. The training was conducted to develop teacher competence in compiling the AKM instrument to support the achievement of the expected learning objectives. The training activity was attended by 30 teachers of SMK Bina Kusuma Ruteng. This activity was carried out through several stages, namely interviews, planning, implementation, and evaluation. This activity can have a positive effect on the ability and skills of teachers in preparing the Minimum Competency Assessment instrument. Based on the results of data analysis, it was found that the quality of the training was in the very good category (4.75) and had an impact in the very good category (4.92). It is proven that the teachers can arrange the AKM instrument well. Meanwhile, the impact of the implementation of the training is in the very good category (4.82). It is proven that the teachers can arrange the AKM instrument well. Meanwhile, the impact of the implementation of the training is in the very good category (4.82). Teachers can develop PKM instruments correctly, this can seen in the tasks presented by teachers. The result of instrument is expected to be a guide for teachers and prospective teachers to develop and use the AKM instrument in the learning and assessment process in the classroom. So, it can concluded that this training activity can develop teacher competence in preparing AKM instruments, so that teachers are able to organize learning effectively and efficiently. Keywords: Training, Preparation, Instruments, AKM