Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Pengembangan Instrumen PenilaianKemampuan Koneksi Matematis Dalam Konsep-Konsep Matematika SMP Nendi, Fransiskus; Mandur, Kanisius; Makur, Alberta Parinters
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan koneksi matematis adalah salah satu keterampilan proses yang harus dikembangkan dalam diri siswa SMP. Instrumen tes kemampuan koneksi matematis adalah salah satu bagian penting untuk mengukurkemampuan koneksi itu. Dengan demikian, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk memformulasikan atau mendeskripsikan prosedur pengembangan kisi-kisi (blueprint) dan tersusunnya instrumen untuk mengukurkemampuan koneksi matematis di SMP yang tervalidasi konten oleh para ahli.Populasi sumber data adalah guru-guru matematika SMP yang telah tergabung dalam MGMP dan buku matematika/bahan ajar yang digunakan guru SMP. Sampel adalah guru dan buku teks bahan ajar matematika. Sampel guru pada penelitian ini adalah para guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 2 Langke Rembong dan sampel buku teks adalah buku-buku sumber matematikaSMP yang digunakan guru-guru SMPN 2 Langke Rembong. Pengembangan instrumen kemampuan koneksi matematisdilakukan menurut prosedur pengembangan tes dan data kualitatif penimbang dianalisis dengan menggunakan formula Aiken’s V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) prosedur pengembangan tes diformulasikan dalam 6tahapan pengembangan, (2) kisi-kisi tes prestasi belajar terdiri atas 6 komponen yang tervalidasi secara memadai oleh para ahli yang ditunjukan oleh nilai 0,70 dengan kategori sangat tinggi. Selain itu, respon guru terhadap pengembangan instrumen yang dibuat cukup bahwa prosedur dan kisi-kisi, serta rubrik penilaian yang telah dirancang dalam penelitian ini memudahkan dan mendorong guru melakukan pengembangan soal sesuai dengan keteranpilanproses matematika sekolah.
Penggunaan Pendekatan Kontekstual dengan Covariabel Motivasi Berprestasi dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Akademik Matematika Nendi, Fransiskus
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 10 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap prestasi belajar konsep dasar matematika dengan kovariabel motivasi berprestasi. Populasi penelitian adalah prestasi akademik mahasiswa semester II PGSD STKIP Santu Paulus Ruteng Tahun Akademik 2013/2014 yang berjumlah 634 unit. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara random kelas berjumlah 126 Unit. Penelitian ini dirancang dalam bentuk quasi eksperiment dengan desain posttest only control group design. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket motivasi berprestasi, tes kemampuan numerik dan tes prestasi belajar konsep dasar matematika. Data dianalisis menggunakan ANAKOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa, 1) terdapat perbedaan prestasi belajar konsep dasar matematika mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kontekstual dengan konvensional (Fhitung=14,46 > Ftabel =3.94); 2) terdapat perbedaan prestasi belajar konsep dasar matematika mahasiswa yang mengikuti pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional setelah dikendalikan motivasi berprestasi (Fhitung=27.03 > Ftabel=3.94); dan 3) terdapat kontribusi yang signifikan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar konsep dasar matematika dengan koefisien determinan sebesar 29.5%.
Implementasi Pembelajaran Memperkuat Pendidikan Karakter Bangsa Nendi, Fransiskus
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Implementasi Pembelajaran Memperkuat Pendidikan Karakter Bangsa. Kesadaran dan usaha pemusatan pendidikan karakter dalam sistem pendidikan nasional semakin kuat. Dikatakan demikian karena proporsi penerapan pendidikan karakter dengan pendidikan intelektual belum berimbang. Penyeimbangan pendidikan karakter dengan pembentukan kompetensi senantiasa harus dilakukan demi kepentingan masa depan anak dan bangsa Indonesia. Untuk itu, pelaksanaan pendidikan harus menempatkan pendidikan karakter sebagai salah satu dimensi terdalam yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Baik pada masa sekarang maupun masa akan datang, pengintegrasian, pendalaman, perluasan, dan penyelarasan program dan kegiatan pendidikan karakter tersebut perlu diabdikan untuk mewujudkan kepribadian anak bangsa yang berkarakter. Dengan demikian, penerapan pendidikan karakter merupakan jalan pewujudan pembinaan mental anak bangsa di samping menjadi inti kegiatan pendidikan yang berujung pada terciptanya manusia yang berkpribadian unggul. Dalam hubungan ini penyelenggaraan kegiatan pembelajaran harus disertai penanaman pendidikan karakter, yang diwujudkan dalam bentuk: (1) mengintegrasikan proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran, baik itu secara tematik maupun terintegrasi dalam mata pelajaran; (2) memperkuat manajemen kelas, pilihan metodologi, dan evaluasi pengajaran; dan (3) mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMPERKUAT PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Fransiskus Nendi
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 1 No. 2 (2017): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Implementasi Pembelajaran Memperkuat Pendidikan Karakter Bangsa. Kesadaran dan usaha pemusatan pendidikan karakter dalam sistem pendidikan nasional semakin kuat. Dikatakan demikian karena proporsi penerapan pendidikan karakter dengan pendidikan intelektual belum berimbang. Penyeimbangan pendidikan karakter dengan pembentukan kompetensi senantiasa harus dilakukan demi kepentingan masa depan anak dan bangsa Indonesia. Untuk itu, pelaksanaan pendidikan harus menempatkan pendidikan karakter sebagai salah satu dimensi terdalam yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Baik pada masa sekarang maupun masa akan datang, pengintegrasian, pendalaman, perluasan, dan penyelarasan program dan kegiatan pendidikan karakter tersebut perlu diabdikan untuk mewujudkan kepribadian anak bangsa yang berkarakter. Dengan demikian, penerapan pendidikan karakter merupakan jalan pewujudan pembinaan mental anak bangsa di samping menjadi inti kegiatan pendidikan yang berujung pada terciptanya manusia yang berkpribadian unggul. Dalam hubungan ini penyelenggaraan kegiatan pembelajaran harus disertai penanaman pendidikan karakter, yang diwujudkan dalam bentuk: (1) mengintegrasikan proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran, baik itu secara tematik maupun terintegrasi dalam mata pelajaran; (2) memperkuat manajemen kelas, pilihan metodologi, dan evaluasi pengajaran; dan (3) mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.
PERAN MANAJER KEPALA SEKOLAH DALAM MENGELOLA EKSTRA-KURIKULER KURIKULUM 2013 Abdul Majir; Fransiskus Nendi
JURNAL IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology) Vol 2, No 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : STKIP CITRA BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.658 KB) | DOI: 10.38048/imedtech.v2i1.156

Abstract

Latar belakang penelitian adanya kewajiban setiap sekolah/madrasah melaksanakan kegiatan ekatrakurikuler wajib kepramukan dalam kurikulum 2013.Tujuanan dilaksanakan penelitian ini,  untuk mengetahui tentang peran manajer  kepala sekolah  MAN 2 Manggarai dalam mengelola ekstrakurikuler kurikulum 2013 terhadap peningkatan mutu sekolah.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif  kualitatif dengan desain penelitian studi kasus yang  difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih untuk dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara terstruktur, observasi partisipasi dan studi dokumentasi.Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah peneliti sendiri dan didukung instrumen lain yaitu lembaran pedoman wawancara dan lembaran pedoman observasi serta kamera.Untuk mengetahui  keabsahan data, penelitimenggunakan teknik perpanjangan keikutsertaan, ketekunan dalam  pengamatan dantrianggulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatifinteraktif.Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat rumuskan lima kesimpulan  yaitu: 1) Peranmanajer Kepala Sekolah MAN 2 Manggarai mulai dari proses perencanaan, proses pengorganisasian,  proses pelaksanaan, dan proses evaluasi sangat baik, 2) mutu sekolah terwujud,perlunya komitmen tinggi terhadap perubahan zaman, 3) Selalu mengembangkan kemampuan mengajar dan memilki komitmen tinggi terhadap tugas, 4) Tanggungjawab terhadap kerja,  mengembangkan diri,  peningkatan kinerja, 5) Membangun kerjasama internal (sekolah) dan eksternal (pemerintahdan masyarakat atau komite sekolah).The upbringing of this study is the obligation of every school/madrasah to carry out the extracurricular scouting activities of the 2013 curriculum. The goalmouth of this study is to know the role of the headmaster of MAN 2 Manggarai in supervision the extracurricular activity of 2013 curriculum to improve the school quality. This research is a qualitative descriptive research with the case study investigation project is focus on a chosen phenomenon to be fathomed deeply, nonetheless other phenomena.Data collection of this research is using edifice interview technique, accomplice observation and documentation study. The used instrument in this research is the researcher himself and is supported by other instruments such as interview guide sheets and observation charts and camera.To determine the validity of the data, researcher used extension techniques of participation, persistence in observation and triangulation. Data analysis technique used is interactive qualitative analysis.Based on the research results and data analysis, five conclusions can be formulated as: 1) The role of manager,the Principal of MAN 2 Manggarai from the planning process, organizing process, implementation process, and evaluation process werevery good, 2) the quality of school is achieved needasahigh commitment towardstransformation (4) Responsibility for working, self-development, performance improvement, 5) buildingan internal (school) and external cooperation (government and community or school committee)
An application of the finite difference method for solving the mass spring system equation Gabariela Purnama Ningsi; Fransiskus Nendi; Lana Sugiarti
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 16 No. 3 (2020): JMSK, MAY, 2020
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.837 KB) | DOI: 10.20956/jmsk.v16i3.9574

Abstract

The numerical method is one method that can be used to solve differential equations, both differential equations that are easy or difficult to solve analytically. The solution obtained from the calculation results is an approximate solution or a solution that approaches an analytic solution, not an analytic solution. That is, in solving differential equations numerically, there is always an error. In this paper, an analytical solution is described and described and the application of different methods in solving a damped mass spring system with a known limit value. The error between the analytic and numerical solutions obtained is very small.
Optimalisasi Media Pembelajaran Interaktif dalam Meningkatkan Kemampuan Matematis Anak di Desa Popo Kabupaten Manggarai Ricardus Jundu; Emilianus Jehadus; Fransiskus Nendi; Yohanes Kurniawan; Fulgensius E. Men
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 2 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i2.3353

Abstract

Proses pembelajaran yang baik akan menunjang belajar efektif. Pelaksanaan pembelajaran cenderung mengalami kendala pada proses pelaksanaannya. Salah satu kendala belajar siswa yaitu jarangnya pemanfaat media dalam belajar. Proses belajar siswa cenderung terpaku pada buku bacaan. Proses belajar sebenarnya bisa juga menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga bisa meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa. Siswa di desa Popo kecamatan Satarmese Utara kabupaten Manggarai lebih dominan belajar dengan memanfaatkan buku bacaan saja sehingga siswa cepat merasa bosan untuk belajar. Belajar yang menyenangkan bisa memanfaatkan media pembelajaran sederhana dengan memanfaatkan berbagai macam alat dan bahan yang ada di sekitar lingkungan. Media pembelajaran yang dihasilkan memberikan manfaat bagi anak SD di desa Popo terutama dalam kemampuan matematisnya. Siswa lebih mudah untuk memahami berbagai konsep matematika karena dibantu media pembelajaran interaktif. Guru termotivasi untuk mengembangkan media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar matematika siswa.
Konstruksi Tes High Order Thinking Skills (HOTS) bagi Guru-Guru Matematika SMP di Manggarai Timur Silfanus Jelatu; Kanisius Mandur; Alberta Parinters Makur; Fransiskus Nendi; Bedilius Gunur
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 2 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i2.3070

Abstract

Kegiatan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengembangan soal HOTS dalam seiap proses evaluasi pembelajaran. Pengembangan tentang HOTS saat ini menjadi pusat perhatian pendidikan dan pada bagian tertentu, kurikulum untuk matematika sekolah menengah telah bergeser pada pengembangan berpikir HOTS. Kegiatan ini dilakukan kepada guru-guru matematika SMP di kabupaten Manggarai Timur. Tujuannya adalah agar mereka dapat memahami apa itu HOTS serta bagaimana menyusun soal HOTS. Metode pelaksanaan program adalah melakukan pelatihan berupa pengenalan HOTS, cara menyusun soal HOTS, dan menelaah soal-soal yang dihasilkan oleh para guru. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan lima dosen yang berasal dari program studi pendidikan matematika STKIP Santu Paulus. Hasil dari penelaan soal menunjukkan bahwa semua peserta memahami apa itu HOTS dan berhasil menyusun soal HOTS sesuai dengan prosesur penyusunan soal HOTS. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara semua peserta menyatakan menyukai kegiatan pelatihan yang dibawakan oleh tim. Salah satu rekomendasi dan komitmen bersama dari kepala sekolah dan para guru setelah kegiatan ini adalah mewajibkan menyusun soal HOTS pada setiap proses evaluasi pembelajaran.
STUDI EVALUASI PELAKSANAAN ASSESMEN BERBASIS KELAS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Eufrasia Jeramat; Fransiskus Nendi; Silfanus Jelatu; Alberta Parinters Makur; Yohanes Kumiawan
JMSP (Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan) Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4 No. 1 November 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.535 KB) | DOI: 10.17977/um025v4i12019p022

Abstract

Abstract: This study aims to determine the effectiveness of the implementation of class-based assessments in Langke Rembong Secondary School viewed from the context, input, process, and product (CIPP) variables. This research includes quantitative evaluative analysis. The sample in this study was the principal: Deputy headmaster, teachers of Mathematics, and Natural Sciences courses. Data was collected using interviews, observation, and documentation. Data analyzed by descriptive analysis. Determine the effects of implementing a class-based assessment, the raw score is transformed into a T-score then verified into the Glickman prototype. Results of the reviews that the performed of class-based assessments in SMP Negeri II Langke are relatively active seen from the variables of context, input, process, and input with the results in quadrant III (+ - + +). There is because the CIPP evaluation used refers to the assessment standard. The researcher suggested that in the future, the teacher of Langke Rembong Junior High School II should always improve their competencies and resources through training activities. Keywords: Class-Based Evaluation;  Implementation; Assessment Study Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan penilaian berbasis kelas di Sekolah Menengah Langke Rembong dilihat dari variabel konteks, input, proses, dan produk (CIPP). Penelitian ini termasuk analisis evaluatif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala sekolah: Wakil kepala sekolah, guru Matematika, dan kursus Ilmu Pengetahuan Alam. Data dikumpulkan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan analisis deskriptif. Menentukan efek dari penerapan penilaian berbasis kelas, skor mentah diubah menjadi skor-T kemudian diverifikasi ke dalam prototipe Glickman. Hasil review yang dilakukan penilaian berbasis kelas di SMP Negeri II Langke relatif aktif dilihat dari variabel konteks, input, proses, dan input dengan hasil di kuadran III (+ - + +). Ada karena evaluasi CIPP yang digunakan mengacu pada standar penilaian. Peneliti menyarankan bahwa di masa depan, guru SMP II Langke Rembong harus selalu meningkatkan kompetensi dan sumber daya mereka melalui kegiatan pelatihan.
Mathematics anxiety maneuver in the process of creative thinking: A review of students in explaining the proving in front of the class Kristianus Viktor Pantaleon; Marselus Ruben Payong; Fransiskus Nendi; Emilianus Jehadus; Valeria Suryani Kurnila
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v6i1.918

Abstract

This qualitative research aims to reveal in depth the intervention of mathematical anxiety in creative thinking when the subject explains the questions of proof in front of the class. The research subjects were two prospective mathematics teacher students, one was a student with a high level of mathematics anxiety (CT) while the other was a student with a low level of mathematics anxiety (CR), but both subjects had equal mathematical abilities. Data were analyzed qualitatively through five stages: data analysis, data validity checking, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that both subjects can produce unique (original) ways of solving problems, but CR is more smooth, detailed, and flexible in thinking. In addition, this study also found that CR is not careful in thinking so that she makes small mistakes that are not intentional.