Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IMPLEMENTATION OF PROBLEM-BASED LEARNING MODELS SUPPORTED BY TRAINER RADIATOR MODULE FOR HEAT TRANSFER LEARNING I Made Arsana; Sudirman Rizki Ariyanto; Hanif Gunawan Wibisono
Jurnal Taman Vokasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.588 KB) | DOI: 10.30738/jtv.v7i2.7071

Abstract

The purpose of this study is to analyze the increase in student learning outcomes in heat transfer learning that is taught using a problem-based learning model assisted by the radiator trainer module. This type of research is classroom action research. The technique of collecting data uses a test of learning outcomes consisting of tests of cognitive learning outcomes and psychomotor domains. Data analysis method uses descriptive analysis. The results of this study indicate that there is an increase in student learning outcomes after being learned using a problem-based learning model assisted by the radiator trainer module. It is proven that when compared with individual and classical completeness criteria > 80 in the first cycle the percentage of students who entered the complete category was only 25%. While in the second cycle the percentage of students who entered the complete category increased to 88%. When compared between the percentage of learning outcomes in the first cycle and second cycle, there was a significant increase with a percentage difference of 63%. Thus it can be concluded that the problem-based learning model supported by the radiator trainer module can help students improve the learning outcomes of heat transfer courses.
PENANAMAN SIKAP SOPAN SANTUN SEBAGAI PENDIDIKAN MORAL KEPADA SISWA MELALUI TATA TERTIB SEKOLAH DI SMK PGRI 2 KERTOSONO Deni Ratnasari; I Made Arsana
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 1 No 1 (2013): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v2n1.p333-347

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan, hambatan, dan upaya mengatasi hambatan dalam penanaman sikap sopan santun sebagai pendidikan moral kepada siswa melalui tata tertib sekolah di SMK PGRI 2 Kertosono. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling untuk guru dan snowball sampling untuk siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh SMK PGRI 2 Kertosono yaitu: keteladanan dalam bersikap, berbicara, dan berpakaian, pembiasaan melalui 3S (senyum, sapa, dan salam), komunikasi melalui amanat upacara dan saat pertemuan wali murid, pengkondisian melalui sarana prasarana sekolah, pemberian reward/hadiah bagi siswa yang berprestasi dan punishment/hukuman bagi siswa yang melanggar. Kendala yang dialami yaitu kurangnya kesadaran diri siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah, kurangnya pengawasan dari orang tua, pengaruh lingkungan pergaulan, kurangnya kepedulian beberapa guru dalam mendukung keterlaksanaan tata tertib. Upaya mengatasi kendala yaitu memberikan pembinaan kepada siswa yang bermasalah, memanggil orang tua siswa untuk bekerjasama dengan pihak sekolah dalam mengatasi masalah yang dihadapi siswa, saling bekerjasama antar warga sekolah.Kata kunci: Sikap Sopan Santun, Pendidikan Moral, Tata Tertib Sekolah.AbstractThe aim of this research is to find out the implementation, barriers, and efforts to solve the obstacles in the cultivation of the politeness attitude as moral education to the students through school discipline in SMK PGRI 2 Kertosono. This research using a qualitative approach with a descriptive method. Research informants were selected by purposive sampling techniques for teachers and snowball of sampling to students. The technique of collecting data are using interviews, observation, and documentation. The reseach analysis are using reduction of data, presentation of data, and the withdrawal of the conclusion. The result showed that the strategies use by SMK PGRI 2 Kertosono are: exemplary in attitude (behave), speaking and dressy, habituation through 3S (smilling, greeting and regards), communication by ceremony mandate and parents meeting, conditioning through infrastructure of school, giving a rewards for student who violate. An obstacle that experienced are a lack of self-awareness students in obeying of school discipline, lack of supervision of a parents, the influence of the social and environment, lack of the concern in several teachers to support the implementation of school discipline. The efforts to solve the obstacles is giving a development guidance to the students who being troubled, summon student’s parents to cooperate with the school in solving the problem which faced by students, mutual cooperate among school community.Keywords: politenees attitude, moral education, school discipline
HUBUNGAN PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN MORAL DI SMP NEGERI 11 SURABAYA Dwi Bintang Rahmawati; I Made Arsana
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 2 No 1 (2014): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v1n2.p46-60

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan tata tertib sekolah dengan pendidikan moral serta mendeskripsikan kendala dan upaya penanganannya terhadap pelaksanaan tata tertib sekolah dengan pendidikan moral di SMP Negeri 11 Surabaya. Penelitian ini didasarkan pada teori perkembangan moral Kohlberg dan teori behaviorisme Skinner. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan korelasi yang dilakukan di SMP Negeri 11 Surabaya dengan sampel 94 siswa. Teknik pengumpulan data diantaranya angket, wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis rumus korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelaksanaan tata tertib sekolah dengan pendidikan moral sebesar 0,279 yang berarti memiliki hubungan yang rendah dan arah hubungan positif. Pelaksanaan tata tertib sekolah di SMP Negeri 11 Surabaya terdapat berbagai upaya penegakan yang dilakukan dilakukan siswa, guru dengan menasehati, memberikan sanksi. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tata tertib diantaranya kurangnya kesadaran dari siswa dan kerja sama orang tua serta upaya penanganannya dengan memberikan nasehat, peringatan atau sanksi disiplin, cara pembinaan dan pendampingan siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Kata kunci: Tata Tertib Sekolah, Pendidikan Moral
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK ASUH UNTUK MENANAMKAN NILAI KEWIRAUSAHAAN DI PANTI ASUHAN “RODHIYATUL JANNAH” SURABAYA Astrid Claudia Yansen; I Made Arsana
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 2 No 1 (2014): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v1n2.p205-220

Abstract

Orang tua asuh sangat berperan pnting untuk menggali dan mengembangkan potensi kreativitas anak asuh. Maka dari itu masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini ialah (1) Bagaimana peran orang tua asuh dalam mengembangkan kreativitas pada anak asuhnya melalui penanaman nilai wirausaha? (2) Bagaimana bentuk kegiatan anak asuh dalam mengembangkan kreativitas? (3) Apa saja kendala dan upaya dalam pengembangan kreativitas anak asuh Panti Asuhan “Rodhiyatul Jannah”?. Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui peran penting orang tua terhadap pengembangan kreativitas anak asuh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Orang tua asuh sangat berperan dalam memberikan motivasi kepada anak, sekaligus mengarahkan kegiatan anak asuh agar bermanfaat di masa yang akan datang. Salah satunya ialah memotivasi serta mengarahkan anak untuk ikut serta dalam kegiatan pengembangan kreativitas berupa kerajinan tangan. Bentuk kegiatan yang dilakukan oleh anak berupa gantungan kunci dari kerang dan kain fanel, juga souvenir pernikahan. Dari hasil kegiatam kerajinan tangan tersebut kemudian dijual di koperasi milik panti asuhan. Koperasi tersebut dikelola oleh anak asuh sendiri, kemudian hasil dari koperasi dibagi rata dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan anak asuh. Beberapa kendala yang ditemukan ialah adanya rasa kurang tanggung jawab yang cenderung mengikuti keinginan diri mereka untuk bermain, juga kejujuran anak yang masih kurang. Hal ini disebabkan kurangnya motivasi dalam diri anak asuh. Upaya yang dilakukan oleh orang tua asuh untuk mengatasi kendala yang ada adalah lebih memberikan motivasi dan memeberi siraman rohani kepada anak. Kata Kunci: Peran, Panti Asuhan, Kreativitas, Kewirausahaan
KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR DENGAN KEPEDULIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 DLANGGU MOJOKERTO Nastiti Mufidah; I Made Arsana
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 2 No 1 (2014): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v1n2.p221-235

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan korelasi antara hasil belajar atau prestasi belajar yang diperoleh di sekolah yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 1 Dlanggu, tehadap sikap kepedulian sosial yang dimilikinya. Teori yang digunakan adalah teori perkembangan moral oleh Thomas Lickona. Berdasarkan tujuan dilakukan penelitian ini, maka untuk kepentingan mengukur korelasi digunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode korelasi product moment. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar dan metode angket yang digunakan untuk mengukur nilai kepedulian sosial para responden. Responden dalam penelitian ini adalah 83 siswa kelas VIII SMPN 1 Dlanggu, yang diambil dengan menggunakan system purposive sampling yang menggunakan pertimbangan nilai hasil belajar yang diperoleh di kelas VII semester 2. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik analisis product moment diperoleh hasil bahwa terdapat korelasi antara prestasi belajar dengan kepedulian sosial siswa kelas VIII di SMPN 1 Dlanggu. Analisis tersebut diperoleh dengan menggunakan taraf kesalahan 5%, yang kemudian menghasilkan perbedaan rh lebih besar 0,005 dari rt. Hasil korelasi tersebut menunjukkan bahwa tedapat korelasi yang signifikan antara prestasi belajar yang diperoleh dengan kepedulian sosial yang dimilki oleh siswa kelas VIII di SMPN 1 Dlanggu Mojokerto. Korelasi yang dihasilkan berupa korelasi posif yang artinya bahwa semakin tinggi prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa, maka semakin tinggi pula tingkat kepedulian sosila yang dimilikinya. Kata kunci: Prestasi Belajar, Kepedulian Sosial
PERAN KELUARGA DALAM MEMBINA SOPAN SANTUN ANAK DI DESA GALIS KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASAN Didik Wahyudi; I Made Arsana
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 2 No 1 (2014): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v1n2.p290-304

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran keluarga dalam membina sopan santun anak di Desa Galis Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian adalah di Desa Galis Kecamatan Galis kabupaten Pamekasan. Populasi dalam penelitian adalah 167 keluarga dan sampel mengambil 42 keluarga yang diambil secara random. dengan teknik pengumpulan data berupa angket dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif deskriptif menggunakan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan Bahwa Mayoritas ibu yang mempunyai anak usia (13-15) di Desa Galis Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan sudah cukup melaksanakan perannya dengan cukup baik dalam membina sopan santun anak. Dari seluruh indikator ternyata tidak seluruhnya dapat dikembangkan dengan baik, strategi yang paling banyak di kembangkan oleh ibu dalam membina sopan santun anak adalah dengan cara memberi contoh, yang paling sedikit dikembangkan ibu adalah strategi memberi hadiah. Kata kunci: Keluarga, sopan santun
HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI Ahmad Bahril Faidy; I Made Arsana
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 2 No 2 (2014): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v2n2.p454-468

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian reward dan punishment dengan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ambunten. Penelitian ini didasarkan pada teori operant conditioning Skinner. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Ambunten dengan jumlah sampel sebanyak 42 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis rumus korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemberian reward dan punishment dengan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa sebesar 0,601 yang berarti memiliki hubungan yang kuat dan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin sering guru memberikan reward dan punishment semakin tinggi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Kata kunci: Reward dan Punishment, Motivasi Belajar Abstract This research aims to determine the relationship between the provision of reward and punishment with learning motivation of Civic Education in students in class XI of Ambunten State High School 1. The research was based on Skinner's operant conditioning theory. This research uses a quantitative approach with a correlation method performed in Ambunten State High School 1 with a total sample of 42 students. Data collection techniques used were questionnaires and interviews. Analysis using formula product moment correlation analysis. The results of this research indicate that there is a correlation between reward and punishment with the Civic Education learning motivation of 0.601 which means that students have a strong relationship and the direction of the relationship is positive because the value of r is positive, it means that the more often teachers give rewards and punishment, the higher the students' motivation Citizenship education in the subject. Keywords: Reward and Punishment, Learning Motivation
A High-Level Thinking Test on Science Material for Fifth Grade Elementary School Students I Made Arsana; Ida Bagus Putu Arnyana; I Made Candiasa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol. 7 No. 3 (2024): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jippg.v7i3.74621

Abstract

The quality of the instrument that does not apply high-level thinking skills greatly influences students' ability in high-level thinking, which is still lacking. This study aims to create a high-level thinking test in science for grade V elementary school students. The instrument developed is in the form of a descriptive test consisting of 20 questions on Style material. This study is an R&D study with a Formative Research model. The data analysis technique uses quantitative analysis and inferential statistics. The study subjects were experts and practitioners, teachers and elementary school students. The study results obtained a prototype of a high-level thinking test in science consisting of 1 package of science material in a description. The validity of the test obtained 17 valid items. All valid questions are reliable. The test discrimination index obtained 3 questions in the medium category and 14 in the high category. The test item difficulty index is in the medium category. The test parameters' accuracy level obtained 10 questions in the fit category and 7 in the unfit category. A high logit value indicated students' ability to solve questions. The study concludes that the instrument developed can measure students' high-level thinking skills and be used in the learning process. This research implies that the questions that have been developed can be used by teachers to measure the effectiveness of learning according to student needs.