Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Water Quality Analysis on Tertiary Channels Using Macroinvertebrate In Songka Sub-District, Palopo City Abdul Rais; Aminudin Afandhi; Budi Prasetya
Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Graduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpal.2019.010.01.02

Abstract

Changes in the condition of aquatic environment are now a major problem for the survival of every organism caused by changes in land use, human activities, and agriculture. This study aims to determine the structure of macroinvertebrate communities. In addition, this study also aims to conduct analysis on BMWP index and water quality testing using physical and chemical parameters. This study was conducted on tertiary channels in Songka Sub-District, Palopo City. Each station's data collection covered relative density, macroinvertebrates that were found were assessed using BMWP index, then they were calculated using ASPT index. The results of this study found 17 taxa classified in the class of gastropods, insecta, bivalvia, malacostraca, citellata, oligochaeta and hirudenia. The results of BMWP index modification analysis from all stations found that ASPT value was “quite-poor” and “bad”. It was indicated that in each station was mainly dominated by Oligochaeta worms and tolerant macroinvertebrates. Testing of physical and chemical parameters obtained DO value which belonged to class II of water quality. The low DO value caused high BOD value, which was classified in class III. The high value of BOD had an effect on the rise of COD value, the increase of COD value was caused by the high amount of organic and inorganic materials entering the water. PH value was relatively normal with the range of 6.3 to 6.8, temperature was in the range of 27.1°C to 28°C, the rise in temperature value was influenced by tree shade and the intensity of sunlight.Keywords: BMWP-ASPT, Community structure, Macroinvertebrate, Pollution, Tertiary channel 
ANALISIS UJI MEKANIK BETON DENGAN PENGGUNAAN AIR SODA ALAMI ASAL TARUTUNG Ryvaldo Harianja; Abdul Rais
EINSTEIN (e-Journal) Vol 9, No 3 (2021): EINSTEIN (e-Journal)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1162.315 KB) | DOI: 10.24114/einstein.v9i3.28902

Abstract

Beton merupakan material bangunan yang paling banyak digunakan dalam kegiatan konstruksi, baik pada konstruksi bangunan gedung, jalan maupun konstruksi bangunan air. Salah satu keunggulan beton yaitu ketahanan beton terhadap tekanan dan bertahan lama (durability). Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengamati dampak dari adanya gas CO2 dan kadar silika yang terdapat pada air soda alami asal Tarutung yang digunakan untuk menggantikan air campuran beton terhadap daya serap air dan kuat tekan beton itu sendiri. Pengujian daya serap air dan kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terjadi penurunan daya serap air dan peningkatan kuat tekan beton. Peningkatan terjadi hingga penggunaan air soda 8%. Kuat tekan yang didapat dengan penggunaan air soda 8% yaitu sebesar 25.90 Mpa, mengalami peningkatan sebesar 1,23% dibandingkan dengan kuat tekan beton normal. Ini dikarenakan CO2 bereaksi secara optimal dengan kapur bebas pada beton, hasil reaksi berupa kalsium karbonat yang bersifat keras dan mengurangi permeabilitas permukaan beton. Dari hasil uji Scanning  Electron Microscope (SEM) beton dengan penggunaan air soda alami asal Tarutung sebagai pengganti air biasa terhadap strukur mikro tidak terlalu berbeda apabila dibandingkan dengan beton normal. Beton normal memiliki pori-pori yang lebih sedikit namun dengan diameter yang lebih besar. Sedangkan pada beton yang menggunakan air soda alamimemiliki pori-pori yang lebih banyak namun dengan diameter yang lebih kecil.  Sehingga air soda alami asal Tarutung dapat juga digunakan sebagai beton struktural.
PENGARUH PERENDAMAN BETON DI AIR LAUT DAN AIR TAWAR TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN SERBUK KULIT KERANG Abdul Rais; Thoberson Simamora
EINSTEIN (e-Journal) Vol 2, No 1 (2014): EINSTEIN
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.908 KB) | DOI: 10.24114/einstein.v2i1.5100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman air laut dan air tawar terhadap karakteristik beton campuran serbuk kulit kerang. Beton dibuat berbentuk kubus, pada penelitian ini perencanaan campuran beton yang akan dibuat adalah semen, pasir, kerikil dan air yaitu 1 : 2 : 3 : 0,5. Pada penelitian ini dibuat variasi komposisi serbuk kulit kerang sebesar 5%, 10%, 15%, 20% dengan cara menambah dan mengurangi berat semen yang digunakan. Setelah beton berumur 14 hari maka dilakukan pengujian kuat tekan, penyerapan air dan daya tahan api. Dari hasil pengujian mekanik yaitu kuat tekan beton diperoleh hasil terbaik pada komposisi 5% serbuk kulit kerang yaitu 15,80 x 106 N/m2 pada perendaman air tawar, sedangkan hasil uji tekan pada beton normal diperoleh 15,17 x 106 N/m2 pada perendaman air tawar. Hasil pengujian daya serap air pada beton diperoleh hasil terbaik pada komposisi 20% serbuk kulit kerang yaitu 0,83% pada perendaman air tawar, 1,20% pada perendaman air laut, 0,98% pada perendaman air laut dan air tawar, sedangkan hasil pengujian daya serap air pada beton normal diperoleh 1,88% pada perendaman air tawar,  1,84% pada perendaman air laut, 1,93% pada perendaman air laut dan air tawar. Hasil pengujian daya tahan api menunjukan bahwa keretakan beton tertinggi terjadi pada beton campuran 20% serbuk kulit kerang yang direndam pada air laut selama 14 hari. Hal ini menyatakan bahwa semakin besar penambahan serbuk kulit kerang sebagai pengganti semen pada beton dapat menurunkan kuat tekan dan daya serap air serta ketahaanannya terhadap api, hasil pengujian mekanik yaitu kuat tekan beton yang tertinggi adalah beton variasi 5% serbuk kulit kerang sedangkan pengujian penyerapan air terendah adalah pada beton variasi 20%, yang diuji setelah perendaman selama 14 hari.
ANALISIS PENGARUH ABU AMPAS TEBU DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON MUTU TINGGI Romiduk A.L Sianturi; Abdul Rais
EINSTEIN (e-Journal) Vol 11, No 2 (2023): EINSTEIN (e-Journal)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/eins.v11i2.38807

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang beton mutu tinggi dengan campuran abu ampas tebu dan superplasticizer dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh abu ampas tebu dan superplasticizer terhadap sifat mekanik beton mutu tinggi. Benda uji yang digunakan berupa silinder dengan ukuran 10 cm x 20 cm dengan standarisasi SNI 03-2834-2000 dengan mutu K-400 dengan perbandingan semen 1: 1,1 : 1,8 dengan FAS 0,38. Pengujian sifat mekanik yang dilakukan adalah daya serap air, kuat tekan beton dan kuat tarik belah beton setelah 28 hari perendaman dan dikeringkan 24 jam. Dari hasil campuran abu ampas tebu (0%, 1,5%, 3% dan 4,5%) dan superplasticizer (0%, 0,4%, 0,8% dan 1,2%) memiliki daya serap air rata-rata secara berturut sebesar 0,04%, 0,08%, 0,08% dan 0,07%. Hasil Pengujian kuat tekan beton rata-rata secara berturut sebesar 39,97 MPa, 25,88 MPa, 23,88 MPa, dan 18,89 MPa. Hasil pengujian kuat tarik belah beton rata-rata secara beturut sebesar 9,99 MPa, 6,47MPa, 5,97 MPa, dan 4,72 MPa. Dimana pengujiannya dilakukan setelah umur 28 hari. Dari hasil pengujian yang dilakukan campuran (0%, 1,5%, 3% dan 4,5%) dan superplasticizer (0%, 0,4%, 0,8% dan 1,2%) untuk daya serap air mengalami kenaikan hingga menghasilkan daya serap maksimum sebesar 0,08%. Hasil pengujian kuat tekan beton mengalami penurunan di tiap penambahan bahan campuran dan hasil maksimum kuat tekan beton sebesar 25,88 MPa dengan persentase abu ampas tebu (1,5%) dan superplasticizer (0,4%). Hasil pengujian kuat tarik belah maksimum adalah sebesar 6,47 MPa dengan persentase campuran abu ampas tebu sebesar 1,5% dan superplasticizer sebesar 0,4%.Kata Kunci : Kuat Tekan Beton, Daya serap Air, Kuat Tarik Belah Beton, Abu Ampas Tebu.
Faktor Pendorong Alih Fungsi Lahan Sagu Menjadi Komoditi Padi di Desa Tirowali Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu: Driving Factors of the Land Use Change of Sago Land Into Rice Commodities in Tirowali Village, Ponrang District, Luwu Regency Anisa Mair; Abdul Rais; Marlia Muklim
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 2 (2023): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v11i2.2723

Abstract

Alih fungsi Lahan atau biasa disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan sagu menjadi lahan sawah. Pada dasarnya konversi lahan terjadi akibat adanya ketidakpuasan petani dalam peningkatan hasil panen. Adapun permasalahan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas tanaman sagu mulai menurun dari tahun ke tahun, ini disebabkan karena areal lahan perkebunan sagu mengalami konversi menjadi tanaman padi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 petani dan 1 penyuluh pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi lahan sagu menjadi tanaman padi ini didukung oleh beberapa faktor diantranya faktor umur tanaman sagu, faktor produksi, faktor harga, faktor pendapatan, serta faktor lingkungan. Faktor tersebut sangat berperan penting dalam mempengaruhi petani untuk melakukan alih fungsi lahan sagu menjadi lahan persawahan di Kecamatan Ponrang. Land conversion or commonly referred to as land conversion is a change in the function of part or all of the sago land area into paddy fields. Basically land conversion occurs due to farmer dissatisfaction with increasing crop yields. The problems in this study indicate that the productivity of sago plants has begun to decline from year to year, this is because the area of ​​sago plantations has been converted into rice plants. The analytical method used in this study is descriptive qualitative analysis. Sampling used a purposive sampling technique with a total sample of 20 farmers and 1 agricultural extension worker. The results showed that the conversion of sago land into rice plants was supported by several factors, including the age of sago plants, production factors, price factors, income factors, and environmental factors. These factors play an important role in influencing farmers to convert sago land into rice fields in Ponrang District.
Peran Penyuluh Pertanian terhadapProduktivitas Usahatani Padi Desa Cendana Hitam Timur Kecamatan Tomoni Timur Kabupaten Luwu Timur Vony Vandawula; Abdul Rais
Wanatani Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jip.v4i1.238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh pertanian terhadap usahatani padi di Desa Cendana Hitam Timur Kecamatan Tomoni Timur Kabupaten Luwu Timur. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh melalui tahap observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif. Pengambilan sampel dilakukan dengan sistem purposive sampling. Penelitian ini menggunkaan dua data yaitu data sekunder dan data primer yang diperoleh dengan pengamatan langsung dengan menggunakan instrumen penelitian. Adapun sampel dari penelitian ini yaitu sebanyak 32 orang responden dimana terdapat 13 orang ketua kelompok tani, 17 orang petani dan 2 orang penyuluh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Produktivitas Usahatani Padi di Desa Cendana Hitam Timur Kecamatan Tomoni Timur Kabupaten Luwu Timur dapat dikatakan sudah baik, hal ini dapat dilihat dari peran penyuluh dalam membantu petani untuk mendapatkan bibit padi unggul bersertifikat serta pupuk bersubsidi, penyuluh juga mampu menjalankan perannya dalam hal memberikan edukasi atau pendidikan non formal kepada para petani, sebagai konsultan yang baik bagi para petani, serta dapat memberikan evaluasi mengenai kinerja setiap pengurus kelompok tani dalam semusim mengurus kelompok tani mereka. Namun ada beberapa peran yang belum sepenuhnya dijalankan dengan baik oleh penyuluh pertanian, diantaranya yaitu penyuluh belum menjalankan perannya dengan baik dalam hal memberikan bimbingan kepada petani, memberikan informasi kepada petani melalui kerjasama dengan dinas pertanian, sebagai pemantau dimana penyuluh sangat jarang dan kurang aktif untuk bersosialisasi dengan petani secara langsung di lapangan, serta penyuluh belum menjalankan tugasnya dengan baik sebagai konsultan dan sebagai pembimbing dibeberapa kelompok tani yang ada di Desa Cendana Hitam Timur
Perbandingan Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Padi Varietas MR 219 dan Inpari 9 di Desa Sidomakmur Kecamatan Tana Lili Kabupaten Luwu Utara: Comparison of Productivity and Income of Rice Farming Varieties MR 219 and Inpari 9 in Sidomakmur Village Tana Lili District North Luwu Regency Safaruddin, Safaruddin; I Nyoman Arnama; Syamsuddin, Syamsuddin; Abdul Rais
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 3 (2023): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v11i3.3026

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produktivitas dan pendapatan usahatani padi sawah antara varietas MR 219 dan Inpari 9 di Desa Sidomakmur Kecamatan Tana Lili Kabupaten Luwu Utara. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan sistem random sampling. Penelitian ini menggunakan dua data yaitu data sekunder dan data primer yang diperoleh dengan observasi langsung menggunakan instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas MR 219 memberikan pendapatan lebih bagi petani padi dibandingkan dengan varietas Inpari 9, varietas MR 219 sebesar Rp.47.884.831,- dibandingkan varietas Inpari 9 yang hanya Rp. 42.351.964,-. Jika dibandingkan dengan pendapatan keduanya, disini terlihat jelas perbedaan pendapatan yang dimana pendapatan tertinggi yaitu varietas MR 219 lebih tinggi dibandingkan dengan Inpari 9. Alasan petani menanam padi varietas MR 219 adalah karena proses penanamannya yang lebih mudah, hasil produksi lebih tinggi serta lebih disenangi oleh pasar sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih baik kepada petani. This research aims to determine the differences in productivity and income from lowland rice farming between the MR 219 and Inpari 9 varieties in Sidomakmur Village, Tana Lili District, North Luwu Regency. This research method is quantitative descriptive. Sampling was carried out using a random sampling system. This research uses two data, namely secondary data and primary data obtained by direct observation using research instruments. The results of this research show that the MR 219 variety provides more income for rice farmers compared to the Inpari 9 variety, the MR 219 variety which is IDR 47,884,831 compared to the Inpari 9 variety which is only IDR 42,351,964. When compared with the income of the two, here the difference in income is clearly visible, where the highest income, namely the MR 219 variety, is higher than the Inpari 9. The reason farmers plant the MR 219 rice variety is because the process of receiving the results is greater, as well as getting higher profits.
Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT. Perkebunan Nusantara XIV Unit Kebun Luwu 1 Afdeling V) Novia Elsitha Mowisu; Syamsuddin, Syamsuddin; Abdul Rais
Wanatani Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jip.v4i2.307

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi dan kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara XIV Unit Kebun Luwu 1 Afdeling V. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara XIV Unit Kebun Luwu 1 Afdeling V yang berjumlah 60 orang dan ditarik sampel menggunakan rumus slovin sebanyak 36 karyawan menjadi responden dalam penelitian ini yang terdistribusikan pada setiap bagian kerja. Jenis penelitian menerapkan penelitian penjelasan (Explanatory Research) dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis data uji t, maka disimpulkan bahwa; motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai sig <0,001 < 0,05, dan kemampuan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan diperoleh nilai sig 0,758 > 0,05. Selanjutnya secara simultan variabel motivasi dan kemampuan kerja berpengaruh pada kinerja karyawan dengan hasil uji F nilai sig sebesar <0,001 < 0,05 dan memberikan konstribusi terhadap kinerja karyawan 0,525 atau sebesar 52,5% sisanya sebesar 47,5% yang dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Media Powtoon Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke di SMA Situmorang, Rikardo; Abdul Rais
INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika) Vol. 13 No. 1 (2025): INPAFI
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/inpafi.v13i1.51483

Abstract

This study aims to determine the effect of guided inquiry learning model in improving students' creative thinking abilities on elasticity and Hooke™s law. The study used a two-group pretes and posttest design. The population of this study consisted of 5 classes and sampling was carried out with cluster random sampling, consisting of two classes, namely experimental class XI IPA 5 which was treated with a guided inquiry learning model and control class XI IPA 4 which was treated with conventional learning. This research data was collected using an essay test of 20 questions that had been validated in advance. The data analysis used is to use the t-test. The results of data analysis of creative thinking abilities before being treated in the experimental class obtained an average score of 20.55 and the control class was 23.75. After being given treatment, the average score of creative thinking abilities of the experimental class students was 59.22 and the control class was 52.42. After analysis, it can be concluded that there is an influenceof the application of the guided inquiry learning model on students™ creative thinking abilities.Keywords: guided inquiry, creative thinking ability
Tinjauan Hukum Pelaksanaan Pemungutan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor di Kabupaten Jeneponto (Studi Kasus di SAMSAT Kabupaten Jeneponto) Abd. Basir; Ambo Esa; Abdul Rais
Pledoi Law Jurnal Vol. 3 No. 01 (2025): Pledoi Law Jurnal
Publisher : Pledoi Law Jurnal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT: This study aims to analyze the implementation of progressive motor vehicle tax collection in Jeneponto Regency and identify obstacles faced. Using a qualitative approach, data were collected through interviews and observations at the local Samsat office. Results show that progressive tax applies when a person owns two or more cars, with higher rates for additional vehicles. Challenges include limited tax guidance, regulatory inconsistencies, and weak law enforcement. Improving coordination, regulation consistency, and enforcement is needed to enhance tax collection effectiveness. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan pemungutan pajak progresif kendaraan bermotor di Kabupaten Jeneponto dan mengidentifikasi hambatan yang dihadapi. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi di kantor Samsat setempat dengan pendekatan kualitatif. Hasil menunjukkan pajak progresif dikenakan bagi wajib pajak yang memiliki dua atau lebih mobil dengan tarif lebih tinggi untuk kendaraan tambahan. Hambatan meliputi minimnya pembinaan pajak, ketidakkonsistenan regulasi, dan lemahnya penegakan hukum. Diperlukan peningkatan koordinasi, konsistensi regulasi, dan penegakan hukum agar pemungutan pajak lebih efektif.