I Made Suwanda
Unknown Affiliation

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

DISIPLIN BERLALU LINTAS DI JALAN RAYA PADA REMAJA DI DESA PETAK, PACET, MOJOKERTO Ruly Fuji Astuti; I Made Suwanda
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 3 No 2 (2015): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v2n3.p831-845

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kedisiplinan berlalu lintas dan menganalisis faktor yang mempengaruhi kedisiplinan berlalu lintas di jalan raya pada remaja di desa Petak, Pacet, Mojokerto. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mencari data mengenai tingkat kedisiplinan berlalu lintas pada remaja dengan jumlah responden 48 orang. Metode wawancara digunakan untuk mencari data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan berlalu lintas pada remaja dengan informan wawancara 15 orang. Data pengkategorian tingkat disiplin dianalisis dengan menggunakan rumus perhitungan skor interval. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori kedisiplinan remaja di desa Petak terbagi menjadi 1 orang kurang disiplin, 16 orang cukup disiplin, 17 orang disiplin dan 14 orang sangat disiplin. Sehingga dapat diketahui bahwa tingkat kedisiplinan remaja di desa Petak dikategorikan Disiplin. Hal ini dilihat dari tindakan remaja yang bertindak sesuai dengan 4 aspek disiplin berlalu lintas yakni pemahaman tentang peraturan lalu lintas, tanggung jawab atas keselamatan diri dan orang lain, kehati-hatian dan kesiapan diri serta kondisi kendaraan. Faktor yang mendorong disiplin berlalu lintas antara lain peran polisi lalu lintas, peran orang tua dan sarana prasarana lalu lintas.Kata Kunci: Disiplin, Lalu Lintas, Remaja.AbstractThe research goal is to knowing traffic discipline and to analysis the influence factor traffic discipline on the roadway for adolescent in the Petak village, Pacet, Mojokerto. The type this research is quantitative with descriptive method and the teqnique for taking sample used simple ranom sampling. Data collection technique used questionaire, interview and documentation. Queestionaire method used to search data about traffic discipline level for adolescent with 48 peoples total respondent. Interview method used to search data about factors that influence traffic discipline with 15 interview informant people. The category data of traffic discipline to analysised with formula estimation interval score. Result of research to show about adolescent discipline category in Petak village became to be 1 people less discipline, 16 people enought discipline, 17 people discipline and 14 people very discipline. So can know about traffic discipline level in road way for adolescent in Petak village, Pacet, Mojokerto category is discipline. The encourage factor traffic discipline are traffic police role, parents role, and trafic infrastructure.Keywords: Discipline, Traffic, Adolescent
PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PASUKAN KHUSUS (PASUS) DI SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO Johan Budi Nurdiantono; I Made Suwanda
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 3 No 2 (2015): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v2n3.p846-860

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pembentukan karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pasukan khusus (PASUS) di SMKN 1 Pungging Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada model analisis interaktif yang diajukan Huberman dan Miles, dengan tahapan: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian, pembentukan karakter siswa melalui kegiatan ektrakurikuler Pasus di SMKN 1 Pungging Mojokerto menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Pasus mampu membentuk 3 karakter siswa, yaitu disiplin, percaya diri dan tanggung jawab. Kegiatan yang dilakukan untuk membentuk karakter yaitu Disiplin melalui kegiatan Pelatihan Baris Berbaris (PBB), kegiatan latihan panjat tebing, latihan fisik, latihan bela diri, paskibraka. Percaya diri melalui kegiatan Pelatihan Baris Berbaris (PBB), kegiatan latihan panjat tebing, paskibraka, dan ada kegiatan tidak rutin adalah penugasan siswa anggota Pasus untuk menjadi wakil sekolah untuk menyambut tamu sekolah. Tanggung jawab melalui kegiatan Pelatihan Baris Berbaris (PBB), kegiatan latihan panjat tebing, paskibraka, dan ada kegiatan tidak rutin adalah penugasan siswa anggota Pasus untuk menjadi wakil sekolah untuk menyambut tamu sekolah, dan turut andil jadi panitia dalam kegiatan yang ada di sekolah.Kata Kunci: pembentukan karakter, ekstrakurikuler pasus.AbstractThe aim of this study is to describe the character formation of students through extracurricular activities special forces (PASUS) at SMK 1 Pungging Mojokerto. Kualitatif.Teknik This research is used to collect data in this research is in-depth interviews and observation. Analysis of the data in this study refers to an interactive analysis model proposed Huberman and Miles, with the stages: data reduction, data presentation, and drawing kesimpulan.Berdasarkan research, character formation of students through extracurricular activities at SMK 1 Pungging Pasus Mojokerto showed that extracurricular activities Pasus able to form three student character, namely the character of discipline, self-confident character and the character of responsibility. Activities which are capable of forming characters are Discipline with activity training exercises marching, rock climbing training activities, physical exercise, self-defense training, Paskibraka. Confident with activity training exercises marching, rock climbing training activities, Paskibraka, and there is no routine activities are student assignment Pasus members to be representative of the school to greet guests of the school. Responsibilities with activity training exercises marching, rock climbing training activities, Paskibraka, and there is no routine activities are student assignment Pasus members to be representative of the school to greet guests of the school, and so the committee took part in activities at the school.Keywords: character building. extracurricular activity of pasus.
POLA PENGGUNAAN BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA DI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA ANGKATAN TAHUN 2011 Qhoirun Putri Rahayu; I Made Suwanda
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 3 No 3 (2015): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v3n3.p1160-1174

Abstract

abstrak Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pola penggunaan beasiswa bidikmisi pada mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial angkatan tahun 2011. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif. Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Fakultas Ilmu Sosial angkatan tahun 2011. Berdasarkan hasil penelitian mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Fakultas Ilmu Sosial angkatan tahun 2011 menggunakan dana beasiswa bidikmisi tersebut untuk memenuhi kebutuhan akademik/kurikuler dan kebutuhan non-akademik/non-kurikuler. Mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Fakultas Ilmu Sosial menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan akademik/kurikuler digunakan untuk memenuhi kebutuhan prasarana pembelajaran, kebutuhan rutin pembelajaran, dan kebutuhan  kemahasiswaan/organisasi yaitu sebesar 76,24%. Penggunaan beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan non-akademik/non-kurikuler digunakan untuk pemenuh kebutuhan sehari-hari, untuk kebutuhan pakaian/fashion, untuk kebutuhan transportasi, untuk kebutuhan hiburan/rekreasi dan untuk kebutuhan keluarga di kampung yaitu sebesar 23,76%.  Mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Fakultas Ilmu Sosial angkatan tahun 2011 menggunakan sebagaian besar dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan  akademik/kurikuler dan sebagaian digunakan untuk memenuhi kebutuhan non-akademik/non-kurikuler. Kata Kunci : Beasiswa bidikmisi, Pola penggunaan   Abstract The aim of this study is to describe patterns of use bidikmisi scholarships to students in the Faculty of Social Sciences force in 2011. The theory used in this research is to use the theory of Abraham Maslow's Hierarchy of Needs. The method used in this research is quantitative descriptive. Informants in this study are scholarship students in the Faculty of Social Sciences bidikmisi force in 2011. Data was collected using a questionnaire. Based on the results of the research scholarship students at the Faculty of Social Sciences bidikmisi force in 2011 using the bidikmisi scholarship funds to meet the needs of the academic/curricular and needs of non-academic/curricular. Scholarship recipients at the Faculty of Social Sciences bidikmisi use bidikmisi scholarship fund for the needs of academic/curricular used to meet the infrastructure needs of learning, the learning routine needs, and the needs of the student/organization amounted to 76.24%. Use bidikmisi scholarship to the needs of non-academic/curricular used for fulfilling the daily needs, to the needs of clothing/fashion, for transportation needs, for entertainment/ recreation and for family needs amounted 23,76%. Bidikmisi scholarship recipients at the Faculty of Social Sciences force in 2011 using large part bidikmisi scholarship fund for the needs of academic/curricular and in part used to meet the needs of non-academic/non-curricular. Keywords: Scholarship bidikmisi, usage patterns
MENUMBUHKAN KESADARAN BERKONSTITUSI SISWA MELALUI PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH DI SMPN 2 GONDANG Ayu Winanti Kushidayah; I Made Suwanda
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 3 No 3 (2015): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v3n3.p1382-1395

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya sekolah dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi siswa, kendala yang dihadapi oleh sekolah dan upaya sekolah untuk menghadapi kendala yang ada dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi siswa melalui penerapan tata tertib sekolah di SMPN 2 Gondang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di SMPN 2 Gondang Kabupaten Mojokerto. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai informan kunci, koordinator Tim Tata Tertib, guru  Bimbingan dan Konseling dan guru Pendididikan Kewarganegaraan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Tehnik analisis data langkah-langkahnya adalah mengolah pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi siswa melalui penerapan tata tertib sekolah di SMPN 2 Gondang, Mojokerto yaitu (a) melalui pemberian hukuman yang bersifat mendidik siswa dan (b) mensosialisasikan tata tertib sekolah kepada wali murid. Kendala yang dihadapi sekolah dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi siswa melalui penerapan tata tertib di sekolah adalah (a) letak sekolah yang tidak dapat dijangkau oleh kendaraan umum, (b) pola pergaulan siswa di luar sekolah, (c) kurangnya perhatian dari keluarga. Upaya sekolah dalam mengatasi kendala dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi siswa melalui penerapan tata tertib di sekolah adalah,  (a) mengadakan pertemuan secara rutin dengan wali murid, (b) pemberian motivasi dan teladan yang baik bagi siswa. Kata Kunci : Kesadaran Berkonstitusi, Tata Tertib Sekolah     Abstract The purpose in this research to knowed that is what the school do to grow the students awareness of constitution by implementing the school rules in State junior high school 2 of Gondang, Mojokerto and the obstacles which are faced by school, The school effort in handling the obstacles to increasing the students awareness of constitution by implementing the school rules. This research used a qualitative of metohods Location of the research in Junior High School 2 Gondang trip Mojokerto. The informants of this study were principals as the main informants, team of school rules and coordinator, civic education teacher’s and guidance and counseling teacher’s. Data collection techniques used in-depth interviewies, observation and documentation. Technical analysis of the data processing steps are collection data, presentation data, reduction data, and conclusion. According the result of research shows, grow the students’ awareness of constitution by implementing the school rules in SMPN 2 Gondang (a) by giving an educated punishment for students and (b) socialitation the school rules to students custody. The obstacles which are faced by school to grow the students awareness of constitution by implementing the school rules are (a) the position of the school which is located in the suburb, (b) the students life style out of school, (c) the less of attention in family. The school effort in handling the obstacles to grow the students awareness of constitution by implementing the school rules are, (a) holding a meeting with the students custody regularly, (b) giving the motivation anf good example for students. Key word : awareness of constitution, the school rules  
STRATEGI GURU DALAM MEMBINA KARAKTER CINTA TANAH AIR ANAK TUNADAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT SURABAYA MUHAMMAD SAID WAFI; I MADE SUWANDA
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang strategi guru dalam membina karakter Cinta Tanah Air di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya, Kendala dalam membina dan Solusi mengatasi kendala dalam membina karakter Cinta Tanah Air di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya. Informan penelitian ini ada 19 orang. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru yang dengan kriteria informan yakni mengetahui, terlibat langsung, dan bersedia. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analasis data dalam penelitian ini dengan cara yakni reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data, sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan guru dalam membina karater cinta tanah air, yaitu : Melalui tahapan proses pembelajaran, memberikan pengertian dan contoh secara langsung, Memperlihatkan secara langsung dan menasehati, memantau dalam keseharian disekolah dan mengingatkan terus menerus, mengajak peserta didik dalam kegiatan rutin yang berhubungan dengan cinta tanah air baik didalam sekolah maupun diluar sekolah. Kendala yang dihadapi berupa masalah kemampuan anak didik baik kemampuan intelektual atau berpikir maupun kemampuan motorik atau fisik. Adapun solusinya, yaitu ; Untuk mengatasi kendala secara fisik, maka dengan pendampingan, Pengulangan materi dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak didiknya untuk membantu mengatasi kendala kemampuan intelektualnya.Kata Kunci : Strategi Guru, Membina Karakter, Tunadaksa Abstract This research about to describe the strategy of teacher’s in building Special Needs Children’s nationalism at Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) of Surabaya, The obstacles in building and The solutions to overcome the obstacles in building Special Needs Children’s nationalism at Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) of Surabaya. This study uses qualitative research method, specifically descriptive research, this study uses interview, observation, and documentation as data collection techniques. Analyze the data in this research by means of data reduction, data presentation, conclusion and verification data, the validity of data using triangulation of source and triangulation technique. The result of this study shows some strategies used by teachers in building Special Needs Children’s nationalism are: Having some stages of learning process; giving knowledge and examples directly, directly showing and advising, daily monitoring at school and constantly reminding, Inviting learners in daily routine activities related to nationalism both inside and outside of school.The obstacles faced are dealing with students ability, either intellectual ability (thinking) or motoric ability (physical). To overcome those problems, therefore, the solutions are: Assisting students to build their nationalism, Repeating the material using understandable language to ease the students (Special Needs Children).Keywords: Teacher’s Strategy, Building Character, Tunadaksa
PERAN GURU PPKN SEBAGAI PENDIDIK DALAM MENUMBUHKAN SIKAP NASIONALISME DI SMA TARBIYYAH GHULAM WAL BANNAT KABUPATEN JOMBANG KELAS XI DIMAS NURDIANSYAH; I MADE SUWANDA
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana peran guru sebagai pendidik dalam menumbuhkan sikap Nasionalisme di sekolah berbasis cinta tanah air. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data adalah teknik triangagulasi sumber. Pengambilan subyek penelitian menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peran guru sebagai pendidik dalam menumbuhkan sikap Nasionalisme yang tercermin dari empat kemampuan peran sebagai motivator dengan cara memperkenalkan Negara dan Bangsa yang didukung dengan sarana sekolah dan kegiatan akademik. Sebagai pengawas dengan cara melihat gejala psikologis dan menjaring keterikatan pada siswa. Sebagai pembina dengan cara aktif ikut serta dalam kegiatan sekolah. Sebagai penegak aturan dengan cara memberikan pengertian kesalahan setelah itu tahapan sanksiKata Kunci : Peran guru, pendidik, menumbuhkan sikap, Nasionalisme
Pembentukan Sikap Nasionalisme Siswa Anggota Palang Merah Remaja di SMKN 1 Sidoarjo SITI MASHUROTU KHOIROTIN NIMAH; I MADE SUWANDA
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 4)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dalam membentuk sikap nasionalisme siswa anggota Palang Merah Remaja di SMKN 1 Sidoarjo, (2) mendeskripsikan kendala yang dihadapi sekolah dalam membentuk sikap nasionalisme siswa anggota Palang Merah Remaja di SMKN 1 Sidoarjo, (3) mendeskripsikan solusi yang diberikan sekolah dalam mengatasi kendala dalam membentuk sikap nasionaisme siswa anggota Palang Merah Remaja di SMKN 1 Sidoarjo. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yakni Pembina PMR, Pembina UKS, dan anggota PMR. Sedangkan untuk pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dalam membentuk sikap nasionalisme siswa anggota Palang Merah Remaja dengan melalui kegiatan bakti sosial dan donor darah. Kendala-kendala yang dihadapi sekolah dalam membentuk sikap nasionalisme siswa anggota Palang Merah Remaja adalah waktu yang digunakan masih sangat terbatas dan faktor kelelahan akibat jadwal belajar siswa terlalu padat dan merasa jenuh. Solusi yang diberikan sekolah untuk mengatasi kendala dalam membentuk sikap nasionalisme siswa anggota Palang Merah Remaja yakni dengan memberikan materi yang menarik serta praktek yang menyenangkan agar siswa tidak merasa jenuh. Kemudian agar lebih maksimal dilakukan pemberian materi tambahan kepada siswa untuk mengisi kekosongan kegiatan. Kata Kunci: Sikap nasionalisme, ekstrakurikuler Palang Merah Remaja Abstract The purpose of this research is: (1) describing of activity of PMR in forming the spirit of nationalism of student through Red cross Youth activity in SMKN 1 Sidoarjo, (2) describe the constraints faced by scholl I order to establish the spirit ot nationalism of student of Red Cross Youth Member in SMKN 1 Sidoarjo, (3) describe the solutions served to overcoming obstacles in forming the spirit of nationalism of sudent of Red Cross Youth Member in SMKN 1 Sidoarjo. The which theory used in this research is Social learning theory of Albert Bandura. The method of study is the descriptive qualitative research. The data were collected by onterviews, observations, and documentation. Informant in this research amounts five people are PMR builder, UKS builder, PMR member. The data were analyzed through data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. As for testing the validity of data, the researcher use one source triangulation. The result showed the school effort in building the spirit of nationalism of student of Red Cross Youth Members in SMKN 1 Sidoarjo is by doing the social activities and blood donation. The contraints faced by school to shape the spirit of nationalism of student of Red Cross Youth is the time spent that is limited and the fatigue factor due to overcoming the obstacles of Red Cross Youth members is by providing pleasing material and practical so that students do not bore. Then by giving additional hours to the student in order to make them wore active and leverage in following the ektracurricular. Keywords: Attitude Nationalism, PMR Members.
STRATEGI GURU PPKn SMA NEGERI 1 KRIAN DALAM MEMBANGUN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK UNTUK MEREDUKSI PENGARUH BUDAYA KOREA RIKA TRI WULANJARI; I MADE SUWANDA
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan strategi guru PPKn SMA Negeri 1 Krian dalam membangun kemampuan peserta didik untuk mereduksi pengaruh budaya Korea. (2) mendeskripsikan kendala yang dihadapi oleh guru PPKn SMA Negeri 1 Krian dalam membangun kemampuan peserta didik untuk mereduksi pengaruh budaya Korea. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori belajar sosial Albert Bandura. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif . Informan dalam penelitian ini berjumlah dua orang yaitu Ibu Jumiati dan Bapak Dzainudin. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh guru PPKn SMA Negeri 1 Krian dalam membangun kemampuan peserta didik untuk mereduksi pengaruh budaya Korea yaitu dengan cara (1)menanamkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme antara lain (a) menyanyikan lagu wajib nasional sebelum memulai pembelajaran. (b) wajib menggunakan baju adat dan baju batik setiap hari kamis diminggu pertama. (c) melestarikan tarian daerah. (d) menggunakan bahasa nasional bahasa Indonesia dengan benar. Serta melalui (2) kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PPKn SMA Negeri 1 Krian yaitu perencanaan yang dibuat dalam RPP dan juga pelaksanaan selama proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Kendala yang dihadapi oleh guru PPKn SMA Negeri 1 Krian yaitu terletak pada perkembangan teknologi yang diakses oleh peserta didik, karena guru tidak dapat mengontrol peserta didik setiap saat. Apabila peserta didik menngunakan teknologi yang salah maka mereka akan dengan mudah terpengaruh budaya Korea. Kata Kunci : Strategi, Reduksi, Pengaruh Budaya Korea. Abstract The purpose of this research to (1) describe the strategy PPKn teacher of Senior High School 1 Krian in developing the ability of learners to reduce the influence of the culture of Korea. (2) describe the obstacles faced in building the ability of learners to reduce the influence of the culture of Korea. The theory used in this research is Albert Banduras social learning theory. This research uses descriptive with the type descriptive research. The informants in this study amounted to two people, name Mrs Jumiati and Mr. Dzainudin. The results of this research show that the strategies carried out by PPKn teacher of Senior High School 1 Krian in developing the ability of students to reduce the influence of the culture of Korea by (1) instill attitudes of nationalism and patriotism among others (a) sing the national anthem before starting the study. (b) must wear the customs shirt and batik shirt every Thursday in the first week. (c) preserving the traditional dance. (d) using the national language “ Bahasa Indonesia ” correctly. As well as through learning activities (2) teacher PPKn i.e. planning which made in the RPP and also the implementation during the learning process inside and outside of the classroom. Obstacles faced by teachers such as on the development technologies that are accessible to students, because teachers cant control the students at any time. When students used the wrong technology then they will be easily affected the culture of Korea. Keywords: Strategy, The Reduction , The Influence Of The Culture Of Korea.
Persepsi Siswa Tentang Sistem Pemberian Sanksi Oleh Sekolah Terhadap Pelanggaran Peraturan Tata Tertib Sekolah Di Kelas X, XI, XII SMA Negeri 1 Gondang Mojokerto RATNA WULANDA SARI; I MADE SUWANDA
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana persepsi siswa tentang pemberian sanksi oleh sekolah terhadap pelanggaran peraturan tata tertib sekolah di kelas X, XI, XII SMA Negeri 1 Gondang, Mojokerto. Persepsi yang dimaksud di sini berdasarkan tanggapan siswa tentang pemberian sanksi yang diberlakukan di dalam lingkungan sekolah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gestalt mengenai persepsi yang dikembangkan oleh Jean Piaget. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 800 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 161 responden diantaranya kelas X, XI, dan XII. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil pernyataan setuju sebanyak 143 (89%) dan pernyataan tidak setuju sebanyak 18 (11%) terhadap pernyataan sanksi siswa yang tidak mengkuti kegiatan di sekolah dan sumber siswa melanggar tata tertib sekolah jadi dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data mayoritas siswa menyatakan setuju dengan adanya pemberian sanksi tata tertib yang diberlakukan di lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Gondang. Kata Kunci: Persepsi, Sanksi, Tata Tertib.
UPAYA SMP PGRI 8 SURABAYA DALAM MELAKUKAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HUMAN TRAFFICKING RODHOTUL AMELIA; I MADE SUWANDA
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n1.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya yang di lakukan sekolah dalam mencegah dan menangani human trafficking, serta untuk mendeskripsikan hambatan yang ada dalam melakukan pencegahan dan penanganan human trafficking di sekolah. Teori yang digunakan adalah teori pendidikan kritis Freire. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian berada di SMP PGRI 8 Surabaya. Informan dalam penelitian ini berjumlah empat orang yaitu, penanggung jawab pelaksanaan program, penggagas program, guru pelaksana program, pendamping lapangan. Data dalam penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Upaya yang dilakukan SMP PGRI 8 Surabaya dalam hal pencegahan human trafficking adalah dengan membuat tiga upaya, yaitu a) pemuatan materi pengenalan diri sebagai modal pengembangan kepercayaan diri siswa, b) pemuatan materi human trafficking melalui pembelajaran berbasis realitas social, c) refleksi kritis melalui kegiatan keagamaan. Sedangkan upaya penanganan human trafficking dilakukan melalui tiga kegiatan, yaitu a) identifikasi yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan asesmen, b) pendampingan anak, c) penciptaan lingkungan kondusif dengan melakukan pembinaan kepada orang tua, menumbuhkan nilai empati kepada siswa yang tidak berhadapan dengan masalah human trafficking, dan perlindungan terhadap identitas korban. Hambatan dalam pelaksanaan upaya pencegahan dan penanganan human trafficking antara lain karena kurang optimalnya guru-guru dalam melakukan pengawasan dan memberikan perlakuan, dan kurangnya partisipasi orang tua dalam melakukan pengawasan dan penanganan pada anak. Kata kunci: Sekolah, Perdagangan manusia, Pencegahan, Penanganan