Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Pengaruh Variasi Massa Papan Partikel Berlapis dari Batang Pisang dan Tempurung Kelapa Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Perekat Resin Epoksi Veni Putri Anas; Mora Mora
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.434 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.1.60-66.2020

Abstract

Penelitian ini menganalisis pengaruh komposisi massa papan partikel berlapis dari batang pisang dan tempurung kelapa terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel perekat resin epoksi. Pembuatan komposit papan partikel berlapis untuk  menganalisis pengaruh variasi massa batang pisang, tempurung kelapa dan resin epoksi terhadap sifat fisis dan sifat mekanis papan. Komposisi variasi massa batang pisang: tempurung kelapa 70%:0%, 52,5%:17,5%, 35%:35%, 17,5%:52,5%, dan 0%:70%, dan komposisi resin yang konstan yaitu 30 %. Penelitian ini menggunakan ukuran partikel batang pisang lolos ayakan 50 mesh, dan tempurung kelapa lolos ayakan 100 mesh. Hasil uji sifat fisis komposit papan partikel untuk densitas didapatkan nilai terendah yaitu 0,89 g/cm3 yaitu pada komposisi 70:0, sedangkan nilai tertinggi densitas yaitu 1,19 g/cm3 pada komposisi 17,5:52,5. Nilai kadar air yang terendah 2% yaitu pada komposisi 35:35, sedangkan untuk nilai kadar air tertinggi 2,67% yaitu pada komposisi 0:70. Kemudian untuk nilai daya serap air didapatkan nilai terendah 32,46% yaitu pada komposisi 0:70, sedangkan nilai tertinggi daya serap air  48,63% pada komposisi 70:0. Dari uji sifat fisis yang telah dilakukan densitas, kadar air, dan daya serap air berpengaruh terhadap komposisi massa batang pisang dan tempurung kelapa yang dihasilkan. Sementara berdasarkan uji sifat mekanis Modulus of  Rupture (MOR) didapatkan nilai terendah 47,26 kg/cm2 pada komposisi 35:35, sedang kan nolai tertinggi MOR yang didapatkan 79,69 kg/cm2 pada komposisi 70:0. Nilai Modulus of Elasticity (MOE) terendah 1484,60 kg/cm2 pada komposisi 17,5:52,5, sedangkan nilai MOE tertinggi 3104,95 kg/cm2 pada komposisi 52,5:17,5. Uji sifat mekanik komposisi massa papan partikel batang pisang dan tempurung kelapa berpengaruh terhadap nilai Modulus of Rupture (MOR) dan Modulus of Elasticity (MOE) yang dihasilkan. The Research to analyze the effect composition of layered particle board mass of banana stems and coconut shells on the physical and mechanical properties of epoxy resins adhesive particle boards. The manufacture of layered particle board composites intended for analyzing the effect of mass variations of banana stems, coconut shell and epoxy resin on physical and mechanical properties of the board. Variations in mass of banana stems: coconut shell 70%:0%, 52.5%:17.5%, 35%:35%, 17,5%:52,5%, 0%:70%, and a constant variation of resin that is 30%. This research uses a particle size of banana trunks to pass 50 mesh sieve, and coconut shells to pass 100 mesh-sieve. The results of the physical properties of particle board composites for the density obtained the lowest value of 0.89 g / cm3 at the composition of 70: 0, while the highest value of density is 1.19 g / cm3 at the composition of 17.5: 52.5. The lowest water content value is 2%, which is in the composition of 35:35, while the highest value of water content is 2.67%, which is in the composition of 0:70. Then for the value of water absorption, the lowest value is 32.46%, which is the composition of 0:70, while the highest value of water absorption is 48.63% in the composition of 70: 0. From physical properties test which has been done denditas, water content, and water absorption effect on the mass composition of banana stems and coconut shell produced. While based on the mechanical properties test Modulus of Rupture (MOR) obtained the lowest value of 47.26 kg / cm2 at composition 35:35, while the highest zeroai MOR obtained 79.69 kg / cm2 at composition 70: 0. The lowest Modulus Of Elasticity (MOE) value is 1484.60 kg / cm2 at composition 17.5: 52.5, while the highest MOE value is 3104.95 kg / cm2 at composition 52.5: 17.5. The mechanical properties test of the particle board mass of banana stems and coconut shell influence the value of Modulus of Rupture (MOR) and Modulus of Elasticity (MOE) produced. 
Pengaruh Komposisi Tempurung Kelapa, Ampas Tebu, dan Perekat Resin Epoksi terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Desi Permata Sari; Mora Mora
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.965 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.2.264-269.2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi tempurung kelapa, ampas tebu, dan perekat resin epoksi terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel. Partikel tempurung kelapa adalah yang lolos ayakan 100 mesh dan ampas tebu yang lolos ayakan 50 mesh. Hasil ayakan dibagi menjadi lima komposisi dengan rasio persentase dari tempurung kelapa dan ampas tebu sebesar 30:60, 40:45, 50:30, 60:15, dan 70:0. Kadar perekat resin epoksi yang digunakan adalah 10, 15, 20, 25, dan 30. Densitas terendah sebesar 0,90 g/cm3 diperoleh pada komposisi 30:60 sedangkan densitas tertinggi 1,01 g/cm3 pada komposisi 70:0. Kadar air terendah 0,89% pada komposisi 70:0 sedangkan kadar air tertinggi 1,99% pada komposisi 30:60. Daya serap air terendah 15,51% pada komposisi 70:0 sedangkan daya serap air tertinggi 37,61% pada komposisi 30:60. Hasil uji sifat mekanis seperti MOE terendah 526,16 kg/cm2 pada komposisi 30:60 sedangkan MOE tertinggi 817,33 kg/cm2 pada komposisi 70:0 dan MOR terendah 28,35 kg/cm2 pada komposisi 30:60 sedangkan MOR tertinggi 101,43 kg/cm2 pada komposisi 70:0. Sifat fisis dan mekanis papan partikel yang didapatkan pada pengujian telah memenuhi standar mutu SNI 03-2105-2006 kecuali untuk beberapa pengujian densitas, MOR dan MOE. The purpose of this research is to analyze the effect of variations of coconut shell, bagasse, and epoxy resin adhesives on the physical and mechanical properties of particle boards. The particle size used is coconut shell that pass 100 mesh and bagasse that pass 50 mesh. The filler microparticles which procured subsequently separated to five compositions within specified volumetric percentage ratio (coconut shell:bagasse) namely 30:60, 40:45, 50:30, 60:15, and 70:0. The epoxy resin content is 10%, 15%, 20%, 25%, and 30%. The result of physical characteristics show that the lowest density is 0.90 g/cm3 on ratio 30:60 while the highest density is 1.01 g/cm3 on ratio 70:0. The water content has showed that the lowest is 0.89% on ratio 70:0 while the highest water content is 1.99% on ratio 30:60. The lowest water absorption is 15.51% on ratio 70:0 while the highest water absorption is 37.61% on ratio 30:60. The result of mechanical characteristics that shown the lowest MOE value is 526.16 kg/cm2 on ratio 30:60 while the highest value is 817.33 kg/cm2 on ratio 70:0. The lowest MOR value is 28.35 kg/cm2 on ratio 30:60 while the highest MOR value is 101.43 kg/cm2 on ratio 70:0. The physical and mechanical properties of the particle board obtained in the test have met the SNI 03-2105-2006 quality standards except density, MOR and MOE.
Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Serbuk Tandan Kosong Kelapa Sawit, Kayu Meranti dan Tempurung Kelapa Bertulang Anyaman Bambu Marni Savitri; Mora Mora
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.99 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.3.357-363.2021

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis sifat fisis dan mekanis papan partikel dengan komposisi tandan kosong kelapa sawit, serbuk kayu meranti, dan tempurung kelapa yang bertulang anyaman bambu yang berperan sebagai penguat. Ukuran partikel material yang digunakan yaitu lolosan ayakan 100 mesh. Papan partikel yang diujikan berukuran 12 cm x 8 cm x 2 cm dibuat dengan pencampuran tandan kosong kelapa sawit, kayu meranti, dan tempurung kelapa, resin epoksi, katalis, dan anyaman bambu. Perbandingan komposisi serbuk kayu meranti dan tempurung kelapa yaitu 25%:5%, 20%:10%, 15%:15%, 10%:20%, dan 5%:25%. Variasi massa tandan kosong kelapa sawit dan resin epoksi yaitu 40% dan 30%. Bahan-bahan dikempa dengan massa 2000 kg pada temperatur 100oC selama 10 menit. Parameter yang diuji yaitu kerapatan, kadar air, daya serap air, Modulus of Elasticity (MOE), dan Modulus of Rupture (MOR). Hasil pengujian papan partikel berdasarkan SNI 03-2105-2006. Nilai kerapatan sebesar 0,85– 0,90 g/cm3, kadar air sebesar 2,24% - 3,8%, dan daya serap air 21,19% - 25,46 % dan sudah memenuhui SNI 03-2105-2006. Nilai kuat tekan (MOR) untuk semua komposisi kayu meranti dan tempurung kelapa sebagian besar memenuhi SNI 03-2105-2006 kecuali pada perbandingan 20%:10%. Pengujian kuat lentur (MOE) pada penelitian ini belum memenuhi SNI 03-2105-2006.
Analisis Pengaruh Komposisi Partikel Ampas Tebu dan Partikel Tempurung Kelapa terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Papan Partikel Perekat Resin Epoksi Widi Mulia Nasution; Mora Mora
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.859 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.2.117-123.2018

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi partikel ampas tebu dan tempurung kelapa terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel. Dalam penelitian ini digunakan perbandingan komposisi bahan pengisi dengan jumlah perekat yang tetap. Variasi komposisi bahan yang digunakan partikel ampas tebu dan tempurung kelapa adalah 70:0%, 50:20%, 35:35%, 20:50%, 0:70%. Kadar perekat resin epoksi yang digunakan adalah 30%. Ukuran partikel yang digunakan adalah lolos ayakan 100 mesh. Parameter yang diukur adalah densitas, kadar air, daya serap air, Modulus of Elasticity (MOE) dan Modulus of Rupture (MOR). Hasil uji sifat fisis diperoleh nilai densitas terendah 0,94 g/cm3 pada komposisi 70%:0% dan densitas tertinggi 1,06 g/cm3 pada komposisi 0%:70%. Nilai kadar air papan terendah 0,91% pada komposisi 0%:70% dan nilai kadar air tertinggi 3,74% pada komposisi 70%:0%. Nilai daya serap air terendah 17,11% pada komposisi 50%:20% sedangkan nilai daya serap air tertinggi 31,77% pada komposisi 35%:35%. Hasil uji sifat mekanis diperoleh nilai MOE terendah didapat sebesar 833,17 kg/cm2 pada komposisi 70%:0% dan nilai MOE tertinggi sebesar 1960,75 kg/cm2 pada komposisi 35%:35%. Nilai MOR terendah 487,88 kg/cm2 pada komposisi 70%:0% sedangkan MOR tertinggi 1101,44 kg/cm2 pada komposisi 35%:35%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisis dan mekanis papan partikel yang didapatkan pada pengujian telah memenuhi standar mutu SNI 03-2105-2006 kecuali untuk pengujian densitas dan MOE. Berdasarkan persentase densitas papan partikel maka papan partikel yang dihasilkan termasuk jenis papan partikel berekerapatan tinggi. Kata kunci: ampas tebu, tempurung kelapa, komposit, MOE, MOR, papan partikel.
Pengaruh Massa Magnesium Oksida (MgO) dan Alumina (Al2O3) Terhadap Karakteristik Keramik Kordierit dari Abu Vulkanik Gunung Sinabung Lukman Palum Hasianto Cibro; Mora Mora
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.093 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.3.292-298.2020

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh massa magnesium oksida (MgO) dan alumina (Al2O3) terhadap karakteristik keramik cordierite dari abu vulkanik gunung sinabung. Karakteristik yang diuji meliputi susut bakar, porositas, densitas, kekerasan, struktur fasa, ukuran kristal dan fasa apa yang terbentuk selama proses pembuatan sampel.  Pembuatan silika diekstraksi dari abu vulkanik dengan metode sol-gel yang direaksikan dengan NaOH 4 M dan dengan penambahan HCl 8 M untuk pembuatan silika gel.  Keramik cordierite disintesis dengan metode solid state dengan perbandingan 14% massa MgO : 35% massa Al2O3 dan 51% massa SiO2.  Selanjutnya serbuk keramik kordierit tersebut dicampur dengan masing-masing 0%, 10% dan 15% massa MgO dan Al2O3.  Pengujian yang dilakukan meliputi uji sifat fisis (susut bakar, porositas dan densitas) dan uji kekerasan menggunakan Vickers Tester, serta karakterisasi dilakukan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) untuk menentukan ukuran kristal dan struktur fasa yang terbentuk.  Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, bahwa pada penambahan massa 10% (MgO & Al2O3) didapatkan nilai susut bakar, densitas dan kekerasan semakin menurun sementara porositas semakin meningkat. Namun seiring dengan penambahan massa 15% (MgO &Al2O3) nilai susut bakar, densitas dan kekerasan semakin meningkat sementara porositas semakin menurun. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa struktur fasa yang terbentuk pada sampel penambahan 0% (MgO & Al2O3), 10% (MgO & Al2O3) dan 15% (MgO & Al2O3) adalah cordierite dan albite.  Research on the effect of the mass of magnesium oxide (MgO) and alumina (Al2O3) on the characteristics of cordierite ceramics from volcanic ash of Mt. Sinabung. The characteristics tested include burn losses, porosity, density, hardness, phase structure, crystal size and what phases are formed during the sample making process. The making of silica was extracted from volcanic ash by the sol-gel method which was reacted with 4 M NaOH and with the addition of 8 M HCl for the making of silica gel. Cordierite ceramics were synthesized by the solid state method with a ratio of 14% MgO mass: 35% mass Al2O3  and 51% mass SiO2. Then the cordierite ceramic powder is mixed with 0%, 10% and 15% mass of MgO and Al2O3 respectively. Tests carried out include tests of physical properties (burn losses, porosity and density) and hardness tests using Vickers Tester, and characterization is carried out using X-Ray Diffraction (XRD) to determine the size of the crystals and the structure of the phase formed.  Based on the results of tests carried out, that with the addition of a mass of 10% (MgO & Al2O3), the value of burn losses, density and hardness decreases while porosity increases. But along with the addition of a mass of 15% (MgO & Al2O3) the value of burn losses, density and hardness are increasing while porosity decreases. The XRD characterization results showed that the phase structure formed in the addition of 0% samples (MgO & Al2O3), 10% (MgO & Al2O3) and 15% (MgO & Al2O3) were cordierite and albite.
Pengaruh Persentase Serbuk Ampas Tebu terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Semen Partikel Wenni Fitri; Mora Mora
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.853 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.4.367-373.2018

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh persentase serbuk ampas tebu terhadap sifat fisik dan mekanik papan semen partikel.  Uji sifat fisik meliputi uji densitas, daya serap air dan porositas, sedangkan uji sifat mekanik terdiri dari uji kuat tekan dan kuat lentur dengan perawatan papan selama 28 hari.  Persentase serbuk ampas tebu yang digunakan adalah 0%; 2,5%; 5%; 7,5% dan 10% terhadap volume cetakan dengan ukuran 100 mesh. Hasil uji sifat fisik menunjukkan bahwa densitas terendah dicapai papan semen partikel sebesar 1,696 g/cm3 dengan penambahan 10% serbuk ampas tebu, daya serap air rata-rata tertinggi pada papan semen partikel sebesar 12,77% dengan  persentase serbuk ampas tebu 10 %, porositas rata-rata tertinggi pada papan semen partikel sebesar 21,67% dengan  persentase serbuk ampas tebu 10 %.  Hasil penelitian untuk uji sifat mekanik menunjukkan bahwa kuat tekan rata - rata tertinggi adalah 52,4 kg/cm2 dengan penambahan serbuk ampas tebu 5 % dan kuat lentur rata - rata tertinggi pada papan semen partikel adalah 40,5 kg/cm2 dengan penambahan serbuk ampas tebu 0%.  Penambahan 5% serbuk ampas tebu merupakan persentase optimum pada uji kuat tekan yang dapat ditambahkan pada papan semen partikel.  Nilai densitas dan daya serap air telah memenuhi SNI 03-2105-2006, namun untuk uji sifat mekaniknya belum memenuhi SNI 03-2105-2006.Kata kunci: densitas, daya serap air, porositas,  serbuk ampas tebu, kuat lentur, kuat tekan, papan semen.
Pengaruh Persentase Komposisi Serbuk Kulit Kakao dengan Bahan Pengisi Lidah Mertua Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanik Papan Partikel Mega Astuti; Mora Mora
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.779 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.2.169-175.2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi serbuk kulit kakao dengan  lidah mertua terhadap sifat fisis dan mekanis. Variasi komposisi bahan yang digunakan partikel serbuk kulit kakao dan serat lidah mertua adalah 70:0%, 50:20%, 35:35%, 20:50%, 0:70%. Parameter yang diukur adalah densitas, kadar air dan daya serap air, Modulus of Elasticity (MOE), Modulus of Rupture (MOR) dan kuat tekan sejajar. Hasil uji sifat fisis diperoleh nilai densitas terendah Uji mekanis berupa kuat lentur dan  kuat patah serta kuat tekan sejajar. Hasil pengujian didapatkan nilai densitas terendah 0,71 g/cm3 pada komposisi 20:50. Nilai kadar air papan terendah 1,29% pada komposisi 20:50. Nilai daya serap air terendah 1,97% pada komposisi 35:35 sedangkan nilai daya serap air tertinggi 11,8% pada komposisi 0:70. Hasil uji sifat mekanis diperoleh nilai MOE terendah didapat sebesar 1115,56 kg/cm2 pada komposisi 0:70 dan nilai MOE tertinggi sebesar 1830,17 kg/cm2 pada komposisi 35:35, Nilai MOR terendah 30,303 kg/cm2 pada komposisi 70:0 sedangkan MOR tertinggi 49,342 kg/cm2 pada komposisi 20:50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisis dan mekanis papan partikel yang didapatkan pada pengujian telah memenuhi standar mutu SNI 03-2105-2006. Berdasarkan persentase densitas pada partikel maka papan partikel yang dihasilkan termasuk jenis papan partikel berkerapatan tinggi.  The research on the effect of composition cocoa skin powder and  sansevieria to physical and mechanical properties of particle board has been conducted. The composition variation between cocoa skin powder and filler sansevieria that used were 70:0, 50:20, 35:35, 20:50, 0:70. Parameter that researcher measured were density, moisture content, water absorption, Modulus of Elasticity (MOE), Modulus of Rupture (MOR), parallel compressive strength. The physical characteristics experiment result has showed that the lowest density is 0.71 g/cm3 on ratio 20:50 and the highest density is 1.26 g/cm3 on ratio 70:0. The water content has showed that the lowest is 1.29% on ratio 20:50. The lowest water absorption is 1.97% on ratio 35:35. The result of mechanical characteristics that shown the lowest MOE value is 1115,56 kg/cm2 on raito 0:70 and the highest value is 1830.17 kg/cm2 on ratio 35:35. The lowest MOR value is 30.303 kg/cm2on ratio 70:0 while the highest MOR value is 49.342 kg/cm2 on ratio 20:50. The physical and mechanical characteristic of the particel board obtained in the test have qualified from the requirement of SNI 03-2105-2006 quality standar. Based on the percentage of particle board density, the result of particle board is including in to the type of high density particle board.
Efek Variasi Komposisi dan Waktu Milling terhadap Sifat Fisis dan Kuat Tekan Keramik Clay Afifah Alif Mahdalena; Mora Mora
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.775 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.1.6-12.2019

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai efek variasi komposisi dan waktu milling terhadap sifat fisis dan kuat tekan keramik clay. Clay dimilling menggunakan ball mill dengan variasi waktu 5 dan 10 jam. Sampel dibuat dengan perbandingan massa clay yang tidak dimilling dengan clay yang dimilling adalah 100%:0%, 90%:10%, 80%:20%, 70%:30%, 60%:40%, 0%:100%. Susut bakar keramik clay minimum adalah 17,3% yang terdapat pada komposisi campuran massa 60%:40 % yang dimilling selama 5 jam. Nilai densitas keramik tertinggi terdapat pada komposisi massa 60%:40% clay yang dimilling 5 jam yaitu 1,853 gr/cm3. Porositas terendah pada komposisi massa 80 %:20% clay yang dimilling 5 jam yaitu 25,21 %. Kuat tekan tertinggi pada komposisi massa 60%:40% yang dimilling 5 jam yaitu 584,03 kg/cm2. Hasil XRD menunjukan clay mengandung mineral kaolinit, illite, dan kuarsa. Ukuran kristal clay tidak dimilling yaitu 105,381 nm, setelah dimilling 5 jam menjadi 100,058 nm dan setelah milling 10 jam menjadi 94,335 nm. Hasil SEM menunjukan ukuran partikel clay tidak dimilling adalah 12,083 μm, setelah dimilling 5 jam menjadi 9,005 μm dan setelah dimilling 10 jam menjadi 18,9 μm. Kata kunci : keramik clay, clay, milling, susut bakar
Pengaruh Variasi Massa Batang Pisang dan Cangkang Kelapa Sawit terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Papan Partikel Menggunakan Perekat Resin Epoksi Aminah Lestari; Mora Mora
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.272 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.2.124-129.2018

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh variasi massa batang pisang, cangkang kelapa sawit dan resin epoksi terhadap sifat fisis dan sifat mekanis komposit papan partikel. Penelitian ini menggunakan metode penggilingan ball mill untuk mendapakan ukuran partikel yang lolos ayakan 100 mesh. Hasil ayakan dibagi menjadi lima komposisi dengan rasio batang pisang terhadap cangkang kelapa sawit sebesar 80:0, 60:20, 40:40, 20:60, dan 0:80. Sifat fisis yang telah diuji terdiri dari kerapatan, kadar air, dan daya serap air sedangkan sifat mekanis meliputi kuat lentur dan kuat tekan. Sifat mekanis diuji menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Hasil uji sifat fisis menunjukan bahwa kadar air dan daya serap air papan partikel memenuhi standar SNI 03-2105-2006, sedangkan kerapatan melewati batas atas yang diperbolehkan. Kuat tekan dan kuat tekan sejajar memenuhi standar SNI 03-2105-2006, sedangkan pada kuat lentur belum memenuhi. Variasi massa terbaik untuk pembuatan papan partikel adalah dengan menggunakan salah satu filler baik batang pisang ataupun cangkang kelapa sawit. Kata kunci: komposit, papan partikel, cangkang kelapa sawit, batang pisang, ball mill
Pengaruh Presentase Massa Partikel Kayu dan Serat Lidah Mertua pada Core terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Febri Erni Yetti; Mora Mora
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 4 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.048 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.4.380-386.2019

Abstract

Penelitian tentang pengaruh variasi massa partikel kayu dan serat lidah mertua pada core (inti) terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel perekat resin epoksi telah dilakukan.  Sifat fisis yang diuji meliputi kerapatan, kadar air, dan daya serap air sedangkan pengujian sifat mekanis meliputi kuat lentur, kuat tekan dan kuat tekan sejajar.  Papan partikel ini dibuat dengan memvariasikan komposisi partikel serbuk kayu dan lidah mertua yang lolos ayakan 50 mesh sebagai filler pada core dengan tiga variasi komposisi yaitu 0%:30%, 15%:15% dan 30%:0% sedangkan kadar resin epoksi 10%.  Bagian lapis muka papan dibuat dengan komposisi partikel serbuk kayu yang lolos ayakan 100 mesh sebesar 20% dan kadar resin epoksi 10%.  Hasil uji sifat fisis menunjukan bahwa papan partikel komposit memenuhi ketentuan SNI 03-2105-2006 berdasarkan kadar air dan daya serap air, namun memiliki kerapatan yang melewati batas standar SNI 03-2105-2006.  Selain itu, uji sifat mekanis yaitu kuat tekan sejajar memenuhi standar SNI 03-2105-2006, sedangkan pada kuat lentur (MOE) dan kuat tekan (MOR) tidak memenuhi standar SNI 03-2105-2006. Variasi massa yang terbaik dalam pembuatan papan partikel yaitu dengan menggunakan variasi massa core antara serbuk kayu (30%) dan serat lidah mertua (0%).Kata kunci: papan partikel, resin epoksi, serat lidah mertua, dan serbuk kayu.