Muhammad Imron Rosyidi
Universitas Ngudi Waluyo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STIMULASI KUTANEUS LEBIH EFEKTIF MENURUNKAN NYERI DISMENORE PADA REMAJA DIBANDINGKAN DENGAN KUNYIT ASAM Natalia Devi Oktarina; Suwanti Suwanti; M. Imron Rosyidi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 2 (Oktober 2018) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.717 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v7i2.259

Abstract

Nyeri dismenore adalah nyeri di daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang membuat dinding rahim berkontraksi dan pembuluh darah sekitarnya terjepit (kontriksi) yang menimbulkan iskemi jaringan. Penanganan nyeri dismenore dapat dilakukan dengan nonfarmakologis diantaranya dengan pemberian minuman kunyit asam dan stimulasi kutaneus. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemberian kunyit asam yang baisa dikonsumsi remaja dengan pemberian stimulasi kutaneusterhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada siswi remaja putri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy eksperiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 40 remaja di Desa Candirejo Kabupaten Semarang. Instrumen penelitiannya berupa lembar observasi nyeri Numerical Rating Scale. Analisis data menggunakan uji statistik t-test independent. Hasil penelitian melalui uji statistik t-test independent menunjukkan nilai p-value 0,002  yang artinya ada perbedaan efektivitas pemberian kunyit asam dan stimulasi kutaneus terhadap penurunan intensitas nyeri haid dengan rata-rata penurunan skala nyeri lebih tinggi pada stimulasi kutaneus. Kesimpulannya adalah stimulasi kutaneus lebih efektif menurunkan skala nyeri dismenore pada remaja putri.Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan intervensi stimulasi kutaneus dapat diterapkan dan diaplikasikan sebagai intervensi baru bagi remaja ataupun masyarakat untuk mengatasi dismenore. Kata kunci      : nyeri dismenore, kunyit asam, stimulasi kutaneus
HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA DI SMK NEGERI 1 BAWEN KAB. SEMARANG Rian Elfina; Zumrotul Choiriyyah; M. Imron Rosyidi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 2 (Oktober 2018) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.878 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v7i2.261

Abstract

Perilaku seksual remaja merupakan tindakan yang dilakukan oleh remaja berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya. Perubahan perilaku seksual mengakibatkan komplikasi dalam bentuk kehamiln yang tidak diinginkan atau belum diinginkan, penyebaran penyakit pasangan infertilitas dan kehamilan ektopik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan interkasi teman sebaya dengan perilaku seks pada remaja di SMK Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang. Desain penelitian ini deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah remaja di SMK Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang, dengan sample sebanyak 92 orang menggunakan teknik simple random sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan distribusi frekuensi dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan interaksi teman sebaya pada remaja sebagian besar kategori positif (51,1%), perilaku seks pada remaja sebagian besar kategori berat (67,4%). Tidak ada hubungan interaksi teman sebaya dengan perilaku seks pranikah pada remaja di SMK Negeri 1 Bawen, dengan ρ value 0,764. Sebaiknya remaja di SMK Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang meningkatkan pengetahuan tentang perilaku seks atau kesehatan reproduksi sehingga dapat mencegah terjadinya seks sebelum menikah ataupun encegah penyakit menular seksual. Kata kunci : interaksi teman sebaya, perilaku seks pranikah, remaja
Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah Rodi Hartawan; Priyanto Priyanto; Imron Rosyidi
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.714 KB) | DOI: 10.32584/jkmk.v1i2.160

Abstract

Workload is a mirror of nursing actions that can be carried out in quantity and quality by a nurse to a person or group of patients who are his/her responsibility. Routine questions that often arise are which patients are treated by which nurse, how many patients can be treated, whether the nurse's burden is maximum or optimum. This study aims to analyze the correlation between nurses' workload and caring behavior at the surgical ward. The design in this study was descriptive correlative with a cross-sectional approach. The population in this study were all nurses of the surgical ward at Ungaran Hospital as many as 30 nurses. Data collection was done by using questionnaires and forms. The data were taken by using purposive sampling technique, the results were analyzed descriptively and statistical tests used  Chi-Square test. The results show nurses with light workload as many as 17 people (56.6%), while those with moderate workload as many as 8 people (26.6%) and those with a heavy workload as many as5 people (16.6%). Nurses with good caring behavior as many as 22 people (73.3%) and nurses with poor caring behavior as many as 8 people (26.7%). From the results of statistical tests with Chi-square test show there is  no correlation between nurse workload and caring behavior, it is known that x2 count = 0.191 <x2 table = 5.991 or based on the probability Asymp-Sig = 0.909> 0.05 (α) then H0 failed to be rejected, so it can be concluded that there is no correlation between nurse workload and caring behavior.
Pelatihan Basic Life Support And Disaster Management Di Era New Normal Aristiyanto Aristiyanto; Ahmad Kholid; Muhammad Imron Rosyidi; Eko Susilo; Guntur Ratih Prestifa Herdinata; Fredy Eko Setiawan
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.887 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1988

Abstract

This community service activity aims to provide an understanding for high school students on the importance of basic training for students in providing assistance to disaster or emergency victims in order to prevent death or organ damage so that their productivity can be maintained equally before the disaster or emergency event occurs. Such as accidents or natural disasters can occur anywhere and anytime, such as traffic accidents, household accidents, work accidents, and so on. Handling these problems is aimed at providing basic life support so that it can save lives and minimize organ damage and disability of sufferers. In order to achieve the purpose of this service, the following steps are required; a) coordinate with schools, b) gather information from partners by conducting field observations, c) carry out outreach, outreach, and education for partners. This service is carried out over 6 months which includes; Initial observations exploring existing problems and then studying them to provide problem-solving, followed by initial seminars and preparation, counseling, and reporting. The service was held with theoretical material: a) disaster management, b) basic life support, c) first aid in an accident. The results of the dedication are; 1) increasing knowledge of basic life support, and 2) increasing knowledge of disaster management, for training participants. So it can be concluded that basic life support and disaster management training has an impact on increasing the knowledge, understanding and ability of service partners in dealing with disaster emergencies in the KY Ageng Giri Banyumeneng High School environment, Mranggen, Demak Regency.ABSTRAKKegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi siswa sekolah menegah atas mengenai pentingnya pelatihan dasar bagi siswa/ pelajar sekolah dalam memberikan pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat guna mencegah kematian atau kerusakan organ sehingga produktivitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat yang terjadi. Seperti kecelakaan atau bencana alam dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti halnya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir kerusakan organ serta kecacatan penderita. Dalam rangka mencapai tujuan pengabdian ini, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut; a) berkoordinasi dengan sekolah, b) menggali informasi dari mitra dengan melakukan observasi lapangan, c) melaksanakan penyuluhan, sosialisasi, dan edukasi bagi mitra. Pengabdian ini dilaksanakan dalam 6 bulan yang meliputi; observasi awal menggali masalah yang ada kemudian dikaji untuk diberikan pemecahan masalah, dilanjutkan seminar awal dan persiapan, penyuluhan, dan pelaporan. Pengabdian yang diselenggarakan dengan materi teori: a) disaster management, b) basic live support, c) pertolongan pertama pada kecelakaan. Hasil pengabdian adalah; 1) meningkatnya pengetahuan basic life support, dan 2) meningkatnya pengetahuan management disaster,bagi peserta pelatihan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan basic life support dan management disaster berdampak pada meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan kemampuan mitra pengabdian dalam menghadapi keadaan kedaruratan bencana di lingkungan sekolah SMA KY Ageng Giri Banyumeneng, Mranggen Kabupaten Demak.