Natalia Devi Oktarina
Universitas Ngudi Waluyo

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

STIMULASI KUTANEUS LEBIH EFEKTIF MENURUNKAN NYERI DISMENORE PADA REMAJA DIBANDINGKAN DENGAN KUNYIT ASAM Natalia Devi Oktarina; Suwanti Suwanti; M. Imron Rosyidi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 2 (Oktober 2018) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.717 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v7i2.259

Abstract

Nyeri dismenore adalah nyeri di daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang membuat dinding rahim berkontraksi dan pembuluh darah sekitarnya terjepit (kontriksi) yang menimbulkan iskemi jaringan. Penanganan nyeri dismenore dapat dilakukan dengan nonfarmakologis diantaranya dengan pemberian minuman kunyit asam dan stimulasi kutaneus. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemberian kunyit asam yang baisa dikonsumsi remaja dengan pemberian stimulasi kutaneusterhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada siswi remaja putri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy eksperiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 40 remaja di Desa Candirejo Kabupaten Semarang. Instrumen penelitiannya berupa lembar observasi nyeri Numerical Rating Scale. Analisis data menggunakan uji statistik t-test independent. Hasil penelitian melalui uji statistik t-test independent menunjukkan nilai p-value 0,002  yang artinya ada perbedaan efektivitas pemberian kunyit asam dan stimulasi kutaneus terhadap penurunan intensitas nyeri haid dengan rata-rata penurunan skala nyeri lebih tinggi pada stimulasi kutaneus. Kesimpulannya adalah stimulasi kutaneus lebih efektif menurunkan skala nyeri dismenore pada remaja putri.Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan intervensi stimulasi kutaneus dapat diterapkan dan diaplikasikan sebagai intervensi baru bagi remaja ataupun masyarakat untuk mengatasi dismenore. Kata kunci      : nyeri dismenore, kunyit asam, stimulasi kutaneus
EFEKTIFITAS TERAPI DEKAPAN IBU TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA BAYI YANG MENJALANI IMUNISASI Fiki Wijayanti; Natalia Devi Oktarina
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v10i1.697

Abstract

ABSTRAK Imunisasi merupakan salah satu cara memberikan kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah penyakit. Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Salah satu intervensi yang dapat dikembangkan dalam menerapkan perawatan atraumatik saat pemberian imunisasi pada anak adalah terapi dekapan ibu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas terapi dekapan ibu terhadap nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi di Puskesmas Lerep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Preeksperimen design dengan rancangan pretest-post test control group design. Metode Pengambilan sampling menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel pada kelompok kontrol sejumlah 30 bayi dan kelompok intervensi 30 bayi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang diukur yaitu variabel Nyeri dan pemberian terapi dekapan ibu. Variabel nyeri diukur menggunakan instrument FLACC Pain Assessment Tools. Sedangkan variabel terapi dekapan ibu diukur dengan melakukan observasi saat pemberian imunisai. Uji statistik yang digunakan adalah dengan  t test-independent. Hasil yang didapatkan adalah  p value 0,0001. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada perbedaan selisih rata-rata nyeri pada kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Diharapakan Tenaga Kesehatan di Puskesmas menerapkan tindakan atraumatic care pada bayi yang akan dilakukan imunisasi dengan cara mengikutsertakan ibu dalam kegiatan imunisasi yaitu dengan dekapan ibu. Kata Kunci : Nyeri, Bayi, imunisasi dan dekapan ibu
Upaya Peningkatan Kesehatan Anak Melalui Pencegahan Bullying Pada Anak Fiki Wijayanti; Tina Mawardika; Natalia Devi Oktarina; Siti Haryani
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i2.133

Abstract

Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologi oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita. Perilaku bullying dapat menciptakan suasana lingkungan yang kurang mendukung terhadap perkembangan anak, baik fisik maupun mentalnya. Perilaku bullying yang terjadi berupa fisik dan non fisik/verbal. Bullying ini muncul karena adanya salah paham dan masalah kecil sehingga menimbulkan dampak bagi kesehatan mental korban.Dampak yang terjadi pada anak yang menjadi korban akan merasa tidak nyaman berada di sekolah, takut, rendah diri, penurunan prestasi akademik, sulit berkonsentrasi bahkan sampai berkeinginan untuk bunuh diri. Untuk itu diperlukan adanya promosi kesehatan tentang dampak perilaku bullying pada anak, untuk menurunkan angka kejadian bullying pada anak.Pelaksanaan Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode pendekatan partisipatif. Sesuai dengan metode pendekatan yang dilaksanakan maka kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan bullying pada anak yang diberikan kepada siswa di TK-SD Panjang 3 Ambarawa melalui media zoom class meeting
Media Cerita Bergambar Tentang Pengenalan Seks Dini Meningkatkan Pengetahuan Anak Usia Dini Natalia Devi Oktarina; Liyanovitasari Liyanovitasari
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 6 No 2 (2019): DESEMBER 2019 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.893 KB) | DOI: 10.33653/jkp.v6i2.296

Abstract

Fenomena kekerasan seksual pada anak terjadi peningkatan tahun 2015 sebanyak 2.898 kasus kekerasan dan 59,30% adalah kasus kekerasan seksual pada anak. Anak menjadi depresi dan dapat menjadi pelaku kekerasan seksual dikemudian hari. Pengenalan pendidikan seks dini berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan anak dalam mendeteksi perlakuan yang diberikan oleh para pelaku kekerasan seksual. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan pengetahuan anak PAUD sebelum dan sesudah diberikan pendidikan seks dini melalui media cerita bergambar. Desain penelitian ini deskriptif korelatif dengan pendekatan Quasy experimental pre post test one group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 3-5 thn di PAUD Candirejo Kabupaten Semarang sebanyak 165 anak. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling sebanyak 90 anak. Instrumen pengetahuan anak terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban benar salah. Metode pengumpulan data meliputi tahap pre test pengetahuan anak tentang pendidikan seks dini, pengenalan dan pemberian materi media cerita bergambar tentang pendidikan seks dini pada anak, dan post test pengetahuan anak PAUD. Analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan Uji t-test dependent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan anak PAUD setelah diberikan pengenalan pendidikan seks dini melalui media cerita bergambar mengalami peningkatan rata-rata 6,99 dibandingkan sebelum diberikan pengenalan media rata-rata 4,82 dengan p-value 0,001. Perlu adanya pengembangan materi media cerita bergambar tentang pengenalan seks dini pada anak dan media cerita bergambar ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada anak PAUD. Kata Kunci : Media cerita bergambar, pengenalan seks dini, anak PAUD
Pemberian Posisi untuk Mengatasi Masalah Pengosongan Lambung pada Bayi Prematur Natalia Devi Oktarina; Yeni Rustina; Defi Efendi
JURNAL KEPERAWATAN RAFLESIA Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan Raflesia, Prodi Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.614 KB) | DOI: 10.33088/jkr.v2i2.505

Abstract

Gastric emptying in premature infants is slower than aterm infant aterm for 12 hours and some cases reach 22-36 hours. This slow emptying of the stomach causes to increase the volume of gastric residual and raising the risk for infants to experience gastroesophageal reflux, vomiting, aspiration and necrotizing etherocolitis. This study aims to analyze the effectiveness of positioning on gastric emptying show from gastric residual in premature infants in the Perinatology RSUPN Cipto Mangunkusumo. The research design used in this research is quasi experiment on 20 premature infants with consecutive sampling technique. The data analysis used Wilcoxon test for gastric residual. The study showed a difference in average abdominal distensionand gastric residual in right lateral position, left lateral positions and pronation is significant so that it can be concluded effective positioning to accelerate gastric emptying. Based on these results then the positioning can be recommended to be an alternative nursing care in overcoming the problem of gastric emptying in premature infants.
Gambaran Skala Nyeri Pada Bayi Yang Mengalami Imunisasi Natalia Devi Oktarina; Fiki Wijayanti
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2022): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, July 2022
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.026 KB) | DOI: 10.35473/proheallth.v4i2.1757

Abstract

Immunization by injection can have a direct effect, namely pain in children. Pain caused by immunization injections if not managed will have a negative impact on the emotional aspects of children such as crying and fear. This study aims to determine the pain scale in infants undergoing immunization. The study was conducted on 60 infants who were being given immunization injections with a sampling technique using accidental sampling. The infant pain scale was assessed using the FLACC instrument. The pain scale taken is categorized into 5, namely no pain (scale 0), mild pain (scale 1-3), moderate pain (scale 4-6), severe pain (scale 7-8) and very severe pain (scale 10). The results showed that most of the babies experienced mild pain as many as 28 babies (46.7%). Based on the results of this study, it is expected that nurses who carry out immunization actions can carry out techniques that can reduce the pain scale in infants when immunized. ABSTRAK Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skala nyeri pada bayi yang menjalani imunisasi. Penelitian dilakukan pada 60 bayi yang sedang diberikan injeksi imunisasi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penilaian skala nyeri bayi dilakukan dengan instrument FLACC. Skala nyeri yang diambil dikategorikkan menjadi 5 yaitu tidak nyeri (skala 0), nyeri ringan (skala 1-3), nyeri sedang (skala 4-6), nyeri berat (skala 7-8) dan nyeri sangat berat (skala 10). Hasil penelitian didapatkan data bahwa sebagian besar bayi mengalami nyeri ringan sebanyak 28 bayi (46,7%). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan perawat yang melakukan tindakan imunisasi dapat melakukan teknik yang dapat mengurangi skala nyeri pada bayi saat dilakukan imunisasi.
Gambaran Pengetahuan Tentang Pencegahan COVID-19 pada Anak Usia Sekolah: Description Of Knowledge About COVID-19 Prevention In School-Age Children Fiki Wijayanti Wijayanti; Natalia Devi Oktarina
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2023): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, January 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.986 KB) | DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2123

Abstract

School-age children have a higher risk of contracting COVID-19 due to a lack of knowledge about how to prevent it, besides that school-age children still like to play with friends their own age. Considering that children are individuals who are susceptible to contracting the disease, therefore knowledge about Covid-19 needs to be given to children to implement preventive behavior and reduce the number of Covid-19 diseases. School-age children have a higher risk of transmission of COVID-19 due to a lack of knowledge about how to prevent it, Besides that, school-age children still like to play with friends their age. In order to fight against an increase in COVID-19 cases, various preventive measures absolutely must be implemented, both by the government and the community. The purpose of this study was to describe the knowledge of Covid-19 prevention in school-age children at SD Solafide Ungaran. The method in this study is to use an analytic descriptive design. The sampling method uses total sampling. Respondents in the study were 85 school-age children who attended Solafide Elementary School in grades 4, 5, and 6. The research instrument used a questionnaire sent via Google form via zoom. The variable in this study is knowledge about preventing covid-19. Data analysis uses frequency distribution. The results of this study were that most of the knowledge the on prevention of COVID-19 in children and in the good category, namely 61 children (71.8%). Keywords: Children, Knowledge, Covid 19   ABSTRAK               Anak usia sekolah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penularan COVID-19 karena minimnya pengetahuan tentang cara mencegahnya, disamping itu juga anak usia sekolah masih suka bermain dengan teman – teman seusianya. Mengingat anak merupakan individu yang rentang tertular penyakit maka dari itu pengetahuan tentang covid 19 perlu diberikan kepada anak untuk mewujudkan perilaku pencegahan dan menekan angka penyakit covid 19. Anak usia sekolah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penularan COVID-19 karena minimnya pengetahuan tentang cara mencegahnya, disamping itu juga anak usia sekolah masih suka bermain dengan teman – teman seusianya. Guna melawan adanya peningkatan kasus COVID-19, maka berbagai tindakan preventif mutlak harus dilaksanakan, baik oleh pemerintah ataupun masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan pencegahan covid 19 pada anak usia sekolah di SD Solafide Ungaran. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan desain deskriptif analitik. Metode pengambilan sampling menggunakan total sampling. Responden dalam penelitian adalah anak usia sekolah jumlah 85 anak yang bersekolah di SD solafide pada kelas 4,5 dan 6. Intrumen penelitian mengunakan kuesioner yang dikirim melalui google form melalui zoom. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang pencegahan covid-19. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil dalam penelitian ini adalah sebagian besar pengetahuan pencegahan COVID 19 anak pada keategori baik yaitu 61 anak (71.8%). Kata kunci : Anak, Pengetahuan, Covid-19
Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Sikumbang (Psikologi,Tumbuh, Kembang) Anak Liyanovitasari; Natalia Devi Oktarina; Swantika Ilham Prahesti
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i1.2334

Abstract

Toddler Growth and Development Detection (DTKB) and detection of children's psychological health is very important to be carried out routinely and continuously because developmental abnormalities that are  detected early will get  appropriate interventions so  that it  will increase the  success of  the interventions given. The role of cadres needs to be increased to stimulate early detection and early intervention of developmental deviations. This activity aims to increase the knowledge and skills of cadres in stimulating early detection and intervention (psychological health, growth, and development), so that they are able to find early deviations in child growth and development. This community service activity wascarried out for 1 day on August 3rd 2022 which started with three stages, namely first providing counseling using the lecture method about growth, development and psychological health of children which begins with a pre test. Both simulations of growth measurements (weight, height, head circumference, arm circumference), measurements of children's development using the Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP), and measurements of children's psychological health. The three stages of evaluation are with a post test and observation of cadre skills. Participants in the activity were 8 Strawberry Cadres at the RW 5 meeting hall in Gedanganak Ungaran Timur Village. The evaluation resultsshowed that 100% of participants' knowledge increased and 75% of participants' abilities increased and allparticipants were very enthusiastic and had high motivation to carry out early detection of children's development and psychology. In addition, the activeness of the participants was seen from their 100% attendance and enthusiasm when the counseling was given. It is hoped that this activity can increase the knowledge of cadres' abilities in carrying out early detection of child growth and development and are ableto know the psychological health of children which so far has received little attention.   ABSTRAK                 Deteksi Tumbuh Kembang Balita (DTKB) dan deteksi kesehatan psikologis anak sangat penting dilakukan secara rutin dan berkelanjutan karena kelainan tumbuh kembang yang dideteksi secara dini akan mendapatkan intervensi yang sesuai sehingga akan meningkatkan keberhasilan intervensi yang diberikan. Peran kader perlu ditingkatkan untuk stimulasi deteksi dini dan intervensi penyimpangan perkembangan secara dini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam stimulasi deteksi dini dan intervensi (kesehatan psikologi, tumbuh, kembang), sehingga mampu menemukan penyimpangan dini tumbuh kembang pada anak. Kegiatan pengabdian  masyarakat ini dilakukan selama 1 hari  pada tanggal 3  Agustus 2022 yang  dimulai ini  terdapat tiga tahapan yakni  pertama  pemberian penyuluhan dengan metode ceramah tentang pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan psikologis anak dimana diawali dengan pre test. Kedua  simulasi  pengukuran  pertumbuhan (BB,  TB,  lingkar   kepala, lingkar lengan),  pengukuran  perkembangan  anak  menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), dan pengukuran kesehatan psikologis anak. Ketiga tahapevaluasi dengan post test dan observasi keterampilan  kader. Peserta  kegiatan  adalah  Kader Strawberry berjumlah  8  orang  di  balai pertemuan RW 5 Desa Gedanganak Ungaran Timur. Hasil evaluasi menunjukkan 100% pengetahuan  peserta meningkat dan 75% kemampuan peserta meningkat serta semua peserta sangat antusias dan memiliki motivasi tinggi untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang dan psikologis anak. Selain itu keaktifan dari peserta terlihat dari kehadiran 100% dan antusias saat penyuluhan diberikan. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan kemampuan kader dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak dan mampu mengetahui kesehatan psikologis anak yang selama ini masih kurang diperhatikan.
Terapi Distraksi dan Okupasi untuk Menangani Kecanduan Gadget pada Anak Usia Pra Sekolah Natalia Devi Oktarina; Liyanovitasari Liyanovitasari
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 1 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jpp.v1i2.1872

Abstract

Penggunaan gadget dapat berdampak negatif yang cukup besar bagi anak. Kemudahan mengakses berbagai media informasi dan teknologi yang ada dalam gadget, menyebabkan anak menjadi malas beraktivitas. Anak akan lebih memilih duduk diam di depan gadget dan menikmati apa yang ada di dalam gadget tersebut. Hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan maupun perkembangan anak, terutama perkembangan secara fisik maupun psikologis. Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Ngudi Waluyo menawarkan program DOT (distraction & occupational therapy) untuk mengatasi anak dengan kecanduan gadget dengan memberikan terapi mengalihkan perhatian anak ke alat permainan lain yang lebih edukatif dan melakukan terapi okupasi atau terapi perilaku untuk mengubah perilaku penggunaan gadget pada anak.
Edukasi Pemenuhan Gizi Seimbang pada Anak Sekolah Natalia Devi Oktarina; Fiki Wijayanti; Umi Setyoningrum
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 2 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jpp.v2i2.2401

Abstract

Pedoman gizi seimbang perlu diperkenalkan kepada anak-anak. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan pendidikan gizi. Hasil penelitian Februhartanthy membuktikan bahwa pendidikan gizi yang dilakukan pada anak usia sekolah efektif untuk mengubah pengetahuan dan sikap terhadap makanan. Anak usia sekolah lebih mudah untuk mengubah perilaku dibandingkan dengan orang dewasa. Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Ngudi Waluyo memberikan edukasi tentang gizi seimbang yang diberikan kepada anak usia sekolah. Tujuan program pengadian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah dasar mengenai pedoman gizi seimbang. Pengetahuan akan memengaruhi sikap dan praktik gizi seimbang dalam keseharian. Praktik gizi seimbang diharapkan dapat mengurangi masalah gizi di kalangan anak.