Himawan Indarto
Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MODEL STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI DAERAH RAWAN LONGSOR – GUNUNGPATI SEMARANG Indarto, Himawan; Cahyo A., Hanggoro Tri
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every rainy season, residents in some residential locations prone to landslides in Gunungpati District of Semarang always concerned about the condition of their home and village roads are constantly shifting due to soil mass movement on the slopes. The movement of soil and foundation of the house that is not followed by the movement of the structure of the building houses on them, have very often result in damage to homes. For that we need a technical solution to ease the burden on the citizens. Technical solutions that will be in the form of a study of the system structure is simple house in accordance with the environmental conditions that are prone to landslides. In principle, the concept of making a safe home building structures to ground movement is to seek and make the whole elements of the foundation of the house and sloop, frame building (beams and columns), as well as the construction of the roof of the house, into a coherent whole and can not be separated on occurs when the ground motion (rigid body movement). The application of this concept, among others, is to create a connection that is strong enough and stiff among the various elements of the house, as well as the selection and implementation of appropriate material. The building houses designed using the principle of non-engineered construction and use of cheap materials and readily available, so that development can be done by local people without involving experts. With the existence of this study is expected to be made to the design of the structural model building simple houses to be built in areas prone to landslides. Setiap musim penghujan, warga di beberapa lokasi pemukiman rawan longsor Kecamatan Gunungpati Semarang selalu khawatir akan kondisi rumah dan jalan kampung mereka yang selalu bergeser akibat gerakan massa tanah pada lereng. Pergerakan tanah dan pondasi rumah yang tidak diikuti dengan pergerakan struktur bangunan rumah diatasnya, sudah sangat sering mengakibatkan terjadinya kerusakan pada rumah warga. Untuk itu perlu adanya solusi teknis untuk meringankan beban warga. Solusi teknis yang akan dilakukan berupa penelitian terhadap sistem struktur bangunan rumah sederhana yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang rawan longsor. Pada prinsipnya, konsep membuat struktur bangunan rumah yang aman terhadap pergerakan tanah adalah dengan mengupayakan dan membuat seluruh elemen-elemen rumah yaitu pondasi dan sloof, rangka bangunan (balok dan kolom), serta konstruksi atap rumah, menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak lepas pada saat terjadi gerakan tanah (rigid body movement). Penerapan dari konsep ini antara lain adalah dengan cara membuat sambungan yang cukup kuat dan kaku diantara berbagai elemen rumah tersebut, serta pemilihan material dan pelaksanaan yang tepat. Bangunan rumah dirancang dengan menggunakan prinsip non-engineered construction dan menggunakan material-material yang murah serta mudah didapatkan, sehingga pembangunannya dapat dilakukan sendiri oleh warga setempat tanpa melibatkan tenaga ahli. Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat dibuat rancangan model struktur untuk bangunan rumah sederhana yang akan dibangun di daerah rawan longsor.
PENGARUH PASANGAN DINDING BATA PADA RESPON DINAMIK STRUKTUR GEDUNG AKIBAT BEBAN GEMPA Indarto, Himawan; Pardoyo, Bambang; Fahria R, Nur; Puji L, Ita
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

For analysis purpose, the model system of structure is created as open frame structure rather than massive structure. However, the brick wall will affect to the behavior of the dynamic response when the earthquake induces the structure. The results of structural analysis by time history method using El-Centro earthquake, it reveales a significant difference of base shear between two types of structural model: (i) brick wall structure and (ii) non-brick wall structure. The base shear exists on the brick wall structure 20 percent greater than non-brick wall structure. Therefore, a structure without brick wall will be more irressistant due to the earthquake. The structural analysis using static equivalent method as point out in Standard of Earthquake Resistant for Building and Non Building (SNI 03-1726-2012) revealed that earthquake distribution loads relatively equal for brick wall structure and non-brick wall structure. The difference of earthquake load approximately 10 percent among two type of structure. Thus, it could be concluded that static equivalent method is more reliable to estimate the earthquake load of the structure rather than other method.  This research suggests that in the structural design practicality, the effect of brick wall should be considered as a part of the structural analysis model.Untuk keperluan analisis, sistem struktur biasanya dimodelkan sebagai struktur rangka terbuka, dimana hanya elemen-elemen struktur yang terbuat dari material beton saja yang disusun didalam pemodelan struktur. Adanya pasangan dinding bata pada sistem struktur akan mempengaruhi perilaku dari respon dinamik struktur pada saat terjadi gempa. Dari hasil analisis struktur dengan Metode Riwayat Waktu (Time History Analysis) menggunakan gempa El-Centro, didapatkan perbedaan nilai base shear yang cukup signifikan  antara struktur dengan dinding bata yang dipasang monolit dengan struktur tanpa dinding bata. Base shear yang terjadi pada struktur dengan dinding bata lebih besar 20% dibandingkan dengan beban base shear yang terjadi pada struktur tanpa dinding bata. Jika hal ini tidak diperhatikan pada saat perencanaan struktur, maka struktur akan lebih mudah rusak jika terjadi gempa. Dari hasil analisis struktur dengan Metode Statik Ekivalen sesuai yang tercantum di dalam Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung dan Non Gedung (SNI 03-1726-2012), didapatkan nilai distribusi beban gempa pada struktur gedung yang relative sama besar untuk bangunan dengan dinding bata dan tanpa dinding bata. Perbedaan besarnya distribusi gaya gempa untuk bangunan dengan dan tanpa dinding bata, kurang dari 10%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Metode Statik Ekivalen ini cukup aman digunakan untuk memperkirakan beban gempa yang bekerja pada struktur.
MODEL STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI DAERAH RAWAN LONGSOR – GUNUNGPATI SEMARANG Indarto, Himawan; Cahyo A., Hanggoro Tri
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v17i1.6785

Abstract

Every rainy season, residents in some residential locations prone to landslides in Gunungpati District of Semarang always concerned about the condition of their home and village roads are constantly shifting due to soil mass movement on the slopes. The movement of soil and foundation of the house that is not followed by the movement of the structure of the building houses on them, have very often result in damage to homes. For that we need a technical solution to ease the burden on the citizens. Technical solutions that will be in the form of a study of the system structure is simple house in accordance with the environmental conditions that are prone to landslides. In principle, the concept of making a safe home building structures to ground movement is to seek and make the whole elements of the foundation of the house and sloop, frame building (beams and columns), as well as the construction of the roof of the house, into a coherent whole and can not be separated on occurs when the ground motion (rigid body movement). The application of this concept, among others, is to create a connection that is strong enough and stiff among the various elements of the house, as well as the selection and implementation of appropriate material. The building houses designed using the principle of non-engineered construction and use of cheap materials and readily available, so that development can be done by local people without involving experts. With the existence of this study is expected to be made to the design of the structural model building simple houses to be built in areas prone to landslides. Setiap musim penghujan, warga di beberapa lokasi pemukiman rawan longsor Kecamatan Gunungpati Semarang selalu khawatir akan kondisi rumah dan jalan kampung mereka yang selalu bergeser akibat gerakan massa tanah pada lereng. Pergerakan tanah dan pondasi rumah yang tidak diikuti dengan pergerakan struktur bangunan rumah diatasnya, sudah sangat sering mengakibatkan terjadinya kerusakan pada rumah warga. Untuk itu perlu adanya solusi teknis untuk meringankan beban warga. Solusi teknis yang akan dilakukan berupa penelitian terhadap sistem struktur bangunan rumah sederhana yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang rawan longsor. Pada prinsipnya, konsep membuat struktur bangunan rumah yang aman terhadap pergerakan tanah adalah dengan mengupayakan dan membuat seluruh elemen-elemen rumah yaitu pondasi dan sloof, rangka bangunan (balok dan kolom), serta konstruksi atap rumah, menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak lepas pada saat terjadi gerakan tanah (rigid body movement). Penerapan dari konsep ini antara lain adalah dengan cara membuat sambungan yang cukup kuat dan kaku diantara berbagai elemen rumah tersebut, serta pemilihan material dan pelaksanaan yang tepat. Bangunan rumah dirancang dengan menggunakan prinsip non-engineered construction dan menggunakan material-material yang murah serta mudah didapatkan, sehingga pembangunannya dapat dilakukan sendiri oleh warga setempat tanpa melibatkan tenaga ahli. Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat dibuat rancangan model struktur untuk bangunan rumah sederhana yang akan dibangun di daerah rawan longsor.
PENGARUH PASANGAN DINDING BATA PADA RESPON DINAMIK STRUKTUR GEDUNG AKIBAT BEBAN GEMPA Indarto, Himawan; Pardoyo, Bambang; Fahria R, Nur; Puji L, Ita
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v18i1.6689

Abstract

For analysis purpose, the model system of structure is created as open frame structure rather than massive structure. However, the brick wall will affect to the behavior of the dynamic response when the earthquake induces the structure. The results of structural analysis by time history method using El-Centro earthquake, it reveales a significant difference of base shear between two types of structural model: (i) brick wall structure and (ii) non-brick wall structure. The base shear exists on the brick wall structure 20 percent greater than non-brick wall structure. Therefore, a structure without brick wall will be more irressistant due to the earthquake. The structural analysis using static equivalent method as point out in Standard of Earthquake Resistant for Building and Non Building (SNI 03-1726-2012) revealed that earthquake distribution loads relatively equal for brick wall structure and non-brick wall structure. The difference of earthquake load approximately 10 percent among two type of structure. Thus, it could be concluded that static equivalent method is more reliable to estimate the earthquake load of the structure rather than other method.  This research suggests that in the structural design practicality, the effect of brick wall should be considered as a part of the structural analysis model.Untuk keperluan analisis, sistem struktur biasanya dimodelkan sebagai struktur rangka terbuka, dimana hanya elemen-elemen struktur yang terbuat dari material beton saja yang disusun didalam pemodelan struktur. Adanya pasangan dinding bata pada sistem struktur akan mempengaruhi perilaku dari respon dinamik struktur pada saat terjadi gempa. Dari hasil analisis struktur dengan Metode Riwayat Waktu (Time History Analysis) menggunakan gempa El-Centro, didapatkan perbedaan nilai base shear yang cukup signifikan  antara struktur dengan dinding bata yang dipasang monolit dengan struktur tanpa dinding bata. Base shear yang terjadi pada struktur dengan dinding bata lebih besar 20% dibandingkan dengan beban base shear yang terjadi pada struktur tanpa dinding bata. Jika hal ini tidak diperhatikan pada saat perencanaan struktur, maka struktur akan lebih mudah rusak jika terjadi gempa. Dari hasil analisis struktur dengan Metode Statik Ekivalen sesuai yang tercantum di dalam Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung dan Non Gedung (SNI 03-1726-2012), didapatkan nilai distribusi beban gempa pada struktur gedung yang relative sama besar untuk bangunan dengan dinding bata dan tanpa dinding bata. Perbedaan besarnya distribusi gaya gempa untuk bangunan dengan dan tanpa dinding bata, kurang dari 10%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Metode Statik Ekivalen ini cukup aman digunakan untuk memperkirakan beban gempa yang bekerja pada struktur.
PERHITUNGAN BEBAN GEMPA PADA BANGUNAN GEDUNG BERDASARKAN STANDAR GEMPA INDONESIA YANG BARU Indarto, Himawan
Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Sipil Volume 14, Nomor 1, April 2005
Publisher : Department of Civil Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.475 KB)

Abstract

ABSTRAK Dengan adanya standar gempa Indonesia yang baru yaitu Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002), maka standar gempa yang lama yaitu SNI 03-1726-1989, tidak dapat lagi digunakan untuk perencanaan struktur. Salah satu perbedaan yang mendasar antara standar gempa yang baru dengan standar yang lama adalah, digunakannya periode ulang gempa yang berbeda untuk menentukan beban gempa rencana yang harus diperhitungkan pada struktur bangunan gedung.  Seperti diketahui, untuk periode ulang  gempa yang berbeda, maka pengaruh gempa tersebut pada struktur bangunan juga akan berbeda. Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai standar gempa yang baru (SNI Gempa 2002), dan aplikasinya di dalam perencanaan struktur bangunan gedung. Kata kunci : Beban gempa, waktu getar struktur, SNI Gempa 2002
Kajian Perilaku Dinamik Struktur Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) 2 Lantai Akibat Beban Manusia yang Bergerak Indarto, Himawan; Pudjianto, Bambang; Nurhuda, Ilham
TEKNIK Vol 38, No 1 (2017): (Juli 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.82 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v0i0.9546

Abstract

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dengan bentang panjang dan JPO dengan lantai bertingkat, mulai banyak di bangun di kota-kota besar di Indonesia. JPO dibangun sebagai sarana penghubung dari satu bangunan ke bangunan lainnya, sekaligus berfungsi sebagai jembatan penyeberangan lalu lintas yang berada di bawahnya. Bentuk struktur yang langsing membawa konsekuensi, bahwa struktur JPO rentan terhadap masalah getaran. Masalah munculnya getaran pada struktur JPO pada saat orang melewati jembatan, akan menyebabkan ketidak-nyamanan bagi pengguna jalan. Getaran yang muncul pada JPO dapat diakibatkan oleh karena frekuensi getar alami dari struktur JPO yang terlalu besar, atau terjadinya resonansi yang diakibatkan karena frekuensi getar beban yang melewati JPO mendekati frekuensi getar alami dari struktur. Pada perencanaan struktur JPO, asumsi bahwa beban pejalan kaki merupakan beban statik dengan hanya satu arah komponen beban kearah vertikal, adalah tidak tepat. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa beban orang yang bergerak merupakan beban dinamik yang mempunyai tiga komponen arah beban, yaitu arah vertikal, longitudinal, dan lateral. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, beban pejalan kaki yang bersifat dinamik pada struktur JPO 2 Lantai, akan menyebabkan deformasi struktur 1,55 kali lebih besar  dibandingkan dengan deformasi yang didapat dari analisis statik. Hal ini kiranya perlu diperhatikan di dalam perencanaan struktur JPO, agar didapatkan perencanaan yang memenuhi syarat kekuatan dan kekakuan, sehingga tidak menyebabkan terjadi permasalahan getaran pada saat digunakan. 
Mekanisme Kebijakan Standard Ketahanan Gempa Baru pada Bangunan Publik Hermawan, Ferry; Indarto, Himawan
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.727 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.11799

Abstract

Penerapan standard bangunan tahan gempa baru pada penelitian ini adalah bagian dari mekanisme kebijakan teknis dan harmonisasi kepentingan dari para praktisi gedung di daerah. Persoalan teknis di lapangan menuntut adanya integrasi komitmen antara praktisi gedung dan pemilik proyek. Jika suatu penerapan standard bangunan terjadi saat gedung sedang dibangun maka perlu mekanisme kebijakan yang dapat mengharmonisasi kepentingan teknis dan administrasi proyek. Penelitian ini merupakan bukti empirik bagaimana mekanisme kebijakan retrofit bangunan pasca penerapan SNI bangunan tahan gempa baru diterapkan pada bangunan rumah sakit umum di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan simulasi model struktur dan wawancara semi-structured dengan enam praktisi gedung yang telah berpengalaman antara 15-25 tahun. Hasil simulasi model struktur diperoleh bahwa beberapa elemen struktur harus dilakukan retrofit untuk meningkatkan kapasitas terhadap beban gempa baru yang relatif meningkat dua kalinya dari standar gempa lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, keberhasilan penerapan standard gedung tahan gempa baru dipengaruhi oleh mekanisme komunikasi dan pengalaman kontraktor yang memadai pada eksekusi di lokasi. Interaksi antara pemilik proyek, kontraktor, dan tim manajemen konstruksi adalah bentuk mekanisme yang bisa dikembangkan terutama bagi praktisi gedung di daerah dengan keterbatasan sumber daya teknologi dan keterampilan.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH LIMA LANTAI DI KOTA SEMARANG (Dengan Menggunakan Metode SRPMK Rianti, Desy; Prawira, Ahmad Agung; Indarto, Himawan; Sabdono, Parang
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.166 KB)

Abstract

The structural of college building planned in Semarang, which the structure of the building is designed by using the Special Moment Resisting Frame System (SMRFS) based on ”Indonesian Concrete Code (SNI 03-2847-2002)”, while the analysis of earthquake load uses response spectrum method based on “Indonesian Seismic Code (SNI 03-1726-2010)”. The design structural of these college building using“Capacity Design” concept. As for using this concept has purpose what if strong earthquake happens, that cause forms plastic hinge on structural elements which is desired appeared on the beams. To guarantee plastic hinge happens on the beams, so the coloumns must be designed stronger than the beams (Strong Column Weak Beam Concept). The analysis of the structure is using SAP2000 computer program  version 14. As the result of calculations showed that structural element of building is safe based on analyze.
DESAIN STRUKTUR SLAB ON PILE Kurniadi, Akbar; Rosyidin, Imam Faizal; Indarto, Himawan; Atmono, Indrastono Dwi
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.035 KB)

Abstract

Sebelimbingan – Martadipura road has a length of 2.8 km, it was built in the sub-district of Kota Bangun, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan. Trace of the road must pass through areas with very soft soil condition. During the rainy season, the location of  alignment in this road flooded. To overcome these problems then built bridge using Slab on Pile structure. Slab on Pile structure consisting of slab, pile head and pile foundation. Loading standart on the structure refers to the SNI T-02-2005 (Standar Pembebanan Untuk Jembatan). Modeling of pile foundation used elastic spring reaction model, which can represent the bearing capacity of pile foundation.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT TINGGI BERDASARKAN SNI 03-1726-2010 Febrianto, Andru Fajar; Harimurty, Krisna; Indarto, Himawan; Sukamta, Sukamta
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.601 KB)

Abstract

Structure design of a high rise building using SNI 03-1726-2010 on this final report are designed to seismic zoning area of Semarang city using the Moment Resisting Frame System method with configuration structure collapse the Special Moment Resisting Frame System (SRPMK). The Moment Resisting Frame System method, where the system basically has the burden resisting space frame gravity and lateral loads. The Special Moment Resisting Frame System (SRPMK) election expected to be a high rise building structure behave ductile, because structure is ductile energy dissipation capacity were large and has a good carrying capacity in the resist earthquake loads. This system is planned to use the concept of strong column weak beam, where the vertical elements of the structure (column) should be stronger than the horizontal elements of the structure (beam), to be plastically formed joints first on the beam. The joints meeting of the beam-column should also be well designed to avoid collapse first. This system can be used for planning a high rise building in an earthquake zone areas that have been determined. The analysis output structure of a high rise building using SNI 03-1726-2010 applied SAP2000 v10 software to determine the fundamental period of the structure and the forces acting on the structure. In the configuration of the structure collapse the Special Moment Resisting Frame System (SRPMK) fundamental structural period must be limited so that the structure is not very flexible. Results in the forces acting on the structure is used to design the structure of  high story building.