Akbar Tahir
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kualitas Kesehatan Ekosistem Benua Maritim Indonesia untuk Keberlanjutan Sumber Daya Ikan Akbar Tahir
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.79 KB)

Abstract

Suatu ekosistem terdiri atas tumbuhan, hewan dan mikroorganisme (komunitas biologis) yang berinteraksi satu sama lain, juga dengan lingkungan fisik dan kimia, serta dengan ekosistem sekitar dan atmosfir. Struktur dan berfungsinya ekosistem didukung oleh hasil interaksi dan umpan balik antara organisme dengan lingkungannya (biogeofisik). Pada setiap ekosistem, makhluk hidup membentuk suatu komunitas yang berinteraksi satu sama lain, dengan udara, air dan tanah/sedimen di sekitarnya. Ekosistem-ekosistem ini menyediakan sejumlah besar bahan dan jasa (jasa-jasa ekosistem) yang menopang kehidupan makhluk hidup. Jasa ekosistem adalah “manfaat yang diterima makhluk hidup (termasuk manusia) dari ekosistem, termasuk penyediaan jasa-jasa seperti bahan makanan dan air (provisioning services), pengendalian banjir dan kekeringan, degradasi lahan dan penyakit (regulating services), demikian juga dengan jasa-jasa lainnya seperti pembentukan tanah/sedimen dan siklus nutrien, serta jasa-jasa kebudayaan seperti rekreasi, spiritual, keagamaan dan manfaat non-material lainnya”. Tindakan-tindakan untuk mengkonservasi keanekaragaman hayati ini jelas akan menghasilkan perlindungan dan keberlanjutan dari barang dan jasa yang disediakan ekosistem. Sehingga upaya-upaya memelihara atau menjaga kesehatan ekosistem sangat bermanfaat dalam memperkuat konservasi keanekaragaman hayati. Penelaahan kesehatan ekosistem (ecosystem health) merupakan salah satu prioritas utama saat ini, baik oleh ilmuwan, manajer maupun pemerintahan di seluruh belahan dunia. Tekanan yang menyebabkan menurunnya kondisi kesehatan ekosistem (masa kini dan masa mendatang) termasuk hilangnya habitat alami (misalnya: akibat perubahan pola penggunaan lahan, ekosistem terumbu karang semakin berkurang, rusaknya habitat dasar perairan akibat trawling), perubahan iklim, invasi spesies asing, masuknya nutrien bahan cemar, eksploitasi berlebihan (terhadap stok ikan) serta faktor-faktor lainnya. Dampak utama relatif dari tekanan-tekanan ini sangat berbeda bagi ekosistem-ekosistem yang kita ketahui, namun diyakini akan terus berkontribusi pada penurunan populasi spesies dan hilangnya keanekaragaman hayati pada beberapa dekade mendatang. Terutama apabila tidak diadakan regulasi dan pengontrolan ketat bagi kegiatan-kegiatan manusia yang mendominasi seluruh fungsi-fungsi ekologis. Ekosistem-ekosistem yang didominasi oleh aktivitas manusia, termasuk berbagai sistem biofisik mengalami tekanan sedemikian tingginya hingga mengalami disfungsi, baik pada tingkat regional maupun global. Makalah ini membahas pentingnya memelihara kondisi kesehatan ekosistem utama di Benua Maritim Indonesia (BMI) untuk menjamin keberlanjutan sumberdaya ikan. Kata kunci: kesehatan ekosistem, sumberdaya ikan, BMI. 
Kajian Stok Karbon Mangrove di Bebanga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat Muhammad Syukri; Supriadi Mashoreng; Shinta Werorilangi; Rantih Isyrini; Rastina Rastina; Ahmad Faizal; Akbar Tahir; Sulaiman Gosalam
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.392 KB)

Abstract

Percepatan pemanasan global dan perubahan iklim terutama disebabkan oleh aktifitas manusia. Salah satu strategi untuk mitigasi pemanasan global dengan memanfaatkan ekosistem, misalnya ekosistem mangrove untuk menyerap dan menyimpan karbon dalam bentuk biomassa. Penelitian dilakukan untuk mengkaji stok karbon mangrove dilaksanakan pada bulan Mei 2016 di Kelurahan Bebanga Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Metode yang digunakan adalah non-destructive dengan pendekatan biomassa melalui persamaan allometrik. Asumsi yang digunakan adalah stok karbon sebesar 50% dari nilai biomassanya. Sampling dilakukan pada empat stasiun dengan kerapatan mangrove yang berbeda, mulai dari kategori jarang sampai kategori padat. Selain stok karbon juga dilakukan pengamatan tutupan kanopi menggunakan metode hemisperical photograph. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan enam jenis mangrove di lokasi penelitian, yaitu Rhizophora mucronata, R. apiculata, Sonneratia alba, Avicennia alba, A. marina, dan Bruguiera Gymnhorriza. Jenis mangrove yang mendominasi Stasiun 1 adalah R. apiculata dan S. alba, Stasiun 2 dan Stasiun 3 oleh jenis R. mucronata, sedangkan Stasiun 4 adalah jenis S. alba. Secara berturut-turut, total stok karbon pada Stasiun 1, 2, 3 dan 4 adalah: 342,86 ton C/ha, 689,29 ton C/ha, 1202,54 ton C/ha dan 357,25 ton C/ha. Jenis mangrove Rhizophora mucronata mempunyai kontribusi terbesar terhadap total stok karbon pada semua stasiun kecuali pada Stasiun 1 yang didominasi oleh Sonneratia alba. Hasil analisis regresi linear menunjukkan bahwa stok karbon dan tutupan kanopi mangrove tidak menunjukkan hubungan yang erat. Kata Kunci: biomassa mangrove, stok karbon mangrove, tutupan kanopi mangrove, mamuju.